Tukang Ghibah (SUDAH REVISI)

Setelah melepas kepergian suami tercinta untuk mengais rezeki, Arumi masuk ke dalam rumah. Namun, baru menaiki anak tangga yang ketiga menuju kediamannya, kaki jenjang itu terhenti tatkala mendengar suara penjual sayur keliling berteriak menjajakan dagangannya.

"Sebaiknya aku berbelanja dulu. Selagi ada penjual sayur keliling. Kebetulan persediaan sayuran dan lauk pauk mulai menipis di lemari es," gumam Arumi. Lalu, ia menuruni kembali anak tangga itu. Berjalan keluar rumah, berbaur dengan ibu-ibu komplek yang sedang berbelanja.

"Selamat pagi semua," sapa Arumi ramah kepada para tetangganya yang kebetulan berbelanja di abang sayur.

"Selamat pagi, Bu Dokter," sahut para tetangga hampir bersamaan.

"Tumben, Bu Dokter yang belanja. Biasanya Tini yang diminta belanja. Memangnya ART Bu Dokter ke mana?" tanya Bu Ahdan.

"Mbak Tini ada di dalam rumah, Bu, sedang mengurus pekerjaan lain."

"Oh, saya kira ART Bu Dokter sedang bermalas-malasan di dalam kamar sambil main handphone. Zaman sekarang 'kan banyak ART yang bekerja tidak di bawah naungan yayasan seenaknya saja kalau bekerja. Main handphone, berselancar di sosial media, bergosip bahkan tidur di saat jam bekerja. Aduh, sungguh merepotkan sekali!" ucap Bu Sandra dengan nada menyindir.

Bu Sandra sengaja menyindir Arumi sebab ia menaruh dendam akibat salah satu pekerja terbaik di rumahnya tiba-tiba saja mengundurkan diri dan lebih memilih untuk bekerja di rumah Arumi.

Satu tahun setelah menikah, Mbak Tini memutuskan untuk berhenti bekerja di rumah Bu Sandra karena majikannya terdahulu merupakan tipe majikan yang bawel, pelit dan semena-mena. Membuat Mbak Tini yang berasal dari kampung merasa tidak betah diperlakukan tidak selayaknya pekerja pada umumnya.

Untung saja saat itu Arumi mau menerima Mbak Tini bekerja di rumahnya. Sejak saat itu, Bu Sandra dendam pada wanita yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit terbaik di Jakarta.

Arumi tersenyum sambil menatap Bu Sandra. "Alhamdulillah, Mbak Tini bukan tipe ART seperti itu. Dia rajin dan tidak pernah bermalas-malasan di saat jam kerja." Wanita itu melirik ke arah Mbak Tini yang saat itu sedang menyapu jalanan di depan rumah Arumi. "Lihat! Saking rajinnya sampai-sampai jalanan umum saja dia sapu. Padahal itu bukan tugasnya, bukan!" jawab Arumi santai sambil memilih sayuran serta lauk pauk untuk persediaan selama beberapa hari ke depan.

Merasa kesal karena semua perkataannya ditepis oleh Arumi membuat Bu Sandra tersulut api emosi. Ia mencari celah untuk menjatuhkan lawannya. Sebuah ide cemerlang terlintas di benak wanita itu

"Oh ya, Bu Dokter. Saya sudah lama tidak melihat Bu Naila datang ke rumah ini. Apakah hubungan di antara kalian baik-baik saja?"

Seketika raut wajah Arumi berubah menjadi murung. Senyuman yang sedari tadi terlukis di bibir wanita itu hilang tergantikan oleh awan kelabu. Dengan bibir bergetar, ia berkata, "Baik-baik saja kok, Bu. Mama tidak datang ke sini karena sedang sibuk."

Pupil mata Bu Sandra melebar dengan sempurna. Ia tersenyum sinis ke arah Arumi. "Sibuk apa? Perasaan saya Bu Naila tidak pernah sibuk loh. Kemarin ketemu saya di toko kue langganan. Saya tanya, kok jarang main ke rumah Pak Mahes. Kalian tahu jawabannya apa?" tanya wanita itu sambil melirik satu persatu ibu-ibu komplek yang sedang berbelanja.

"Bu Naila bilang, untuk apa main ke rumah Mahesa. Toh di sana tidak ada yang dituju."

"Rumah Mahesa sepi seperti kuburan. Tidak ada teriakan, tangisan dan suara tawa anak-anak. Jadi, dia malas kalau harus mengunjungi anak dan menantunya." Bu Sandra tersenyum puas karena berhasil membalikan keadaan.

Ucapan Bu Sandra sontak membungkam mulut Arumi. Perkataan yang terlontar dari bibir wanita itu sukses membuat hati Arumi sakit bagaikan ditusuk oleh ratusan anak panah.

"Saya kalau jadi Bu Naila pun malas berkunjung ke rumah anak dan menantu jika di sana tidak ada cucu. Lebih baik di rumah bisa istirahat, arisan atau nongkrong bareng temen-temen geng sosialita," celetuk Bu Farida.

"Benar juga ya! Kita 'kan datang ke rumah anak-menantu ingin bertemu dengan cucu. Namun, kalau di rumah itu tidak ada cucu untuk apa jauh-jauh berkunjung," timpal Bu Karin.

Itulah sebagian kecil kalimat yang terucap dari bibir para ibu-ibu komplek. Mereka seolah bekerjasama untuk menjatuhkan mental Arumi.

Bu Ahdan selaku istri dari pak RT melirik ke arah Arumi. Timbul rasa iba dalam diri wanita paruh baya itu. "Sudah, Ibu-Ibu, hentikan! Sebaiknya kita belanja. Kasihan Abang sayur sudah menunggu kita terlalu lama."

Usai berbelanja, Arumi masuk ke dalam rumah. Rumah yang selama hampir lima tahun ini menjadi tempat wanita itu menaung dari panas terik sinar matahari dan melindunginya dari guyuran air hujan yang membasahi bumi.

Ketika kaki jenjang itu melangkah masuk ke dalam rumah, suasan hening. Tidak ada suara teriakan anak-anak yang memekikan gendang telinga. Tidak ada suara tangisan bayi yang meminta sang ibu untuk menina-bobokan. Yang ada hanya suara dentingan piring kotor yang bersumber dari dalam dapur.

Netra wanita itu memandangi sebuah frame foto yang tergantung di dinding ruang tamu. Ada foto Arumi dan Mahesa tersenyum bahagia. Dia dan suami tercinta mengenakan pakaian pengantin begitu indah dan sangat mewah.

"Benar kata Ibu-Ibu komplek, rumah ini akan terasa sepi apabila tidak ada suara anak-anak," gumam Arumi.

Kemudian, tatapan wanita dalam balutan dress tanpa lengan dengan rambut panjang hitam tergerai menerawang jauh. Seolah jiwanya tersesat ke dalam sebuah dimensi lain yang dia sendiri pun tidak menyadari itu. Tanpa sadar seulas senyum tipis tersungging di bibir mungil wanita itu. Perlahan, cairan bening kristal mengalir begitu saja tanpa meminta izin terlebih dulu kepada sang empunya.

Melihat majikannya meneteskan air mata, membuat Kartini atau yang biasa dipanggil Mbak Tini menghampiri. Wanita yang bekerja sebagai ART di rumah itu berencana membersihkan debu dan kotoran yang menempel pada jendela. Namun, niatan itu diurungkan kala melihat Arumi berdiri dengan pikiran menerawang seraya memandangi foto pernikahan.

'Kasihan sekali Bu Arumi, setiap kali memandangi foto itu air matanya pasti menetes. Entah sampai kapan penantian wanita baik itu berakhir. Aku sungguh tak tega melihat Bu Arumi selalu termenung,' batin Mbak Tini.

Dia tahu bagaimana tersiksanya batin seorang wanita yang tak kunjung diberikan keturunan. Rasanya sangat menyakitkan, lebih parah dari pada ditusuk sembilu atau pun disayat oleh sebilah pisau.

Tidak ingin Arumi terus larut dalam kesedihan, Mbak Tini berjalan dengan sangat hati-hati dan berhenti di samping majikannya itu. "Bu Arumi!"

Suara serak Mbak Tini mengembalikan kesadaran Arumi. Wanita yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit bertaraf internasional itu mengusut sisa genangan air di sudut mata, lalu menoleh ke sumber suara. "Ada apa Mbak? Butuh sesuatu?" tanyanya dengan suara tercekat.

"Tidak Bu, saya hanya ingin membersihkan pigura itu saja," ucap Mbak Tini. Tangan wanita itu membawa kemoceng serta di bahunya tersampir lap microfiber.

"Ya sudah, kamu lanjutkan pekerjaan! Saya ke kamar dulu. Kalau butuh sesuatu, langsung ke lantai atas saja!"

Mbak Tini mengangguk. "Baik, Bu!"

Arumi berjalan menaiki anak tangga menuju lantai dua, letak kamar utama berada. Hati wanita itu terasa sedikit lebih membaik setelah menangis. Meskipun tidak memberikan jalan keluar tetapi setidaknya senyuman kini merekah kembali di bibir wanita itu.

"Ah ... lebih baik aku bersiap-siap untuk bertemu kedua sahabatku. Daripada terus larut dalam kesedihan yang tak kunjung usai." Arumi merentangkan tangan ke samping seraya menghirup napas dalam.

"Lagipula, bukankah tadi Mas Mahes memintaku untuk tidak terlalu memikirkan soal keturunan. Toh dia akan tetap mencintaiku selamanya."

Arumi berusaha untuk tidak memedulikan ucapan mertua dan orang lain. Dia yakin, suatu hari nanti Allah akan menitipkan seorang malaikat kecil dalam rahim wanita itu.

TBC

.

.

.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

takutnya suami mu berubah

2024-05-03

0

Soraya

Soraya

permisi numpang duduk dl ya kak

2024-01-07

2

funny

funny

kesel banget aku mah sama geng tukang ghibah macam bu sandra,

" heiii bu sandra n the geng sono ke pos ronda kalau ngegibah, aku kasian ama abang tukang sayurnya kena aura negatif dari kalian, emangnya ati kalau uda penuh dendam suka liat orang menderita, sono buang jauh2 penyakit tuh biar gk kenal stroke kan gk lucu. sian banget yang jadi mantumu cuma jadi mesin pembuat anak", mertua model kayak gini dangkal banget mikirnya, woiiii emang nikah tujuannya cuma buat bikin anak. terus kalo blom punya anak elo mau apa bu sandra, mau bangga2in di depan geng lo " heiii say ini lo cucu ku, gemoy lucu kan."
huuuhhhh gerem banget 😠😠

2023-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Do You Still Love Me?
2 Tukang Ghibah (SUDAH REVISI)
3 Nomor Asing (SUDAH REVISI)
4 Three Musketeers (SUDAH REVISI)
5 Kekasih Gelap (SUDAH REVISI)
6 Hot News (SUDAH REVISI)
7 Bertemu Mertua (SUDAH REVISI)
8 Geng Ibu Sosialita (SUDAH REVISI)
9 Membahagiakan Suami
10 Kedatangan Arumi
11 Kotak Makan
12 Aku Percaya Hanya Saja ....
13 Kan Aku Tidak Sengaja
14 Menantu Tidak Berguna
15 Air Mata Arumi
16 Pisah Kamar
17 Kecewa
18 Sebuah Pesan
19 Pertemuan Kedua
20 Partner Kerja
21 Tambah Runyam Urusannya
22 Menyukai Dokter Rayyan?
23 Dasar Aneh!
24 Allah Niku Mboten Sare
25 Rayyan VS Raihan
26 Hanya Ada Mama Mei Ling
27 Bertemu Sahabat
28 Bukankah Itu ....?
29 Hampir Saja
30 Masih Ragu
31 Sarapan Bersama
32 Kabar Baik
33 Persada International Hospital
34 Poli Kandungan
35 Jangan Sombong Jadi Orang!
36 Sebuah Rencana
37 Satu Hati, Dua Cinta
38 Detik-Detik Retaknya Rumah Tangga Arumi
39 Hotel Shaka, Jakarta
40 Terbongkar
41 Karena Kamu Mandul!
42 Tidak Mau Dimadu
43 Mencoba Untuk Ikhlas
44 Gugatan Cerai
45 Keputusan Arumi
46 Dia Lagi
47 Suasana Haru
48 Tidak Layak
49 Mengurus Surat Cerai
50 Pasangan Tak Tahu Malu
51 Sah
52 Terima Kasih, Mas
53 Surat Cerai Part 1
54 Surat Cerai Part 2
55 Sungguh Cantik
56 Ingin Menggodaku?
57 One Step Closer
58 Marah Tak Beralasan
59 Posesif
60 Kencan Pertama?
61 Kemarahan Mahesa
62 Jangan Salahkan Aku Merebut Mantan Istrimu
63 Malam Syahdu Bersamamu
64 Apa Kamu Sedih?
65 Ketuk Palu
66 Pasca Perceraian
67 Kegundahan Hati Rayyan
68 Gosip
69 Akan Melindungimu
70 Mantan Istri VS Istri Siri
71 Aku Adalah ....
72 Put Your Head On My Shoulder
73 Apakah Kamu Akan Menerimaku?
74 Memberimu Kesempatan
75 Menghasut Mertua
76 Beri Aku Waktu
77 Kado Untuk Si Kembar
78 Segera Halalkan Dia
79 Gelisah
80 Kamu Cemburu?
81 Bayi Kembar Untuk Aunty Arumi
82 Awal Penderitaan
83 Camilan Untuk Sang Kekasih
84 Sedang Apa Dia Di Sini?
85 Penyesalan Mahesa
86 Will You Marry Me?
87 Pelakor Teriak Pelakor
88 Merayu Sang Kekasih
89 Segalanya Untukmu, Honey!
90 Salah Paham
91 Insiden
92 Benih Cinta dari Rayyan
93 Kenapa Membenci Arumi? (Direvisi)
94 Seandainya
95 Kejutan untuk Si Julid
96 Lebih Baik Arumi Daripada Kayla
97 Pasca Operasi
98 Pupus Harapan
99 Dilema
100 Kamu Hamil?
101 Pasangan Serasi
102 Mereka Memang Pantas!
103 Akan Melindungimu Selamanya
104 Hati dan Jiwaku Telah Dimilikimu
105 Ingin Membesuk Suami
106 Curahat Hati Kayla
107 Menantu VS Mertua
108 Bukan Lagi Istri Anakku!
109 Semua Tinggal Kenangan
110 Saturday Night
111 Ray, Ini?
112 Hanya Masa Lalu
113 Kamulah Segalanya Bagiku
114 Menemui Calon Mertua
115 Dia Layak
116 Tamu Tak Diundang
117 Penolakan Rayyan
118 Menyingkap Tabir Masa Lalu
119 Dokter Arumi Salsabila
120 Rencana Lamaran
121 Berubah Agresif (18+)
122 Halusinasi
123 Cincin Warisan Keluarga
124 Calon Menantu Keluarga Wijaya Kusuma
125 One Step Closer to Halal
126 Nothing's Gonna Change My Love For You
127 Ikhlaskan Mahesa!
128 Mulut Berbisa
129 Bimbang
130 OTW Karma Lagi
131 Fitting Baju Pengantin
132 Lima Ronde?
133 Ijab Kabul & Resepsi Pernikahan
134 After Wedding Party
135 I'm Yours!
136 As You Wish, Babe! (21+)
137 Pergi Honeymoon
138 Ada Apa dengan Naura?
139 Hilton Tokyo Odaiba, Jepang
140 Kayla si Pelakor
141 Kayla VS Emak-Emak Berdaster
142 Sanfujinka
143 Mister R
144 Terima Kasih, Mister Raihan
145 Kantor Agensi
146 Kehancuran Kayla
147 Pemeriksaan USG
148 Aku, Menyesal ....
149 Gala Yuzawa, Jepang
150 Sepucuk Surat dari Firdaus
151 Suria KLCC, Malaysia
152 Seperti Orang Ngidam!
153 I Want You!
154 Round One
155 Round Two
156 Kembali ke Indonesia
157 Semua Demi Arumi
158 Masih Terlalu Dini
159 Arumi Sudah Tahu
160 Tersadar dari Koma?
161 Kabar dari Rumah Sakit
162 Obatnya Hanya Satu, yaitu ... Arumi
163 Yang dibutuhkan Mahesa adalah Arumi
164 Rencana Menemui Arumi
165 Pelajaran untuk Naila
166 Tiga Minggu Pasca Akad Nikah
167 Kedatangan Putra
168 Kemarahan Rayyan
169 Renungkan Kesalahanmu
170 Insiden di Ruang Operasi
171 Apakah Mungkin Aku?
172 Buah dari Kesabaran
173 Triplet
174 Hormon Bumil
175 Tamu Asing
176 Hanya Arumi yang Bisa
177 Hanya Penyesalan yang Ada
178 Apa Pun Demi Arumi
179 Tante, Bukan Mama!
180 Kabar untuk Mama Mertua
181 Cintai Aku Hingga Menua Bersama
182 Mau Apa Kamu?
183 Maafkan Aku, Arumi
184 Kamu, Wanita Bodoh!
185 Apakah Kamu Memaafkan Wanita Itu?
186 Golden Heart
187 Because, You're My Everything
188 Ayah Loves Kalian Bertiga!
189 Tasyakuran 4 Bulan-an
190 Tingkah Absurb Bumil (Ibu Hamil)
191 Ngidam
192 Rencana Membesuk Mahesa
193 Halo, Om Putra. Apa Kabar?
194 Berita Kehamilan Arumi untuk Putra dan Kayla
195 Pasien Sudah Sadarkan Diri!
196 PENGUMUMAN GIVE AWAY
197 Kembalilah, Mas
198 Tugasku Telah Usai
199 Ada Apa Mencari Saya?
200 Biarkan Aku Melenyapkannya!
201 Jangan Harap Kamu Bisa Lolos Dariku
202 Pembalasan dari Rayyan untuk Naila
203 Karma untuk Naila
204 Semua Demi Arumi
205 Bertemu dengan Seseorang
206 Rasakan Kamu, Emang Enak Aku Jailin!
207 Pertemuan Dua Lelaki Tampan
208 Disitu Waras, Pak?
209 Tidak Mau Jadi Orang Ketiga
210 Biarkan Arumi Bahagia
211 Jatuhkan Talak, Saat Ini Juga!
212 Mulai Hari Ini Aku ....
213 Suami Siaga
214 Kontraksi
215 Kelahiran si Kembar Tiga
216 Ghani, Zavier dan Zahira
217 Perhatian Kecil Untuk Sang Istri
218 PROMOSI KARYA BARU
219 Rayyan Tidak Bersalah, Nak!
220 Kepergian Mei Ling dan Penyebab Alergi Rayyan
221 Kemarahan Raihan
222 Apa yang Ditanam, Itu yang Dituai!
223 Sebuah Kenyataan Pahit
224 Aksi Protes Zahira
225 Maafkan Aku, Istriku
226 Tunggu Tanggal Mainnya!
227 Tatapan Penuh Kagum, Menimbulkan Percik Api Cemburu
228 Kunjungan Rio dan Indah
229 Mulai Beraksi
230 Sebuah Tamparan untuk Lena
231 Demi Kebaikan Bersama
232 Menua Bersamamu
233 Rumah Sakit Citra Asih
234 Bukan Cobaan dari Tuhan, Melainkan ... Karma!
235 Kenapa Dia Ada Di Sini?
236 14 Februari
237 Wedding Anniversary
238 Sumber Kebahagiaanku Adalah Arumi
239 Setelah Delapan Bulan
240 Antara Dua Pilihan
241 Candle Light Dinner
242 Tidak Ada yang Gratis di Dunia Ini!
243 Pertemuan yang Tak Disengaja
244 Akhirnya, Aku Menemukanmu
245 Dendam Arman pada Firdaus dan Lena
246 Pembalasan Arman
247 Balasan Untuk Lena dan Firdaus
248 Jago Merah
249 Breaking News
250 Chaos
251 Sebuah Pesan Untuk Rayyan dan Raihan
252 Seburuk Apa Pun, Dia Tetap Ibumu
253 Ini ... Tidak Mungkin!
254 Percakapan Antara Suami dan Istri
255 Rumah Sakit Harapan Indah
256 Pertemuan Dua Lelaki
257 Aku Merindukanmu, Ma!
258 Menjaganya di Rumah Sakit
259 Kakak? Kakak Ipar?
260 Maafkan, Papa, Nak
261 Hanya Ingin Bertemu Arumi dan Triplet
262 Kedatangan Arumi dan Triplet ke Rumah Sakit
263 Selamat Jalan, Papa
264 Sebenarnya, Aku Mau ....
265 Maafkan Aku, Kak!
266 Mimpi Buruk
267 Kenyataan Pahit
268 Tunggu Aku di sana
269 Kedatangan Calon Besan
270 MOHON DIBACA
271 Permintaan Terakhir Lena
272 Kedatangan Raihan dan Lena ke Persada International Hospital
273 Bisakah Kamu?
274 Selamat Tinggal, Kak Rayyan
275 I Love You, Honey
276 Kisah Mahesa dan Nadira (S2)
277 Fitnah Keji (S2)
278 Insiden Perkelahian (S2)
279 Kemarahan Husni (S2)
280 Kalau Jodoh Tak Akan Ke mana (S2)
281 Nasihat Putra (S2)
282 Rencana Meminang Kayla (S2)
283 Ajariku Mencintaimu (S2)
284 Sebelum Terlambat (S2)
285 Fitnah? (S2)
286 Cinta Ditolak, Fitnah Bertindak (S2)
287 Lampu Hijau dari Orang Tua Naura (S2)
288 Wedding Day Raihan dan Naura (S2)
289 Cinta Tak Harus Memiliki (S2)
290 Happy Ending (S2)
291 PENGUMUMAN GIVE AWAY
292 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
293 PROMOSI KARYA BARU
294 PROMOSI (Kehormatan Yang Terjual)
Episodes

Updated 294 Episodes

1
Do You Still Love Me?
2
Tukang Ghibah (SUDAH REVISI)
3
Nomor Asing (SUDAH REVISI)
4
Three Musketeers (SUDAH REVISI)
5
Kekasih Gelap (SUDAH REVISI)
6
Hot News (SUDAH REVISI)
7
Bertemu Mertua (SUDAH REVISI)
8
Geng Ibu Sosialita (SUDAH REVISI)
9
Membahagiakan Suami
10
Kedatangan Arumi
11
Kotak Makan
12
Aku Percaya Hanya Saja ....
13
Kan Aku Tidak Sengaja
14
Menantu Tidak Berguna
15
Air Mata Arumi
16
Pisah Kamar
17
Kecewa
18
Sebuah Pesan
19
Pertemuan Kedua
20
Partner Kerja
21
Tambah Runyam Urusannya
22
Menyukai Dokter Rayyan?
23
Dasar Aneh!
24
Allah Niku Mboten Sare
25
Rayyan VS Raihan
26
Hanya Ada Mama Mei Ling
27
Bertemu Sahabat
28
Bukankah Itu ....?
29
Hampir Saja
30
Masih Ragu
31
Sarapan Bersama
32
Kabar Baik
33
Persada International Hospital
34
Poli Kandungan
35
Jangan Sombong Jadi Orang!
36
Sebuah Rencana
37
Satu Hati, Dua Cinta
38
Detik-Detik Retaknya Rumah Tangga Arumi
39
Hotel Shaka, Jakarta
40
Terbongkar
41
Karena Kamu Mandul!
42
Tidak Mau Dimadu
43
Mencoba Untuk Ikhlas
44
Gugatan Cerai
45
Keputusan Arumi
46
Dia Lagi
47
Suasana Haru
48
Tidak Layak
49
Mengurus Surat Cerai
50
Pasangan Tak Tahu Malu
51
Sah
52
Terima Kasih, Mas
53
Surat Cerai Part 1
54
Surat Cerai Part 2
55
Sungguh Cantik
56
Ingin Menggodaku?
57
One Step Closer
58
Marah Tak Beralasan
59
Posesif
60
Kencan Pertama?
61
Kemarahan Mahesa
62
Jangan Salahkan Aku Merebut Mantan Istrimu
63
Malam Syahdu Bersamamu
64
Apa Kamu Sedih?
65
Ketuk Palu
66
Pasca Perceraian
67
Kegundahan Hati Rayyan
68
Gosip
69
Akan Melindungimu
70
Mantan Istri VS Istri Siri
71
Aku Adalah ....
72
Put Your Head On My Shoulder
73
Apakah Kamu Akan Menerimaku?
74
Memberimu Kesempatan
75
Menghasut Mertua
76
Beri Aku Waktu
77
Kado Untuk Si Kembar
78
Segera Halalkan Dia
79
Gelisah
80
Kamu Cemburu?
81
Bayi Kembar Untuk Aunty Arumi
82
Awal Penderitaan
83
Camilan Untuk Sang Kekasih
84
Sedang Apa Dia Di Sini?
85
Penyesalan Mahesa
86
Will You Marry Me?
87
Pelakor Teriak Pelakor
88
Merayu Sang Kekasih
89
Segalanya Untukmu, Honey!
90
Salah Paham
91
Insiden
92
Benih Cinta dari Rayyan
93
Kenapa Membenci Arumi? (Direvisi)
94
Seandainya
95
Kejutan untuk Si Julid
96
Lebih Baik Arumi Daripada Kayla
97
Pasca Operasi
98
Pupus Harapan
99
Dilema
100
Kamu Hamil?
101
Pasangan Serasi
102
Mereka Memang Pantas!
103
Akan Melindungimu Selamanya
104
Hati dan Jiwaku Telah Dimilikimu
105
Ingin Membesuk Suami
106
Curahat Hati Kayla
107
Menantu VS Mertua
108
Bukan Lagi Istri Anakku!
109
Semua Tinggal Kenangan
110
Saturday Night
111
Ray, Ini?
112
Hanya Masa Lalu
113
Kamulah Segalanya Bagiku
114
Menemui Calon Mertua
115
Dia Layak
116
Tamu Tak Diundang
117
Penolakan Rayyan
118
Menyingkap Tabir Masa Lalu
119
Dokter Arumi Salsabila
120
Rencana Lamaran
121
Berubah Agresif (18+)
122
Halusinasi
123
Cincin Warisan Keluarga
124
Calon Menantu Keluarga Wijaya Kusuma
125
One Step Closer to Halal
126
Nothing's Gonna Change My Love For You
127
Ikhlaskan Mahesa!
128
Mulut Berbisa
129
Bimbang
130
OTW Karma Lagi
131
Fitting Baju Pengantin
132
Lima Ronde?
133
Ijab Kabul & Resepsi Pernikahan
134
After Wedding Party
135
I'm Yours!
136
As You Wish, Babe! (21+)
137
Pergi Honeymoon
138
Ada Apa dengan Naura?
139
Hilton Tokyo Odaiba, Jepang
140
Kayla si Pelakor
141
Kayla VS Emak-Emak Berdaster
142
Sanfujinka
143
Mister R
144
Terima Kasih, Mister Raihan
145
Kantor Agensi
146
Kehancuran Kayla
147
Pemeriksaan USG
148
Aku, Menyesal ....
149
Gala Yuzawa, Jepang
150
Sepucuk Surat dari Firdaus
151
Suria KLCC, Malaysia
152
Seperti Orang Ngidam!
153
I Want You!
154
Round One
155
Round Two
156
Kembali ke Indonesia
157
Semua Demi Arumi
158
Masih Terlalu Dini
159
Arumi Sudah Tahu
160
Tersadar dari Koma?
161
Kabar dari Rumah Sakit
162
Obatnya Hanya Satu, yaitu ... Arumi
163
Yang dibutuhkan Mahesa adalah Arumi
164
Rencana Menemui Arumi
165
Pelajaran untuk Naila
166
Tiga Minggu Pasca Akad Nikah
167
Kedatangan Putra
168
Kemarahan Rayyan
169
Renungkan Kesalahanmu
170
Insiden di Ruang Operasi
171
Apakah Mungkin Aku?
172
Buah dari Kesabaran
173
Triplet
174
Hormon Bumil
175
Tamu Asing
176
Hanya Arumi yang Bisa
177
Hanya Penyesalan yang Ada
178
Apa Pun Demi Arumi
179
Tante, Bukan Mama!
180
Kabar untuk Mama Mertua
181
Cintai Aku Hingga Menua Bersama
182
Mau Apa Kamu?
183
Maafkan Aku, Arumi
184
Kamu, Wanita Bodoh!
185
Apakah Kamu Memaafkan Wanita Itu?
186
Golden Heart
187
Because, You're My Everything
188
Ayah Loves Kalian Bertiga!
189
Tasyakuran 4 Bulan-an
190
Tingkah Absurb Bumil (Ibu Hamil)
191
Ngidam
192
Rencana Membesuk Mahesa
193
Halo, Om Putra. Apa Kabar?
194
Berita Kehamilan Arumi untuk Putra dan Kayla
195
Pasien Sudah Sadarkan Diri!
196
PENGUMUMAN GIVE AWAY
197
Kembalilah, Mas
198
Tugasku Telah Usai
199
Ada Apa Mencari Saya?
200
Biarkan Aku Melenyapkannya!
201
Jangan Harap Kamu Bisa Lolos Dariku
202
Pembalasan dari Rayyan untuk Naila
203
Karma untuk Naila
204
Semua Demi Arumi
205
Bertemu dengan Seseorang
206
Rasakan Kamu, Emang Enak Aku Jailin!
207
Pertemuan Dua Lelaki Tampan
208
Disitu Waras, Pak?
209
Tidak Mau Jadi Orang Ketiga
210
Biarkan Arumi Bahagia
211
Jatuhkan Talak, Saat Ini Juga!
212
Mulai Hari Ini Aku ....
213
Suami Siaga
214
Kontraksi
215
Kelahiran si Kembar Tiga
216
Ghani, Zavier dan Zahira
217
Perhatian Kecil Untuk Sang Istri
218
PROMOSI KARYA BARU
219
Rayyan Tidak Bersalah, Nak!
220
Kepergian Mei Ling dan Penyebab Alergi Rayyan
221
Kemarahan Raihan
222
Apa yang Ditanam, Itu yang Dituai!
223
Sebuah Kenyataan Pahit
224
Aksi Protes Zahira
225
Maafkan Aku, Istriku
226
Tunggu Tanggal Mainnya!
227
Tatapan Penuh Kagum, Menimbulkan Percik Api Cemburu
228
Kunjungan Rio dan Indah
229
Mulai Beraksi
230
Sebuah Tamparan untuk Lena
231
Demi Kebaikan Bersama
232
Menua Bersamamu
233
Rumah Sakit Citra Asih
234
Bukan Cobaan dari Tuhan, Melainkan ... Karma!
235
Kenapa Dia Ada Di Sini?
236
14 Februari
237
Wedding Anniversary
238
Sumber Kebahagiaanku Adalah Arumi
239
Setelah Delapan Bulan
240
Antara Dua Pilihan
241
Candle Light Dinner
242
Tidak Ada yang Gratis di Dunia Ini!
243
Pertemuan yang Tak Disengaja
244
Akhirnya, Aku Menemukanmu
245
Dendam Arman pada Firdaus dan Lena
246
Pembalasan Arman
247
Balasan Untuk Lena dan Firdaus
248
Jago Merah
249
Breaking News
250
Chaos
251
Sebuah Pesan Untuk Rayyan dan Raihan
252
Seburuk Apa Pun, Dia Tetap Ibumu
253
Ini ... Tidak Mungkin!
254
Percakapan Antara Suami dan Istri
255
Rumah Sakit Harapan Indah
256
Pertemuan Dua Lelaki
257
Aku Merindukanmu, Ma!
258
Menjaganya di Rumah Sakit
259
Kakak? Kakak Ipar?
260
Maafkan, Papa, Nak
261
Hanya Ingin Bertemu Arumi dan Triplet
262
Kedatangan Arumi dan Triplet ke Rumah Sakit
263
Selamat Jalan, Papa
264
Sebenarnya, Aku Mau ....
265
Maafkan Aku, Kak!
266
Mimpi Buruk
267
Kenyataan Pahit
268
Tunggu Aku di sana
269
Kedatangan Calon Besan
270
MOHON DIBACA
271
Permintaan Terakhir Lena
272
Kedatangan Raihan dan Lena ke Persada International Hospital
273
Bisakah Kamu?
274
Selamat Tinggal, Kak Rayyan
275
I Love You, Honey
276
Kisah Mahesa dan Nadira (S2)
277
Fitnah Keji (S2)
278
Insiden Perkelahian (S2)
279
Kemarahan Husni (S2)
280
Kalau Jodoh Tak Akan Ke mana (S2)
281
Nasihat Putra (S2)
282
Rencana Meminang Kayla (S2)
283
Ajariku Mencintaimu (S2)
284
Sebelum Terlambat (S2)
285
Fitnah? (S2)
286
Cinta Ditolak, Fitnah Bertindak (S2)
287
Lampu Hijau dari Orang Tua Naura (S2)
288
Wedding Day Raihan dan Naura (S2)
289
Cinta Tak Harus Memiliki (S2)
290
Happy Ending (S2)
291
PENGUMUMAN GIVE AWAY
292
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
293
PROMOSI KARYA BARU
294
PROMOSI (Kehormatan Yang Terjual)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!