"Sandra kenapa kau mengundang pria itu kemari saat kita sedang ada masalah?"
"Aku tidak mengundangnya, ia datang membicarakan masalah bisnis. Bukankah kau juga bersenang-senang tadi malam?" Sandra melengos dan berjalan pergi meninggalkan Alex.
Telepon rumah berdering, pelayan berlari mengangkat telepon.
"Tuan ini dari kantor polisi"
"Kantor polisi?"
Alex menerima telepon itu. Seseorang berbicara dengannya.
"Ini aku Antony tolong jangan bilang mama, aku ada di kantor polisi"
"Kenapa kau disana?"
"Aku terlibat pemukulan dengan orang di jalan jadi aku dibawa kesini, bisakah aku minta tolong padamu? aku takut berada disini" kata Antony setengah berbisik. Ia nampak ketakutan dan hampir menangis. Suaranya mulai bergetar.
"Baiklah tunggu aku, kau di kantor polisi mana?"
"Pusat kota"
Alex bergegas pergi dengan mobilnya menuju kantor polisi. Ia akan menemui Antony disana.
Alex tiba di kantor polisi, ia melihat Antony sedang ketakutan karena di interogasi.
"Antony....?"Alex tiba di kantor polisi dan melihat Antony sedang di interogasi petugas.
"Tolong aku, aku tidak bersalah" wajah Antony memelas.
"Anda siapa?" tanya petugas.
"Saya ....ayahnya" jawab Alex mantab.
Antony terkejut dan memandang Alex yang sedang bicara dengan petugas kantor polisi.
Petugas bilang Antony memukul seseorang dan orang itu melapor dengan hasil visum.
"Alex bagaimana ini jika mama tahu bisa marah"
"Tenang jagoan, mama tidak tahu kau disini aku akan membebaskan mu sekarang"
Akhirnya Alex berhasil membebaskan Antony. Sepulang dari kantor polisi Alex mengajak Antony makan enak ke restoran mewah. keduanya mampir untuk main bowling lalu main game di pusat perbelanjaan.
Antony terlihat senang sekali. Sejak ia kehilangan sosok ayahnya ia kesepian. Ia tidak mendapat cukup perhatian. Mamanya sibuk dengan pekerjaan dan seandainya mamanya ada waktu juga ia tidak bisa mengajak mamanya bermain bowling dan kegiatan laki-laki lainnya.
"Kapan terakhir kali kau bermain bowling?" tanya Alex.
"Sewaktu ayahku masih hidup"
Alex mengangguk lalu melepas lemparan bola bowlingnya.
"Alex kenapa tadi kau bilang pada petugas polisi jika kau ayahku"
"Aku memang ayahmu meski hanya ayah Sambung"
"Apa kau benar-benar mencintai ibuku?"
"Tentu saja, kalau tidak aku tidak akan menikahinya"
"Kau jangan mempermainkan ibuku"
"Tidak akan" Alex mengacak rambut Antony. Ia lalu mengajak Antony pergi ke pemancingan. keduanya terlihat asyik menunggu umpan mereka di sambar ikan buruan.
Setelah seharian bepergian akhirnya Alex pulang dengan mobilnya dan Antony dengan Mogenya. Sampai di rumah Sandra tidak curiga ia sedang menyiapkan makan malam.
"Dari mana kau? aku menelpon sekretaris mu kau tidak di kantor?"
"Aku ada urusan"
"Dengan Emely?"
"Sandra cukup...aku mau mandi dulu"
Antony mendengar ibunya sedang berdebat dengan Alex. Ibunya menuduh Alex pergi dengan wanita lain padahal seharian ia menemani Antony.
"Ma.." Antony datang mendekati ibunya.
"Iya sayang, ayo makan malam panggil kakakmu"
"Jangan marah dengan Alex...." Sandra terkejut dan memandang Antony. Ia tidak menyangka jika Antony akan membela Alex.
"Hey ada apa? apa kalian sudah berteman?"
"Iya dia teman baikku sekarang, mama jangan marah lagi"
"Oh jadi begitu ....baiklah mama tidak akan marah lagi"
Sandra mengangguk dan tersenyum. Kemarahannya pada Alex langsung lenyap begitu mendengar Antony merengek agar ia tidak memarahi Alex.
"Sejak kapan kau dekat dengan Antony?" Sandra mendekati Alex yang berbaring di sofa kamar mereka. Alex hanya terdiam dan memejamkan matanya.
"Apa kau puas sekarang? tuduhan mu padaku sungguh tega Sandra"
Sandra menggigit bibirnya merasa bersalah tapi untuk minta maaf pada Alex juga ia merasa gengsi.
Alex menarik lengan Sandra hingga wanita itu terjatuh keatas tubuh Alex.
"Kau harus membayar semua malam ini Sandra sayang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Sherin Loren
nexttt
2022-04-16
2