•Morgan
Aku kembali pulang ke mansion. Setelah mebersihkan muka dan berganti pakaian aku langsung naik ke ranjangku. Aku memejamkan mataku perlahan. Entah mengapa aku sangat merindukan papi dan mami. Air mataku menetes tiba tiba. Rindu ini sangat menyiksa. Ingin sekali memeluk mereka.
Semakin lama air mata semakin mengalir, dadaku menjadi sesak. Aku membuka mataku mengambil bingkai foto papi dan mami. Perlahan mengusap foto mereka. Senyumku melebar namun air mata tak henti menetes. Aku mencium dan memeluk foto papi dan mami.
Morgan: papi, mami, jika ada kehidupan selanjutnya. Ijinkan aku menjadi anak kalian lagi. Ijinkan aku tumbuh besar dengan kasih sayang kalian. Tahukan... aku sangat kesepian, aku tidak punya siapa siapa untuk berbagi kesedihanku. Aku punya segalanya, uang dan kekuasaan. Tapi aku tidak bisa dapatkan kasih sayang dan kehangatan. Uangku tidak bisa membeli kebahagiaan. Papi... mami...
Aku terus menangis. Aku memeluk foto papi dan mami. Aku berbaring, aku memejamkan mata ingin menenggelamkan kesedihan dalam hati.
Papi, mami, aku mencitntai kalian.. terimakasih untuk semuanya. Aku bangga menjadi anak kalian, Jonathan Lewi dan Yenako Kimoro. Aku sangat bangga menyandang nama keluarga Lewi. Meski untuk sesaat hadirlah dalam mimpiku.
..
..
..
Akupun terlelap tirdur.
~Keesokan harinya..
Aku sudah rapih memakai stelan jasku, bersiap bekerja. Aku bercermin, aku menatap tanpa ekspresi. Aku mengambil ponsel dan dompetku, berjalan keluar kamar. Menuruni anak tangga menuju meja makan.
Pelayan menyiapakan sarapanku. Aku menarik kursi dan duduk. Aku mengambil roti isi dan mulai makan. Aku tidak nafsu makan jadi hanya bisa makan sedikit. Aku meletakan roti isi di meja dan minum susu hangat. Semua makanan dan minuman terasa hambar. Aku berdiri dan berjalan keluar dari mansiom menuju halaman. Sopirku sudah siap diteras.
"Tuan silahkan"
Morgan: pergilah belikan bunga untuk aku bawa ke pemakaman. Tunggu aku di pemakanan pukul 3 sore. Aku akan kekantor sendiri.
"Baiklah tuan, saya mengerti"
Aku menyuruh supirku membeli bunga untuk papi dan mami, hari ini aku ingin mengunjungi papi dan mami. Aku berjalan mendekati mobilku, masuk dalam mobilku. Lalu bergegas ke kantor.
Beberapa hari ini pikiranku kacau. Tidak tau kenapa selelu merindukan papi dan mami. Setiap saat terbayang wajah mereka. Aku selalu menyimpan semua masalahku sendiri. Menyimpan semu bebanku sendiri. Jika aku lelah, aku akan berlutut didepan nissa kedua orangtuaku. Hingga aku merasa tenang.
Aku sampai di Lobby kantor, aku membuka pintu dan keluar. Aku langsung masuk dan berjalan menuju ruanganku. Di depan ruangan, Betty dan Aska menyambutku.
Aska: selamat pagi tuan.
Betty: selamat pagi tuan.
Morgan: pagi.. (membuka pintu dan masuk ruangan, diikuti Aska dan Betty yang membawa setumpuk laporan ditangannya)
Aku melepas jasku dan menggantungya, aku duduk di kursiku mentap komputerku.
Morgan: sampaikan apa yang ingin kamu sampaikan Betty.
Betty: (meletakan setumpuk laporan di meja) dokumen dokumen ini butuh tanda tangan anda tuan. Dan jadwal anda hari ini.
Rapat umum pukul 09.00
Pertemuan klien pukul 11.00
Pertemuan klien ke 2 pukul 14.00
Undangan pesta ulang tahun 19.00
Morgan: aku akan mengambil cuti unuk 1minggu Betty, atur ulang jadwalku. Aku akan hadiri jadwal ke satu dan dua. Hari ini aku urusan. Untuk klien ke dua Aska yang akan tangani. Untuk undangan pesata, nanti aku pikirkan lagi. Jika tidak bisa hadir kirimkan saja hadiah.
Betty: baik tuan, saya mengerti.
Aska: saya mengerti tuan.
Morgan: carikan aku tiket ke bali Aska.
Aska: untuk kapan tuan?
Morgan: besok.
Aska: baiklah, saya akan siapkan keperluan anda. Saya permisi.
Aska dan Betty keluar ruanganku. Aku bersandad dan mengatur nafasku. Sudah lama tidak berlibur, mungkin aku butuh suasana baru agar pikiranku bisa tenang.
♡♡♡♡♡
Pemakaman..
Morgan meletakan bunga yang ada ditanganya di atas nisan Jonathan dan Yenako. Morgan berlutut, menundukan mata dan berdoa. Morgan selesai berdoa, menatap foto Jonathan dan Yenako.
Morga: papi.. mami.. aku datang. Aku besok akan ke bali. Hari ini aku datang karena aku rindu. (Terseyum) papi.. mami.. jangan cemaskan kami. Kak Hans, kak Meko, kami semua baik baik saja. Kalian pasti merindukan kak Hans dan kak Meko. Mereka sedang sibuk masing masing. Jika kami berkumpul, kami akan datang bersama sama kemari. Banyak hal yang ingin aku ceritakan. Aku tidak tahu mulai dari mana. (Menghela nafas) akhir akhir ini pikiranku kacau. Mungkin karena terlalu serius memikirkan pekerjaan.
..
..
..
Morgan berkeluh kesah dihadapan Jonathan dan Yenako. Sesekali tersenyum kemudian menangis.
Puas bercerita, hatinya merasa lega, akhirnya Morgan memutuskan untuk kembali. Ponsel Morgan berdering, panggilan dari Aska.
(Panggilan terhubung)
Morgan: ya.. katakan.
Aska: saya sudah dapatkan tiketnya, penerbangam pukul 06.00 pagi.
Morgan: baiklah, aku mengerti. Thanks..
(Panggilan di akhiri)
Morgan masuk dalam mobil dan meluncur pulang ke mansion. Matahari sudah hampir tenggelam.
♡♡♡♡♡
Pesta ulang tahun..
Morgan akhirnya memenuhi undangan untuk datang. Morgan berjalan menemui seseorang, semua mata menatap Morgan.
ilustrasi: Jerryco Morgan Lewi
"Lihat, siapa itu"
"Dia presdir JL. JM Lewi"
"JM?"
"Jerryco Morgan Lewi, putra ke tiga mendiang Jonathan Lewi. Pendiri perusahaan JL"
"Tampan sekali"
"Jantungku berdebar"
Morga berjabatan tangan dengan sang empunya pesta.
Morgan: selamat ulang tahun Tuan.
"Kehormatan besar, orang penting seperti anda hadir dalam pesta sederhana saya"
Morgan: tidak masalah. Kita punya beberapa kerja sama bisnis. Saya harus datang memberi ucapan bukan?
"Ya, tetimakasih.. silahkan menikmati pesta tuan muda"
Morgan berbincang dengan beberapa orang. Mereka membahas beberapa kerjasama bisnis. Beberapa orang bergosip tentang Morgan.
Perbincangan berakhir, Morgan menyendiri dan duduk dikursi. Beberapa wanita cantik mendekati. Berusaha mengambil hati dan perhatian Morgan, ada juga yang terang terangan menggoda. Morgan tak menghiarau kan. Anna datang mengusir wanita wanita itu.
Anna: jika tidak di hiraukan harusnya kalian pergi. Apa kalian tidak punya malu?
(Bebicara dengan elegan)
Wanita wanita yang mengerumuni Morgan pun pergi. Morgan menghela nafas. Merasa tenang tidak diganggu. Anna tersenyum dan duduk di hadapan Morgan.
Anna: hallo tuan, kita bertemu lagi..
Morgan: maaf, saya tidak ada waktu. Permisi (berdiri dan pergi)
Anna merasa kesal, tangannya mengepal. Anna menatap punggung Morgan.
Anna: bukan Anna namanya jika tidak bisa mendapatkanmu. Aku pasti akan menjadi nyonya Lewi.
(Dalam hati Morgan)
Pergi sekelompok wanita pengoda, wanita tidak tahu malu muncul. Hah! Menggelikan sekali. Sudah ditolak masih berusaha keras mendekati.
Morga menemui rekan bisnisnya dan berpamitan pulang. Morgan beralasan ada janji penting. Morgan berjalan meninggalkan acara. Morgan kembali pulang ke mansion.
♡Hallo..
♡Hallo..
Terimakasih sudah mampir..
Jangan lupa like, beri☆ dan isi kolom komentar..
😉😘
Salam hangat,
•Dea Anggie•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Lina Herlina
alurnya terlalu kaku...di awal cerita suka dg Bianca, gmn critanya??
2025-02-15
0
Zifa Zifa
anak ama bapak 11,12 nih🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰bikin jatuh cinta👇👉👈❤👇👉👈❤👇👉👈❤👇👉👈❤
2021-08-03
0
Franki Lengkey
aku juga kangen sama bibi cantik dan paman tampan
2021-08-02
0