Chap 5

Keesokan paginya,

Suara burung-burung berkicau menyambut hari baru, mengiringi hangatnya sinar mentari pagi.

Xia membuka matanya, badannya terasa lebih nyaman sekarang. Xia melihat sekeliling,

"Aahh, aku dirumah sakit ternyata? Apa Susie tidak kesulitan membawaku kemari?"Gumam Xia melihat keluar jendela yang terbuka, menampakan pemandangan diluar sana. pohon hijau dengan burung yang bertengger disana. Awan-awan putih terlihat bergelayut dibirunya langit.

CEKLEEKK.

pintu dibuka.

"Kau sudah bangun Xia?" Susie berjalan mendekat,"bagaimana perasaanmu?"

"Aku sudah lebih baik. Terima kasih sudah membawaku kemari."ucap Xia mengulas senyum. "Tapi, kamar ini seperti nya mahal."

Susie menghela nafasnya.

"Kenapa?"tanya Xia heran.

"Kenapa kau punya pacar dan tidak bilang-bilanh padaku?" protes Susie pada Xia denga muka cemberut.

"Pacar?" Xia terlihat bingung. "Pacar siapa? aku baru saja ditinggal menikah mantan pacarku, bagaimana bisa aku punya pacar secepat itu?"

Susi menghela nafasnya.

"Lalu pria itu siapa?"

"Pria yang mana?"

"Sebenarnya semalam seorang pria tampan yang membawamu kemari."terang Suzie.

Xia menatap bingung Susie yang terlihat serius itu.

"Pria tampan?"ulang Xia penuh tanya.

"Apa kau sungguh tidak mengenalnya?"tanya. Susie,"Sepertinya dia sangat perduli sekali padamu. Dia menunggumu sampai pagi. Baru saja dia pulang."

Xia masih berfikir tentang siapa itu.

"Mmmm.. Dia sepertinya orang yang berpengaruh. Dari pakaiannya dia sepertinya orang sangat kaya. Dia punya banyak pengikut."sambung Susie masih memberi petunjuk.

"Masih belum dapat ya? Mmmm.. Namanya Zander. Kamu ingat orang itu?"Lanjut Susie tidak sabar.

Xia menggeleng...

"Kau beneran nggak kenal orangnya?" Tanya Susie lagi heran.

Xia menggeleng."Tidak."

"Kamu juga tau kan Susie, semua orang yang aku kenal kamu pasti juga kenal kan?"

"Jadi siapa pria misterius itu?" gumam Susie ikut berfikir." Kupikir dia pacarmu."

Hening sejenak. Keduanya sama-sama berfikir, namun tak menemukannya.

"Sudahlah. tak usah dipikirkan. Aku sudah sehat, kurasa sekarang waktunya pulang."ucap Xia tak mau ambil pusing.

"Baiklah! Ayo kita pulang."

"Aaahh,, benar. ini ruangan VVIP pasti sangat mahal. Haaaahh..."

"Sudahlah. nanti kita pikirkan bersama untuk biayanya." Susie menyemangati dengan menepuk punggung Xia.

Susie dan Xia berjalan menuju bagian administrasi.

"Oohh kamar nomor 1012 ya? Biaya administrasinya sudah di tangguhkan."ucap petugas administrasi."Itu layanan khusus."

"Aaahhh... be-gi-tu." ucap Xia. "Oleh Siapa?"

"Tuan Zander Zoe."jawab petugas jaga.

"Zander Zoe?" gumam Xia mengingat-ingat.

"Terima kasih."ucapnya pada sang petugas.

"Sudah kubilang dia bukan orang biasa."terang Susie.

"Ayo kita pulang saja."ajak Xia melangkahkan Kaki nya perlahan.

Xia dan Susie pulang ke kosan Susie karena Xia enggan untuk kembali. Xia sudah tak ingin bertemu ataupun berurusan dengan keluarga Tan lagi. Walau di rumah saat ini tidak ada orang juga. Rasanya enggan menginjakkan kaki ke sana.

"Sebaiknya, kamu pulang ke rumah dulu Xia, kita ambil barang mu. Selanjutnya kamu mau tinggal di kosan ku pun aku gak masalah."ucap Susie menyarankan.

Akhirnya Xia memutuskan untuk kembali kerumahnya sebentar. Untuk mengemasi barang-barangnya. Ia sangat kecewa dengan ibu nya yang dengan tega menjual dirinya pada Morgan yang mata keranjang.

####

Dilain tempat di waktu yang berbeda.

Dalam gedung bertingkat yang menjulang tinggi. Zander duduk terdiam, diruang kerjanya. Didepan nya, ada sebuah komputer yang dia tatap begitu lama. Zander terlihat sangat serius menatapnya, bahkan tanpa kedipan.

Asisten Zene memperhatikan Tuannya yang sedari tadi terlihat begitu serius menatap layar komputer. Asisten Zene sangat penasaran apa yang membuat Zander begitu fokus hingga tak berkedip.

Zene berjalan mendekat dan berdiri dibelakang Zander. Melihat pada layar datar yang terus diperhatikan oleh tuannya itu.

Apaa? Apa ini? Apa sedari tadi tuan Zander hanya memperhatikan layar datar yang gelap ini? Aku pikir dia sedang serius bekerja. Batin Zene menepuk jidatnya.

Ternyata sedari tadi Zander hanya menatap komputer mati. ckck.

Sepertinya pikiran tuan Zander tidak berada ditempatnya. Lalu dimanakah pikiran tuan Zander berada? batin Zene berfikir.

Apakah ada pada gadis bernama Luxia Luna dari keluarga Tan itu? Zene mulai bermonolog.

Oohooo.. jika benar begitu akan sangat menarik. Tuan Zander tak pernah seperti ini sebelumnya. Ini hal yang langka. Zene mengulas senyum lebar.

"Tuan..."

"Ini sudah sore. Mari kita pulang." ajak zene.

"Ya tentu saja."Zander berdiri dari duduknya.

"Apa anda mau mengunjungi Nona Xia?"kembali Zene bertanya memancing Tuannya.

"Baiklah ayo ke rumah sakit."jawab Zander cepat

Ohoooo.. Tuan Zander, anda menjawabnya cepat sekali. batin Zene girang.

"Nona Xia sudah pulang siang ini tuan."

Zander berbalik menatap asistennya Zene dengan tatapan dingin menusuk.

"Mungkin kita bisa berkunjung ke rumahnya."saran Zene dengan senyum canggung.

"Baiklah. Jika kamu sudah berkata begitu." Zander berjalan mendahului keluar dari ruang kerjanya.

Hohoho... Tuan kenapa tidak mengaku saja jika ingin bertemu dengan nona Xia... batin Zene tersenyum senang.

___€€€___

Reader kuuh , kasih semangat dong, biar aku up terus setiap hari.

like dan komen ya

Terima kasih.

Salam___

😊

●●●

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

mabok perawan ....

2022-11-05

0

Muhayati Imuh

Muhayati Imuh

Zander masih belum move on sama rasanya apem virgin yaaa

2022-07-31

1

lilies susanto

lilies susanto

pikirannya sibuk dg Xia mgkn ingat belah duren kemarin🤭😄

2022-07-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!