Moa memasuki kamarnya tak berselang lama, Zoe pun ikut masuk ke dalam kamar dan menguncinya.
" Aku tidak ingin terjadi sesuatu diantara kita. Jadi bisakah kamu tidur di sofa !!! " kata Zoe yang melihat Moa sedang memainkan ponselnya di tepi ranjang.
" Bisa !!! " jawab Moa sambil mengambil bantal juga guling yang biasa ia pakai tidur.
Moa merebahkan tubuhnya di sofa, dan segera memejamkan matanya. Tubuhnya terasa remuk beserta hatinya. Tak ada ketenangan dalam jiwa Moa saat ini. Hidup di lingkungan orang terpandang, namun sama sekali tak menjadi bagian dari kelurga itu membuat hati Moa menjadi pribadi yang lebih kuat.
" Besok pagi ikut dengan ku pergi ke Apartemen milik ku. Kemasi semua barang barang mu. Karena aku tidak mau mengeluarkan satu peser pun untuk mencukupi kebutuhan mu. " kata Zoe yang ikut mendaratkan pantatnya di tepi ranjang.
Tak mendapati sahutan dari Moa, ia melihat sekilas Moa. Ternyata matanya sudah terpejam.
" Hey...kamu dengar ucapan ku atau tidak?? " ucap Zoe sedikit meninggi.
" Dengar. " jawab Moa singkat
" Jika ada orang berbicara itu dengarkan. Setidaknya kamu jawab. Supaya aku tahu jika kamu itu tidak tuli juga tidak bisu. " ketus Zoe
Moa hanya diam saja mendengar ocehan Zoe. Pupus sudah harapan nya untuk melanjutkan kuliah, karena Zoe sudah mengucapkan tidak akan mencukupi kebutuhan nya. Moa sendiri juga bingung jika Zoe tidak mau mencukupi kebutuhan nya, lalu pada siapa nanti ia akan meminta. Keluarganya pasti juga tidak akan memberinya uang lagi, karena Mereka pikir Ia sudah menikah dengan pria kaya raya.
Lama Moa termenung, ia sengaja mengganti nomor ponselnya, agar Davin tidak menghubunginya karena sudah seminggu ini Moa tidak masuk kuliah. Namun entah mengapa Moa justru merasakan kerinduan yang amat sangat pada laki laki yang berstatus seniornya di kampus.
Seandainya ia tak mengganti nomor ponselnya pasti Davin sudah menghubungi nya dan menanyakan kabar juga keadaan nya. Namun jika ia tidak mengganti nomor nya. Moa sangat tidak bisa berbohong, Ia takut ia bercerita tentang kisah hidupnya dan Davin akan meninggalkan dirinya begitu saja, setelah tahu ia menikah. Moa masih sangat berharap jika suatu saat setelah ia bisa keluar dari belenggu pernikahan ini. Ia akan kembali mencari Davin. Egois memang, namun apa daya, Moa sudah terlanjur mencintai Davin. Toh Zoe juga sudah berkata tidak akan menyentuhnya karena telah memiliki kekasih dan sebentar lagi akan menceraikan dirinya.
Alasan inilah yang menjadi tekad Moa untuk kembali menggapai cinta Davin. Bahkan setelah bercerai Moa akan berterus terang untuk menyatakan perasaannya pada Davin, terserah dibterima atau tidak, setidaknya ia sudah mengungkapkan perasaan nya nanti. Sehingga Davin dapat tahu, bagaimana perasaan nya terhadap Davin.
Lama Moa melamun akhirnya kantuknya pun datang Ia tertidur begitu saja. Bahkan ia merelakan selimutnya di gunakan oleh Zoe yang tidak berperi kemanusiaan.
Moa meringkuk di sofa dengan tangan yang di sembunyikan di bawah bantal. Zoe yang melihat tingkah Moa sebenarnya kasihan. Namun saat ia menyadari jika ia sudah menikah dengan gadis itu, membuatnya kembali membenci Moa. Karena seharusnya ia akan segera menikah dengan kekasihnya.Namun harus tertunda karena Ayahnya menggertak harus menikah dengan Moa. Terpaksa Zoe mengikuti permintaan Ayahnya, karena selama ini ia selalu menolak apa yang menjadi keinginan Ayahnya. Setidaknya, setelah beberapa waktu Zoe berencana akan menceraikan Moa, dengan alasan mereka tidak cocok. Setelah perceraian ini, Zoe nyakin Ayahnya akan memberi restu pada Zoe juga kekasihnya Jenifer untuk menikah.
Karena selama ini Ayah Zoe sama sekali tidak menyukai Jenifer. Dengan alasan yang tidak masuk akal. Hanya karena Jenifer seorang model, dan cara berpakaian nya yang selalu mengumbar pusarnya karena pakaian nya hanya sebatas dada.
" Halo sayang... !!! "
Terdengar Zoe asyik bertelfonan dengan kekasihnya padahal jelas jelas ada Moa di sofa yang jaraknya tidak jauh diantara mereka.
Bahkan Moa yang sudah hampir terlelap pun kembali terbangun karena suara Zoe yang tidak di pelankan. Namun Moa hanya diam saja menjadi pendengar yang baik untuk Zoe juga kekasihnya. Setidaknya kini ia tahu batas cara berpacaran mereka ternyata sudah sangat jauh. Moa benar benar merasa jijik dengan cara berpacaran orang dewasa.
Diumur sembilan belas tahun ini, ia sudah mendengarkan hal hal yang tidak pantas di lakukan oleh anak seumuran dia.
" Sabarkan aku Tuhan !!! Jika memang ini ujianku. Ringankan lah ya Allah. " batin Moa.
Sungguh miris Moa meratapi nasibnya yang tragis. Sejak kecil ia kehilangan sosok ibu. Ia mendapat ganti kasih sayang ibu pun tak berlangsung lama. Kira kira hanya satu tahun. Karena sejak Ibu tirinya melahirkan Audrey, ia berubah sangat membenci dirinya. Apalagi anak ibu tirinya juga perempuan seperti dirinya. Ibu tirinya akan memperlihatkan kelembutan jika saat ada Ayahnya saja. Justru Ansel kakak tirinya yang selalu menghibur Moa saat sedih.
Ansel selalu memberinya hadiah tanpa sepengetahuan orang tuanya, agar Moa tidak terlalu sedih di kucil kan oleh ibu nya. Mungkin karena Ansel laki laki, ia tidak terlalu merasai jika di perlakukan berbeda oleh orang tuanya.
Terlalu lama Moa membayangkan kisah hidupnya yang menyedihkan, akhirnya ia bisa terlelap membiarkan Zoe yang sedang bercumbu lewat sambungan telepon seluler miliknya.
Setelah puas bertukar kabar dengan kekasihnya yang sedang tamasya ke Eropa, Zoe menutup panggilan telepon nya.
Zoe sengaja memberikan hadiah pada Jenifer untuk menikmati liburan keliling dunia beserta belanja apa pun yang ia minta, sebagai kompensasi atas pernikahan atas perjodohan ini.
Zoe memang tidak merahasiakan pernikahan ini dari Jenifer. Karena ia tidak mau Jenifer mengetahui sendiri. Dan berpikir jika Zoe menyembunyikan sesuatu dari nya. Maka dari itu Zoe memberitahukan perihal perjodohan nya dengan Moa atas kemauan Ayahnya. Semula Jenifer menolak mentah mentah pernyataan Zoe. Namun Zoe menyakinkan jika dirinya tidak akan tertarik pada Gadis pilihan ayahnya. Karena yang akan di nikahkan dengan nya nanti adalah anak ingusan yang baru lulus sekolah.
Akhirnya Zoe pun mengeluarkan rayuan maut untuk Jenifer. Yaitu memberikan tiket keliling Eropa juga berbelanja dengan kartu kredit tanpa batas miliknya. Zoe tahu rayuan ini pasti tidak akan bisa di tolak begitu saja oleh Jenifer. Dan benar saja akhirnya Jenifer menerima hafiah itu dengan catatan selama setahun saja mereka menikah. Paling lambat setahun setengah, Zoe harus sudah menceraikan Moa apa pun alasan nya.
Jenifer berpikir, jika Moa itu bukan saingan untuk dirinya. Di bandingkan dengan nya, Jenifer nyakin jika Moa masih di bawah dirinya dalam segi apa pun. Seorang anak yang baru lulus sekolah. Bedak pun pasti jarang memakai, apalagi perawatan kulit juga tubuh pasti Moa tidak tahu menahu. Karena yang dalam pikiran Jenifer hanya penampilan saja yang di butuhkan seorang wanita. Bukan hati juga kesabaran.
Para Reader yang baru baca.... Plis jangan lupa Like tiap Episodenya ya... Love You full pokok nyuaaa..... 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Pramita K
kasian Moa. strong girl 😊
2022-06-01
3