Pagi yang cerah secerah hatiku.
setelah menunaikan kewajiban sebagai muslim yaitu shalat subuh. aku bergegas merapihkan diri. ku pilih celana training dan kaos oblong senada warna merah maroon. tak lupa hijab merah muda. kata Jihan aku luwes banget kalau pakai jilbab warna pink terkesan mukanya lebih putih ketimbang warna lainnya, ah Jihan kali ini kamu selalu benar.
tak lupa membawa minum di botol kesayangan serta brownies buatanku semalam.
ku berharap Mas Husein menyukai nya.
Sayup - sayup ku dengar suara motornya yang memecah kesunyian fajar. setelah memastikan semua sudah oke aku langsung bergegas menemuinya di gerbang kost.
" pagi Mas Husein yang suka memaksakan kehendaknya " tanyaku tanpa beban.
" oh jadi terpaksa ya jogging bareng aku "
" iya... " ucapku ketus, bukanya marah tapi malah menertawakanku
" kamu tuh cantik dee, cubby saja udah cantik apalagi langsingan dikit, ayo semangat... buat aku jatuh cinta padamu " kata itu meluncur saja dari Mas Husein
kali ini aku yang salah tingkah, benarkan apa yang di ucapannya barusan. oh tidak ... aku kok jadi melayang begini ya...
" ini bukan sebuah pemaksaan tapi sebuah permintaan, aku ingin kamu bersamaku menjadi bagian perjalanan ku hari ini, esok dan selama nya "
" gombal kamu Mas " tepisku sebelum dia gombalin aku lagi
" ini serius dee, aku suka kamu "
" baru seminggu yang lalu kita saling bicara, walaupun aku sudah mengenalmu 1,5 tahun yang lalu. masak dengan cepatnya kamu memilih ku menjadi bagian hidupmu, curiga boleh dong? " tanyaku mempertegas ucapanya barusan
" Dee, sudah lama aku mengenalmu, memperhatikan mu dan mencuri pandang ke kamu " jelasnya mencoba meyakinkan ku
" gak percaya " sergahku lagi
" bahkan tentang dirimupun aku tau dee, nama lengkap, alamat rumahmu di Bogor, bakso makanan kesukaanmu dan apa saja tentang mu aku tau ! " panjang lebar Mas Husein meyakinkan ku
" ini terlalu cepat Mas "
" apanya yang terlalu cepat? aku hanya meminta mu menemani perjalanan ku hari ini, esok dan seterusnya. smua itu tidak akan memberatkan mu dee , temani perjuanganku untuk menjadi manusia yang ideal setidaknya buat kamu "
pintanya membuatku meleleh, ingin rasanya segera ku iyakan, tapi aku masih belum yakin, semua terjadi begitu cepat.
ku tatap mata elang itu sekali lagi, berharap menemukan jawaban atas sebuah permintaan dari lelaki yang sudah terlalu jauh memberikan pesonanya untukku.
dengan keraguan ku mantapkan hati
" Bismillah, iya Mas ku izinkan kamu menemani ku hari ini, esok dan akan datang. ku izinkan dirimu menjadikan aku manusia ideal setidaknya untukmu. Jangan menerima ku apa adanya, karna dengan kamu menerima ku apa adanya maka aku tidak akan pernah menjadi manusia yang ideal.
sebuah permintaan akan menimbulkan keikhlasan dan keikhlasan akan menciptakan kesetiaan "
ku berharap apapun yang aku katakan adalah langkah awal yang lebih baik untukku dan untuknya.
" Terima kasih Dee atas izinnya, aku tau sampai saat ini kamu belum yakin padaku, tapi suatu saat nanti kamu akan mengerti bahwa apa yang ku minta saat ini adalah sebuah kebaikan untuk kita berdua "
" Insyaallah Mas".
Ada sebuah kelegaan dari pemilik mata elang itu...
senyum sedingin kulkas itu masih tetap terpancar dari wajahnya meskipun di sela-sela kebahagiaannya.
Kami melangkah melanjutkan perjalanan pagi dengan perasaan kami masing-masing.
Sejujurnya aku masih malu berdampingan dengannya, belum cukup aku mengetahui siapa sebenarnya Mas Husein.
tapi semakin aku bersama semakin ada perasaan ingin menjauh darinya.
xxxx xxxx xxxxx
" ayo dee... semangatt larinya !!! " teriaknya menyemangati ku menyelesaikan 1 putaran mengelilingi lapangan bola depan gedung Hijau
" capekk Mas... '' keluhku dengan bercucuran keringat
" masak kalah dariku dee, aku udah menyelesaikan 2 putaran, dari umur kamu masih muda di bandingkan aku " ledeknya.
" iya, kan Mas sering latihan futsal, lah aku udah lama gak olga nih".
" makanya hari ini dan seterusnya rutin olga ya " pintanya sambil berjalan mendekatiku.
" InsyaAllah ya Mas... "
" nih minum dulu, kamu pasti kehausan "
ucapnya seraya memberikan ku botol minum.
" Dee, kamu akrab ya sama Jihan? " pertanyaan membuatku heran.
" kamu kenal sama Jihan? , kok Jihan gak pernah cerita kalau dia mengenalmu? "
" gak kok cuman tau saja , rumahnya satu komplek denganku".
" cantik ya Mas si Jihan itu? "
tanyaku memancing, seperti ada yang disembunyikan dariku tentang Jihan
" ya cantik lah kan perempuan, kalau ganteng kan dadi ngerii"
elakknya
" pernah gak tertarik sama Jihan "
" Dee, laki-laki mana sih yang gak tertarik kalau lihat cewek seperti Jihan, pastilah dee "
" oh... " jawabku menyun...
" udah ada yang mulai jealous nih " ledeknya lagi
" mana yang jealous ? " tanyaku memecahkan suasana
tawanya cekikikan lepas tak ada yang ditahan lagi... baru kali ini lihat cowok sedingin kulkas itu tertawa lepas begitu saja. tak ada Jaim-jaimnya seperti biasanya.
" aku suka caramu memperlakukanku hari ini Mas, aku janji tak akan mengecewakanmu "
ucapku membuatnya menghentikan tawa.
" Dee, ada banyak hal yang belum kamu ketahui tentang aku"
" seriously "
dia hanya menggangguk menandakan iya
" siapapun kamu yang jelas hari ini aku telah mengenal mu dan aku nyaman denganmu, tentang dirimu kelak biarkan ku ketahui seiring perjalanan waktuku menemanimu. tak perlu kamu ceritakan, karna sudut pandang yang kau pilih untuk menggambarkan dirimu mungkin saja jauh berbeda dengan apa yang ku gambarkan".
Mata elang itu hanya memandangku dengan tajam,
sedangkan aku memilih untuk menikmati keteduhan.
si pemilik mata indah itu sudah menjadi milikku
tapi sesuatu telah terjadi dengan hati ini.
mengapa hati ini ingin menolak hadirnya? padahal sejujurnya aku sangat bahagia.
ada apa denganku? pergolakan batin ini sungguh menyiksaku.
" besok ke kampus barengan ya? "
" aku ada kuliah pagi Mas ! bukanya kamu ke kampus hanya untuk konsultasi dengan dosen pembimbing mu?"
" gak papa aku antar kamu? "
" jangan dulu Mas, aku butuh waktu untuk memproklamirkan kebersamaan ini ke Jihan dulu, baru setelah ku cerita kan pada Jihan kamu bisa mengantarku ataupun menjemput ku "
" kok harus gitu Dee? "
" Jihan sahabatku Mas, aku gak mau dia tau dari orang lain kalau kita barengan "
" oke kalau gitu, sebaiknya Jihan tidak perlu tahu dee, bagaimana pun juga Jihan tetanggaku "
" lah apa hubungan nya dengan Jihan yang tetangga mu " ucapku mencoba menyelidiki lagi
" ya gak enak ajah "
" kurasa kamu menyembunyikan sesuatu dariku deh Mas? "
dia hanya senyum sinis menanggapi pertanyaan ku barusan
" dee cubby, dengerin Mas ya... suatu hari nanti waktu yang akan memberitahu mu tentang pertanyaan mu hari ini, iya kamu benar manisku. ada sesuatu antara aku dan Jihan yang belum kamu ketahui, ku yakin saat kamu tau semuanya maka kamu akan sakit tapi perlu kamu ketahui akulah yang jauh lebih tersakiti dari pada kalian berdua "
" aku akan sabar menunggu waktu bicara tentang kalian "
kulangkahkan kaki dengan menggenggam erat tanganya
makasih Mas Husein untuk pagi ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments