chap 4

Di hotel yang cukup jauh..

Darren menatap hamparan lampu kota dibawah kakinya, melalui jendela kaca gedung bertingkat itu. Pikirannya masih tersimpan rasa bersalah pada mantan kekasihnya Xia. Walau dia juga dengan rasa sadar melakukan hubungan dengan sang adik, Xenia.

Flash Back on.

Malam itu, beberapa bulan yang lalu. Saat Darren baru pulang dari mengantar Xia berkencan.

"Mampirlah dulu disini, Darren." tawar Silvia ibu Xia."Kami menyiapkan beberapa makanan. Makanlah dulu."

Darren melirik Xia seolah menanyakan pendapat, bolehkah. Xia hanya tersenyum tipis.

"Aku mengantuk. Jika kamu mau mampir silahkan. Tapi aku tak bisa temani."ucap Xia langsung masuk tanpa memperdulikan ibu tirinya.

"Tidak apa-apa. masuklah."

"Lain kali saja, tante."

"Ayolah."Sania menarik lengan Darren memaksanya untuk mampir. Akhirnya karena merasa tak enak hati, Darren pun mengikuti juga.

Yah, hitung-hitung untuk lebih dekat dengan keluarga Xia, mampir tak apa. begitu pikir Darren, tanpa tau rencana busuk Silvia.

Seperti yang sudah Xia katakan. Dia benar-benar masuk ke dalam kamarnya, tanpa menemani Darren yang akhirnya memilih mampir ke rumah ajakan Silvia.

"Duduklah dulu Darren."ucap Silvia mempersilahkan Darren duduk di ruang keluarga.

"Maaf merepotkan tante."

"Tidak usah sungkan, kamu kan pacar Xia, tentu saja aku akan memperlakukan mu dengan baik."ucap Silvia.

"Xenia!" panggil Silvia,

"Iya Ma,"Sahut suara Xenia dari dalam, namun orangnya belum muncul.

"Bawakan kue brownies yang tadi kita buat Nak. sekalian bawakan minuman juga untuk Darren." titah Silvia dengan agak keras,

Tak lama Xenia keluar dengan membawa kue dan teh hangat. lalu meletakkannya di atas meja.

"Ini Xenia anakku."ucap Silvia memperkenalkan."Dia cantik bukan?"

"Hai kak Darren."sapa Xenia dengan senyum merekah.

Darren tersenyum simpul."Kami sudah saling kenal. Dia dulu adik kelas di universitas."

"Oohh, benarkah?" Silvia tampak terkejut.

"Ohohoho... baguslah kalau begitu. Berarti kalian tak perlu merasa canggung."ucap Silvia, "ayo! minum dulu dan cicipi kuenya."

Darren mengambil kue dan menyeruput tehnya. Silvia mengedipkan sebelah matanya pada anaknya.

"Kalian ngobrol lah dulu."ucap Silvia, "aku mau ke. toilet dulu."Pamit Silvia beranjak dari duduknya.

"Baiklah."

"Ayo kak Darren, diminum lagi."

Darren meminum tehnya hingga habis. Dia dan Xenia mengobrol sebentar, hingga Darren merasa tak nyaman dengan tubuhnya, ditambah seperti ada dorong didalam dirinya yang tak biasa.

"Aku harus kembali," ucap Darren yang merasakan hawa panas ditubuhnya. Dia merasa ada yang tak beres ditubuhnya.

"Loh, kok sudah mau kembali, baru sebentar." ucap Silvia yang baru kembali dari toilet.

"Aku tak mau pulang kemalaman." alasan Darren beranjak dari duduknya.

"Aahh, kalau begitu, bisakah kau hantarkan Xenia ke rumah temannya?"tanya Silvia, "kebetulan arahnya sama dengan rumahnya."

"Tapi,,"

"Ayolah! Tante tak tenang jika dia pergi sendiri. Wanita cantik seperti Xenia, bagaimana jika malah diserang oleh orang di jalanan."paksa Silvia mendorong Xenia lebih dekat dengan Darren. Hingga dada Xenia menempel ditubuh Darren. Pria itu menelan ludahnya.

"Baiklah tante." Darren akhirnya menyetujui.

Darren dan Xenia pun masuk kedalam mobil Darren dan mulai melaju. Silvia melambaikan tangannya.

Sekarang giliran mu Xenia. Darren adalah anak tunggal dari keluarga Alexander, sangat disayangkan jika bukan kamu yang mendampinginya. Dari pada Xia, lebih baik dia buat mu saja. pikir Silvia menyeringai licik.

Selama di dalam mobil Darren terus tak tenang, tubuhnya terasa panas, dan tak nyaman. Darren melirik Xenia. Wanita itu memakai pakaian yang menunjukkan belahan dadanya, membuat Darren ingin menerkamnya saja.

Uuugghhh, kenapa denganku ini? pikir Darren menepis keinginan dan dorong dalam dirinya.

Selama didalam mobil Xenia terus mengajak Darren berbicara, bahkan dia mengucapkan beberapa kalimat yang memancing gairah pria yang menjadi kekasih kakaknya itu.

Setelah pergolakan dan pembicaraan yang cenderung kearah sek itu. Darren menepikan mobilnya, Napsunya sudah sangat memuncak, hingga akhirnya kedua insan itu bergelut didalam mobil yang bergoyang.

Setelah puas melepas kecebongnya, Darren melajukan lagi mobilnya. Mengantar Xenia ke tempat yang dituju. Sedangkan Darren sendiri meruntuki dirinya yang sudah berhubungan badan dengan Xenia adik Xia.

Hari berlalu, Darren mencoba menghindari Xenia, Darren juga sangat takut jika Xenia menceritakan tentang hubungannya waktu itu pada Xia. Hatinya terus tak tenang. Sampai saking stresnya, dihari ulang tahun teman Darren dan Xia semasa kuliah, Darren banyak minum hingga mabuk.

Xia terpaksa membawa Darren pulang kerumahnya. Karena Xia tau, kedua orang tua Darren tak merestui hubungan keduanya. Akan sangat buruk jika dia membawa Darren kembali kerumahnya dalam keadaan mabuk. Sesampainya di rumah, Xia membaringkan Darren di kamar tamu.

Xia sendiri membersihkan diri, setelah itu menyiapkan minuman dan obat pereda pengar. Xia kembali membuka pintu kamar tamu dimana Darren terbaring. Namun sayang nya, Xia malah melihat pertunjukan yang tak seharusnya. Xenia dan Darren tengah indehoy.

Flash back off.

Darren menghela nafasnya.

"Maafkan aku Xia."gumamnya pelan."Aku sudah mengecewakanmu."

"Aku begitu tergoda oleh Xenia. Maafkan aku yang tak setia ini."

"Nak, apa yang kamu lakukan disini?" tanya seorang wanita paruh baya dengan rambut yang digulung.

"Tidak ada Ma, " jawab Darren singkat."Hanya menjauh sebentar dari keramaian."

"Ayo kembali ke pesta." ajak Mama Darren, nyonya Helen Alexander. menggandeng anak semata wayangnya.

"Kasihan istrimu Xenia jika kamu tinggalkan dia di pesta sendirian."ucap Helen diantara perjalanannya menuju ruang pesta keluarga.

###

Di lokasi lain, di rumah sakit.

Susie menunggu di luar ruangan dimana Xia dirawat. Di luar ruangan itu, ada beberapa orang tegap yang berdiri didepan pintu menjaga.

Susie melirik mereka.

Apa-apaan mereka ini? Apa Xia tahanan? Kenapa harus dijaga seperti ini. Siapa pria misterius itu? Bagaimana caraku masuk.

"Permisi!" Susie melangkah hendak memasuki ruangan dimana Xia dirawat. Namun ditahan oleh tangan menjaga yang berdiri didepan pintu.

"Biarkan aku masuk! Kalian ini siapa? Apa yang dilakukannya didalam sana dengan temanku!"pekik Susie kesal.

"Maaf nona Susie, mohon duduk tenang. Ini di rumah sakit."ucap Zene dengan senyuman ramah,"Apa kau ingin berada disini sebagai pasien?"

"A-apa?"Susie sedikit gentar."Ta-tapi temanku...."

"Tenang saja. Nona Xia baik-baik saja, Tuan Zander kami menjaganya."

"Uuugghh.. Bagaimana ini?" Susie celingukan berharap bisa menerobos masuk."Biarkan aku masuk! Aku mohon."sambungnya memelas.

Asisten Zene menghela nafasnya panjang. Zene mengetuk pintu,tak ada sahutan lalu Zene membuka dan masuk sebentar. Tak lama, Asisten Zene keluar, menatap pada Suzie.

"Masuklah."

Susie yang sudah sangat mencemaskan Xia menerobos masuk.

"Xia..."

Susie langsung mendapat tatapan tajam menusuk dengan aura membunuh dari Zander. Membuat Susie gemetar dan canggung.

Apa ini? kenapa atmosfirnya begini? batin Susie

Zee sang asisten hanya tersenyum kesenangan.

"Xia, baik-baik saja kan?"

"Nona Xia hanya demam Nona Susie. Tidak perlu khawatir berlebihan seperti seseorang."ucap Zene dengan senyum yang selalu mengembang itu. Zander meliriknya tajam.

DEG!

Kenapa aku rasanya baru saja mendapat tatapan mematikan dari seseorang itu? kata hati Zene tersenyum senang.

___€€€___

Reader kuuh , kasih semangat dong, biar aku up terus setiap hari.

like dan komen ya

Terima kasih.

Salam___

😊

●●●

Terpopuler

Comments

JandaQueen

JandaQueen

lidahku serasa berdesis terus ngabsen tokoh2nya, xia xenia silvia, susie, zander zene...padahal bacanya dlm hati ini... 😀😀 bisaan kak otor cari nama n ceritanya seru. plz bikin xia seterong lawan klicikan mak tirinya ya kak... lets anjut baca...

2024-09-12

0

VINE==*

VINE==*

haruskah wanita tak Berahklah itu ku cekik sampe mati thor

2024-02-09

1

Lula Jamilah

Lula Jamilah

knp di novell bnyk sekali obat perangsang,, untung bkn guna guna/santet hhhh

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!