Sepekan kemudian, pernikahan Angga dan Alisha berlangsung. Demi menutupi tato di tubuhnya, sahabat-sahabat Angga berdatangan dengan memakai jas.
Di pesta pernikahan itu, Angga lah yang tampak sangat bahagia. Dia tersenyum manis selama acara itu berlangsung.
Tak ada yang tahu kejahatan yang bersembunyi di balik senyum itu. Selamat menjadi istriku Alisha. Mulai hari ini, akan kubalas perbuatanmu yang dulu. Kamu akan merasakan sakitnya perasaanku seperti apa.
Usai perhelatan resmi itu, bu Renata meminta Alisha untuk mengajak Angga beristirahat di kamar. “Mari kak,” ajak Alisha dengan ekspresi datarnya.
“Ayo sayang,” balas Angga lalu menggenggam tangan Alisha dengan mesra.
Pengantin baru itu pun ke kamar. Seusai melepaskan pakaian pengantinnya, Alisha bergegas keluar.
“Mau kemana?” tanya Angga yang berhasil menghentikan langkah Alisha.
Alisha berbalik dan berujar, “Mau makan. Kak Angga mau ikut?”
“Saya mau makan di sini,” jawab Angga seraya menepuk ranjang Alisha.
“Oh, iya. Nanti saya ambilkan makanan kak.”
“Sepiring saja ya. Kita makan sepiring berdua.”
“Hah?” Alisha sebenarnya mendengar dengan baik ucapan Angga. Hanya saja dia tidak habis pikir Angga bisa semanja itu padanya.
“Cepat sana ambilkan makan sayang! Saya lapar sekali.”
Alisha pun bergegas ke dapur untuk mengambil makanan. “Suamimu tidak lapar?” tanya bu Renata saat mendapati anaknya itu hanya datang seorang diri.
“Kak Angga mau makan di kamar ma.”
“Terus kenapa cuma bawa satu piring?”
“Katanya mau makan sepiring berdua.” Alisha yang tak ingin dibully cepat-cepat kembali ke kamar.
“Menantu kita ternyata sweet sekali pa,” ungkap bu Renata pada pak Radit yang tengah duduk di sampingnya.
“Iya, alhamdulillah ma. Tidak salah kita jodohkan Alisha dengan Angga.”
Mereka terus memuji Angga. Wajar saja, acting Angga memang sangat bagus. Sampai-sampai mertuanya mengira dia adalah lelaki yang tepat untuk Alisha.
Sesampainya di kamar, Alisha meletakkan makanan di depan Angga. Membiarkan suaminya itu makan duluan sampai kenyang.
“Suap,” perintah Angga yang membuat Alisha melongo tidak percaya.
Tak ingin cekcok di hari pertama menikah, Alisha langsung menyuapi suaminya itu. Suapan pertama tidak Angga habiskan. “Kamu juga lapar kan? Silakan makan.”
Alisha bergeming, “Kamu jijik ya makan sisaku?” tanya Angga dengan raut muka sedih.
“Tidak.” Dengan cepat Alisha memakan bekas Angga. Begitu seterusnya sampai makanannya habis.
Saat minum, Angga juga menjulurkan lidahnya berkali-kali ke dalam gelas. Setelah itu, dia meminta Alisha untuk meminumnya.
Alisha kembali terdiam, “Diminum dong sayang!” ucap Angga dengan intonasi yang sangat lembut.
Alisha kemudian meneguk air itu sampai habis. Meski menuruti semua ucapan Angga, Alisha sebenarnya tidak sebodoh itu. Dia bisa merasakan kelicikan di balik sikap mesra yang Angga tunjukkan padanya.
“Kemasi barang-barangmu! Mulai hari ini kita tinggal di rumah pribadiku.”
“Lain kali saja ya kak. Saya capek, jadi belum bisa beres-beres. Kakak duluan saja, nanti saya menyusul.”
“Biar kubantu kemasi barang-barangmu.”
“Jangan! Kakak pasti capek kan duduk seharian? Begini saja, kakak pulang duluan. Nanti kalau sudah berkemas, saya menyusul.”
“Tidak bisa sayang. Mana ada suami malam pertama tanpa istrinya,” bisik Angga di telinga Alisha.
Ini pasti akal-akalan kak Angga. Dia mau saya cepat-cepat ikut, supaya dia bisa balas dendam dengan cepat. Sedendam itu kah kak Angga ke saya?
Semua barang Alisha kini sudah masuk di koper. Dia dan Angga lalu pamit ke ayah dan ibunya.
“Sini, biar barangmu saya yang bawa. Kamu tidak boleh angkat yang berat-berat sayang!”
Bu Renata dan pak Radit tersenyum bahagia melihat perlakuan Angga yang tampak sangat sayang pada Alisha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Nenie desu
semangat trs kak 🙏🤗
2022-08-16
0
Maria Ulfa
jadi penisirin aq,,, balas dendam karena apa ya???
2022-06-21
0
Mega Ackerman
Si Angga musti ditandain ini
2022-04-14
1