Angga segera mengemudikan mobilnya. Sesampainya di rumah, satpam mengangkat barang-barang milik Alisha. “Biarkan dia bawa sendiri pak!” cegah Angga.
Satpam itu pun beranjak dari hadapan Alisha. Membuat Alisha mendongkol karenanya. Tadi di rumah dibawakan, di sini suruh bawa sendiri. The real manusia bermuka dua.
Alisha akhirnya berhasil memasukkan semua barang-barangnya ke kamar. Keringat yang bercucuran di sekujur tubuhnya adalah bukti betapa terkurasnya tenaganya karena mengangkat barang.
Seharian duduk pengantin, bolak-balik mengangkat barang setelahnya, membuat Alisha sangat lelah. Dia langsung membaringkan tubuh di atas ranjang.
Angga yang baru saja keluar dari kamar mandi mendekat ke arahnya. Dia lalu menindih tubuh perempuan di bawahnya itu.
“Kak Angga mau apa?” teriak Alisha yang ketakutan.
Angga semakin tertantang saat melihat ekspresi Alisha yang seperti itu. “Menurutmu? Seorang lelaki normal akan berbuat apa kalau posisinya begini?”
“Jangan sekarang kak Angga, saya capek.”
Angga tetap tak mengubah posisinya. Ia bahkan semakin mendekatkan wajahnya. Alisha yang ketakutan karena berpikir akan dicium menutup matanya.
“Ternyata ada yang tidak sabar mau malam pertama,” ledek Angga lalu mengambil gawainya yang berada di samping kepala Alisha. Sesudah itu dia memperbaiki posisinya dengan duduk.
“Siapa juga yang mau malam pertama sama kamu?” tanya Alisha sewot. Dia yang ketakutan akan ditindih lagi juga langsung duduk.
“Tadi kamu tutup mata. Kamu pasti berpikir saya mau cium kamu kan? Hayolah, mengaku saja. Jangan sok jual mahal.”
Belum puas menakut-nakuti Alisha, Angga kembali mendekatinya. “Jangan mendekat kak!” tutur Alisha seraya memegang guling. Dia bersiap-siap memukuli Angga yang semakin dekat dengannya.
Tiba-tiba, bunyi keroncongan terdengar dari perut Angga. Saking besarnya suara keroncongan itu, Alisha juga mendengarnya. Dia bahkan menertawakan Angga karena suara perut itu.
“Kenapa ketawa? Kamu pikir ini lucu?” tanya Angga kesal.
“Maaf, tapi memang lucu kak. Kakak masih lapar ya? Padahal kita baru saja makan tadi di rumah. Kenapa perut kakak masih keroncongan?”
“Makan seporsi berdua mana bisa kenyang? Sana kamu ke dapur, masak yang enak untukku.”
“Saya masih capek kak, harus istirahat. Malah disuruh masak.”
“It is okay kalau kamu tidak mau masak. Tak ada makanan di meja, makanan di ranjang pun jadi.”
Alisha mencoba menelaah kembali ucapan Angga barusan. Di sini kan tidak ada makanan. Jangan-jangan maksud kak Angga dia mau memakanku.
“Aaaaa, dagingku tidak enak kak.”
“Body berisi begini masa’ tidak enak? Sini biar kucoba!”
“Saya masak sekarang kak.”
Alisha yang kelelahan terpaksa ke dapur untuk memasak. Mending masak lah, daripada aku yang dimakan.
Mbok Murni ingin membantu Alisha, tapi dicegah oleh Angga. “Biarkan dia masak sendiri mbok. Siapkan saja bahan-bahan makanan kesukaanku yang sering mbok buat.”
“Baik tuan.” Mbok Murni kemudian mengeluarkan beberapa bahan makanan dari kulkas. Lalu meletakkannya di hadapan Alisha.
“Kak Angga suka makan pare mbok?”
“Iya, nyonya.”
“Tapi saya tidak bisa masak pare mbok.”
“Biar saya ajar nyonya.”
“Jangan diajar mbok, biarkan dia buat resep sendiri. Mbok ke kamar saja istirahat. Tadi malam mbok sampai bergadang karena menyiapkan seserahan untuk dia. Sekarang biarkan dia membalas budi.”
Dengan berat hati mbok Murni kembali ke kamar. Kondisinya memang tidak begitu fit saat ini, tapi dia juga tidak enak hati melihat nyonya barunya memasak sendiri.
Mau tidak mau, Alisha yang tidak suka makan pare harus memasak pare untuk Angga. Dari banyaknya makanan, kenapa harus pare sih yang jadi makanan favoritnya? Jadi repot kan kalau begini, hadeuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
naumiiii🎈✨
Nyicil dulu nanti langsung lanjuttttt
Semangat terusss thorrr
2022-06-18
1
Tipa Ghorky
awas lu ga jahat sama alisha ntar ku sumpahi bucin akut ma alisha
2022-04-12
0
Buna Seta
Angga terlalu entar biniknye di jadiin pembokat lagi
2022-04-11
1