...Hallo semuanya. Ini karya pertama aku jika ada kesalahan dalam penulisan karya mohon dimaafkan dan mohon untuk diingatkan. Terimakasih....
...****************...
...Call me Pinnky not Author!...
...****************...
...Plagiat karya orang menjauh gih!...
...Selamat membaca dan semoga suka ya....
...Jangan lupa untuk like, komen, share, favorit and vote ya....
...*...
...*...
...*...
..."Setiap orang pasti akan merasakan yang namanya kehilangan. Kehilangan itu wajar, kita hanya perlu menunggu. Semua akan merasakannya. Siap tidak siap harus siap! Mau tidak mau harus mau! "KEHILANGAN ITU WAJAR!" —Pinnkybubble....
...***...
Seorang anak kecil tengah menangis dan menatap lurus ruang ICU tempat Mamanya dirawat. Sudah 1 minggu Mamanya tak kunjung bangun dari komanya.
Anak itu adalah Queen. Shaqueena Azzaella Georgie anak dari seorang wanita yang bernama Rhea Zaneta Georgie, wanita yang kini masih terbaring lemah di ruang ICU.
"Hikss... hikss...hikss.... Uncle?" ucap anak kecil berusia 3 tahun kepada pria berjas yang disebutnya Uncle.
"Iya Queen?" jawab Uncle Draco. Draco Malfloy Georgie adik dari Mamanya Queen.
"Mama capan banyun nya?" tanya Queen kecil.
"Nanti Mama pasti bangun, kita tunggu aja ya?" jawab Uncle nya.
"Iya Uncle!"
...***...
Pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita yang tengah menutup matanya dengan banyak alat-alat rumah sakit yang terpasang ditubuhnya.
"Mama?"
"Mama capan banyun nya? Queen cangen!" tanya Queen pada Mamanya yang tak kunjung bangun.
Kakak, aku mohon jangan tinggalkan aku dan Queen! batin Uncle Draco.
"Que-en?" ucap Mama Queen dengan terbata-bata.
"Mama? Mama udah banyun?"
"Kakak?"
Ucap mereka kaget.
"Que-en, si-ni pe-luk Ma-ma na-k!" ucap Mama Rhea.
"Hikss...hikss...hikss...Mama!" isaknya sambil menaikkan kursi dan memeluk sang Mamanya.
"Queen tayang cama Mama!" ucap Queen dipelukan Mamanya.
"Ma-ma ju-ga sa-ya-ng sa-ma Que-en!" ucap Mama Rhea dengan suara terbata-bata nya.
"Mama ndak boyeh cinggalin Queen!"
"Ga-k a-kan sa-ya-ng!" jawab Mama Rhea.
"Qu-een ga-k bo-leh nan-gis! Qu-een k-an an-ak ya-ng he-bat!" ucap Mama Rhea seraya menghapus air mata sang anak yang berada dipeluknya.
"Qu-een ha-ru-s ja-di an-ak ya-ng pin-ter, oke!"
"Qu-een gak bo-leh ja-di an-ak ya-ng cen-ge-ng ya?" ucap Mama Rhea sambil menahan tangis.
"Ka-lau a-da ya-ng ja-ha-tin Qu-een ja-ng-an di-ba-les de-ng-an ke-ja-ha-tan ju-ga ya?" ucap Mama Rhea menasehati Queen untuk tidak jahat kepada orang lain.
"Qu-een ja-ga di-ri ba-ik-ba-ik ya!"
"Mama mau kemana? Queen ikut!" tanya Queen.
"Ma-ma ga-k a-kan ke-ma-na ma-na! Ma-ma a-kan se-la-lu sa-ma Que-en!" jawab Mama Rhea.
"Ma-ma per-gi du-lu ya? Qu-een ga-k bo-leh se-dih ka-lau Ma-ma per-gi ya!"
"Hikss...hikss...hikss...endak boyeh! Mama ndak boyeh pelgi!" cegah Queen.
Maafin Mama Queen Mama udah gak kuat lagi! batin Mama Queen.
"De-k! To-lo-ng ja-ga-in Qu-een ya?" ucapnya kepada sang adik.
"Pasti kak. Aku janji akan selalu menjaga dan menyayangi Queen!" ucapnya berjanji kepada sang kakak.
"Ma-ka-sih dek. Ka-lau gi-tu ka-kak bi-sa per-gi de-ng-an te-na-ng se-ka-ra-ng."
"Kakak ngomong apa sih! Kakak pasti sembuh!" ucap Uncle Draco yakin bahwa kakaknya akan sembuh.
Maaf dek, tapi kakak udah gak kuat lagi. Sakit dek! Sakit! batin Mama Rhea.
"Enggak! Pokoknya kakak harus sembuh! Demi Queen kakak! Dia masih butuh kasih sayang seorang ibu," ucap Uncle Draco.
"Dek, ca-ri ta-u di-ma-na an-nak-ku ki-ng!" ucap Mama Rhea.
"Aku akan cari dia kak," ucap Uncle Draco.
"Ba-gu-s la-h ka-la-u be-gi-tu," ucap Mama Rhea semakin kesusahan berbicara.
Mama pergi dulu Queen. Baik-baik disini. Draco kakak percaya kamu mampu menjaga Queen dari pada—, batin Mama Rhea belum selesai.
Tit...tit...tit!
Mesin penunjuk detak jantung kini berbunyi dengan nyaringnya dengan layar monitor menunjukkan garis lurus.
Pertanda bahwa sang pemilik detak jantung kini telah beristirahat dengan tenang. Dokter-dokter dan suster bergegas memasuki ruang ICU tersebut.
Mereka keluar dari ruang ICU. Tak lama kemudian dokter keluar dengan wajah yang serius bercampur sedih.
"Bagaimana dok?" tanya Uncle Draco kepada Dokter.
"Kami telah berusaha semaksimal mungkin namun Tuhan berkehendak lain. Kami turut berdukacita ya dek!" jawab dokter tersebut membuat tangis Queen pecah.
"Gak! Enggak mungkin dok! Kakak saya gak mungkin pergi gitu aja!" ucap Uncle Draco tak terima.
"Maaf dek, tapi kakak anda sudah meninggal dunia!" ucap sang dokter membuat Uncle Draco tak percaya.
"Huwaaa."
"Uncle Mama bohong! Mama cinggalin Queen!"
Kini para suster tengah melepaskan alat-alat yang menempel pada tubuh pasien dan menutupi tubuh pasien dengan kain putih.
Para suster mendorong ranjang milik Mama Rhea keluar menuju ruang jenazah untuk dimandikan dan dimakamkan oleh pihak keluarga.
...***...
Kini pemakaman Mama Queen telah selesai. Meninggalkan Queen, Uncle Draco, Grandpa and Grandma nya di pemakaman Mamanya Queen. Para pelayat telah berpamitan sedari tadi para keluarga lainnya juga.
"Mama? Mama cenapa cinggalin Queen?" ucap Queen kepada makam sang Mamanya.
"Nanci Queen cama ciapa Mama?"
"Ada Uncle disini sayang. Queen gak akan sendiri!" timpal Uncle Draco.
"Iya Queen, ada Grandpa and Grandma disini. Jadi Queen gak bakal sendirian," ucap Grandpa Queen.
"Queen jangan sedih kan masih ada Grandma disini," ucap Grandma Queen.
"Capi, Queen ndak bica canpa Mama," jawab Queen.
"Queen bisa! Ada Uncle, Grandpa, Grandma disini!" ucap Uncle Draco.
"Queen gak mau Mama sedih kan? Queen gak mau Mama sakit lagi kan?" tanya Uncle Draco.
"Endak!" jawab Queen.
"Kalau gak mau ikhlas Mama Queen ya? Uncle juga sedih kenapa harus Mama Queen yang pergi. Harusnya Uncle aja yang pergi!" ucap Uncle Draco menyesal karena telah terlambat meyelamatkan kakaknya.
"Uncle cangan cinggalin Queen juga!" ucap Queen dengan air mata yang membasahi pipi mungil nya.
"Enggak Uncle gak bakal tinggalin Queen!"
"Promise?"
"Promise. Kita pulang yuk! Udah mau hujan Queen," ucap Uncle Draco seraya melihat langit yang akan menurunkan tangisannya.
"Queen puyang duyu Mama. Celamat istiyahat Mama. Queen cayang cama Mama!" pamit Queen kepada makam sang Mama nya.
Queen, Grandpa, Grandma, and Uncle Draco pergi meninggalkan makam Mama Queen, dan pulang ke kediaman keluarga Georgie.
Kini semua hanya kenangan yang tak mungkin bisa terulang kembali. Kenangan yang akan selalu membekas di hati Queen anaknya.
Kini sang malaikat tak bersayap telah pergi untuk selamanya dan abadi di alam sana. Tak ada lagi canda tawa menghiasi kehidupan mereka selanjutnya. Kini saatnya memulai kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya.
Saat ini dan seterusnya Queen akan diasuh oleh sang Uncle nya. Grandpa and Grandma nya sudah tua jadi menyerahkan Queen kepada Uncle nya. Jika kalian tanya dimana Papa nya entahlah Papanya pergi kemana tidak ada yang tau tentang itu.
...***...
Queen diam-diam pergi tanpa pamit dengan Uncle nya ke suatu tempat, sendirian tanpa seorang pun.
Danau, itulah tempat yang dituju oleh Queen. Danau tersebut adalah danau yang sering dikunjungi oleh nya dan sang Mama. Banyak kenangan yang tersimpan di danau tersebut.
Queen duduk di tepi danau, membawa origami burung bangau yang sering dibuat oleh Mamanya jika pergi ke danau ini.
Queen menatap lurus danau sampai tak sadar jika origami burung bangau nya telah jatuh ke danau dan hanyut mengikuti arus air danau.
"Buyung nya?" ucap Queen panik, ingin mengambil origami burung bangau yang telah hanyut ke tengah danau.
"Queen hayus turun! Capi dayi mana Queen tuyun ke danau?" ucapnya berfikir bagaimana caranya dia bisa turun untuk mengambilnya.
"Apa nyebur aja ya?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Iya deh!" ucapnya bersiap akan turun ke dalam danau. Namun, tiba-tiba ada tangan yang memegang.
"Heh! Camu giya ya?" ucap balita laki-laki seumurannya dengan membentak dan memegangi tangan Queen agar tak jatuh.
"Calau camu jatuh gimana?" tanya balita laki-laki itu.
"Queen cuman mau ngambil oligami Queen yang hanyut itu!" ucap Queen menunjuk origami nya yang hanyut ketengah danau tersebut.
"Oh, biyang dong! Ndak ucah di ambil!" ucap balita laki-laki itu.
"Capi kan!" ucap Queen menggantung.
"Capi apa? Camu mau jatuh di danau itu?" tanya balita laki-laki itu.
"Endak!" jawab Queen.
"Ya udah, calau gak mau jatuh ndak ucah di ambil!" ucap balita laki-laki itu lagi, lalu memberikan sebuah hadiah kepada Queen.
"Ini buyat camu!" ucap balita laki-laki tersebut memberikan kalung yang bertuliskan nama Queen.
"Buyat aku?" tanya Queen tak percaya.
"Iya, nama camu Queen kan?" tanya balik balita laki-laki itu.
"Iya ma acih," ucap Queen berterima kasih kepada balita laki-laki itu.
"Cini aku pacangin!" ucap balita laki-laki itu memesankan kalung itu ke leher Queen.
"Nah udah!" ucap balita laki-laki tersebut selesai memasangkan kalung itu.
"Ma acih!" ucap Queen berterima kasih telah memasangkan kalungnya.
"Kenalin nama aku Aka," ucap balita laki-laki itu memperkenalkan dirinya.
"Aku Queen," ucap Queen tersenyum manis setelahnya.
...***...
Disisi lain Uncle nya Queen tengah sibuk mencari Queen ke tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh Queen. Namun tak kunjung menemukan keberadaan Queen.
Queen menghilang saat Uncle nya sedang mempersiapkan makanan untuk Queen, saat kembali ke kamar Queen Uncle nya tak menemukan Queen dikamar nya.
"Bisa-bisa pengawal gak ada yang sadar kalau Queen menyelinap pergi!" ucap Uncle Draco.
"Queen, dimana sih kamu?" guman Uncle Draco terus fokus menyetir mobilnya.
"Ah iya, aku tau dimana Queen!" ucapnya menambahkan kecepatan mobilnya menuju suatu tempat.
Uncle Draco telah sampai disebuah danau yang tak jauh dari rumahnya. Danau tersebut sering dikunjungi oleh Queen dan Mamanya. Uncle nya tau karena dia pernah kesini mengantarkan sang kakak dan keponakannya Queen.
"Itu Queen, tapi dia sama siapa ya?" tanya Uncle Draco kepada dirinya.
"Ah, samperin aja lah!" ucapnya melangkah menuju arah Queen dan balita laki-laki yang seumuran dengan Queen tersebut.
"Queen?" panggil Uncle Draco membuat dua balita itu terkejut.
"Uncle?" panggil Queen berlari kearah Uncle nya.
"Queen kenapa gak bilang sama Uncle kalau mau kesini? Uncle kan bisa anterin Queen, Uncle khawatir kalau Queen kenapa-kenapa!" tanyanya pada sang keponakan.
"Maap Uncle!" ucap Queen merasa bersalah telah membuat Uncle nya khawatir.
"Ya udah, kita pulang yuk?" ajak Uncle nya.
"Oke, capi bental Uncle!" ucap Queen lalu meninggalkan Uncle nya menuju arah balita laki-laki tadi.
"Queen puyang duyu ya? Nanci kita kecemu lagi Aka!" ucap Queen lalu pergi tanpa mendengarkan jawaban balita laki-laki itu.
"Iya, hati-hati Queen!" lirihnya.
"Semoga kita bisa ketemu lagi ya Queen," ucap balita itu.
Queen pergi meninggalkan balita laki-laki yang ia ketahui bernama Aka itu.
"Queen tadi yang sama kamu siapa?" tanya Uncle Draco saat di mobil.
"Nama dia Aka, Uncle," jawab Queen.
"Tadi Queen dikasih calung cama dia," ucap Queen memperlihatkan kalung yang diberikan oleh Aka tadi.
"Bagus," ucap Uncle Draco.
...***...
Disisi lain ada balita berusia 3 tahun yang sedang demam tinggi, tubuhnya kejang-kejang dari tadi. Kini balita itu ada di rumah sakit anak.
"Mama," racau balita itu dengan mata terpejam serta mengeluarkan cairan bening.
"Mama, disini sayang," ucap sang mama.
"Mama, jangan cinggalin kakak," racau balita itu lagi.
"Mama gak akan ninggalin kakak," ucap mamanya.
"Kamu kenapa nak, kenapa jadi begini?" tanya sang mama.
Tak lama papanya balita itu datang, dan berucap kepada mamanya.
"Ma, ibu kandungnya telah meninggal tadi pagi karena kecelakaan," ucap papa balita itu.
"Hah? Kasian sekali anak ini, pantas saja dari tadi dia meracau memanggil mama-mama," ucap sang mama.
"Lebih baik kita tidak usah serahkan dia ke saudara mamanya," ucap mama balita itu.
"Tapi ma, kasian keluarganya," ucap sang papa.
"Mas gak kasihan sama aku? Aku udah sayang banget sama dia! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyerah anak ini ke keluarganya!" ucap mama balita itu.
"Tapi ma, cepat atau lambat dia akan tau kalau kita bukan orang tua kandungnya," ucap sang papa.
"Aku gak akan pernah bilang kalau dia bukan anak kandung kita! Dia anak ku mas! Wanita itu yang memberikannya kepada ku disaat kita kehilangan anak kita mas!" ucap sang mama menangis.
"Baiklah ma, jika itu bisa membuat mama bahagia akan papa lakukan segala cara agar keluarga anak itu tidak tau keberadaannya," ucap sang papa.
"Terimakasih mas," ucap sang mama.
Uncle Draco pov
"Dimana kamu King? Uncle tak akan pernah menyerah untuk menemukan mu!" ucap Uncle Draco.
"Uncle, Queen mau bobok cama Uncle," ucap Queen.
"Sini, bobok sama Uncle," ucap Uncle Draco.
"Uncle, Abang udah ketemu?" tanya Queen.
"Belum Queen, Uncle akan terus cari kakak Queen," ucap Uncle Draco.
"Udah Queen bobok aja ya!" ucap Uncle Draco.
"Iya Uncle," ucap Queen lalu mulai memejamkan matanya untuk tidur.
"Mimpi yang indah Queen," ucap Uncle Draco juga ikut memejamkan matanya.
...Memorial Queen and Mommy nya 👇...
...To be continued....
...Terima kasih telah membaca....
...Jangan lupa untuk like, komen, share, favorit and vote!...
...See you next chapter....
...Hallo semua, apa kabar? Semoga kalian baik-baik saja....
...Selamat membaca dan semoga suka....
...Jangan lupa like, komen, share, favorit and vote ya....
...*...
...*...
...*...
...Gak usah takut gue kenapa-kenapa. Gue bisa jaga diri. Dan dia bukan tandingan gue! Sama-sama manusia ngapain harus takut? —Shaqueena Azzaella Georgie....
...***...
Mobil sport hitam melaju dengan kecepatan sedang memasuki pekarangan SMA Werienst. SMA yang paling unggul dan ternama di seluruh kota Jakarta.
Kedatangan mobil sport hitam tersebut membuat semua siswa-siswi yang berada diparkiran maupun didalam gedung tercengang melihat siapa yang datang.
Mereka sangat hafal dengan mobil itu. Mobil itu adalah milik Shaqueena Azzaella Georgie. Gadis pemilik netra abu-abu dengan tatapan tajam setajam silet dan pemilik rambut pirang yang indah dengan wajahnya yang sangat cantik bak Dewi Yunani.
Merupakan gadis blasteran Indonesia-Belanda-Jerman-Prancis. Indonesia, Belanda dan Jerman ia dapatkan dari sang Mama. Sedangkan Indonesia dan Prancis ia dapatkan dari ayahnya.
Queen turun dari mobilnya dengan elegan sambil melepas kacamata hitam miliknya. Membuat para siswa-siswi berbisik-bisik tentang dirinya.
Itu Queen?
Iya anjir, gak salah lihat nih gue?
Gilak, dia pindah lagi kesini?
Iya, bukannya dia udah pindah ya?
Dia mah bebas mau pindah kapan aja!
Syukurlah kalau Queen balik lagi!
Iya, jadi sekarang kita gak perlu takut lagi sama tukang bully itu!
Queen gak akan tinggal diem liat orang lain dibully!
Iya, biar tau rasa tuh tukang bully!
Kurang lebih seperti itu bisik-bisik dari ciwi-ciwi SMA Werienst yang terkejut dengan kembalinya Queen.
Queen balik lagi!
Queen balik woy!
Ya ampun, ayang gue balik lagi!
Bakalan ada pemandangan indah lagi nih!
Udah cantik, pinter, kaya, baik lagi. Tapi sayang gue bukan tipenya.
Kapan gue bisa pacaran ama Queen ya?
H-A-L-U! Mana mau dia pacaran ama buaya darat kayak lo!
Para laki-laki buaya pun tak mau kalah. Mereka malah ribut sendiri jadinya.
Tak lama suara motor sport terdengar memasuki pekarangan SMA Werienst membuat para ciwi-ciwi berteriak histeris.
Ya ampun, mereka berdamage banget sih!
Iya, apalagi bebeb Ray!
Berdamage ayang Byan lah!
Cool banget sih mereka!
Pagi-pagi udah liat pangeran jatuh dari langit aja dah!
Aduh, aa Haidar bikin tambah cinta aja deh!
Omaygat cool banget sih!
Aaa, Mak pengen kawin ama mereka, Mak!
Ya Tuhan indahnya ciptaan mu!
Aa Arshaka ganteng banget sih kamu!
Aa Arshaka ama Aa Haidar ganteng banget sih!
Seperti itulah teriak histeris dari ciwi-ciwi SMA Werienst kecuali Queen, yang kini masih berada di samping mobilnya melihat siapa yang datang.
Motor-motor sport tersebut berhenti tepat di samping mobilnya Queen. Dan salah satu di antara mereka melepaskan helm full face miliknya, memperlihatkan wajah tampan bak Dewa Yunani.
Orang tersebut adalah Arshaka Davendra Bratadikta laki-laki blasteran Indonesia-Amerika-Inggris ini merupakan Leader of Ravenska. Geng motor yang menaungi keadilan, perundungan, dan kekerasan.
Laki-laki bernetra hitam pekat dengan tatapan setajam elang. Berpostur tinggi dan gagah, membuat siapapun yang melihatnya langsung jatuh hati kepadanya. Memiliki otak yang cerdas dan ahli senjata.
Arshaka turun dari motor miliknya dan berjalan kearah Queen. Queen yang melihat Arshaka menuju arahnya hanya diam melihat apa yang akan dilakukan oleh lelaki itu.
Mau apa lagi nih orang, batin Queen mengerutkan keningnya.
"Pindah in mobil Lo!" ucapnya dengan suara berat nan dingin.
"Pindah in? Kalau gue gak mau gimana?" jawab Queen menantang Arshaka.
"Ck, ini tempat parkir gue!" ucap Arshaka mengepalkan tangannya sampai otot-otot ditangannya terlihat.
"Gak ada tulisannya kalau ini tempat parkir lo tuh! Berarti siapapun berhak buat parkir disini!" ucap Queen dengan menaikkan alisnya. "Jadi Lo gak berhak ngeklaim bahwa tempat ini tempat parkir Lo!" sambung Queen.
Sudah habis kesabaran Arshaka menghadapi gadis didepannya ini. Sangat keras kepala dan tak mau mengalah.
...Pinnky said "Eh, Arshaka harusnya situ dong yang ngalah!"...
"Gue bilang ini tempat parkir gue! Lo gak berhak buat parkir disini!" ucap Arshaka dengan emosi menghadapi gadis keras kepala ini.
"Bodo amat! Gue duluan yang parkir disini jadi ini tempat gue!" jawab Queen dengan bodo amat lalu melangkah pergi.
Namun, sesuatu tak terduga terjadi. Arshaka yang melihat Queen akan pergi menarik Queen dengan emosi.
Queen yang tak siap pun terkejut membuat tubuhnya oleng, dengan sigap Arshaka menopang nya. Mata mereka bertemu tak sengaja. Mereka saling bertatapan.
Mata itu? Ngingetin ke dia, tapi gak mungkin! batin Arshaka.
"Cantik," ucap Arshaka tanpa sadar.
"Lepasin!" ucap Queen memutuskan kontak matanya dengan Arshaka.
Bruk!
Ucapan Queen membuat Arshaka terkejut lalu menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Tanpa ada niatan membantu Queen berdiri, Arshaka malah meninggalkan Queen tanpa merasa bersalah dan kasihan.
"Berengsek!" umpat Queen.
"Mau gue bantu?" tanya cowok yang kerap di panggil Byan.
Byantara Graham Ozyma laki-laki blasteran Indonesia-Amerika merupakan playboy kelas kakap. Byan merupakan anggota Ravenska geng yang memiliki keahlian dalam bidang menjinakkan bom dan juga menjinakkan cewek. Tak hanya itu Byan juga ahli dalam senjata, Byan second mood booster setelah Ray.
"Gak usah!" tolak Queen lalu berdiri dan membersihkan seragamnya yang kotor.
"Lo gapapa Queen?" tanya cowok berwajah imut, Ray.
Rayyan Putra Alfarizqi laki-laki blasteran Indonesia-Arab yang merupakan anggota Ravenska geng juga memiliki keahlian di bidang IT, dapat memecahkan kode-kode rahasia. Ray yang memiliki sifat humble dan receh membuat dia dijuluki mood booster of Ravenska.
"Gpp!" jawab Queen singkat.
"Sorry dia emang gitu," ucap cowok berwajah datar tanpa ekspresi sama sekali.
Haidar Bintang Tenggara Vice leader of Ravenska. Laki-laki berpostur tinggi dan gagah seperti ketuanya ini merupakan blasteran Indonesia-Belanda-Jerman-Prancis yang terkenal cuek namun selalu peka terhadap orang di sekitarnya, memiliki otak yang tak kalah cerdas dengan ketuanya. Memiliki banyak mata-mata dan orang dalam yang sangat berpengaruh.
"Bilangin sama temen Lo yang tadi, jadi cowok gak usah semena-mena!" ucap Queen lalu pergi meninggalkan anggota Ravenska geng.
...***...
Kini Queen dan sahabatnya sedang berada di dalam kelas, kelas XII MIPA 1. Bel istirahat telah berbunyi sedari tadi. Tapi Queen masih memilih untuk dikelas daripada ke kantin.
Kejadian tak menyenangkan tadi pagi membuat suasana hati Queen tak baik sekarang. Yang membuat para sahabatnya khawatir dengannya.
Sebenarnya apa yang terjadi tadi pagi sehingga membuat mood Queen tak baik sekarang. Tadi pagi Queen memasuki kelasnya dengan kesal.
"Queen lo kenapa?" tanya gadis bernama Alula.
Alula Zeany Alystana gadis blasteran Indonesia-Prancis serta pemilik netra abu-abu dengan rambut pirang yang tak kalah indah dengan Queen sahabat, Alula juga gadis yang sangat murah senyum dan ramah kesemua orang kecuali Kei dan Naya serta ada satu orang lagi yang selalu membuat kesal.
Queen hanya diam tak mau menjawab pertanyaan dari sahabat ini. Dia masih merasa kesal dengan perilaku cowok berengsek tadi.
"Iya Queen lo kenapa? Cerita dong!" ucap gadis bernama Mysha.
Myshana Bechara Alhusayn gadis cantik blasteran Indonesia-Austria yang sering di selingkuhin sama pacarnya. Serta sang pemilik netra abu-abu yang sama seperti kedua sahabatnya namun netra Mysha agak sedikit berbeda dengan mereka, Mysha juga memiliki rambut coklat karamel yang indah.
"Lo lagi kesel ya?" tanya gadis bernama Sasya.
Sasya Putri Edlyn gadis cantik blasteran Indonesia-Belanda-Arab yang terkenal sangat judes nan galak yang memiliki musuh bebuyutan bernama Ray, pemilik netra coklat yang sangat indah, Sasya juga memiliki rambut hitam kecoklatan yang sangat indah.
Tetap tak ada jawaban dari Queen, pertanyaan-pertanyaan dari sahabatnya membuat suasana hati semakin memburuk.
"Diem! Lo pada berisik!" ucap Queen marah.
"Slow dong! Kita kan cuman nanya!" jawab Alula langsung dihadiahi tatap tajam Queen.
"Eh, iya, iya, gue diem nih!" ucap Alula ketakutan tapi masih bisa cengengesan.
"Kayaknya mood Queen lagi gak bagus deh! Nanti kita tanya aja kalau moodnya udah bagus lagi!" bisik Mysha kepada Alula dan Sasya, di angguki Alula dan Sasya.
Kini mereka tengah berusaha membujuk Queen untuk berbicara apa yang sebenarnya terjadi pagi sehingga membuat moodnya buruk.
"Ayo lah Queen, cerita!" bujuk Alula sedari tadi.
"Iya, cerita Queen!" ucap Mysha tak sabar.
"Cer–" ucap Sasya terpotong.
"Oke, oke. Gue cerita!" ucap Queen memotong ucapan Sasya, dirinya capek dengan ucapan sahabat-sahabatnya ini yang terus bertanya apa yang terjadi sebenarnya.
Queen mulai bercerita dari awal kedatangannya sampai bertemu dengan cowok semena-mena terhadap dirinya dan membuat dirinya kesakitan akibat jatuh dilantai parkiran yang keras.
"Hahahaha," tawa sahabatnya membuat Queen kesal.
"Malah ketawa lagi!" ucap Queen kesal.
"Hehe, sorry!" ucap mereka berbarengan.
"Gue tau orang yang Lo maksud itu. Dia emang gitu. Suka semena-mena. Tapi aslinya mah dia baik," ucap Sasya.
"Nama dia itu Arshaka Davendra Bratadikta, anak MIPA 2. Dia pindah kesini waktu lo pindah ke Melbourne," timpal Alula.
Arshaka? Namanya kayak gak asing deh! batin Queen.
"Dia pindahan dari Chicago, kesini ikut Mama nya. Mamanya desainer terkenal," sambung Mysha.
"Gue denger-denger dia jago balapan. Dia juga pemilik sabuk hitam karate, dan dia ketua geng motor," ucap Sasya.
"Oh ya?" ucap Queen tak percaya.
"Iya!" ucap mereka berbarengan.
"Nama geng motornya Ravenska?" tanya Queen.
"Iya," jawab Sasya.
"Oh."
"Ravenska geng menaungi keadilan," ucap Sasya.
"Oh."
"Dan satu lagi, butik nyokap nya Arshaka tuh udah tersebar dimana-mana, tempatnya bagus, pelayanannya top, dan bagus-bagus lagi bajunya!" ucap Alula.
"Lo harus banget pergi ke butik nyokap nya Arshaka! Dijamin gak nyesel deh!" sambung Alula.
"Iya Queen lo harus kesana!" timpal Mysha.
"Kalau mau ke sana ajak-ajak kita ya?" ucap Sasya.
"Hmm, kalau ada waktu gue ajak kalian ke sana," ucap Queen dingin lalu bangkit dari tempat duduknya.
"Mau kemana Queen?" tanya Sasya, lalu mereka bertiga mengikuti Queen keluar.
"Toilet!" jawab Queen singkat.
"Mau kita temenin?" tanya Alula.
Pertanyaan Alula membuat Queen berhenti berjalan. Memangnya Alula pikir Queen ini masih anak kecil apa? Masa udah gede masih ditemenin, kan malu.
"Gak usah! Gue udah gede! Lo pikir gue anak kecil apa?" tanya Queen nyolot.
"Hehe, gue takut lo kenapa-kenapa. Kan siapa tau tuh orang ganggu lo. Secara kan berita Lo balik lagi ke sini udah jadi trending topik," jawab Alula cengengesan.
"Gak usah takut gue kenapa-kenapa. Gue bisa jaga diri. Dan dia bukan tandingan gue! Sama-sama manusia ngapain harus takut?" tanya Queen.
"Kecuali dia tuh kanibal. Kalau itu gue ngeri sih. Kalau dimakan gue, jasat gue kan masuk ke perutnya mana bisa dikubur. Gue juga belum nikah. Belum bahagian Papa sama Mama gue lagi!" sambung Queen panjang lebar.
"Hehe, iya juga, kalau dia kanibal gue juga takut kalik!" ucap Alula.
"Gak bakal berani dia!" timpal Mysha.
"Iya, dia tuh beraninya bawa temen aja!" sambung Sasya.
"Lo bertiga ke kantin aja. Gue nyusul," ucap Queen setelahnya meninggalkan sahabatnya menuju ke toilet.
...***...
Disisi lain, Arshaka dkk sedang membicarakan kejadian tadi pagi di kantin.
"Lo itu jangan kek gitulah sama cewek! Pantes aja gak punya pacar sampai sekarang, orang sikap Lo ke cewek kek gitu!" ucap Byan.
"Ck, ribet!" balas Arshaka.
"Emang ribet!" timpal Ray.
"Kalau gak mau ribet gak usah jadi cowok jadi cewek aja sono Lo, biar maha benar!" ucap Byan kesal.
"Cewek emang kondratnya maha benar, karena gak ada namanya mbak salah yang ada mas salah!" balas Ray.
"Lo gak mau tau siapa nama cewek yang ribut sama lo tadi?" tanya Byan.
"Siapa?" tanya Arshaka.
"Queen," ucap Ray.
"Nama lengkapnya Shaqueena Azzaella Georgie," tambah Byan.
"Nona muda di keluarga Georgie," ucap Ray.
Georgie? Namanya gak asing! batin Arshaka.
"She dangerous girl," ucap Haidar membuat Arshaka menoleh ke arahnya.
"Oh," ucap Arshaka cuek.
"Lo punya nomernya?" tanya Arshaka.
"Nomernya susah di dapetin!" ucap Byan lesuh.
"Oh."
"Tapi bukan gue namanya kalau gak punya nomernya!" ucap Byan tiba-tiba bersemangat.
"Jadi, Lo punya apa gak?!" tanya Arshaka geram.
"Punya, eits tapi gak gratis!" ucap Byan.
"Perhitungan!" ucap Haidar yang masih fokus kepada bukunya.
"Gue gak mudah dapet nomernya bapack Haidar! So kalau ada yang minta nomernya bayar dulu ke gue!" ucap Byan.
"Berapa?" tanya Arshaka.
"Hmm, bentar!" ucap Byan.
"Berapa Ray?" bisik Byan.
"5 aja gimana?" tanya Ray.
"Juta?" tanya Byan.
Ray mengangguk sebagai jawabannya.
"Oke, setelah berunding gue udah nentuin harganya, yaitu?" ucap Byan mengantungkan ucapnya.
"Segini cukup?" ucap Arshaka memperlihatkan nominal yang akan dirinya transfer ke rekening Byan.
"10 juta?" tanya Byan.
"Kenapa? Kurang?" tanya Arshaka lalu mengubah lagi nominalnya menjadi 20 juta.
"Segini gimana?" tanya Arshaka memperlihatkan nominal tersebut langsung saja Byan mengangguk sebagai jawabannya.
Ting!
Suara pesan masuk di handphone milik Byan atas transaksi yang dilakukan Arshaka tadi. Uang sejumlah 20 juta berhasil masuk ke dalam rekening Byan.
"Udah kan?" tanya Arshaka.
"Udah-udah, nomernya udah gue kirim," ucap Byan yang masih sibuk dengan handphone miliknya.
"Tuh bagian buat Lo, kita bagi dua," ucap Byan kepada Ray.
"Oke-oke, gue cek bentar," ucap Ray lalu mengecek saldo miliknya benar saja saldonya bertambah 10 juta.
"Gilak, Lo bayar berapa?" tanya Ray.
"20," jawab Arshaka.
"Gila-gila! Cuman demi nomernya Lo rela bayar segitu?" tanya Ray.
"Udah lah biarin aja!" ucap Byan.
"Lo suka dia ya?" tanya Ray.
"Gak akan!" ucap Arshaka.
"Beneran? Awas loh kemakan omongan sendiri!" ucap Ray.
"Gak!" jawab Arshaka dingin.
"Tadi aja bilang Queen cantik," ucap Byan.
"Refleks! Masih cantikan Mama gue!" Ucap Arshaka lalu pergi dari kantin.
Back to Queen.
Queen membasuh mukanya agar terlihat fresh kembali setelah kejadian tak menyenangkan tadi pagi.
Setelah selesai membasuh mukanya Queen keluar dari toilet dan menuju kantin.
Persimpangan koridor sekolah ada seseorang yang berucap, "Wih, berani ya lo balik lagi?!" ucap orang itu dengan nada yang sinis.
"Gak tau malu kayaknya deh!" sambung sahabat orang itu.
...To be continued....
...Buat apa Arshaka minta nomernya Queen ya?...
...Kira-kira siapa orang itu sih? Ada hubungan apa sama Queen sih?...
...Terima kasih telah membaca....
...Jangan lupa untuk like, komen, share, favorit and vote ya!...
...See you di next chapter....
...Kembali lagi bersama pinnky disini. Apa kabar semuanya?...
...Semoga kabar kalian baik-baik saja ya. Jika tidak tak apa, mari kita simak saja kelanjutan chapter kemarin....
...Sebelum membaca. Alangkah lebih baiknya like, komen, share, favorit and vote terlebih dahulu....
...Ayo ramaikan cerita ini! Komen sebanyak-banyaknya kalau ingin cepat di update kelanjutannya....
...Happy reading....
...Semoga suka dengan chapter kali ini,ya....
...*...
...*...
...*...
...Lo itu cuman orang baru yang gak tau apa-apa! Lo juga gak tau kan, siapa dia sebenarnya. Jadi jangan sok tau! –Shaqueena Azzaella Georgie....
...Ngejar boleh cuman inget sadar diri! Kalau dia udah gak mau dikejar mending cari yang lain! — Sasya Putri Edlyn....
...Wanita itu kodratnya dikejar bukan mengejar! — Shaqueena Azzaella Georgie....
...***...
Di persimpangan koridor sekolah ada seseorang yang berucap, "Wih, berani ya lo balik lagi?!" ucap orang itu dengan nada yang sinis.
"Gak tau malu kayaknya deh!" sambung sahabat orang itu.
Ck, kenapa hari pertama gue masuk lagi harus ketemu sama mahluk astral modelan mereka sih? batin Queen kesal.
Mereka adalah Keiyona Thalassa Edzard, gadis blasteran Indonesia-Jerman-Belanda yang suka semena-mena dan membully orang lain mendapat julukan Queen of bully.
Dan sahabatnya yang bernama Nayaka Azalia Yudhanta, gadis blasteran Indonesia-Rusia, Naya adalah gadis baik yang mau bersahabat dengan Queen of bully.
"Kenapa gue harus malu? Harusnya lo yang malu!" jawab Queen.
"Gak malu apa? Sama kejadian waktu itu?" tanya Queen menohok.
"Sialan! Itu semua juga gara-gara lo! Kalau aja dia nggak ngelakuin hal itu, mungkin aja dia masih ada disini! Masih sama gue!" ucap Kei.
"Gara-gara gue?" tanya Queen.
"Gak salah lo? Gue gak pernah minta dia untuk ngelakuin hal itu! Jadi jangan salah in gue!" jawab Queen dengan tenangnya.
"Lo emang gak tau balas budi!" ucap Kei dengan menekan kata gak tau balas budi.
"Apa lo bilang? Gak tau balas budi?" tanya Queen.
"Lo kayaknya gak punya kaca dirumah ya? Perlu gue beliin biar Lo ngaca! Lo atau gue yang gak tau balas budi!" ucap Queen.
"Dan satu lagi gue gak kayak lo yang gak tau balas budi sama orang lain!" ucap Queen lalu melangkahkan pergi.
Namun, Kei tak bisa membiarkan hal itu. Kei mencegah Queen pergi dan ingin menampar nya.
Bugh!
Bruk!
Queen menghempaskan tangan Kei yang ingin menampar nya dan meninju perut Kei yang membuat sang empu terjatuh dan kesakitan.
"Argh! Perut gue!" teriak kesakitan Kei.
Tak sampai disitu Queen juga menonjok perut Naya yang ingin melayangkan tamparan untuknya sehingga Naya terjatuh dan mengenai pot bunga.
Bugh!
Bruk!
"Aww!" teriak kesakitan Naya karena terjatuh dan pukulan Queen.
Para siswa yang melintasi koridor pun ketakutan dan memilih pergi. Mereka tau jika Queen sudah marah tidak ada yang bisa menghentikannya kecuali dirinya sendiri.
"Gimana? Masih mau lagi?" tanya Queen dengan senyum seperti psikopat.
"Jangan Queen!" ucap Naya kesakitan.
"Lo!" ucap Kei geram ditambah lagi tangan dan perutnya sakit.
"Lo, apa?" ucap Queen menantang, "mau gue patahin tangan lo yang kotor itu?" sambung Queen.
"Jangan harap tangan kotor lo itu bisa nyentuh gue! Apa lagi nampar gue! Paham lo?!" ucap Queen.
Bukannya menjawab Kei tiba-tiba malah membenturkan dahinya ke dinding dan tak lama datang seorang laki-laki dan tiga orang temannya.
Kei yang melihat siapa yang datang menolong nya pun memulai sandiwara nya.
Dengan berpura-pura bahwa luka di dahinya akibat perbuatan Queen padahal tidak. Dia sendiri yang membenturkan dahinya ke dinding saat tau mereka akan datang.
"Aww, dahi gue!" teriak pura-pura kesakitan Kei.
"Kei, Naya lo pada gapapa?" tanya Arshaka. Ya, laki-laki itu adalah Arshaka dan anggota nya.
"Sakit!" ucap Naya dan Kei memegangi perutnya yang sakit dan tak lupa Kei memperlihatkan luka memar di dahinya.
Ckck, dasar mau fitnah gue ternyata! Oke kalau itu mau lo! batin Queen muak dengan drama didepannya ini.
"Lo bertiga tolong bawa Kei sama Naya ke UKS dulu!" ucap Arshaka di angguki ketiga sahabatnya, namun berbeda dengan Kei.
"Tapi Ar—" ucap Kei terpotong.
"Nanti gue nyusul! Gue mau ngomong dulu sama dia" sambung Arshaka membuat omongan Kei terpotong.
"Oke," jawab Kei mengalah.
Sebelum pergi Kei melirik Queen dan seperti berucap lewat sorot matanya bahwa "Kali ini lo selamet Queen!" lalu di titah oleh anggota Arshaka meninggalkan Queen dan Arshaka.
"Lo jangan macem-macem sama Queen!" ucap Haidar pelan.
"Kenapa?" tanyanya pelan.
"Pawangnya banyak!" jawab Haidar pelan.
"Oh, ya?" tanya Arshaka tak percaya.
"Terserah lo!" jawab Haidar kesal lalu pergi menyusul kedua sahabatnya.
...***...
Arshaka membawa Queen menuju taman belakang sekolah. Kehadiran Arshaka dan Queen membuat siswa dan siswi yang ada disana langsung pergi.
"Mau lo apa sih?" tanya Arshaka menghempaskan tangan Queen.
"Kenapa lo ngelakuin itu ke Kei? Apa salahnya, hah?" tanya Arshaka lagi.
Jika kalian bertanya Arshaka bisa tau nama Queen dari siapa maka jawabannya dari kedua sahabatnya, Byan dan Ray.
"Mau gue? Mau gue lo gak usah ikut campur urusan gue!" jawab Queen dingin.
Arshaka mengepalkan tangannya marah. Tidak ada yang boleh mencelakai Kei dan Naya sekalipun itu perempuan akan dia balas.
"Kenapa, lo gak suka?" tanya Queen.
"Lo tanya salah dia apa? Salah dia banyak sama gue!" ucap Queen.
"Dan lo gak usah kepo sama masalah orang lain! Urus masalah Lo sendiri!" sambung Queen.
"Kenapa gue gak berhak kepo? Masalah dia masalah gue juga!" ucap Arshaka emosi.
"Oh ya? Lo pacarnya kah?" tanya Queen.
"Bukan urusan Lo!" jawab Arshaka dingin.
"Dih, kalau lo bukan pacarnya ngapain kepo sama masalah gue sama dia? Itu bukan urusan lo!" ucap Queen.
"Urusan dia urusan gue juga!" tegas Arshaka.
"Katanya ketua geng yang menaungi keadilan, tapi tindakan Lo tadi gak mencerminkan keadilan!" ucap Queen.
"Maksud Lo apa?" tanya Arshaka.
"Kayaknya gak perlu gue jelasin Lo juga udah tau!" ucap Queen.
"Lain kali tanya dulu siapa yang mulai! Jangan asal nuduh orang!" ucap Queen.
"Gue gak asal nuduh! Jelas-jelas Lo yang buat Kei kesakitan! Gak usah ngelak Lo!" ucap Arshaka.
"Ya, ya, ya. Bodo amat!" ucap Queen akan melangkah pergi.
"Woy! Jangan kabur lo!" ucap Arshaka.
"Gue gak kabur! Cuman mau melarikan diri aja!" ucap Queen lalu melangkah pergi.
Queen tiba-tiba berhenti dan berucap. "Oh ya satu lagi," Queen berbalik dan menatap Arshaka.
"Lo jadi orang gak usah kepo! Lo itu cuman orang baru yang gak tau apa-apa! Lo juga gak tau kan, siapa dia sebenarnya? Jadi jangan sok tau lo!"
Gue tau dia siapa sebenarnya, tapi gue gak bisa biarin dia celaka! batin Arshaka.
"Kalau Lo tau siapa dia! Gak usah dibela g*blok!" ucap Queen sangat emosi.
"Orang yang suka kepo sama masalah orang lain biasanya matinya cepet dan matinya mengenaskan! Hati-hati!" sambung Queen lalu pergi meninggalkan Arshaka.
"Hah? Dasar cewek aneh!" ucap Arshaka lalu pergi dari sana.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang terus mengawasi mereka dari tadi.
"Kesempatan yang bagus!" ucap orang itu tersenyum penuh misteri lalu pergi dari sana.
...***...
Heboh dan ramai. Itulah kondisi kantin SMA Werienst sekarang. Sejak Queen menginjakkan kakinya kembali ke SMA Werienst dirinya menjadi trending topik.
Dan sekarang banyak buaya darat dan playboy kelas kakap yang berdesakan di kantin hanya untuk melihat dan menggoda Queen.
"Nih cowok-cowok pada ngapain sih?" Tanya Alula kesal. Bagaimana tidak kesal coba? Mau makan saja susahnya minta ampun! Padahal mah tinggal makan aja sih. Cuman Alula-nya aja yang ribet.
"Biasalah," jawab Mysha melanjutkan makan baksonya.
"Biarin aja!" ucap Queen dingin dan bodo amat.
"Queen?" panggil Sasya.
"Hmm?" jawab Queen.
"Tadi lo ribut ya, sama tuh orang?" tanya Sasya.
"Hmm."
"Lo gak takut dipanggil kepsek?" tanya Sasya lagi.
"Gak!" jawab Queen malas.
"Lo ribut gara-gara dia lagi?" tanya Mysha.
"Hmm."
"Gue heran deh, gak capek apa dendam terus kek gitu?" tanya Mysha.
"Tau tuh! Gue aja capek liatnya," jawab Sasya.
"Gak punya rasa cepek kalik!" jawab Alula.
"Hmm."
"Lo kenapa sih dari tadi diem aja?" tanya Alula.
"Iya, gak biasanya," timpal Mysha.
"Biasanya gue gimana?" tanya Queen.
"Ya kek gini sih, cuman kali ini Lo beda!" ucap Alula.
"Apa karena yang tadi?" tanya Sasya.
"Bukan!" jawab Queen.
"Terus?" tanya Alula.
"Gue kepikiran Abang gue di luar sana, gimana ya kabar dia," jawab Queen.
"Gue yakin suatu saat Lo bakal ketemu sama Abang Lo!" ucap Sasya menyemangati Queen.
"Semoga," balas Queen.
"Queen jangan sedih dong, gue kan jadi gak nafsu makan," ucap Alula tiba-tiba menghentikan makan baksonya.
"Hmm."
"Gak nafsu apa udah kenyang?" tanya Sasya.
"Gak nafsu Sasya," jawab Alula
"Halah bilangnya gak nafsu, Lo aja udah makan 3 porsi bakso," ucap Mysha
"Hehe, jangan disebut juga kalik," ucap Alula.
"Y gede!" jawab Mysha
"Queen, dari tadi 'hmm' terus jawabannya. Emangnya intro lagu apa?" protes Alula.
"Terus gue harus jawab apa?" tanya Queen.
"Ya apa kek," jawab Alula
"Lo masih ngejar-ngejar dia?" tanya Queen kepada Alula.
"Masih dong! Akan ku kejar sebelum janur kuning melengkung!" jawab Alula girang.
"Gak capek apa Lo?" tanya Mysha.
"Enggak tuh! Malahan gue makin bersemangat untuk mendapatkan hatinya!" jawab Alula
"Ngejar boleh cuman inget sadar diri! Kalau dia udah gak mau dikejar mending cari yang lain!" ucap Sasya.
"Iya, Sasya yang cantik!" ucap Alula.
"Wanita itu kodratnya dikejar bukan mengejar!" ucap Queen.
"Iya, Queen," ucap Alula.
"Tuh dengerin! Dikejar bukan mengejar!" ucap Sasya mengulang ucapan Queen.
"Iya-iya!" jawab Alula mulai jengah dengan semua.
Brakk!
Tiba-tiba datang dua orang pengganggu yang mengebrak meja, membuat Queen dan sahabatnya kaget.
"Eh, kodok terbang, kodok terbang," ucap Alula latah karena kaget.
"Kodok terbang?" tanya Mysha.
"Lho kok jadi kodok terbang sih?" tanya Alula juga binggung.
"Lah mana gue tau. Lo kan yang ngomong sendiri," jawab Mysha tak tau.
"Heh! Lo tuh dateng-dateng main gebrak-gebrak meja aja! Gak punya sopan santun lo?" ucap Sasya marah dengan orang yang mengebrak meja tersebut.
...To be continued....
...Wah siapa tuh yang mengawasi Arshaka sama Queen?...
...Dan kesempatan bagus apa ya?...
...Kira-kira siapa orang yang mengebrak meja Queen dan sahabatnya, ya?...
...Apa jangan-jangan si itu lagi ya?...
...Terima kasih telah membaca....
...Jangan lupa untuk like, komen, share, favorit and vote ya!...
...See you di next chapter ❤️....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!