Pernikahan Part 2

Dodo dan Jesslyn sudah duduk berdampingan menghadap penghulu untuk melakukan ijab kabul. Semua berjalan dengan lancar tanpa terlihat ini adalah sebuah drama yang sudah di mainkan.

Jesslyn mencium punggung tangan Dodo sebagai akhir dari kata sah yang sudah gelontorkan. Ada perasaan tak enak ketika bos nya melakukan hal tersebut. Di tambah wajah Bram yang sudah tidak enak untuk di pandang.

Ketika riuh ramai bergembira merayakan pesta, Dodo menghela nafas karena sudah masuk ke dalam masalah besar yang entah dia pun tak tahu bisa merangkak keluar atau tidak. Yang bisa ia lakukan saat ini adalah hanya mengikuti alur cerita.

"Satu ,, dua,, tiga,," suara orang memberi aba untuk melakukan tradisi tarik ayam bekakak. Jika salah satu pasangan mendapat separuh dan kepalanya, kabarnya Ia yang akan dominan dalam rumah tangga. Para tamu bersorak, ada pula yang nyeletuk nada rendah.

"Wah suami takut istri tuh."

Melihat paling banyak bagian yang di dapatkan Jesslyn.

Dilanjut dengan suap-suapan nasi ketan kuning di campur gurihnya bumbu serundeng lalu bertukar minum. Siapa pun yang melihatnya mereka seperti dua insan yang bersatu karena cinta.

............

Waktu terus berjalan hingga sampai titik acara selesai. Jesslyn memutuskan untuk menginap disini, ya memang seperti itu hakikatnya setelah sah menjadi suami istri. mereka akan tinggal bersama dalam satu atap.

"Tempat tidurmu sekarang milikku. kamu silahkan cari tempat lain tapi masih di dalam kamar ini." Perintah Jesslyn membuat Dodo mengedar pandangan ke seluruh sudut ruangan. Kamarnya sempit tidak ada ruang untuk Ia sekedar bergelar atau tidur di sofa.

"Kenapa masih diam saja disitu? ingat kita terikat perjanjian jangan kamu menginginkan lebih dari hubungan ini." Jesslyn lagi-lagi memberi penekanan.

"Iya Bu, saya mengerti. Saya hanya sedang mencari tempat dimana saya akan tidur."

Dodo membuka lemari untuk mengambil sebuah bedcover. Ia lipat sampai seukuran persegi panjang sesuai ukuran tubuhnya lalu di tambahkan bantal usang. Ia berhasil merebahkan tubuh hampir berada di kolong tempat tidur. Jesslyn yang melihatnya acuh dan memutuskan untuk terbuai di alam mimpi.

............

Sayup terdengar suara adzan subuh berkumandang, Dodo membuka mata dan terbangun membersihkan diri lalu mengambil wudhu. Seperti biasa, Ia selalu menunaikan sholat subuh di mushola dekat rumahnya.

Dodo yang meninggalkan kamar tidak membuat suara berisik membuat Jesslyn terbangun kebingungan saat eksistensi Dodo tidak di temukan dimanapun. Karena sudah tak tahan lagi, Ia lantas keluar lalu mencari petunjuk sendiri.

Petunjuk yang sedang di maksud Jesslyn adalah dimanakah letak kamar mandi di rumah ini?

"Eh Neng udah bangun. Mau kemana? butuh apa biar emak yang ambilin" tanya Bu Unah yang sedang beres-beres rumah.

"Kamar mandi dimana ya Bu?" Jesslyn bertanya sambil menggaruk tengkuk.

"Yang itu" Bu unah menunjuk ke arah pintu kamar mandi berwarna biru. Memang rumah yang sederhana tidak terlalu besar sangat mudah untuk menunjukan sebuah kamar. Tidak usah sampai lurus belok kanan lurus lagi belok kiri. Tidak sampai seperti itu fergusso.

si dodol pinter bangat dah milih bini, bangun tidur belom mandi aja diliatnya cakep.

"Terimakasih Bu"

"Sama-sama neng, kaya sama siapa aja. gak usah sungkan sama emak mah."

Jesslyn langsung masuk ke kamar mandi. Detik kemudian ia keluar lagi sebab lupa membawa handuk. Beruntung ia lupa hanya beberapa detik saja, Coba kalau sampai beberapa menit dan dia sudah membuang seluruh pakaiannya ke dalam bak berisi air? bisa gawat nanti.

Dodo masuk ke kamar mengambil handuk milik Jesslyn. Setelah acara pernikahan nya usai, Bram langsung menyerahkan seluruh keperluan Jesslyn di rumah ini kepada Dodo. dengan tanda kutip layani Ia sebagai bos mu.

Dodo menyerahkan handuk itu tanpa ada kata pemanis, hanya menyodorkan dengan wajah penuh sopan namun diam. Ia sungguh tahu batasan.

"Arrgh, sempit sekali kamar mandi ini. Untuk menutup pintunya saja sangat sulit aku harus naik ke atas kloset."

"Hufft, pagi yang menyebalkan." Sambung Jesslyn lagi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.bersambung...

Terpopuler

Comments

Refnida Fitri

Refnida Fitri

haha iya bener kok aku jd geli

2022-11-29

2

Alkenzie

Alkenzie

orang kaya mah toiletnya lebih besar dari kos2an

2022-11-14

2

Senajudifa

Senajudifa

kutukan cinta dn mr.playboy mampir

2022-07-29

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Rencana Lamaran
3 Dodo Anak Baik
4 Pernikahan Part 1
5 Pernikahan Part 2
6 Panggilan untuk jesslyn
7 Rumah Baru
8 Hari libur
9 Makan siang bersama
10 Acara
11 Isi bingkisan
12 Korslet
13 Sebuah kartu
14 Rempug
15 Makan malam
16 Transfer
17 Jesslyn dalam kesendirian
18 Pulang ngaret
19 Pertemuan kedua
20 Kesalahan Jesslyn
21 Mengendurkan penjagaan
22 Bunga-bunga ditaman
23 Malam jum'at
24 Neneng lewat
25 Tetangga usil
26 Sisi lain dodo
27 Rapuh
28 Selimut
29 Ragu
30 Rencana gagal
31 Hujan
32 Setelah hujan
33 Malam yang dingin
34 Kecewa
35 Solusi
36 Titik terang
37 Suasana panas
38 Pengakuan Dodo
39 Seperti biasa
40 Realisasi janji
41 Ide papah
42 Akhirnya
43 Kepercayaan
44 Kesedihan Bram
45 Yang ditunggu
46 Kabar merebak
47 Akhirnya terkuak
48 Pesan Iyan
49 Pagi yang ceria
50 Persiapan kotak makan
51 Ketakutan Jesslyn
52 Pengunduran diri
53 Obrolan Bram dengan Jesslyn
54 Dua hari lagi
55 Rindu berat
56 Menunggu
57 Akhirnya...
58 Dodo sakit, gak kuat menahan rindu
59 Merawat suami
60 Bolehkah aku egois?
61 Godaan
62 Telat lima menit
63 Perkunjungan Dodo dan Jesslyn
64 Rumah sakit
65 Suasana haru
66 Seperti mimpi
67 Curhatan Bram part 1
68 Curhatan Bram part 2
69 Curhatan Bram part 3
70 Jesslyn ketahuan
71 Hari pertama
72 Pengamanan untuk Jesslyn
73 Makan siang dengan Bram
74 Pengakuan
75 Jangan khawatirkan saya!
76 Bersatu kembali
77 Kondangan dulu
78 Sakit perut
79 Surat misterius
80 Ada penguntitan
81 Kalau bukan mereka lalu siapa?
82 Langkah yang diambil Dodo
83 Serius Nanya
84 Keadaan Jesslyn
85 Jangan Memelihara Benci
86 Pengumuman
87 Tugas Seorang Istri
88 Kedatangan tamu
89 Membawa perjanjian damai
90 Penyerangan
91 Jika seperti ini, pertahankanlah.
92 Penyesalan
93 Dimana papah?
94 Kembali lagi
95 Iya Non
96 Apakah harus sama dengannya?
97 Cintai dia dari sisi lain
98 Waktunya jalan-jalan
99 Jangan ngutang!
100 Jalan-jalan anti ribet
101 Berbagi
102 Hanya gelas jatuh
103 Terimakasih atas hari ini
104 Sudah berada di rumah
105 Kebingungan di pagi hari
106 Di penghujung Do'a
107 Pembicaraan Toyib dan Bu Unah
108 Kejujuran
109 Undangan
110 Malam itu
111 Merasa bersalah
112 Bram pergi
113 Nama Lengkap
114 Satu kenyataan lagi
115 Tidak Fokus
116 Ke luar kota
117 Tergopoh-gopoh
118 Tragedi
119 Saya Bodoh Non
120 Do kamu kenapa?
121 Pembicaraan serius
122 Akhir cerita
123 Kilas balik
124 Promosi
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Prolog
2
Rencana Lamaran
3
Dodo Anak Baik
4
Pernikahan Part 1
5
Pernikahan Part 2
6
Panggilan untuk jesslyn
7
Rumah Baru
8
Hari libur
9
Makan siang bersama
10
Acara
11
Isi bingkisan
12
Korslet
13
Sebuah kartu
14
Rempug
15
Makan malam
16
Transfer
17
Jesslyn dalam kesendirian
18
Pulang ngaret
19
Pertemuan kedua
20
Kesalahan Jesslyn
21
Mengendurkan penjagaan
22
Bunga-bunga ditaman
23
Malam jum'at
24
Neneng lewat
25
Tetangga usil
26
Sisi lain dodo
27
Rapuh
28
Selimut
29
Ragu
30
Rencana gagal
31
Hujan
32
Setelah hujan
33
Malam yang dingin
34
Kecewa
35
Solusi
36
Titik terang
37
Suasana panas
38
Pengakuan Dodo
39
Seperti biasa
40
Realisasi janji
41
Ide papah
42
Akhirnya
43
Kepercayaan
44
Kesedihan Bram
45
Yang ditunggu
46
Kabar merebak
47
Akhirnya terkuak
48
Pesan Iyan
49
Pagi yang ceria
50
Persiapan kotak makan
51
Ketakutan Jesslyn
52
Pengunduran diri
53
Obrolan Bram dengan Jesslyn
54
Dua hari lagi
55
Rindu berat
56
Menunggu
57
Akhirnya...
58
Dodo sakit, gak kuat menahan rindu
59
Merawat suami
60
Bolehkah aku egois?
61
Godaan
62
Telat lima menit
63
Perkunjungan Dodo dan Jesslyn
64
Rumah sakit
65
Suasana haru
66
Seperti mimpi
67
Curhatan Bram part 1
68
Curhatan Bram part 2
69
Curhatan Bram part 3
70
Jesslyn ketahuan
71
Hari pertama
72
Pengamanan untuk Jesslyn
73
Makan siang dengan Bram
74
Pengakuan
75
Jangan khawatirkan saya!
76
Bersatu kembali
77
Kondangan dulu
78
Sakit perut
79
Surat misterius
80
Ada penguntitan
81
Kalau bukan mereka lalu siapa?
82
Langkah yang diambil Dodo
83
Serius Nanya
84
Keadaan Jesslyn
85
Jangan Memelihara Benci
86
Pengumuman
87
Tugas Seorang Istri
88
Kedatangan tamu
89
Membawa perjanjian damai
90
Penyerangan
91
Jika seperti ini, pertahankanlah.
92
Penyesalan
93
Dimana papah?
94
Kembali lagi
95
Iya Non
96
Apakah harus sama dengannya?
97
Cintai dia dari sisi lain
98
Waktunya jalan-jalan
99
Jangan ngutang!
100
Jalan-jalan anti ribet
101
Berbagi
102
Hanya gelas jatuh
103
Terimakasih atas hari ini
104
Sudah berada di rumah
105
Kebingungan di pagi hari
106
Di penghujung Do'a
107
Pembicaraan Toyib dan Bu Unah
108
Kejujuran
109
Undangan
110
Malam itu
111
Merasa bersalah
112
Bram pergi
113
Nama Lengkap
114
Satu kenyataan lagi
115
Tidak Fokus
116
Ke luar kota
117
Tergopoh-gopoh
118
Tragedi
119
Saya Bodoh Non
120
Do kamu kenapa?
121
Pembicaraan serius
122
Akhir cerita
123
Kilas balik
124
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!