THE QUEEN'S OF?
...Hallo semuanya. Ini karya pertama aku jika ada kesalahan dalam penulisan karya mohon dimaafkan dan mohon untuk diingatkan. Terimakasih....
...****************...
...Call me Pinnky not Author!...
...****************...
...Plagiat karya orang menjauh gih!...
...Selamat membaca dan semoga suka ya....
...Jangan lupa untuk like, komen, share, favorit and vote ya....
...*...
...*...
...*...
..."Setiap orang pasti akan merasakan yang namanya kehilangan. Kehilangan itu wajar, kita hanya perlu menunggu. Semua akan merasakannya. Siap tidak siap harus siap! Mau tidak mau harus mau! "KEHILANGAN ITU WAJAR!" —Pinnkybubble....
...***...
Seorang anak kecil tengah menangis dan menatap lurus ruang ICU tempat Mamanya dirawat. Sudah 1 minggu Mamanya tak kunjung bangun dari komanya.
Anak itu adalah Queen. Shaqueena Azzaella Georgie anak dari seorang wanita yang bernama Rhea Zaneta Georgie, wanita yang kini masih terbaring lemah di ruang ICU.
"Hikss... hikss...hikss.... Uncle?" ucap anak kecil berusia 3 tahun kepada pria berjas yang disebutnya Uncle.
"Iya Queen?" jawab Uncle Draco. Draco Malfloy Georgie adik dari Mamanya Queen.
"Mama capan banyun nya?" tanya Queen kecil.
"Nanti Mama pasti bangun, kita tunggu aja ya?" jawab Uncle nya.
"Iya Uncle!"
...***...
Pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita yang tengah menutup matanya dengan banyak alat-alat rumah sakit yang terpasang ditubuhnya.
"Mama?"
"Mama capan banyun nya? Queen cangen!" tanya Queen pada Mamanya yang tak kunjung bangun.
Kakak, aku mohon jangan tinggalkan aku dan Queen! batin Uncle Draco.
"Que-en?" ucap Mama Queen dengan terbata-bata.
"Mama? Mama udah banyun?"
"Kakak?"
Ucap mereka kaget.
"Que-en, si-ni pe-luk Ma-ma na-k!" ucap Mama Rhea.
"Hikss...hikss...hikss...Mama!" isaknya sambil menaikkan kursi dan memeluk sang Mamanya.
"Queen tayang cama Mama!" ucap Queen dipelukan Mamanya.
"Ma-ma ju-ga sa-ya-ng sa-ma Que-en!" ucap Mama Rhea dengan suara terbata-bata nya.
"Mama ndak boyeh cinggalin Queen!"
"Ga-k a-kan sa-ya-ng!" jawab Mama Rhea.
"Qu-een ga-k bo-leh nan-gis! Qu-een k-an an-ak ya-ng he-bat!" ucap Mama Rhea seraya menghapus air mata sang anak yang berada dipeluknya.
"Qu-een ha-ru-s ja-di an-ak ya-ng pin-ter, oke!"
"Qu-een gak bo-leh ja-di an-ak ya-ng cen-ge-ng ya?" ucap Mama Rhea sambil menahan tangis.
"Ka-lau a-da ya-ng ja-ha-tin Qu-een ja-ng-an di-ba-les de-ng-an ke-ja-ha-tan ju-ga ya?" ucap Mama Rhea menasehati Queen untuk tidak jahat kepada orang lain.
"Qu-een ja-ga di-ri ba-ik-ba-ik ya!"
"Mama mau kemana? Queen ikut!" tanya Queen.
"Ma-ma ga-k a-kan ke-ma-na ma-na! Ma-ma a-kan se-la-lu sa-ma Que-en!" jawab Mama Rhea.
"Ma-ma per-gi du-lu ya? Qu-een ga-k bo-leh se-dih ka-lau Ma-ma per-gi ya!"
"Hikss...hikss...hikss...endak boyeh! Mama ndak boyeh pelgi!" cegah Queen.
Maafin Mama Queen Mama udah gak kuat lagi! batin Mama Queen.
"De-k! To-lo-ng ja-ga-in Qu-een ya?" ucapnya kepada sang adik.
"Pasti kak. Aku janji akan selalu menjaga dan menyayangi Queen!" ucapnya berjanji kepada sang kakak.
"Ma-ka-sih dek. Ka-lau gi-tu ka-kak bi-sa per-gi de-ng-an te-na-ng se-ka-ra-ng."
"Kakak ngomong apa sih! Kakak pasti sembuh!" ucap Uncle Draco yakin bahwa kakaknya akan sembuh.
Maaf dek, tapi kakak udah gak kuat lagi. Sakit dek! Sakit! batin Mama Rhea.
"Enggak! Pokoknya kakak harus sembuh! Demi Queen kakak! Dia masih butuh kasih sayang seorang ibu," ucap Uncle Draco.
"Dek, ca-ri ta-u di-ma-na an-nak-ku ki-ng!" ucap Mama Rhea.
"Aku akan cari dia kak," ucap Uncle Draco.
"Ba-gu-s la-h ka-la-u be-gi-tu," ucap Mama Rhea semakin kesusahan berbicara.
Mama pergi dulu Queen. Baik-baik disini. Draco kakak percaya kamu mampu menjaga Queen dari pada—, batin Mama Rhea belum selesai.
Tit...tit...tit!
Mesin penunjuk detak jantung kini berbunyi dengan nyaringnya dengan layar monitor menunjukkan garis lurus.
Pertanda bahwa sang pemilik detak jantung kini telah beristirahat dengan tenang. Dokter-dokter dan suster bergegas memasuki ruang ICU tersebut.
Mereka keluar dari ruang ICU. Tak lama kemudian dokter keluar dengan wajah yang serius bercampur sedih.
"Bagaimana dok?" tanya Uncle Draco kepada Dokter.
"Kami telah berusaha semaksimal mungkin namun Tuhan berkehendak lain. Kami turut berdukacita ya dek!" jawab dokter tersebut membuat tangis Queen pecah.
"Gak! Enggak mungkin dok! Kakak saya gak mungkin pergi gitu aja!" ucap Uncle Draco tak terima.
"Maaf dek, tapi kakak anda sudah meninggal dunia!" ucap sang dokter membuat Uncle Draco tak percaya.
"Huwaaa."
"Uncle Mama bohong! Mama cinggalin Queen!"
Kini para suster tengah melepaskan alat-alat yang menempel pada tubuh pasien dan menutupi tubuh pasien dengan kain putih.
Para suster mendorong ranjang milik Mama Rhea keluar menuju ruang jenazah untuk dimandikan dan dimakamkan oleh pihak keluarga.
...***...
Kini pemakaman Mama Queen telah selesai. Meninggalkan Queen, Uncle Draco, Grandpa and Grandma nya di pemakaman Mamanya Queen. Para pelayat telah berpamitan sedari tadi para keluarga lainnya juga.
"Mama? Mama cenapa cinggalin Queen?" ucap Queen kepada makam sang Mamanya.
"Nanci Queen cama ciapa Mama?"
"Ada Uncle disini sayang. Queen gak akan sendiri!" timpal Uncle Draco.
"Iya Queen, ada Grandpa and Grandma disini. Jadi Queen gak bakal sendirian," ucap Grandpa Queen.
"Queen jangan sedih kan masih ada Grandma disini," ucap Grandma Queen.
"Capi, Queen ndak bica canpa Mama," jawab Queen.
"Queen bisa! Ada Uncle, Grandpa, Grandma disini!" ucap Uncle Draco.
"Queen gak mau Mama sedih kan? Queen gak mau Mama sakit lagi kan?" tanya Uncle Draco.
"Endak!" jawab Queen.
"Kalau gak mau ikhlas Mama Queen ya? Uncle juga sedih kenapa harus Mama Queen yang pergi. Harusnya Uncle aja yang pergi!" ucap Uncle Draco menyesal karena telah terlambat meyelamatkan kakaknya.
"Uncle cangan cinggalin Queen juga!" ucap Queen dengan air mata yang membasahi pipi mungil nya.
"Enggak Uncle gak bakal tinggalin Queen!"
"Promise?"
"Promise. Kita pulang yuk! Udah mau hujan Queen," ucap Uncle Draco seraya melihat langit yang akan menurunkan tangisannya.
"Queen puyang duyu Mama. Celamat istiyahat Mama. Queen cayang cama Mama!" pamit Queen kepada makam sang Mama nya.
Queen, Grandpa, Grandma, and Uncle Draco pergi meninggalkan makam Mama Queen, dan pulang ke kediaman keluarga Georgie.
Kini semua hanya kenangan yang tak mungkin bisa terulang kembali. Kenangan yang akan selalu membekas di hati Queen anaknya.
Kini sang malaikat tak bersayap telah pergi untuk selamanya dan abadi di alam sana. Tak ada lagi canda tawa menghiasi kehidupan mereka selanjutnya. Kini saatnya memulai kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya.
Saat ini dan seterusnya Queen akan diasuh oleh sang Uncle nya. Grandpa and Grandma nya sudah tua jadi menyerahkan Queen kepada Uncle nya. Jika kalian tanya dimana Papa nya entahlah Papanya pergi kemana tidak ada yang tau tentang itu.
...***...
Queen diam-diam pergi tanpa pamit dengan Uncle nya ke suatu tempat, sendirian tanpa seorang pun.
Danau, itulah tempat yang dituju oleh Queen. Danau tersebut adalah danau yang sering dikunjungi oleh nya dan sang Mama. Banyak kenangan yang tersimpan di danau tersebut.
Queen duduk di tepi danau, membawa origami burung bangau yang sering dibuat oleh Mamanya jika pergi ke danau ini.
Queen menatap lurus danau sampai tak sadar jika origami burung bangau nya telah jatuh ke danau dan hanyut mengikuti arus air danau.
"Buyung nya?" ucap Queen panik, ingin mengambil origami burung bangau yang telah hanyut ke tengah danau.
"Queen hayus turun! Capi dayi mana Queen tuyun ke danau?" ucapnya berfikir bagaimana caranya dia bisa turun untuk mengambilnya.
"Apa nyebur aja ya?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Iya deh!" ucapnya bersiap akan turun ke dalam danau. Namun, tiba-tiba ada tangan yang memegang.
"Heh! Camu giya ya?" ucap balita laki-laki seumurannya dengan membentak dan memegangi tangan Queen agar tak jatuh.
"Calau camu jatuh gimana?" tanya balita laki-laki itu.
"Queen cuman mau ngambil oligami Queen yang hanyut itu!" ucap Queen menunjuk origami nya yang hanyut ketengah danau tersebut.
"Oh, biyang dong! Ndak ucah di ambil!" ucap balita laki-laki itu.
"Capi kan!" ucap Queen menggantung.
"Capi apa? Camu mau jatuh di danau itu?" tanya balita laki-laki itu.
"Endak!" jawab Queen.
"Ya udah, calau gak mau jatuh ndak ucah di ambil!" ucap balita laki-laki itu lagi, lalu memberikan sebuah hadiah kepada Queen.
"Ini buyat camu!" ucap balita laki-laki tersebut memberikan kalung yang bertuliskan nama Queen.
"Buyat aku?" tanya Queen tak percaya.
"Iya, nama camu Queen kan?" tanya balik balita laki-laki itu.
"Iya ma acih," ucap Queen berterima kasih kepada balita laki-laki itu.
"Cini aku pacangin!" ucap balita laki-laki itu memesankan kalung itu ke leher Queen.
"Nah udah!" ucap balita laki-laki tersebut selesai memasangkan kalung itu.
"Ma acih!" ucap Queen berterima kasih telah memasangkan kalungnya.
"Kenalin nama aku Aka," ucap balita laki-laki itu memperkenalkan dirinya.
"Aku Queen," ucap Queen tersenyum manis setelahnya.
...***...
Disisi lain Uncle nya Queen tengah sibuk mencari Queen ke tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh Queen. Namun tak kunjung menemukan keberadaan Queen.
Queen menghilang saat Uncle nya sedang mempersiapkan makanan untuk Queen, saat kembali ke kamar Queen Uncle nya tak menemukan Queen dikamar nya.
"Bisa-bisa pengawal gak ada yang sadar kalau Queen menyelinap pergi!" ucap Uncle Draco.
"Queen, dimana sih kamu?" guman Uncle Draco terus fokus menyetir mobilnya.
"Ah iya, aku tau dimana Queen!" ucapnya menambahkan kecepatan mobilnya menuju suatu tempat.
Uncle Draco telah sampai disebuah danau yang tak jauh dari rumahnya. Danau tersebut sering dikunjungi oleh Queen dan Mamanya. Uncle nya tau karena dia pernah kesini mengantarkan sang kakak dan keponakannya Queen.
"Itu Queen, tapi dia sama siapa ya?" tanya Uncle Draco kepada dirinya.
"Ah, samperin aja lah!" ucapnya melangkah menuju arah Queen dan balita laki-laki yang seumuran dengan Queen tersebut.
"Queen?" panggil Uncle Draco membuat dua balita itu terkejut.
"Uncle?" panggil Queen berlari kearah Uncle nya.
"Queen kenapa gak bilang sama Uncle kalau mau kesini? Uncle kan bisa anterin Queen, Uncle khawatir kalau Queen kenapa-kenapa!" tanyanya pada sang keponakan.
"Maap Uncle!" ucap Queen merasa bersalah telah membuat Uncle nya khawatir.
"Ya udah, kita pulang yuk?" ajak Uncle nya.
"Oke, capi bental Uncle!" ucap Queen lalu meninggalkan Uncle nya menuju arah balita laki-laki tadi.
"Queen puyang duyu ya? Nanci kita kecemu lagi Aka!" ucap Queen lalu pergi tanpa mendengarkan jawaban balita laki-laki itu.
"Iya, hati-hati Queen!" lirihnya.
"Semoga kita bisa ketemu lagi ya Queen," ucap balita itu.
Queen pergi meninggalkan balita laki-laki yang ia ketahui bernama Aka itu.
"Queen tadi yang sama kamu siapa?" tanya Uncle Draco saat di mobil.
"Nama dia Aka, Uncle," jawab Queen.
"Tadi Queen dikasih calung cama dia," ucap Queen memperlihatkan kalung yang diberikan oleh Aka tadi.
"Bagus," ucap Uncle Draco.
...***...
Disisi lain ada balita berusia 3 tahun yang sedang demam tinggi, tubuhnya kejang-kejang dari tadi. Kini balita itu ada di rumah sakit anak.
"Mama," racau balita itu dengan mata terpejam serta mengeluarkan cairan bening.
"Mama, disini sayang," ucap sang mama.
"Mama, jangan cinggalin kakak," racau balita itu lagi.
"Mama gak akan ninggalin kakak," ucap mamanya.
"Kamu kenapa nak, kenapa jadi begini?" tanya sang mama.
Tak lama papanya balita itu datang, dan berucap kepada mamanya.
"Ma, ibu kandungnya telah meninggal tadi pagi karena kecelakaan," ucap papa balita itu.
"Hah? Kasian sekali anak ini, pantas saja dari tadi dia meracau memanggil mama-mama," ucap sang mama.
"Lebih baik kita tidak usah serahkan dia ke saudara mamanya," ucap mama balita itu.
"Tapi ma, kasian keluarganya," ucap sang papa.
"Mas gak kasihan sama aku? Aku udah sayang banget sama dia! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyerah anak ini ke keluarganya!" ucap mama balita itu.
"Tapi ma, cepat atau lambat dia akan tau kalau kita bukan orang tua kandungnya," ucap sang papa.
"Aku gak akan pernah bilang kalau dia bukan anak kandung kita! Dia anak ku mas! Wanita itu yang memberikannya kepada ku disaat kita kehilangan anak kita mas!" ucap sang mama menangis.
"Baiklah ma, jika itu bisa membuat mama bahagia akan papa lakukan segala cara agar keluarga anak itu tidak tau keberadaannya," ucap sang papa.
"Terimakasih mas," ucap sang mama.
Uncle Draco pov
"Dimana kamu King? Uncle tak akan pernah menyerah untuk menemukan mu!" ucap Uncle Draco.
"Uncle, Queen mau bobok cama Uncle," ucap Queen.
"Sini, bobok sama Uncle," ucap Uncle Draco.
"Uncle, Abang udah ketemu?" tanya Queen.
"Belum Queen, Uncle akan terus cari kakak Queen," ucap Uncle Draco.
"Udah Queen bobok aja ya!" ucap Uncle Draco.
"Iya Uncle," ucap Queen lalu mulai memejamkan matanya untuk tidur.
"Mimpi yang indah Queen," ucap Uncle Draco juga ikut memejamkan matanya.
...Memorial Queen and Mommy nya 👇...
...To be continued....
...Terima kasih telah membaca....
...Jangan lupa untuk like, komen, share, favorit and vote!...
...See you next chapter....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
🌸Triya Rahma🌸
aq mampir, ceritanya bagus kk
2023-02-28
1
karin
chapter pertama udah bikin sedih aja nih🤧
2023-01-30
1
danica
ya ampun kasiannya si Queen, masih kecil udah ditinggal mamanya papanya juga gak ada disitu
2023-01-24
1