Alisha mulai membersihkan bahan makanan itu. Biji dari pare dia keluarkan, lalu memotong-motongnya. Bumbu-bumbu yang lain juga sudah dia haluskan.
Beberapa menit berlalu, pare itu sudah tampak matang. Alisha juga sudah memasukkan bumbu ke dalamnya.
Sebenarnya sudah seharusnya dia mencoba rasa masakannya itu, tapi belum juga dia lakukan. Setelah lama membulatkan tekad, dia akhirnya menjepit hidungnya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari. Kemudian dengan terpaksa mencicipi pare itu.
Aish, rasanya benar-benar pahit. Sepahit nasibku yang dinikahi oleh lelaki yang sangat membenciku.
Ekspresi Alisha yang tersiksa seperti itu membuat Angga tersenyum lebar. Ini belum apa-apa istriku, masih banyak lagi kepahitan yang harus kamu coba ke depannya.
Saat Alisha meniriskan parenya, Angga tiba-tiba saja pergi. Kesempatan emas itu Alisha gunakan untuk menambahkan banyak cabe ke parenya. Mampus kamu kak Angga, rasakan pare pedas ini.
Tanpa Alisha tahu, Angga hanya berpura-pura pergi. Aslinya dia bersembunyi untuk memperhatikannya memasukkan banyak cabe ke dalam makanan favoritnya itu. Dasar licik.
Alisha masih begitu sibuk mengaduk-aduk cabenya agar tidak menggumpal. “Lagi apa kamu?” tanya Angga yang datang tiba-tiba.
Alisha tersentak kaget. “Anu, ini, aduk-aduk parenya kak. Biar bumbunya lebih merata.” Hampir saja ketahuan, untung aku pintar ngeles.
Gadis ini tidak bisa kuremehkan. Kalau saja aku tidak licik, aku pasti tidak tahu perlawanannya ini. Ke depan, aku harus lebih hati-hati menghadapi istriku ini.
Angga langsung mengambil pare itu, kemudian mencicipinya dengan lahap. Alisha terheran-heran melihat Angga tidak bereaksi seperti yang dia harapkan.
Dulu kak Angga diare berhari-hari karena makan nasi goreng pedas buatanku. Padahal waktu itu cabenya jauh lebih sedikit dari yang tadi. Kenapa sekarang dia malah biasa saja ya?
Angga terus makan seraya memperhatikan ekspresi Alisha yang tampak kecewa. Ini semua berkat kamu Alisha. Gara-gara kamu, saya jadi latihan makan pedas. Maaf sekali sayang, rencanamu mengerjaiku jadi gagal.
“Pare buatanmu jauh lebih enak dari buatan mbok. Bumbunya lebih terasa, atau jangan-jangan kamu punya resep khusus ya?”
“Tidak ada resep khusus kak. Saya cuma pakai bahan yang mbok Murni siapkan. Dan alhamdulillah kalau masakan saya enak. Saya ikut senang mendengarnya.” Alisha mengembangkan senyumnya demi menutupi rasa groginya.
Benar-benar perempuan licik. Jelas-jelas dia sengaja menambahkan banyak cabe, supaya perutku sakit. Terus diare berkepanjangan seperti dulu.
“Alisha, kamu ingat tidak kejadian delapan tahun yang lalu?” pancing Angga.
“Kejadian delapan tahun yang lalu? Kejadian apa yah kak?” balas Alisha seolah tidak terpancing. Padahal Angga sudah tahu betul tabiat aslinya seperti apa.
“Itu, kamu pernah kasih saya nasi goreng. Kamu suruh habiskan. Saya jadi diare lima hari karena menghabiskan nasi goreng yang kamu kasih itu.”
“Oh yang itu. Saya minta maaf yah kak. Waktu itu nasi gorengnya pedas, karena saya kira memasukkan saos tomat. Ternyata itu cabe halus. Maaf yah kak, saya benar-benar tidak sengaja waktu itu.”
Tidak semudah itu Alisha. Kamu harus membayar semua perbuatan jahatmu yang dulu. “Tidak apa-apa sayang. Let bygones be bygones,” ucap Angga sembari menggenggam tangan Alisha.
Sepertinya cabe itu cabe palsu. Jadi tidak mengefek sama sekali ke kak Angga. Gagal deh jadinya, hadeuh.
“Kenapa melamun sayang? Kamu lapar ya?”
“Tidak kak. Saya kenyang kok,” sahut Alisha cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Buna Seta
Perang dimulai
2022-04-12
1
Tipa Ghorky
wih alisha licik juga ternyata dia duluan yg cari masalah sama Angga
2022-04-12
0