...Hallo apa kabar semua?...
...Semoga baik-baik saja ya....
...Jangan lupa untuk selalu bahagia selalu....
...Oke daripada banyak basa-basi mending langsung cus baca aja....
...Jangan lupa like, komen, share, favorit and vote ya....
...Komen sebanyak-banyaknya, oke?...
...Happy reading....
...Chapter ini masih melanjutkan cerita yang kemarin ya....
...Semoga suka dengan chapter kali ini....
...*...
...*...
...*...
...Gue mau kita kayak dulu lagi, gue mau kita semua baik-baik aja kayak dulu! Bisa gak gue minta buat kita semua kayak dulu lagi? — Nayaka Azalia Yudhanta....
...Awas aja Lo Queen! Gue bakal bikin lo menderita! — Keiyona Thalassa Edzard....
...Lo gak bakal bisa buat gue menderita Kei! Gak akan semudah itu! Gue akan bikin lo menderita duluan sebelum Lo bikin gue menderita! — Shaqueena Azzaella Georgie....
...***...
Kini Kei dan Naya sedang berada di UKS dan telah di obati oleh petugas yang sedang bertugas di UKS. Tadi juga Arshaka telah ke UKS untuk memberikan makanan lalu setelahnya pergi bersama para sahabat entah kemana.
"Pokoknya Queen harus m*ti! Dia juga harus ngerasain apa yang gue rasain selama ini!" ucap Kei penuh tekat dan ambisi.
"Kei, udah lah. Cukup sampai disini aja!" ucap Naya tak setuju dengan omongan Kei.
"Kok lo malah belain dia sih!" ucap Kei marah, "gue ini sabahat lo! Harusnya Lo belain gue. Bukan dia!" Sambung Kei.
"Gue gak belain dia, gue gak mau lo dendam terus sama dia. Gimana pun dulu kita sahabatan sama dia Kei!" ucap Naya menjelaskan maksud omongan barusan.
"Tapi dia udah bikin gue kehilangan 'dia'!" ucap Kei lalu pergi dari UKS meninggalkan Naya sendiri.
Gue mau kita kayak dulu lagi, gue mau kita semua baik-baik aja kayak dulu! Bisa gak gue minta buat kita semua kayak dulu lagi? batin Naya sedih dengan keadaan seperti ini.
"Kei tunggu gue!" teriak Naya yang jelas tak terdengar oleh Kei yang telah jauh dari UKS.
Kini Naya sudah bertemu dengan Kei di koridor dan menuju ke kantin untuk menemui seseorang.
"Itu mereka Kei," ucap Naya seraya menunjuk tempat mereka berada.
"Kita kesana!" ucap Kei lalu menuju meja mereka. Dan....
Brakk!
Kei mengebrak meja yang ditempati Queen dan sahabatnya membuat mereka kaget dan membuat semua perhatian orang yang berada di kantin menuju arah mereka.
"Eh, kodok terbang, kodok terbang," ucap Alula latah karena kaget.
"Kodok terbang?" tanya Mysha.
"Lho kok jadi kodok terbang sih?" tanya Alula juga binggung.
"Lah mana gue tau. Lo kan yang ngomong sendiri," jawab Mysha tak tau.
"Heh! Lo tuh dateng-dateng main gebrak-gebrak meja aja! Gak punya sopan santun lo?" ucap Sasya marah dengan Kei.
"Pengganggu dateng deh!" ucap Mysha.
"Suka-suka gue lah. Masalah buat lo?" jawab Kei tak tau diri, "siapa yang Lo bilang pengganggu, hah?!" sambung Kei.
"Lo lah! Siapa lagi pengganggu disini?" ucap Sasya geram.
"Udah Sas, gak usah ladenin orang gila kayak dia!" ucap Alula mencoba menenangkan Sasya.
"Pfftt, orang gila? Lo bener banget Lul!" ucap Mysha sambil tertawa mengejek Kei.
"Heh! Gue masih ada disini ya!" ucap Kei.
"Terus kenapa? Masalah buat Lo?" tanya Sasya nyolot.
"Tentu masalah gue!" jawab Kei tak kalah nyolot.
"Kei udah lah!" bisik Naya.
"Gak bisa! Nih anak harus gue kasih pelajaran!" ucap Kei keras sehingga memancing emosi Sasya lagi.
"Apa, Lo mau kasih gue pelajaran apa, hah?" tanya Sasya semakin nyolot.
"Lo ya!" ucap Kei bersiap akan menjambak rambut Sasya.
"DIEM!!" ucap Queen murka dengan drama didepannya ini.
Semua orang yang berada di kantin terdiam, yang tadinya ribut kini sepi sunyi tak ada yang berani berbicara. Arshaka dan sahabatnya yang akan memasuki kantin terhenti ketika mendengar itu.
"Kalau kalian gak bisa diem! Gue bakal bikin kalian diem! Diem selamanya kalau perlu!" ucap Queen membuat mereka semua takut pasalnya omongannya tak pernah main-main. Apapun yang dia katakan pasti akan dia lakukan juga.
Ini baru sahabat gue! batin Alula.
Gilak! Marahnya Queen mengerikan banget! Tapi gue bangga sih, batin Mysha.
Ini beneran Queen kan? Dia berubah setelah kesana dan ketemu mereka, batin Sasya.
"Apa liat-liat gue?" tanya Queen sebab dirinya menjadi pusat perhatian.
"BUBAR!!" ucap Queen lantang dan membuat mereka semua bubar.
"GAK BUBAR GUE BUNUH LO SEMUA!" ucap Queen lagi.
"Lo ngapain masih ada disini?" tanya Queen kepada Kei dan Naya, "pergi sana! Ganggu pemandangan aja!" sambung Queen.
"Kei udah yuk! Kita pergi aja dari sini!" bisik Naya kepada Kei, "dari pada kita dihajar Queen mending pergi aja!" sambung Naya.
Bener juga! Mending gue pergi dulu. Awas aja Lo Queen! Gue bakal bikin lo menderita! batin Kei.
"Awas lo semua!" ucap Kei lalu pergi dengan Naya.
"Iya awas. Awas kesandung sama omongan sendiri maksudnya!" ucap Sasya lagi-lagi nyolot.
Dan tiba-tiba sesuai tak terduga terjadi, Kei kesandung kakinya sendiri saat berjalan dan terjatuh, yang membuat semua orang tertawa.
"Hahaha, sukurin!" ucap semua siswa-siswi kompak.
"Ihh, nyebelin!" ucap Kei segera bangun dan langsung pergi dari kantin karena sangat malu pastinya.
"Hahaha, kasian!" ucap Mysha, Alula dan Sasya berbarengan sedangkan Queen lebih memilih melanjutkan memakan makanannya.
Lo gak bakal bisa buat gue menderita Kei! Gak akan semudah itu! Gue akan bikin lo menderita duluan sebelum Lo bikin gue menderita! batin Queen yang tau ucapan batin Kei tadi.
...***...
Sementara itu Arshaka dkk sedang berada di warung sederhana yang terletak di samping SMA Werienst.
Nama warungnya adalah Cogan, 'cowok ganteng' karena pemilik warungnya juga ganteng. Tempat mengumpulkannya anak-anak Ravenska dari dulu.
"Gilak auranya Queen pas marah emang beda anjir!" ucap Ray.
"Iya. Kek monster!" ucap Byan ngeri melihat Queen marah tadi, "apa lagi yang waktu itu," sambung Byan.
"Yang mana?" tanya Arshaka tak tau.
"Waktu lo belum pindah kesini," ucap Byan.
"Oh. Seberapa menakutkan?" tanya Arshaka.
"Sangat menakutkan! Jangan coba-coba Lo!" jawab Ray.
"Oh, ya?" ucap Arshaka tak percaya.
"Wah, Lo dibilangin ngeyel ya!" ucap Ray mulai kesal.
"Biarin aja!" ucap Haidar tak mau peduli dirinya sudah capek memberitahu bahwa Queen itu 'dangerous girl' kepada Arshaka namun tak pernah percaya.
Sebahaya apa kah Queen? Kenapa pada bilang dia 'very dangerous girl'? batin Arshaka lagi-lagi heran.
Apa yang terjadi antara Queen sama Kei sebelum gue dateng? Apa gue tanya mereka aja ya? Siapa tau mereka tau, batin Arshaka lagi.
"Woy, malah ngelamun nih anak!" ucap Ray yang membuat Arshaka tersadar dari lamunannya.
"Gue mau tanya sesuatu sama lo pada!" ucap Arshaka.
"Kei sama Queen sebenarnya ada masalah apa? Kenapa keliatannya Kei benci banget sama Queen?" tanya Arshaka namun sahabatnya malah terdiam tak ada yang mau menjawab.
"Lo gak berhak tau!" ucap Haidar.
"Kenapa?" tanya Arshaka.
"Privasi!" ucap Haidar singkat lalu pergi.
"Udah lah, gak usah urus urusannya orang lain!" ucap Byan benar tak seharusnya dirinya mengurus urusannya orang lain.
"Hmm."
"Pengumuman-pengumuman!" suara dari speaker sekolah yang terdengar sampai warung cogan.
"Ada apa nih?" tanya Ray.
"Mana gue tau!" jawab Byan.
"Diem! Dengerin tuh!" ucap Arshaka.
"Dipanggil adinda Shaqueena Azzaella untuk segera menuju ruang kepala sekolah. Sekarang! Terimakasih!"
Pengumuman dari speaker sekolah ditujukan kepada Queen.
Queen pov
"Pengumuman-pengumuman!"
"Dipanggil adinda Shaqueena Azzaella untuk segera menuju ruang kepala sekolah. Sekarang! Terimakasih!"
"Queen Lo denger kan?" tanya Alula.
"Denger! Gue kesana dulu," ucap Queen lalu berdiri.
"Queen?" panggil Sasya sebelum Queen pergi keruang kepsek.
"Apa?" tanya Queen.
"Hati-hati ya," ucap Sasya.
"Hmm, gue kesana," ucap Queen lalu pergi menuju ruang kepsek.
Diruang kepsek sudah ada Kei dan Naya disana.
"Permisi," ucap Queen lalu masuk kedalam.
Gue bakal bikin lo di skors! Batin Kei.
Kenapa sih, Kei harus laporin Queen ke kepala sekolah! Gue gak mau terseret kasus ini! batin Naya.
"Silahkan duduk Queen," ucap kepala sekolah.
"Makasih," ucap Queen.
"Begini Queen, apa benar kamu sudah memukul Kei dan Naya tadi? Benar begitu Queen?" tanya kepala sekolah.
"Iya benar," jawab Queen santai.
"Tuh kan pak, dia aja ngaku sendiri!" ucap Kei menyela pembicaraan Queen dan kepala sekolah.
"DIAM!"
"Saya bertanya kepada Queen bukan kamu!" ucap kepala sekolah.
Jangan sampai membuat masalah dengan Queen kalau tidak bisa gawat! batin kepala sekolah.
Bisa-bisa saya kehilangan donatur disekolah ini! batin kepala sekolah lagi.
"Lalu?" tanya Queen.
"Kamu yang mulai memukul Kei dan Naya terlebih dahulu?" tanya kepala sekolah.
"Iya, dan itu ada alasannya," jawab Queen.
"Apapun alasannya Queen udah buat saya sakit pak! Saya mau Queen di skors!" ucap Kei menyela pembicaraan Queen dan kepala sekolah lagi.
"Kamu pikir ini sekolah kamu apa? Seenaknya saja bilang seperti itu!" ucap kepala sekolah tak setuju.
"Papa saya juga seorang donatur disekolah ini pak, jadi saya berhak bilang seperti itu!" ucap Kei.
"Papa kamu memang menjadi salah satu donatur disekolah ini, tapi papa kamu tidak ada apa-apa dengan Tuan Draco! Donatur dan pemilik saham terbesar disini!" ucap kepala sekolah.
"Apa bapak bilang? Uncle nya Queen donatur dan pemilik saham terbesar di sini?" tanya Kei memastikan.
"Iya! Mau apa kamu?" tanya kepala sekolah.
"Kalau sampai Tuan Draco mencabut semua sahamnya disini sekolah ini akan bangkrut! Kamu mau sekolah ini bangkrut?" tanya kepala sekolah lagi.
"Enggak pak," jawab Kei sambil menundukkan kepalanya.
"Bagus kalau begitu, kamu diam dan dengarkan saya berbicara, jika kamu tidak mau saya skors karena sudah memulai keributan terlebih dahulu!" ucap kepala sekolah.
"Saya tau kamu dari tadi mencari masalah kepada Queen!" ucap kepala sekolah.
Kok jadi gini sih? Niat mau bikin dia di skors malah gue yang terancam di skors! batin Kei kesal.
"Kamu saya hukum membersihkan semua toilet disekolah ini bersama Naya juga!" ucap kepala sekolah.
"Loh pak kok saya sih? Harusnya tuh si Queen pak!" protes Kei.
"Diam kamu! Kerjakan hukum kamu! Jangan pulang sebelum bersih semua!" tegas kepala sekolah.
Ihh, kenapa jadi gini sih? Pakek bersihin toilet segala! Ini semua gara-gara dia! batin Kei sangat kesal.
"Jadi hukuman untuk saya apa Pak?" tanya Queen.
"Kamu minta dihukum?" tanya kepala sekolah.
Queen mengangguk. "Saya juga bersalah, saya pantas dihukum," ucap Queen.
"Kamu yakin Queen," tanya kepala sekolah lagi.
"Yakin!" jawab Queen.
"Baiklah kalau begitu, kamu bapak hukum membersihkan lapangan basket," ucap kepala sekolah.
"Gak adil dong pak! Saya bersihin semua toilet sedangkan dia cuman bersihin lapangan basket?" protes Kei.
"Kenapa? Kamu mau saya tambah lagi hukuman buat kamu?" tanya kepala sekolah.
"Enggak pak!" jawab Kei.
"Kalau begitu kalian bisa mengerjakan hukuman kalian dari sekarang! Ingat jangan pulang sebelum selesai!" ucap kepala sekolah.
"Baik pak," jawab Kei dan Naya.
Mereka bertiga pun meninggalkan ruang kepala sekolah dan menuju ke kelas mereka lalu setelah selesai pelajaran mereka mengerjakan hukuman dari kepala sekolah.
Saat berjalan di koridor Queen bertemu dengan Arshaka dkk. Queen dan Arshaka saling bertatapan sengit. Seperti bertemu dengan musuh saja.
"Lo kenapa masih bela si Kei sih?" tanya Byan.
"Karena janji Lo ke bokap nya Kei?" tanya Byan lagi.
"Iya, gue terikat janji sama bokap nya," jawab Arshaka.
"Sampai kapan?" tanya Haidar.
"Gue juga gak tau sampai kapan," jawab Arshaka.
...***...
Bel pulang sekolah adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh semua siswa-siswi. Yang tadinya mengantuk langsung segar ketika mendengar suara bel sekolah. Begitu juga dengan Alula dan Mysha.
"Huh, akhirnya pulang juga!" ucap Alula girang begitu dengan Mysha.
"Eh, girl?" ucap Sasya.
"Apa?" tanya Mysha.
"Gimana kalau kita pergi kesana aja?" tanya Sasya.
"Boleh juga! Gue ikut!" ucap Mysha.
"Gue ikut juga!" ucap Alula.
"Lo gimana Queen?" tanya Sasya.
"Gue gak ikut," ucap Queen singkat.
"Lah kenapa?" tanya Alula.
"Gue masih ada hukuman," jawab Queen.
"Ya udah, Lo selesain hukuman Lo dulu baru kita pergi kesana, gimana?" tanya Sasya.
"Hmm."
Di lapangan basket ada sejumlah siswa yang masih ada di sana termasuk Arshaka dkk.
"Ck, dia lagi dia lagi!" ucap Queen.
"Mereka emang suka main basket sebelum pulang Queen, jadi Lo sabar aja," ucap Alula.
"Kita tunggu di sana ya! Buruan selesain hukuman Lo!" ucap Sasya.
"Iya buruan Queen, gak usah peduliin mereka," ucap Mysha.
"Huff, iya-iya!" jawab Queen lalu mulai membersihkan lapangan basket.
Jadi dia dihukum? Kasian! batin Arshaka.
"Woy, lempar dong bolanya!" ucap Ray.
"Sabar!" jawab Arshaka.
Bug!
"Aduh!"
Bola dilempar Arshaka dan tak sengaja malah mengenai Queen yang sedang bersih-bersih.
"Woy! Siapa yang lempar hah?" tanya Queen pada Arshaka dkk.
"Queen?" ucap ketiga sahabat Queen kaget dan langsung menghampiri Queen.
"Mampus Lo!" ucap Byan.
"Tamat dah riwayat Lo!" ucap Ray.
"Minta maaf!" ucap Haidar menghampiri Arshaka.
"Ogah!" jawab Arshaka.
"Gue! Kenapa emangnya?" tanya Arshaka menghampiri Queen.
"Lo lagi! Kek nya Lo punya dendam pribadi sama gue!" ucap Queen.
"Emang!" jawab Arshaka.
"Queen udah, jangan berantem! Mending Lo selesain hukuman Lo aja!" ucap Sasya.
"Gak! Nih anak kalau gak dikasih pelajaran gak bakal diem!" jawab Queen.
"Coba aja kalau bisa!" ucap Arshaka.
"Lo!" ucap Queen geram.
"Gue tantang Lo basket! Satu lawan satu!" ucap Queen.
"Yang kalah harus bersihin semua lapangan disekolah ini!" sambung Queen.
"Oke. Kalau gue yang menang, siap-siap aja Lo," ucap Arshaka.
"Siap-siap jadi babu gue selama 1 bulan!" sambung Arshaka.
"Lo pikir gue takut? Gak akan!" ucap Queen.
"Lo jadi wasitnya!" tunjuk Arshaka kepada Byan.
"Asik!" ucap Byan.
"Bentar! Gue mau ngomong sama Queen dulu!" ucap Sasya menyeret Queen sedikit menjauh dari mereka.
"Queen Lo yakin?" tanya Sasya.
"Apa pernah gue gak yakin sama keputusan gue?" tanya balik Queen.
"Ya enggak sih, cuman ya, dia tuh ketua basket putra loh," jawab Sasya.
"Terus?" tanya Queen.
"Kok malah terus sih! Mending gak usah deh! Batalin aja!" ucap Sasya.
"Gak!" ucap Queen kekeh dengan pendiriannya.
"Gue ini mantan ketua basket putri! Jadi jangan ganggu pertandingan ini!" ucap Queen lalu kembali menuju tengah lapangan basket.
Satu!
Dua!
Tiga!
Dihitung terakhir Byan melempar bola basket keatas untuk dikuasai salah satu diantara mereka, lemparan tersebut dinamakan jump ball. Yang anak basket pasti tau.
Bola berhasil dikuasai oleh Arshaka. Arshaka mendribble bola tersebut dan melemparnya dengan gesit seraya menghindari Queen.
Plung!
Arshaka berhasil mencetak poin, dengan sekali lempar saja.
"Yes!" ucap Arshaka.
Sialan! batin Queen.
Boleh kembali di dribel oleh Arshaka namun dengan secepat kilat Queen berhasil mengambil alih bola tersebut.
Plung!
Queen berhasil mencetak poin juga. Queen mendribble kembali bolanya dengan gesit menghindari Arshaka yang ingin merebut bola itu.
Plung!
Lagi-lagi Queen berhasil mencetak poin lagi. Arshaka tak mau kalah dari Queen. Bola berhasil dikuasai oleh Arshaka lagi.
Plung!
Arshaka juga kembali mencetak poin. Bola berpindah-pindah dari tangan Queen dan Arshaka sampai dengan babak terakhir.
"20 sama," ucap Byan.
"Bentar lagi waktunya habis," ucap Byan lagi.
"Menurut Lo siapa yang bakal menang?" tanya Ray kepada Byan.
"Emm, Arshaka si menurut gue," jawab Byan.
"Mana bisa gitu, Queen lah yang menang!" sahut Sasya.
"Iya pasti Queen!" sambung Mysha.
"Lo itu jadi wasit yang adil dong! Dukung keduanya! Bukan salah satunya aja!" ucap Sasya memarahi Byan.
"Santai-santai, gue dukung keduanya kok!" jawab Byan.
"Lo juga ngapain nanya gitu! Udah tau pasti Queen yang bakal menang!" ucap Sasya kepada Ray.
"Dih, sewot. Orang gue cuman nanya aja!" jawab Ray.
"Awas aja Lo, gue botakin pala Lo!" ucap Sasya.
"Berisik!" ucap Haidar.
"Tau tuh pada berisik!" sahut Alula.
"Lo juga!" ucap Haidar.
"Orang dari tadi diem aja dikatain berisik!" ucap Alula kesal dengan Haidar.
Plung!
Bola memasuki ring membuat mereka yang sedang berdebat mengalihkan pandangannya kearah lapangan.
Queen, dialah pemenangnya. Queen berhasil mengambil alih bola dari Arshaka. Queen berhasil mengalahkan ketua basket ini.
"Yes! Gue menang!" ucap Queen girang.
Sial! Kecolongan! batin Arshaka.
"Apa Arshaka kalah? Si kapten ketua basket kalah? Yang bener nih?" tanya Ray tak percaya.
"Iya," jawab Haidar.
"Akhirnya ada juga yang ngalahin Arshaka!" ucap Ray lagi.
"Tuh kan apa gue bilang! Pasti Queen yang menang!" ucap Sasya.
"Hahaha, kasian!" ucap Sasya.
"So, Lo kalah dan Lo bersihin semua lapangan sampai bersih!" ucap Queen.
"Ck, Lo beruntung kali ini!" ucap Arshaka lalu pergi mengambil alat-alat untuk membersihkan lapangan.
"Yuk!" ucap Sasya menghampiri Queen.
"Akhirnya, Lo gak perlu repot-repot bersihin lapangan basket lagi!" ucap Sasya.
"Iya kan udah ada Arshaka," ucap Alula.
"Jadi kan kesana?" tanya Mysha.
"Jadi!" ucap Queen.
Saat melewati toilet disebelah lapangan basket Queen mendengar suara yang sangat tidak asing.
"Bentar!" ucap Queen memberhentikan langkah sahabatnya.
"Kenapa Queen?" tanya Alula dengan suara keras.
"Sssttt! Ada orang di dalem!" lirih Queen.
"Terus?" tanya Alula.
"Lo gak denger?" tanya Queen ke Alula.
"Denger apa?" tanya Alula penasaran.
"Tuh dengerin sendiri!" ucap Queen.
"Bentar gue rekam! Siapa tau bisa jadi bukti kalau mereka macem-macem!" ucap Mysha mengeluarkan alat perekam.
"Lo bersihin semua toilet yang ada di seluruh sekolah ini sampai bersih!" ucap seseorang didalam toilet tersebut.
"T-tapi, aku mau pulang kak!" ucap seseorang gadis lainnya.
"Lo mau dikeluarin dari sekolah ini hah? Berani-beraninya bantah ucapan Kei!" ucap seseorang yang sangat tidak asing lagi.
"Kei sama Naya?" Tanya Alula.
"Hmm!"
"Minggir!" ucap Queen kepada sahabatnya.
"Mau ngapain?" tanya Mysha.
"Dobrak! Pintunya dikunci dari dalam!" jawab Queen
Brakk!
Queen berhasil membuka pintu tersebut dengan mendobraknya.
"Queen?" ucap Kei, Naya dan satu siswi yang ber- name tag Kesyana Aurora, kaget akan kehadiran Queen.
"Lo, selalu aja bully orang!" ucap Queen.
"Itu kan hukuman Lo, ngapain suruh orang lain buat ngerjain!" sambung Sasya.
"Dasar gak punya hati!" ucap Mysha.
"Dasar tukang bully!" ucap Alula.
"Ngapain Lo disini! Ini bukan urusan Lo!" ucap Kei.
"Mending Lo semua pergi deh!" sambung Naya.
"Lo Kesyana Aurora Bayanaka, anak kelas Xl MIPA 1 kan?" tanya Sasya kepada Kesya.
"I-iya, kak," jawab Kesya sambil menunduk takut.
"Jangan takut kita orang baik kok! Gak kayak mereka berdua!" ucap Mysha menunjuk Kei dan Naya.
"Lo disuruh bersihin semua toilet sama mereka berdua?" tanya Queen.
"Emm, i-iya kak!" jawab Kesya memberanikan dirinya.
"Heh! Jangan asal ngomong Lo! Lo sendiri yang bilang kalau mau bantuin kita!" sangkal Kei.
"Gak usah banyak omong deh Lo! Gue udah denger semuanya!" ucap Queen.
"Kita juga udah rekam pembicaraan Lo tadi!" ucap Mysha.
"Kalau lo masih gak mau ngaku, kita bisa laporin lo!" sambung Alula.
"Lo berdua gak ada kapok-kapoknya bully orang terus!" ucap Sasya.
"Kesya, mending kamu pulang aja! Nanti kamu dicariin lagi sama orang tua kamu!" ucap Queen lembut.
"I-iya kak, makasih," ucap Kesya lalu buru-buru keluar dari toilet itu.
"Kalau lo masih aja bully orang gue bakal bikin hidup Lo menderita Kei!" ucap Queen menampar pipi Kei dan Naya, lalu keluar dari toilet tersebut diikuti ketiga sahabatnya.
Sesampainya diparkiran, parkiran yang tadinya ramai, kini sudah sepi dikarenakan para siswa-siswi sudah pulang kerumahnya masing-masing sejak 40 menit yang lalu.
"Yuk, let's go!" ucap Sasya girang akan pergi ketempat itu lagi.
...***...
Mereka berempat memasuki mobil Queen dan pergi meninggalkan SMA Werienst menuju 'tempat itu'.
Dipertengahan perjalanan mereka tiba-tiba ada segerombolan motor sport yang menghadang mobil Queen.
"Mau apa sih nih orang?" tanya Alula.
"Tau tuh!" jawab Mysha tak tau.
"Lo kenal mereka Queen?" tanya Sasya.
"Rachaloca gang!" ucap Queen.
"Rachaloca gang?" ucap Alula, Mysha, dan Sasya berbarengan.
"Hmm."
"Mau apa mereka?" tanya Sasya.
"Balas dendam mungkin?" jawab Queen tak pasti.
"Balas dendam kenapa?" tanya Sasya lagi.
"Yang waktu itu kalik," ucap Queen lalu menekan salah satu tombol di mobilnya untuk memberitahu 'mereka' bahwa dirinya sedang dalam bahaya.
"Woy, turun lo!" ucap salah satu orang dari Rachaloca gang.
"Turun! Kalau gak gue pecah in kaca mobil Lo!" ucap mereka menakuti Queen dan sahabatnya.
"Cih, coba aja kalau bisa!" guman Queen.
"Queen gimana nih?" tanya Alula panik.
"Santai aja! Bentar lagi mereka sampai," ucap Queen santai tak seperti Alula.
"Syukurlah kalau gitu," ucap Sasya.
"Gimana kalau sambil nunggu mereka datang kita lawan aja dulu?" saran Mysha.
"Gak gue gak mau!" ucap Alula tak mau.
"Kalau gak mau kita bertiga aja yang turun. Lo disini aja!" ucap Mysha.
"Ayo Queen!" ucap Mysha namun terlambat Queen sudah turun duluan dari tadi.
"Mau apa Lo?" tanya Queen.
"Serang!" ucap salah satu orang itu dan langsung menyerang Queen ddk.
Alula yang berada didalam mobil pun ikut keluar ia tidak mau sahabatnya menghadapi bahaya sendirian. Perkelahian pun dimulai.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Sebagian lawan sudah berhasil dikalahkan oleh Queen dan sahabatnya.
Saat tengah melawan salah satu lawan yang memakai masker, Queen merasakan bahwa dia mengenali orang itu namun dia tidak yakin apakah dia orangnya.
Terdengar dari jauh ada derum motor yang terdengar semakin dekat. Membuat geng Rachaloca ketakutan.
Sial! Ada orang yang dateng! batin salah satu lawan.
Gak akan gue biarin Lo hidup tenang Queen! batin orang yang memakai masker.
Disaat semuanya mengalihkan perhatiannya kepada para pemotor yang datang itu, orang yang memakai masker menggunakan kesempurnaan ini untuk mengeluarkan sebuah pistol dari dalam jaketnya.
Gue mau lo mati Queen! batin orang itu.
Dor!
Orang itu salah sasaran. Queen menghindari tembakan itu dan mengenai salah satu lawannya.
Sial! Salah sasaran! batin orang memakai masker tersebut.
Orang-orang tadi turun dari motornya dan langsung menghajar geng Rachaloca karena sudah membuat onar dan ingin mencelakai Queen ddk.
Orang-orang itu adalah suruhan Queen. Queen tadi mengubungi mereka menggunakan salah satu tombol yang ada di mobilnya.
"Sebaiknya nona pergi dari sini sekarang!" ucap orang suruhan Queen.
"Hmm."
Mereka berempat memasuki mobil dan langsung meninggalkan tempat itu.
"Queen gapapa mereka kita tinggal?" tanya Alula.
"Tenang aja mereka udah terlatih!" ucap Queen santai.
"Oh, ya udah deh," ucap Alula.
"Tadi gue kayak liat 'dia' deh Queen," ucap Sasya.
"Sama gue juga," ucap Mysha.
"Gue juga!" ucap Alula ikut-ikutan.
"Ye, ikut-ikutan Lo!" ucap Mysha.
"Orang gue liat beneran kok!" ucap Alula menyakinkan bahwa dirinya melihat orang yang dimaksud Sasya dan Mysha.
"Gue juga liat!" ucap Queen.
"Tapi bukannya dia udah?" ucap Alula.
"Gak usah bahas dia lagi!" ucap Queen.
...To be continued....
...Terima kasih telah membaca....
...Siapa sebenarnya geng Rachaloca itu? Apa hubungannya dengan Queen? Dan siapa orang yang memakai masker itu ya?...
...Pengen tau gak? Masa gak pengen sih? Kalau pengen Pinnky kasih tau nih. Tapi....kalian janji harus jaga rahasia ini ya....
...Sebenarnya mereka tuh calon manusia fiksi baru guys....
...Jangan lupa untuk like, komen, share, favorit and vote ya!...
...See you next chapter❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Embun
astagaaa kelakuan kei..
kalo ada yg latah itu ngakak beneran..tp takut nular
2023-01-22
0
Kay
ya gimana mau belain, orang kei nya juga kyk gt kelakuannya🙄
2023-01-22
0
@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥
klau ada yg latah itu suka keinget sama mpok ati😂😂kdang suka kasian juga sih sama yg latah tuh pas di jailin sama temen pake bahasa jorok 😂
2023-01-22
0