bab 3
.
.
" apa ??!!!" pekik Joy saat menerima panggilan.
..
" lakukan apapun dan temukan adik saya !! saya akan menuntut anda jika sampai terjadi apa-apa padanya !!!?" ancam Joy penuh berapi-api. yang kemudian langsung mematikan paggilan yang tersambung.
Joy kembali menghubungi orang suruhannya. "Cari tau dimana adikku diculik !! hari ini juga harus kalian temukan !!" perintah Joy dengan suara tegas. dan seketika pula ia mengakhiri kembali panggilannya.
" sial !! Herra.. kau kemana ??" gumam Joy dengan wajah penuh kawatir.
Narendra yang menunggu joy sejak tadi sampai menghampiri joy yang tidak kunjung masuk keruang rapat.
" Joy !! apa yang kau lakukan disitu !!!?" panggil Narendra dengan suara meninggi.
Joy yang terkejut langsung menoleh dan segera menghampiri tuannya. "maaf tuan. mari.." Joy langsung masuk saja. Narendra dibuat bingung, biasanya Joy akan mendahulukan dia, tapi kini seolah tengah tidak fokus Joy nyelonong masuk dengan melewati Narendra.
.
.
Syaherra mengerjapkan matanya beberapa kali. kepalanya begitu pusing hingga herra memeganginya.
Saat matanya sudah sempurna dalam melihat, Herra membulatkan mata begitu sempurna saat melihat siapa Orang yang telah menculiknya.
" Ayah !!!?" Herra menanjamkan kembali matanya. beberapa kali bahkan ia menggosok-gosok matanya seakan tidak percaya. Herra hendak bangkit namun ternyata ia sudah diikat dikursi dibagian perut dan kakinya.
" kau sudah sadar anakku ??!! syukurlah. nanti saat tuan Kindal datang dia bisa melihat wajah cantikku ini.." ujar Yusuf, pria paruh baya yang menculik Herra disekolah dan tak lain adalah ayah dari Herra sendiri.
" apa yang Ayah katakan ??!! siapa Kindal ??!! dan lagi, bukannya ayah harusnya dipernjara !!!? " Herra memberondong banyak pertanyaan dengan berontak hendak melepas tali diperutnya.
tawa Yusuf pecah didalam ruang itu. " aku sudah bebas anakku !!? kakakku yang sialan itu saja yang tidak memberitaumu !! bahkan dia menolak memberiku uang, jadi hutangku banyak. makanya aku terpaksa menjualmu pada tuan Kindal sebagai bayaran hutang Ayah." Yusuf berkata demikian tanpa beban sedikitpun
Herra mendelik dibuatnya. Ia sama sekali tak menyangka dengan apa yang Ayahnya katakan barusan. Yusuf memang terkenal pemalas sejak Alm. Ibu Herra masih hidup, hidup yusuf hanya berjudi, mabuk dan bermain perempuan, dan yang membanting tulang menghidupi keluarga Adalah sang ibu, hingga Ibu Herra meninggal saat Herra duduk dibangku Sd, Herra diasuh oleh sang kakak dan sang kakaklah yang beralih tugas menjadi tulangpunggung guna menghidupi makan dan Sekolah Herra hingga kini. beruntung sang kakak kini telah dipercaya oleh seorang Kaya raya dan menjadi asisten sekaligus sekretaris, hingga Herra tak sampai kekurangan apapun.
yusuf ditangkap polisi karna kedapatan berpesta miras beberapa tahun lalu.
" Ayah mau menjualku ?? tidak.. tidak ,!!! Ayah benar-benar gila !!!?" berontak Herra yang sama sekali tidak menyangka dengan Ayah kandungnya.
" maaf sayang.. tapi mau bagaimana lagi." Balas Yusuf dengan tawa menggelegar tanpa rasa berdosa
" Ayah benar-benar gila !!! aku sangat malu.menyebutmu dengan sebutan Ayah ?!!" timpal Herra dengan sorot mata penuh kebencian.
namun seakan sudah dikuasai iblis, yusuf tak goyah sedikitpun ia terus tertawa lepas bagai pria gila yang memenangkan lotre.
herra tak henti-hentinya berusaha agar terlepas.
"kakak..tolong aku.." batin Herra dalam hati.
.
.
.
Sementara dirumah besar Revandra tengah disibukkan dengan penataan ruangan untuk acara nanti malam. dimana nanti malam akan ada acara ulangtahun Nada yang ke 47 tahun.
Zakia bersama Draka dan dirya disibukkan dengan menata semua ruangan.
sementara Revandra melihat ketiga putra putrinya amat kompak membuat pesta untuk sang mama begitu bahagia. kini ia sudah berusia tua, dengan kaca mata yang bertengger disudut matanya. sudah tidak bisa lagi seaktif dulu. ia hanya bisa menjadi penonton dalam persiapan acara pesta ulangtahun istrinya nanti malam.
" Dirya, mamamu mana ??" tanya Revandra pada salah satu putra kembarnya.
" mama dikamar pa. kak Zakia menyuruh mama istirahat." jawab Dirya dengan senyum.terhias diwajahnya. Ya. Dirya dan Draka memang meniru sifat sang mama yang begitu manis dan ramah dengan siapa saja.
" Papa temani saja. biar yang disini jadi urusan kita." terang Draka.
" baiklah. papa naik dulu ya.." Revandra segera menapaki satu persatu anak tangga guna menghampiri sang istri tercinta.
Zakia menatap papanya yang berjalan begitu perlahan menaiki tangga. usia Revandra kini memang sudah cukup renta, namun karna dulu sering berolah raga, tubuhnya tetap tegap berotot, hanya saja garis-garis penuaan sudah mulai tumbuh seiring dengan berubahnya rambut Revandra menjadi putih.
" ada apa kak ??"tanya Dirya mengejutkan lamunan Zakia.
" kau !! huh..tidak.. aku hanya kawatir kakakmu yang gila itu tidak datang nanti malam." ujar Zakia.
" kak Naren kan memang tidak suka dengan acara seperti ini.." timpal Draka.
" itulah yang tidak aku suka dari dia !! hanya pekerjaan saja yang ia fikirkan, awas saja nanti aku akan menghabisi dia jika sampai tidak datang !!!" omel Zakia dengan wajah masamnya.
Sementara draka dan Dirya hanya saling tatap dengan mengendikkan bahunya. mereka kemudian melanjutkan pekerjaan mereka kembali.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
lee sung gee
yha ampun revandra udha tua aja 😁🤭🤭
semamgat sellu kak
2022-08-24
1