Jenajah Ayah Mitha Pun Sudah di kuburkan, Mitha Menahan Semua Tangis di dalam Hatinya,
Ia Sangat Mengerti Ayahnya Tak Kan Suka Kalo ia Menangisi Kepergiannya, dan Mitha Pun Tak Menangis Sedikit pun,
Mitha Berusaha Tegar dan kuat saat Di Tinggalkan Ayah Tercintanya.
AYAH....YANG TENANG DI SANA...DO'AKU AKAN SELALU MENYERTAIMU AYAH, dalam Hati Mitha berdoa untuk Ayahnya.
" Ayo Nak," Ajak Ibu Sri Saat Di peristirahatan Terakhir Suaminya dan Mengajak Putrinya Pulang.
" Sebentar lagi Ya Bu, Mitha Pengen Masih Di Sini," Kata Mitha Pelan dan Ibunya Pun Menyanggupinya Karena Tau Bagaimana perasaan Mitha Saat Ini.
Mitha Hanya Diam Tak Bersuara Dan Memandang Kuburan Ayahnya.
Ia Benar Benar tak Percaya Kalo Ayahnya Memang Sudah Meninggal,
" Ayah...Yang Tenang Ya Ayah, Doaku Akan Selalu Menyertai Ayah," Kata Mitha Lembut.
" Sayank," Panggil Ibunya Hawatir Pada Mitha.
" Aku Gak Apa apa Kok Bu," Kata Mitha Tersenyum pada Ibunya.
" Ibu Tau Sayank, Ayo," Ajak Ibunya lagi.
Dan Mereka Berdua pun Meninggalkan Tempat Peristirahatan Terakhir Ayah dan Juga suami Bagi Mereka berdua,
Sesampainya Di Rumah Nenek, Ibu Sri Menjelaskan Pada Mitha Bagaimana Ayahnya Meninggal.
Dan Setelah 40 Hari Meninggalnya Ayahnya, Ibu Sri Akan Pergi Ke Kediaman Jaya Kusuma Lagi, Dan Kali Ini Ibunya Akan Mengajak Mitha Juga Kesana.
Namun pertama Mitha Menolaknya, Ia Tak Mau Meninggalkan Nenek Dan Juga Adik Adiknya.
Ibunya Meminta Pada Anaknya Itu Agar Ikut Saja, Dari Pada ia Membawa Orang Lain Ia Lebih Baik Mengajak anaknya Bukan,
Lagi pula Mitha Juga Kan Belum Mendapatkan Pekerjaan juga.
" Mau Ya Nak," Tanya Ibu Sri Pada Mitha Beberapa Kali,
" Aku Gak Mau Ibu,Lebih baik aku mencari Pekerjaan masih Di Daerah Sini Bu," Kata Mitha Mencoba Menolak Ajakan Ibunya Lembut.
" Aku Gak Mau Meninggalkan Nenek Sama Adik adik Bu," Kata Mitha lagi.
" Sayank... Nenek Dan Adik adikmu kan Pasti ada Bibi Riri juga Yang Akan Merawatnya, Iya Kan Rii," Kata Mamah Sri pada Adik Kecilnya Yang Bernama Riri.
Memang Bibi Riri Setiap Hari Selalu Ada dan Membantu Di Rumah Neneknya Itu, dan Memang Selalu membantu Merawat Nenek dan Juga Adik Adiknya Selama Ini,
" Apa...Gak apa apa Bibi, kalo Aku Ikut Ibu Ke Kota," Kata Mitha Pelan.
" Gak apa apa, Sayank,!! Kasian Ibu mu tak ada Yang membantunya," Kata Bibi Riri pada Mitha.
" Ya Udah Bu, Nanti Mitha Ikut ibu bekerja," Kata Mitha Pelan.
Mitha Juga Belum Tau Pekerjaan Apa Saja yang Nanti akan Ia Kerjakan,
DUA BULAN KEMUDIAN...
Kini Kematian Ayahnya Sudah Menginjak 40 hari Lebih dan 10 Hari lagi Ibu dan Juga Mitha Akan Pergi Ke Kota Untuk Bekerja Di Kediaman Jaya Kusuma...Dan Keluarga Jaya Kusuma Juga Memberi Cuti Untuk Ibu Sri Selama 2 bulan,
" Bu, Kapan Memang Kita Ke Kota Jakarta nya," Tanya Mitha Pelan.
" mungkin 5 harian Lagi Sayang, lagian Cuti Ibu Juga Masih Panjang," Kata Ibu Sri pelan.
" Oia Bu,, Aku Ikut Ibu Kerja Apa Di sana," Tanya Mitha Pelan.
" Gini Nak, Di Tempat Ibu Kan Di Sana Penghuninya juga Ada 11 Orang," Jelas Ibu Sri Pada Mitha.
" Dan Nyonya Di sana Juga Mempunyai Tiga Putra," Jelas Ibu Sri Lagi.
" Maksud Ibu, Mereka Itu Orang Kaya semuua Bu," Tanya Mitha Semakin Penasaran.
" Iya Sayang, Kakek Wijaya Adalah Pemilik Rumah Mewah Itu, dan Di sana Juga Terdapat Dua Keluarga yang Terpisah,mungkin Bisa Di Bilang Anak Kakek Wijaya Menikah Lagi Nak, Anak Kakek Wijaya Sudah Menikah Lagi Dan Mempunyai 2 Putra," Kata Ibu Sri menjelaskan.
" Aku Belum Paham Bu, Banyak Sekali Orang Orangnya," Kata Mitha Semakin Tak Mengerti.
" Begini, Pemilik Rumah Mewah Itu Kan Punya Kakek Wijaya dan Istrinya, Lalu Kakek Wijaya Mempunyai Anak Laki Laki Dua Dan Mereka Berdua Sudah Menikah," Kata Ibu Sri menjelaskan Pada Putrinya.
" Anak Pertama Kakek Wijaya Bernama Radit Jaya Kusuma, Dia Menikah Dua Kali Istri Pertama Meninggal dan Mempunyai Anak Laki Laki Satu Satunya, Yang Sekarang Tinggal Di Amerika dan Akan Pulang Mungkin 3 hari lagi," Kata Ibu Sri pelan pelan Menjelaskan pada Putrinya.
" Dan Nama Anak Pertama tuan Radit adalah Dewa Putra Jaya Kusuma, Dan Setelah Menikah Lagi Tuan Radit Mempunyai Dua Anak Dari Istri Ke duanya, Yang Bernama Rama, Dan Raja," jelas Ibu Sri,
" Mereka Berdua Sudah Kuliah dan Sudah Dewasa," Kata Ibu Sri lagi
" Lalu Anak Kedua Kakek Wijaya Bernama Reihan Adipura Jaya Kusuma, Dia Sudah Menikah Dan Mempunyai Anak Yang Masih Kecil Dan Ada Juga Yang Sepantaran Denganmu," kata Ibu Sri lagi,
" Apa Semua Anak Kakek Wijaya Itu tidak Mempunyai Anak Perempuan Bu," Tanya Mitha Pelan.
" Iya,, Semua Anak Kakek Dan Cucu cucunya Semua Laki Laki," Kata Ibu Sri lagi.
" Jadi Keluarga Besar Itu Hanya Mempunyai Asisten Ibu saja," Tanya Mitha Lagi.
" Tidak Sayank... Ibu Adalah Asisten Pertama Di rumah Mewah Itu, Dan Kakek Wijaya Mempunyai 6 Asisten Di rumah Itu, Mungkin Belum Di Itung Ibu dan Juga Ayahmu." Jelas Ibu Sri.
" Banyak Sekali Bu," Kata Mitha Pelan.
" Nanti Kau Juga Bakalan Hafal Kok," Kata Ibu Sri lagi.
" Jadi Kakak Mau Ikut Ibu," Tanya Micha Sedih.
" Iya Sayank, Gak apa apa Kan, Kalo Kakak Ikut Ibu ke sana, Biar Bisa Bantuin Ibu Di Sana Sayank," Jelas Ibu Sri pelan Pada Kedua Anak Kembarnya.
" Iya Bu, Gak apa apa," Kata Micha Dan Michi Pelan.
" Kalian Tenang Saja, Nanti Kalo Kakak Punya Banyak Uang, Kakak Akan Mengambil Warnet yang Telah Menghina Kita Nanti," Kata Mitha Dengan Tekad,
" Kakak Janji Ya," Kata Micha Michi Senang,
" Iya Kakak Janji, Kakak Akan Menutup Warent Itu suatu Hari Nanti," Kata Mitha Lagi,
Mitha Benar Benar Dendam Dengan Pemilik Warnet Itu yang Selalu Menghina Keluarga nya.
Dan Ingin sekali Memberi Pelajaran Pada Pemilik Warnet yang Soo Itu,
Baru Punya Warnet Segitu saja Udah Sombong, Apa lagi kali sudah Jadi Bos,
" Siapa Yang Micha, Michi Maksud," Tanya Ibu Sri Penasaran.
" Om Bonar Bu," Kata Michi.
" Ada Apa Dengan Nya," Tanya Ibu Sri Semakin Penasaran.
" Om Bonar Sering Menghina Kita Bu, Kakak Aja Pernah Dengar Kok," Kata Micha kesal.
" Benar Begitu Sayank," Tanya Ibu Sri Pada Mitha.
" Iya Bu, Mitha Kesel Banget saat ia Menghina keluarga Kita, Pengen Rasanya Mitha Meratakan Warnet Itu," Kata Mitha Sama Kesalnya Dengan Kedua Adik Kembarnya.
" Lagian Kalian Juga Yang Salah, Kenapa Main Di sana, Sedangkan Kalian Kan tidak Punya uang," Kata Nenek Pelan.
" Ya Tapikan Seegaknya, gak usah Menghina Orang Juga Kan Bu, Nek," Kata Mitha Kesal.
" Sudahlah, Jangan Dengarkan Omongan Orang Gila Seperti itu, Keluarga Kita Memang Sudah Terbiasa Dengan Hinaan Seperti itu Sayank," Kata Ibu Sri Lagi.
" Iya Bu...." Kata Mitha pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments