Perusahaan JL
Sebuah mobil mewah behenti di lobby, penjaga membuka pintu, seseorang pria tampan turun dari mobil. Dia berjalan dengan elegan memasuki gedung perusahaan. Tatapan mata yang tajam wajah tanpa ekspresi selalu menghiasi ketampanan seorang Jerryco Morgan Lewi. Putra bungsu mendiang Jonathan Lewi dan Yenako Kimoro.
Morgan, sapaannya yang sekarang sudah berhasil menduduki tahta sebagai persdir JL. Semua menyapa dan tersenyum pada Morgan. Morgan hanya melihat kilas para karyawannya. Morgan memiliki Asisten bernama Aska(anak Hendy) dan sekertaris andalan Betty (anak Brian). Aska dan Betty adalah anak dari asisten papinya. Generasi penerus yang setia melayani keluaraga Lewi.
Morgan berhenti karena melihat keributan di depan area resepsionis. Morgan berjalan mendekati kerumunan.
"Dimana presdir kalian, aku ingin bertemu"
"Tuan tenanglah. Presdir belum datang"
"Dia tidak bisa mengambil perusahaanku begitu saja. Aku tidak terima"
Morgan: ehemm!!..
Semua menatap ke belakang dan memberi jalan, semua mata melebar. Melihat boss mereka yang sedari tadi ada di belakang. Pria tua yang membuat keributan berlutut di depan Morgan, memintanya untuk mengembalikan perusahaannya.
"Tuan muda, tolong beri aku kesempatan. Aku mohon kepadamu"
Morgan: (mundur beberapa langkah, memasukan tangannya dalam saku celana) aku tidak pernah memberi kesempatan ke dua kepada siapapun. SIAPAPUN! (Menatap dingin) dimana penjaga? (Nada meninggi)
"Ampuni aku tuan muda, tolong beri kesempatan padaku"
Dua penjaga menghadap Morgan, dengan tatapan tajam Morgan menatap dua penjaga dihadapannya.
Morgan: bawa dia pergi! Jangan biarkan sampah sampah seperti mereka masuk ke JL. (Berbalik dan pergi)
Morgan terkenal berhati batu dan dingin. Tidak heran semua orang mengenalnya dengan sebutan Pangeran Es. Jangankan kepada orang lain, kepada saudara kandungnya sendiripun sikapnya dingin seperti Es.
Morgan berjalan memasuki ruangannya. Betty bersiap membawa laporan dan mengikuti Morgan. Morgan duduk di singgasananya. Betty meletakan laporan di meja.
Morgan: apa saja jadwalku hari ini?
Betty: (melihat tablet) jadwal anda,
Pukul 09.00 rapat bulanan
Pukul 12.00 undangan makan siang di hotel A
Pukul 15.00 peninjauan kerja
Pukul 19.00 undangan lelang amal
Morgan: batalkan 2 acara terakhir. Suruh saja Aska meninjau. Sore ini aku ada tamu di mansion.
Betty: baik tuan. Saya mengerti.
Morgan: Aska sudah kembali?
Betty: belum. Saya permisi tuan.
Betty pergi meninggalkan ruangan Morgan. Morgan memeriksa laporan perusahaan. Menandatangani beberapa dokumen. Matanya dengan cermat melihat hasil laporan. Morgan mencocokan dengan laporan pribadinya. Ada beberapa hal yang janggal dan aneh.
(Dalam hati Morgan)
Ah.. ada ingin mencoba bermain main dengan Morgan Lewi ruapannya. Kita lihat, apakah kamu mengakui ini atau tidak. Dasar serakah, sdh diberi gaji besar masih korupsi.
Morga meminggirkan laporan yang di terimanya dari Betty dan mencetak laporannya sendiri. Morgan terlihat kesal. Tangannya berkali kali mengepal.
♡♡♡♡♡
Ruang Rapat
Morga masuk dalam ruang rapat, semua berdiri menyambut. Aura dingin keluar, suhu ruangan menjadi beku. Morgan duduk dan menatap tajam semua peserta rapat. Semua peserta rapat duduk di temoat masing masing.
"Selamat pagi, karena presdir sudah datang. Saya akan mulai presentasi"
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
"Demikian, presentasi laporan penjualan bulan ini"
Morgan: jika penjualan meningkat kenapa penghasilan menurun?
"Apa?"
"Ada apa ini"
"Entahlah, sepertinya ada masalah"
"Apa maksud presdir"
Morgan: penjualan meningkat 30%, pendapatan menurun 50%. Apa ini lelucon? Apa dengan laporan palsu bisa menipuku? (Suara meninggi)
"Maaf presdir, apa maksud anda? Dalam laporan menunjukan tidak ada peningkatan penjualan, dan penurunan pendapatan"
Morga: Aska.. (memanggil)
Aska memutar sebuah vidio. Aska membagikan lembaran kertas. Semua kaget melihat perbedaan laporan.
Morgan: Direktur Aslan, bisa anda jelaskan?
Aslan: sa...ya.... (berdiri dan langsung menunduk) maafkan saya presdir. Saya melakukan kesalahan.
Morgan menatap Aska. Aska mengangguk, membuka pintu ruang rapat dan mempersilahkan polisi masuk.
Semua terkejut, melihat bebapa polisi datang. Kepala polisi mendekati Morgan, Morgan berdiri menyambut.
"Saya sudah terima laporan anda tuan Lewi, masalah ini akan kami proses, kami akan gali hingga akar"
Morgan: terimakasih. Mohon bantuan anda.
"Sama sama. Kami permisi"
(Berbalik dan bicara pada bawahannya)
"Cepat bawa Eric Aslan ke kantor"
"Baik pak"
Eric Aslan di borgol dan di bawa ke kantor polisi. Semua terdiam, suasana ruang rapat hening.
Morgan: ini adalah contoh buruk. Bekerja di JL bukan untuk mencari kesenangan. Kalian saya gaji tinggi untuk bisa meningkatkan kinerja. Jika hal ini terulang kembali saya pastikan, tidak hanya dipenjara bahkan kedepannya tidak akan ada perusahaan yang merekrut! Rapat selesai! (Berdiri dan langsung pergi meninggalkan ruang rapat)
Semua lemas dan duduk di kursi masing masing. Nafas mereka tersengal bagaikan kehabisan nafas.
"Aku tidak menduga, presdir Lewi seperti ini"
"Aku hampir mati karena gemetar"
"Itulah, kita harus bekerja sungguh sungguh"
"Kamu benar, kita disini digaji lebih tinggi dari perusahaan lain. Setidaknya kita tidak boleh merudak citra perusahaan. Kita harus semangat"
"Semangat.."
Begitulah morgan, si pangeran Es. Tidak akan memberi kesempatan kedua kepada siapapun dan dengan alasan apapun. Langsung bertindak jika ada sesuatu yang salah, memperhatikan hal kecil dan selalu teliti.
♡Hallo..
♡Hallo..
Terimakasih sudah berkunjung, dan membaca..
Jangan Lupa like, ☆ dan isi kolom komentar ya..
😉😘
Salam hangat,
•Dea Anggie•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Asep Ahmad
masih nyimak.
2022-05-02
0
Endah Lestary
ini model penulisannya bikin hilang imajinasi.bisakah ditulis secara umumnya sebuah cerita?
2021-10-14
1
Zifa Zifa
es nya setebal salju ya bikin semua beku ❄⛄❄⛄kek nya
2021-08-03
0