5.

Si tanpa nama sudah mengakhiri aktingnya, dia pun memutuskan untuk sadarkan diri saat ini. Dia juga diperiksa oleh dokter keluarga, si tanpa nama pun memulai sandiwara barunya. "Saya dimana? Siapa kalian?" si tanpa nama memegang pelipisnya sambil meringis, seperti orang yang menahan sakitnya. "Akh, kepalaku!" pekiknya tertahan, bahkan saking piawainya dia berakting, air matanya pun ikut menggenang di sudut matanya.

"Cepat periksa dia, dok?!"

"Ini sedang saya periksa, nyonya," balas si dokter dengan tenang. Tak berapa lama si dokter pun kembali berbicara setelah dia selesai memeriksa si tanpa nama. "Anak ini sepertinya juga menderita amnesia akibat kecelakaan yang mereka alami. Dan mungkin saja anak ini lebih parah kalau melihat bagaimana reaksinya barusan!" si tanpa nama tersenyum dalam hati, ucapan si dokter membuat dia merasa kalau rencananya diberkati oleh dewa.

"Jika ingin pemeriksaan yang lebih lengkap, lebih baik keduanya dibawa ke rumah sakit saja!" saran si dokter, tangannya sibuk mengemas kembali tas yang dibawanya.

'K**uharap tak ada satu pun dari kedua pasangan ini yang mau menerima saran tadi, sebisa mungkin aku harus menghindari yang mananya rumah sakit?!' pikir si tanpa nama.

"Akan kami pertimbangkan."

"Kalau begitu saya permisi dulu!"

"Mari saya antar ke depan!" si kakek mengantarkan dokter tadi, tinggallah si nenek dan dua orang pelayan di kamar dua anak kecil itu.

"Ini milikmu, bukan? Apa kamu mengingat sesuatu saat melihat ini?" baru saja si tanpa nama akan menjawab, anak yang disebelahnya terlihat meringis kesakitan karena melihat kalung yang disodorkan si nenek barusan. Segera saja si tanpa nama berteriak penuh kesakitan sambil memegang kepalanya. "Akh, sakit sekali, hiks, hiks, hiks," rintihnya bersandiwara. Betapa bodohnya dia kalau membiarkan anak yang asli menunjukkan gelagat seperti sudah mengingat sesuatu.

"Ada apa? Mana yang sakit? Ayo kita ke rumah sakit sekarang!" ucap nenek itu panik. Cepat-cepat si tanpa nama memegang pergelangan tangan perempuan tua itu. "Nyonya, nyonya, sepertinya ... saya melihat seseorang pria memberikan kalung itu, tapi saya tak tahu siapa dia, wajahnya pun tak terlihat, nyonya ...," kata si tanpa nama putus-putus. Mana dia mau ke rumah sakit, katanya hanya sekedar pemeriksaan, mana tahu pihak mereka melakukan tes DNA pada dirinya dan juga anak di sebelahnya ini. Jalan satu-satunya yang dia dapatkan adalah mengatakan gambaran penuh kebohongan yang akan dipercaya oleh perempuan tua di dekatnya ini.

Si nenek menangis sedih. "Benar, benar, yang memberikan kalung ini padamu adalah ayahmu, nak. Jangan panggil aku nyonya, panggil saja nenek, ya!" sebuah dekapan penuh kerinduan dan kehangatan membuat si tanpa nama membelalakkan matanya, dia terkejut atas pelukan yang tak terduga didapatkannya itu. 'Beginikah rasanya sebuah pelukan? Hangat, aku sedikit menyukainya. Maaf sudah menipu dan berbuat licik seperti ini, aku akan membalasnya meski harus menjadi budak di keluarga anda, nek!' putus si tanpa nama meresapi kehangatan yang baru pertama kali dia dapatkan dalam hidupnya.

"Cucuku, hu, hu, hu, akhirnya kita bisa berkumpul bersama. Maafkan kekeraskepalaan kakek dan nenekmu, sehingga kamu hanya mengenal ayah dan ibumu saja. Dan sekarang lihat, kamu bahkan tak mengingat satu pun kenangan tentang mereka, hu, hu, hu," si nenek menangis sejadi-jadinya, beliau meminta maaf dan juga menyesal. Si tanpa nama hanya diam, dia bahkan tak pernah melihat wajah seseorang yang bisa dipanggil ayah dan ibu, mana mungkin dia memiliki ingatan tentang dua orang yang tak pernah dia miliki. Tapi tak masalah, dia bisa membuat karangan sesuai keinginan hatinya.

Keduanya sibuk dengan dunia mereka, yang satu sibuk menangis penuh penyesalan, sedang yang satunya menikmati dekapan pertama atas nama keluarga. Mereka lupa kalau masih ada satu anak yang menatap keduanya, mata itu juga ingin mendapat pelukan. Namun, terlalu takut untuk mengganggu. Makanya anak kecil itu memilih melihat dalam diam dengan tatapan iri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!