rani terkejut dengar suara ahmad yang mengelegar bibik dan rani menolah ke arah suara
deg jatung ahmad berdetak tak kala menatap wajah rani secara intens
'' kamu siapa kenapa ada di sini ''
bibik menyelah pertanyaaan anak majikan
'' dia rani art baru den " bibik menjelaskan biar faham
" siapa yang bawa kamu ke sini " tanya ahmad dengan emosi
dalam hati ahmad kagum dengan kecantikan rani alami tanpa polesan
" mama yang bawa kasian bibik sudah tua kita perlu tambahan art "
sahut bu sita begitu dengar suara anak sulungnya pulang
" kenapa mama tidak izin dulu padaku main bawa orang saja ''
'' ini rumah mama yang atur jadi terserah mama "
ahmad menatap rani dengan tajam
'' siapa nama kamu ''
'' namaku rani ''
'' mulai detik ini kamu yang melayani segala keperluanku selama di rumah ''
" kata bu sita tugasku bantu bibik bukan aden "
rani mencobah menolak tugas aneh yang ahmad berikan
'' jangan berani membantah perintah aku mau tidak mau harus mau ''
rani hanya diam tak berani membantah menolak percuma
dalam hati ahmad memendam perasaan pada art baru tapi menepisnya
berlalu meningalkan tiga wanita dalam kebingungan dengan angkuh menaiki tangga menuju kamar
kini ahmad dengan penampilan berbeda ke ruang makan di meja sang mama sudah menunggu
malam pun tiba semua masuk kamar masing - masing begitu pula rani.
seperti biasa setiap pagi rani cuci baju sambil menyanyi
'' kau rani sini '' pangil ahmad
'' ada apa '' tanya rani
" pakai tanya lagi kemarin sudah ku jelaskan tugas kamu selain cuci baju itu apa buatin aku kopi ''
'' bukan tugas saya itu tugas bibik''
'' ini perintah cepet buatin aku kopi jangan terlalu manis ''
rani menyalakan kompor masak air dengan ngomel
'' kopinya ''
'' kamu bisa bikin kopi apa tidak kenapa rasanya begini ''
'' aku tidak bisa apapun jadi jangan suruh ini itu ''
rani menjawab dengan enteng
'' kamu selalu berani membantah ku potong gajimu karena salah bikin kopi''
rani terkejut dengan ucapan ahmad menatap tajam hatinya mengerutu
'' dasar majikan kurang ajar ''omel rani
ahmad berangkat rani melanjutkan cucian- nya tertunda gara - gara bos sialan
menjelang siang kedua art bu sita beristirahat merebahkan badan yang pena.
nanti bangun tugas berikutnya biar fress.
rani pun masuk kamar mandi sholat lalu tidur hingga pulas.
menjelang jam 2.30 rani bangun setrika baju sebelum aktifitass rani ke dapur minum karena haus
" kamu enak sekali tidur siang sedang bibik ''
ucapan ahmad mengantung tak melanjutkan
''dasar wanita bodoh "
hina ahmad berlalu begitu saja tanpa memperdulikan rani
orang sinting dari mana tiba - tiba ada di sini batin rani
bibik bangun ada keramain belum keluar kamar ahmad dan rani sudah bubar.
si bibik bingung sama siapa rani rame.
" bibik sudah bangun " tanya rani
'' belum baru mau setrika "
" bibik ke depan siram bunga dulu " bibik berlalu dari hadapan rani
sedangkan rani melanjutk setrika sambil bernyanyi suaranya merdu.
saat bernyanyi tiba - tiba sebuah suara mengagetkan nya
" hai kamu jangan menyanyi bikin telingaku sakit saja ''
rani tidak memperdulikan suara ahmad
masi terus nyetrika hingga selesai
ahmad mulai emosi karena di abaikan mendekat telinga rani di jewer
'' aduh tuan sakit telinga aku '
'' di mana telinga kamu ku pangil dari tadi tidak jawab ''
'' tuan memangilku aku tak dengar suara tuan '' jawab rani dengan meledek
'' aku mau berangkat kerja siapkan sepatuku ''
rani bergegas ke depan ambil sepatu tuan nya
'' sepatunya sekalian di pasangin atai pasang sendiri ''
" itu mau kamu sana pergi aku bisa pakai sendiri
rani berlalu dari hadapan ahmad "
ahmad senyum - senyum berhasik mengerjai art nya
'' kamu berangkat nak ''
'' setelah ini ma ''
ahmad berangkat rumah jadi sunyi sayup terdengar rani menyanyi terasa hidup denfar suara rani
waktu tak terasa berganti sore ahmad tiba teriak - teriak pangil nama seseorang
'' rani di mana kamu ''
rani menutup telinga dengar suara ahmad melengking tergopoh mendekat
'' ini rumah bukan hutang tak perlu teriak - teriak telingaku tidak tuli ''
bibik masuk karena ada keributan, bibik melongo melihat rani debat sama anak majikan sampai
" ya allah gusti kenapa jadi begini rumah asalnya sepi sekarang berisik''
bibik bingung harus berbuat apa hanya menyaksikan rani dan ahmad debat
ahmad dan rani sama - sama tak mau mengalah
bu sita sedang tidur siang terusik dengar suara beisik dalam rumah
gegas keluar kamar mencari sumber suara berasal langkah kaki terhenti menatap sang anak dengan nyalang
STOP
suara ahmad dan rani berhenti seketika mendengar suara bu sita mengelegar
bu sita mendekat ke arah dua orang di ruang makan
PLAK PLAK
salam lima jari mendarat sempurna di pipi ahmad
'' ini gara kamu kenapa mama tidak tampar sekalian dia ''
ucap ahmad menunjuk rani ada di hadapan - nya
" sekali lagi bicara tangan mama siap melayang ''
ancam bu sita sudah faham betul
sifat anaknya
rani merasa di bela meledek menjulurkan lidah di hadapan ahmad
" bibik siapkan saja buat makan malam, biarkan mereka berdua sama aku "
" baik nyonya "
bibik berlalu dari hadapan bu sita
'' rani kamu ke belakang bantu bibik masak''
tanpa banyak bicara rani pergi ke dapur membantu bibik
selama ada rani bu sitamelihat tingkah aneh ahmad
bu sita memperhatikan gerak gerik sang anak sepertinya sedang jatuh cinta sama rani
cuma caranya agak aneh selalu ajak rani berdebat sampai seisi rumah rasanya gempa
'' kamu masuk kamar mandi sana dari pulang kerja bukanya mandi malah berantem sama art apa tidak malu kamu ''
'' ngapain malu yang penting yang di usilin ma ''
'' ASTAGHFIRU ALLAH ahmad sadar nak ''
'' rani juga manusia punya perasaan jangan di jahilin terus- terusan nanti kamu suka sama rani '''
'' kenapa mama ngomong seperti itu''
'' kenyataanya gitu tiap hari kamu usilin kalau sehari saja kamu tidak usilin rani seperti ada yang kurang''
bagaimana kamu nikah sama rani mama biar punya teman bicara
bu sita memberi usul agar anak sulungnya segera menikah
mama di rumah sendirian meskipun ada bibik tapi tugas bibik banyak jika sudah kelar mama suruh istirahat.
kecuali kau membayarnya hanya untuk menemani mama bicara saja
ahmad terdiam mendegar ucapan mamanya
'' seharusnya kamu cepat nikah, kasih mama cucu biar tidak kesepian ''
'' kalau cuma ngomong gampang ma, tapi aku tidak mau nikah sama si rani itu
'' umur berapa kamu mau nikah ''
'' nunggu jodohnya datang ma gak usah pusing semua sudah di atur sama allah ''
'' mama do'ain saja jodoh ahmad biar cepat datang oke ''
ahmad meninggalkan bu sita sendirian, bu sita sendiri mikirin anak yang perempuan jauh di luar negri
malam sunyi mengantarkan tidur seisi rumah bu sita
begitu rapi wangi pula segera turun ke bawah mencari mamanya
'' bik mama di mana ''
'' nyonya di taman belakang den ''
ahmad melangkah ke taman belakang menemui mamanya
'' pagi mama ''
'' pagi sayang uda siap berangkat ''
'' iya ma pagi ini ada miting penting ''
'' uda sarapan belum ''
-' belum ma ''
'' ayo sarapan bareng mama ''
mama anak melangkah ke meja makan, menarik kursi duduk menikmati makanan yang tersedia
ahmad mnyuap ke mulut merasakan rasanya beda dari sebelumnya.
'' siapa yang masak makanan ini ''
BERSAMBUNG
jangn lupa
like
komen
vote
🌹🌹🌹🌹 terima kasih 🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments