“Ya aku pernah menyukainya Ma, tapi itu dulu. Masa lalu, hanya cerita cinta anak SMA.” Sahut Shila lagi.
“Lalu apa kalian berdua sudah tidak pernah berhubungan dengan Rayden lagi?” Mama Alya bertanya lagi, kini ia menatap Jovan dan Shila menungu jawaban dari keduanya. “Bukankah dia juga mengambil jurusan kedokteran sepertimu Jo?” tambah Mama Alya yang kini tengah menatap Jovan sepenuhnya.
“Selepas kelulusan SMA kami sudah tidak pernah bertemu dengan Rayden. Tapi masih sempat berkomunikasi di tahun awal-awal kuliah karna kebetulan Rayden juga berkuliah di Jakarta jadi sudah susah untuk bertemu. Namun itu hanya di awal-awal tahun kuliah saja ma, setelah itu kami dan dia sama-sama lost contact.” Jelas Jovan yang dibenarkan oleh Shila.
“Ooh begitu rupanya. Tapi benar bukan karena dia kau menolak para lelaki yang menyukaimu kan Shil?” Mama Alya memastikan, menatap tajam kearah anaknya yang justru memutar bola matanya dengan malas.
“Aku hanya asal bicara tadi Ma, tidak perlu Mama pikirkan. Bukankah selama ini Shila pernah menjalin dengan beberapa laki-laki? Contohnya saja Arlo, Kemal dan Arganta.” Kini Jovan sendiri yang memberi pembelaan untuk Shila atas pertanyaan konyolnya tadi yang membuat Mama Alya memikirkannya dengan serius.
Wanita paruh baya yang masih sangat cantik itupun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Pertanda jika ia percaya dengan perkataan Jovan. “Hei Kayshila Calluella Nararya, lalu apa alasan sebenarnya kau selalu menolak para lelaki yang menyatakan cinta padamu? Mama jadi penasaran, kau masih normal bukan?” Mama Alya menyipitkan matanya seolah-olah tengah mengintimidasi sang anak.
Jovan yang mendengarnya pun justru terbahak. Ibu dari sahabatnya itu memang terkadang memiliki pemikiran yang tidak terduga. Ia melirik Shila yang tengah menyugar rambutnya dengan malas.
“Aku masih normal Ma. Mama tahu sendiri bukan jika aku sedang melanjutkan study doktoralku?” tanyanya pada sang Ibu yang tentu saja diangguki oleh Mama Alya. “Aku masih fokus pada disertasiku Ma, jadi aku tidak sempat memikirkan yang lainnya termasuk para lelaki. Aku tidak mau fokusku terpecah, disertasi berkali-kali lipat lebih susah daripada tesis. Jadi untuk sementara lebih baik aku sendiri saja dulu, kecuali—” Shila sengaja menggantungkan ucapannya agar Mama Alya dan Jovan penasaran.
“Kecuali apa?” tanya keduanya bersamaan.
“Kecuali lelaki itu bisa membantuku menyelesaikan disertasi dan membantuku untuk mensubmit paper penelitian disertasiku ke jurnal minimal Q2.” Sahut Shila enteng tanpa beban dengan senyum jahilnya.
Tentu saja kriteria seperti itu tidaklah mudah. Paling tidak lelaki tersebut juga seorang Doktor, Phd atau Profesor. Jika tidak, pasti orang tersebut akan kesusahan untuk membantu Shila.
“Dasar kau ini.” sahut Mama Alya sambil melempar anggur ke arah Shila. Anak gadisnya itupun hanya terkekeh geli. Sama dengan Jovan yang juga ikut terbahak. Baginya sudah bukan pemandangan asing melihat interaksi konyol antara ibu dan anak tersebut.
“Bagaimana kalau tiba-tiba Rayden datang kembali kemari? Apa yang akan kalian lakukan, khususnya kau Shil. Bagaimana kalau dia tiba-tiba ingin kembali mengulang kisah cinta yang bahkan belum sempat kalian jalani.” Goda Mama Alya yang lagi-lagi membuat Shila menghela nafasnya dengan kasar.
“Kalau mau datang ya tinggal datang saja, tidak ada yang melarang. Tapi kalau soal mengulang kisah cinta oh maaf saja. Masa lalu biarlah menjadi masa lalu dan tidak perlu mengulangnya lagi.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
🍁𝐘𝐖❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
👍🌹❤️🤗😘
2022-06-09
1