Brakk
Setelah meraih paper bag yang ada di tangan Reno, Abel langsung menutup kamar mandi dengan begitu kencangnya nya, yang membuat Reno langsung memegangi d@da nya.
"Sayank....kalau aku dead bagaimana?", teriak Reno dari luar, dan tentunya tidak di gubris oleh Abel. Meskipun iya , pasti jawabannya 'Alhamdulillah, pergilah secepat nya.'
Jawaban khas anak anak abege masa kini tentunya, ya iya donk, secara Abel masih remaja, umurnya saja baru menginjak tujuh belas tahun satu bulan yang lalu, katepe saja masih on proses di kecamatan. Dasar si Om om yang mau mau nya dengan anak kecil,. jadi tidak salah jika tingkah Abel masih terlihat ke kanak Kanakan.
Di dalam kamar mandi, Aebl terkekeh geli. Ingin rasanya ia mengumpat kesal laki laki yang sudah tua tapi gak mau di panggil Om itu. Tetapi juga, ia tidak memungkiri, jika Om om itu masih tampak ganteng, bahkan tidak terlihat tua, masih fresh.
Ingin juga menyiram dengan beberapa ember air, agar otaknya kembali fresh dan juga tidak oleng apalagi sampai meng halu. Meng halu untuk mendapatkan daun muda berkualitas seperti dirinya.
Namun, sejenak ia urungkan, karena Abel masih berpikir dengan otak yang waras. Ia harus memanfaatkan keadaan ini karena dirinya kini menjadi tawanan, salah langkah habis lah sudah tak tersisa dan tinggal nama. Iya kalau langsung tinggal nama saja, lah kalau benar benar di perkusi duluan?? karena sampai saat ini Abel tidak yakin kalau dirinya sudah melakukan hubungan dengan laki laki aneh itu.
Gadis cantik itu lalu membuka paper bag yang baru saja di berikan oleh Reno, dan memakainya. Ia mau tidak mau menggunakan baju pemberian Om genit itu, daripada harus keluar dengan menggunakan handuk kimono saja, yang mungkin akan menambah masalah saja, lagian ia juga ingin segera pulang, tidak ingin berlama lama di hotel, apalagi dengan laki-laki yang tidak di kenalnya itu.
"Rupanya sudah di rencanakan?? bisa bisanya si Om me sum itu melakukan hal begituan terhadap gadis di bawah umur, "Hmmm gak inget umur? Dan ini kenapa seleranya sama dengan seleraku??"
Tanpa menunggu lama, Abel langsung keluar dari kamar mandi setelah memastikan semua barang ya tidak ada yang tertinggal di dalam.
Ceklek
Abel celingukan, rupanya ia mencari Reno. Bukan karena terpesona lalu mencarinya, Abel hanya tidak ingin melihat wajah nya saja, dan berniat akan langsung keluar dari hotel itu diam diam. Biarlah ia mengendap ngendap seperti pencuri tak apa, asalkan tidak tertangkap lagi dan dikurung lagi.
"Sarapan dulu sayank??"
"Astagfirullah......"
Abel memegangi d@danya, kini ia yang kaget, karena tiba-tiba tak ada orang tetapi ada suaranya, seperti hantu saja. Padahal tadi sudah celingukan ke sana ke mari, tetapi tidak di temukan satu orang pun, namun kini malahan tiba tiba sudah ada di depan.
"Ishhhh dasar menyebalkan."
"Jangan berkata begitu Bel, nanti kamu jatuh cinta sama Mas, dan gak bisa move on dari pesona Mas."
Abel tidak peduli, gadis itu langsung saja mengembik semua barangnya, tas dan juga ponsel.
'Untung nya masih ada.'
Saat mengambil ponsel, ia sengaja melihat sebentar di atas ranjang , dan 'OMG.....aku berarti memang sudah tidak .....'
"Enggak...ini gak mungkin.", Abel menggeleng, membuat laki laki yang ada di sebelah nya itu langsung memeluk nya dari belakang..
"Gak percaya kalau kita sudah melakukan itu?? dan Mas akan bertanggung jawab."
.
Reno terkekeh geli melihat ekspresi Abel yang kaget bercampur tidak percaya, ia sendiri malahan dari awal pengen tertawa, karena semua itu ulahnya.
Beberapa menit yang lalu sebelum Abel kekurangan dari kamar mandi, Reno sengaja memberikan cairan pewarnaan merah di atas sprei. Pria itu seperti nya sudah paham betul gelagat Abel, bahkan apa yang ada di dalam pikiran Abel, seolah olah Reno bisa membaca nya.
Melihat Abel yang diam dan melongo, Reno langsung memeluk tubuh Abel dari belakang, tetapi dengan sigap Abel langsung menepis tangan itu.
"Aku tidak sudi menikah dengan Om.!!", ujar nya tegas, enak saja main ajak nikah, kenal aja enggak.
Reno terkekeh geli, kemudian ia mengambil ponsel nya dan membuka galeri foto, lalu menyimpan nya sebentar.
"Besok Mas akan ke rumah kamu, meminta kamu baik baik kepada orang tua mu.", ucap dengan nada yang lembut, dan ini juga bukan main main, apalagi Reno tau betul keluar nya Abel, keluarga Pramudita yang juga pernah beberapa kali bekerja sama dengan Perusahaan nya.
"Tidak bisa. Pasti kedua orang tuaku tidak akan mengijinkan."
"Kalau seperti ini bagaimana??", Reno memberikan ponselnya kepada Abel, dan ....
Mata Abel membulat sempurna saat melihat fotonya dengan Reno yang seperti sedang berhubungan badan itu.
Abel menutup matanya, ia juga menggeleng, antara percaya dan tidak percaya, tetapi foto itu asli dan tidak di rekayasa.
'Aduh gimana ini?? ngalamat nikah muda beneran?? apalagi ngelihat di Om kayaknya ngebet banget pengen nikahin aku.'
"Jangan khawatirr sayank, Mas tidak akan memberi tahukan tentang kejadian semalam kepada ke dua orang tuamu, jika besok Mas ke rumah kamu, kamu cukup bilang iya dan nya nikah sama Mas."
"Gila .....Om memang sudah gila dan gak waras. Sampai kapan pun, aku tidak mau menikah dengan Om om."
Dan
Duggh
Abel menyikut perut Reno, yang membuat pria itu meringis kesakitan. Dan melepaskan Abel yang tadi sempat di pelukannya kembali.
Merasa Reno sudah tidak berkutik lagi, Abel dengan segera mengambil kembali tas dan ponselnya, beruntung juga Abel melihat kartu akses yang berada di atas meja, dan tidak menunggu lama lagi, ia lalu mengambil dan klik....
Pintu terbuka, dan Abel langsung berlari meninggalkan kamar hotel yang menurut nya sebagai penjara saja.
Brukk
Terlalu kencang lari nya, hingga Abel tidak melihat ada seseorang di depannya.
"Kalau jalan pakai kaki dan mata untuk melihat Om., bukan main tabrak saja!!", ucap Abel dengan nada tinggi dan langsung meninggalkan pria itu.
Andre menggeleng, memang benar apa yang dikatakan oleh Bosnya, kalau gadis incaran nya itu memang unik dan sangat menggemaskan, dia yang salah malahan menyalahkan orang lain.
Melihat Abel berlari, Andre sang asisten Reno langsung bergegas menuju kamar di mana si Bosnya di sana, tidak ingin mendapatkan berita buruk.
"Bos....."
Teriak Andre sembari mencari keberadaan Bos Reno. Dan yang di cari ternyata malahan berada di balkon, sedang menyesap rokok.
"Ada apa??"
."Mau sarapan dulu Bos setelah ini saya ada info penting."
Reno mengibaskan tangannya, dan itu tandanya Andre segera pergi dari hadapan nya.
"Hallo..."
"Kalian jaga calon istriku, dan jangan sampai kenapa kenapa, kalau tidak mau nyawa kalian jadi taruhannya."
Klik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 494 Episodes
Comments
❤️Rizka Aulia ❤️
duteng reno 😅😅
2022-10-29
2
Romi Yati
🤣🤣😂🤣🤣auto ngakak thor
2022-10-10
2
Atma Inatun Nikhma
oh duteng 😅😅😅
2022-08-04
1