Dodo Anak Baik

Di Pagi buta yang masih menunjukkan pekatnya gelap, Bu Unah dan Pak Nata masih terjaga dari tidurnya. Semalaman mereka tidak bisa tidur sebab menghabiskan waktu berbincang persoalan anak bungsunya. Mereka kepikiran Dodo yang tiba-tiba saja mau melamar dadakan. Mungkinkah Dodo menghamili anak orang? ah rasanya tidak mungkin. Dia kan anak baik. Jangankan menghamili, didekati cewek cantik saja langsung mimisan.

"Pak, kalau itu bener, gimana nih kalau kita diserang calon besan? kita jawab apa?"

"Yaa..gimana ya. Buktinya kita suruh datang melamar. Eh tapi itu kan juga belum tentu bener Mak. Siapa tau emang udah jodohnya" jawab Pak Nata meyakinkan. Tabu di kalangan sekitar mereka jika ada yang nikah dadakan, pasti ada apanya.

"Mak, Pak.. Dodo pamit ke mushola dulu. Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam."

"Tuh lihat Mak, bocah Soleh begitu. Ilok sampe hamilin orang di luar nikah?"

"Iya juga ya pak." sahut Bu unah sambil memandangi Dodo yang hilang di kejauhan. orangnya sudah tak terlihat harum parfumnya masih tertinggal. Rambutnya klimis tertata dengan baik, membuat ia terlihat ganteng-ganteng manis.

Tak heran jika ia dikagumi para gadis di kampungnya. Selain paras yang manis dan tekun, tutur kata dan sikapnya sangat sopan dan lembut. Gadis bernama Neneng saja nyaris tidak bisa berhenti kasmaran pada Dodo. Si Neneng, tetangganya Dodo itu, sampai fenomenal kalau berpapasan dengannya. Selalu mengeluarkan kata 'bang Dodo eh bang Dodo'.

Dodo hanya senyum menanggapi.

.............

Sinar matahari sudah terang mengusir gelap. Dodo dan keluarga sudah siap untuk berangkat ke rumah Jesslyn. Chandra dan Iyan heran kenapa mereka sampai tidak diperbolehkan ikut melamar. Biasanya nih, kalau mau melamar wanita satu RT ikut semua.

Iyan tidak memusingkan hal tersebut. Ia lebih memilih mendengarkan novel kesukaannya lewat audio. Sedangkan Chandra, sibuk dicecar banyak pertanyaan oleh Erma. Istrinya. Mengenai adik paling bontot yang tidak mau mengajak pergi melamar wanita pujaan hatinya.

Chandra adalah kakak Dodo yang pertama. Ia sudah menikah dengan wanita yang bernama Erma Wulandari. Yang tempo hari jadi pertanyaan Jesslyn pada Dodo.

Tidak lama, sebuah mobil terparkir datang menjemput keluarga Dodo. Mobil yang bisa dikatakan mewah untuk seukuran taxi online. Sesungguhnya keluarga Dodo pun mempunyai mobil keluarga keluaran jaman dulu yang masih mampu untuk mengangkut kesana kemari. Tapi jesslyn lah yang ingin semua ini. Bukan karena malu atau pula merendahkan. Ia tidak mau memberi alamat rumahnya kepada siapapun. Bersamaan dengan melajunya mobil tersebut, Erma terus mencubit Chandra. Wanita itu merajuk sebab tak di ajak ikut melamar.

Mobil melaju di gang sempit melewati pohon bambu yang rindang. Pohon-pohon besar masih berdiri kokoh menjulang tinggi. Perjalanan mereka diiringi suara nyaring hewan tonggeret. Desa mereka masih asri belum terjamah hiruk pikuk ibukota.

Hingga mobil terus melaju menuju jalan besar yang ramai, di dalamnya Dodo masih betah termenung. Ia berdo'a dalam hati agar orang tuanya terhindar dari segala bentuk penghinaan nantinya.

Dodo tidak punya pilihan lain. Ia terus mengikuti apa yang bosnya mau. Jika maju ia terperosok ke dalam jurang, mundur pun ia jatuh ke lumpur penghisap. Sampai saat ini ia bahkan tidak tahu apa motif bosnya ingin menikah dengannya.

"Tidak terima penolakan atau kau akan menerima akibatnya." Kalimat ini terus terngiang di kepala. Apa salahku ya Rabb?

Senyum Dodo saat ini hanya menjadi topeng kegundahan hati.

"Do, ini bener emak sama bapak kagak bawa apa-apa? malu gak kita?" tanya Pak Nata memastikan.

"Gak usah Pak. Gak pa-pa. Dia orangnya sederhana kok gak ingin minta apa-apa." Memang benar adanya. Jesslyn tidak menuntut materi. Bagaimana tidak, yang menggaji Dodo adalah Jesslyn. Menuntut dari segi apanya coba.

"Tenang pak, walaupun kita gak bawa parsel, setidaknya emak bawa cincin. Untung emak ada simpenan emas hahaha."

Ya ampun, andai emak dan bapak tahu. Batin dodo.

"Mak dodo udah nyiapin cincinnya. cincin emak simpan aja " Dodo berujar menanggapi pernyataan ibunya.

Cincin yang di maksud Dodo adalah cincin yang sudah di siapkan Bram selepas tanda tangan kontrak malapetaka. Bram lah yang akan menyiapkan segala, bahkan hal sekecil apapun.

.

.

Setibanya di rumah Jesslyn.

Rasa Dag Dig Dug menjalar di dada. Dodo berharap semuanya akan baik-baik saja. Belum sempat ia dan orang tuanya mengetuk pintu lalu memberi salam, pintu sudah terbuka lebar dengan segenap penyambutan. Paman Jesslyn menyambut dengan ramah kedatangan orang tua Dodo.

Setidaknya, Dodo sudah merasa lega di awal.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alkenzie

Alkenzie

lamaran jaman now, berangkat cuma bawa badan 😅😅

2022-11-14

2

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

hadiirrrrr

2022-08-16

4

Senajudifa

Senajudifa

nikah karena terpaksa judule😁😁

2022-08-04

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Rencana Lamaran
3 Dodo Anak Baik
4 Pernikahan Part 1
5 Pernikahan Part 2
6 Panggilan untuk jesslyn
7 Rumah Baru
8 Hari libur
9 Makan siang bersama
10 Acara
11 Isi bingkisan
12 Korslet
13 Sebuah kartu
14 Rempug
15 Makan malam
16 Transfer
17 Jesslyn dalam kesendirian
18 Pulang ngaret
19 Pertemuan kedua
20 Kesalahan Jesslyn
21 Mengendurkan penjagaan
22 Bunga-bunga ditaman
23 Malam jum'at
24 Neneng lewat
25 Tetangga usil
26 Sisi lain dodo
27 Rapuh
28 Selimut
29 Ragu
30 Rencana gagal
31 Hujan
32 Setelah hujan
33 Malam yang dingin
34 Kecewa
35 Solusi
36 Titik terang
37 Suasana panas
38 Pengakuan Dodo
39 Seperti biasa
40 Realisasi janji
41 Ide papah
42 Akhirnya
43 Kepercayaan
44 Kesedihan Bram
45 Yang ditunggu
46 Kabar merebak
47 Akhirnya terkuak
48 Pesan Iyan
49 Pagi yang ceria
50 Persiapan kotak makan
51 Ketakutan Jesslyn
52 Pengunduran diri
53 Obrolan Bram dengan Jesslyn
54 Dua hari lagi
55 Rindu berat
56 Menunggu
57 Akhirnya...
58 Dodo sakit, gak kuat menahan rindu
59 Merawat suami
60 Bolehkah aku egois?
61 Godaan
62 Telat lima menit
63 Perkunjungan Dodo dan Jesslyn
64 Rumah sakit
65 Suasana haru
66 Seperti mimpi
67 Curhatan Bram part 1
68 Curhatan Bram part 2
69 Curhatan Bram part 3
70 Jesslyn ketahuan
71 Hari pertama
72 Pengamanan untuk Jesslyn
73 Makan siang dengan Bram
74 Pengakuan
75 Jangan khawatirkan saya!
76 Bersatu kembali
77 Kondangan dulu
78 Sakit perut
79 Surat misterius
80 Ada penguntitan
81 Kalau bukan mereka lalu siapa?
82 Langkah yang diambil Dodo
83 Serius Nanya
84 Keadaan Jesslyn
85 Jangan Memelihara Benci
86 Pengumuman
87 Tugas Seorang Istri
88 Kedatangan tamu
89 Membawa perjanjian damai
90 Penyerangan
91 Jika seperti ini, pertahankanlah.
92 Penyesalan
93 Dimana papah?
94 Kembali lagi
95 Iya Non
96 Apakah harus sama dengannya?
97 Cintai dia dari sisi lain
98 Waktunya jalan-jalan
99 Jangan ngutang!
100 Jalan-jalan anti ribet
101 Berbagi
102 Hanya gelas jatuh
103 Terimakasih atas hari ini
104 Sudah berada di rumah
105 Kebingungan di pagi hari
106 Di penghujung Do'a
107 Pembicaraan Toyib dan Bu Unah
108 Kejujuran
109 Undangan
110 Malam itu
111 Merasa bersalah
112 Bram pergi
113 Nama Lengkap
114 Satu kenyataan lagi
115 Tidak Fokus
116 Ke luar kota
117 Tergopoh-gopoh
118 Tragedi
119 Saya Bodoh Non
120 Do kamu kenapa?
121 Pembicaraan serius
122 Akhir cerita
123 Kilas balik
124 Promosi
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Prolog
2
Rencana Lamaran
3
Dodo Anak Baik
4
Pernikahan Part 1
5
Pernikahan Part 2
6
Panggilan untuk jesslyn
7
Rumah Baru
8
Hari libur
9
Makan siang bersama
10
Acara
11
Isi bingkisan
12
Korslet
13
Sebuah kartu
14
Rempug
15
Makan malam
16
Transfer
17
Jesslyn dalam kesendirian
18
Pulang ngaret
19
Pertemuan kedua
20
Kesalahan Jesslyn
21
Mengendurkan penjagaan
22
Bunga-bunga ditaman
23
Malam jum'at
24
Neneng lewat
25
Tetangga usil
26
Sisi lain dodo
27
Rapuh
28
Selimut
29
Ragu
30
Rencana gagal
31
Hujan
32
Setelah hujan
33
Malam yang dingin
34
Kecewa
35
Solusi
36
Titik terang
37
Suasana panas
38
Pengakuan Dodo
39
Seperti biasa
40
Realisasi janji
41
Ide papah
42
Akhirnya
43
Kepercayaan
44
Kesedihan Bram
45
Yang ditunggu
46
Kabar merebak
47
Akhirnya terkuak
48
Pesan Iyan
49
Pagi yang ceria
50
Persiapan kotak makan
51
Ketakutan Jesslyn
52
Pengunduran diri
53
Obrolan Bram dengan Jesslyn
54
Dua hari lagi
55
Rindu berat
56
Menunggu
57
Akhirnya...
58
Dodo sakit, gak kuat menahan rindu
59
Merawat suami
60
Bolehkah aku egois?
61
Godaan
62
Telat lima menit
63
Perkunjungan Dodo dan Jesslyn
64
Rumah sakit
65
Suasana haru
66
Seperti mimpi
67
Curhatan Bram part 1
68
Curhatan Bram part 2
69
Curhatan Bram part 3
70
Jesslyn ketahuan
71
Hari pertama
72
Pengamanan untuk Jesslyn
73
Makan siang dengan Bram
74
Pengakuan
75
Jangan khawatirkan saya!
76
Bersatu kembali
77
Kondangan dulu
78
Sakit perut
79
Surat misterius
80
Ada penguntitan
81
Kalau bukan mereka lalu siapa?
82
Langkah yang diambil Dodo
83
Serius Nanya
84
Keadaan Jesslyn
85
Jangan Memelihara Benci
86
Pengumuman
87
Tugas Seorang Istri
88
Kedatangan tamu
89
Membawa perjanjian damai
90
Penyerangan
91
Jika seperti ini, pertahankanlah.
92
Penyesalan
93
Dimana papah?
94
Kembali lagi
95
Iya Non
96
Apakah harus sama dengannya?
97
Cintai dia dari sisi lain
98
Waktunya jalan-jalan
99
Jangan ngutang!
100
Jalan-jalan anti ribet
101
Berbagi
102
Hanya gelas jatuh
103
Terimakasih atas hari ini
104
Sudah berada di rumah
105
Kebingungan di pagi hari
106
Di penghujung Do'a
107
Pembicaraan Toyib dan Bu Unah
108
Kejujuran
109
Undangan
110
Malam itu
111
Merasa bersalah
112
Bram pergi
113
Nama Lengkap
114
Satu kenyataan lagi
115
Tidak Fokus
116
Ke luar kota
117
Tergopoh-gopoh
118
Tragedi
119
Saya Bodoh Non
120
Do kamu kenapa?
121
Pembicaraan serius
122
Akhir cerita
123
Kilas balik
124
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!