Mama Alya menghentikan makannya ketika mendengar pertanyaan dari Jo untuk Shila. “Apa benar begitu Shil? Setahu Mama bukankah kau tidak pernah menjalin hubungan dengan Rayden?” tanya Mama Alya menyelidik.
“Jangan hiraukan perkataan Jo, untuk apa aku menunggunya? Lagipula aku sama sekali tidak pernah memiliki hubungan lebih dari sekedar teman dengan Rayden.” Shila balik bertanya setelah menjawab pertanyaan dari Jovan dan juga Mama Alya. Dia menatap sebal sahabat baiknya itu yang selalu saja berkata semaunya sendiri.
Jo hanya tertawa ketika melihat Shila menatapnya dengan tatapan sebalnya. “Tapi Shil ada satu hal yang membuatku penasaran sedari dulu. Sebenarnya bukankah dulu kalian sempat dekat? Lalu kenapa kalian tiba-tiba memutuskan untuk menjadi kakak-adik?” Jo tidak bisa membendung rasa penasarannya yang sudah bertahun-tahun lamanya ia pendam. Namun baru kali ini Jo bisa menanyakannya karna ia juga baru mengingat pertanyaan yang selalu ingin ia tanyakan namun juga sering ia lupakan.
Karna biasanya Jo selalu memenuhi waktu pertemuan mereka dengan curhatannya. Sementara Shila menjadi pendengar setia dan penghiburnya saja. Kadang dalam hati Jo merasa kurang adil pada Shila, ia selalu mengeluh, merengek dan bercerita apapun pada sahabatnya itu. Tapi dia jarang mendengar curhatan dari Shila. Entah gadis itu yang memendam masalahnya sendiri atau memang Shila yang jarang sekali memiliki masalah, tidak seperti dirinya.
“Dia pernah menyatakan cinta padaku, tapi dia sendiri yang meminta aku untuk menolaknya.” Sahut Shila datar, gadis itu tampak santai menjawabnya sambil melahap menu kesukaannya.
“HAH??” Pekik Mama Alya dan Jovan bersamaan. Keduanya kemudian saling pandang dan didetik berikutnya mereka berdua gantian menatap Shila menuntut penjelasan.
“Maksudmu bagaimana Shil?” Tanya Mama Alya penasaran, Jovan pun ikut mengangguk-anggukkan kepalanya. Setuju dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Mama Alya.
“Mana ada Shil, orang menyatakan cinta tapi justru meminta untuk ditolak. Kau itu yang benar saja.” Jovan menyanggah karna ia merasa tidak percaya. Dimana-mana jika orang menyatakan cinta tentu berharap jika diterima. Tapi untuk yang satu ini kenapa berbeda?
Shila menyelesaikan kunyahan makanan yang ada didalam mulutnya sebelum menjawab pertanyaan dari Mama Alya dan dari Jovan. Sebenarnya ini adalah hal yang sudah lebih dari sepuluh tahun lamanya terjadi. Dan baru kali ini Shila akan menceritakan hubungannya dengan Rayden dulu.
“Ada, dan orang itu adalah Rayden.” Jawab Shila lalu meneguk air putih untuk membersihkan mulut dan tenggorokannya. “Setelah menyatakan cinta padaku, Rayden berkata bila aku menjadi kekasihnya dia tidak bisa memberi waktu untukku karna begitu banyak kegiatan yang dia ikuti. Lalu dia juga berkata kasihan padaku jika aku menjadi kekasihnya namun sangat sulit untuk sekedar pergi bersama. Bukankah itu sama saja dia ingin aku menolaknya? Dan setelah itu aku dan dia memutuskan untuk menjadi kakak adik saja.” Lanjut Shila lagi.
“Astaga, aku tidak bisa mempercayai hal semacam ini.” Jovan menggelengkan kepalanya, begitu juga dengan Mama Alya. Hal yang sangat aneh bukan menemukan sesuatu semacam ini? Menyatakan cinta tapi justru memberikan alasan pada sigadis untuk menolaknya. Sebelas dua belas sama anehnya dengan Jovan yang selalu memberi tahu kekasihnya jika dia sedang berselingkuh.
“Apa dulu kau pernah memiliki perasaan lebih untuk Rayden Shil ?” tanya Mama Alya setelah bisa menetralisir rasa keterkejutannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
🍁𝐘𝐖❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
👍👍👍 ... ❤️🤗😘
2022-06-09
1