Mama menarik ujung jilbab ku cukup keras, saat aku membalikkan tubuhku, jilbab yang sudah kendor itu terlepas dari kepalaku.
Hingga nampaklah dengan jelas rambut panjang ku, rambut indah hitam berkilau yang memang sudah aku miliki secara alami sejak dulu.
''kurang ajar sekali kamu, Fitri, berani-berani nya kamu membantah ucapan Mama dan Suami kamu. Kamu memang tidak berguna! Pantasan saja orang tua kamu tak sudi punya anak seperti kamu, tidak ada satu pun yang bisa diharapkan dari diri mu itu, Fitri!'' ucap Mama membabi buta, dia menunjuk-nunjuk wajah ku geram.
''oh ya? Terus apa hak Mama menyuruh-nyuruh aku? Sekali tidak mau, ya tetap tidak mau, Ma! Istrinya mas Deni kan juga ada, dia belum pulang, kan? Dia masih nginap di rumah Mama kan? Kenapa mesti aku yang harus kalian tindas selama ini?!'' teriakku lantang, terdengar mengadili.
''dan jangan sekali-kali Mama membawa-bawa nama kedua orang tuaku di dalam perdebatan kita. Karena semua ini terjadi murni karena kesalah aku dan Mas Ibnu di masa lalu, Mama tidak bisa begitu saja menghakimi aku, Mas Ibnu juga salah dalam hal ini, Ma.'' tutur ku, aku benar-benar sudah lelah. Mas Deni adalah kakak dari Mas Ibnu, dia memiliki istri yang kerjaannya cuma goyang-goyang kaki di rumah. Karena dia belum memiliki anak, kenapa keluarga Mas Ibnu tidak pernah mau merepotkan dia, selalu saja aku.
''dasar menantu tidak tahu diri!'' ucap Mama sambil memegang dadanya, mungkin kesabaran nya sudah hampir habis.
Aku sebenarnya kasihan melihat Mama, tapi, mau bagaimana lagi. Mereka yang memulai ini dari awal, mereka yang membuat hubungan ini menjadi tidak baik. Aku yang selalu menderita semantara mereka hidup bahagia sesuka hati mereka, bergelimang harta dan tahta. Tanpa mau melibatkan aku, aku hanya di jadikan babu.
Mas Ibnu melangkah kakinya ke arah aku dan Mama, dengan wajah memerah. Aku sudah siap kalau harus berpisah dengannya.
''Fitri! Kamu lihat Mama, kamu sekarang kenapa jadi pembangkang seperti ini? Siapa yang mengajari kamu?'' teriaknya keras. Dengan memegang kedua pipi tirusku cukup keras. Membuat aku kesakitan.
''mengajari? tidak ada mas! Aku begini karena kemauan ku sendiri, aku sudah lelah! Sekarang terserah apa mau mu Mas, lepaskan aku, jatuhkan talakmu biar aku bisa terbebas dari hubungan tidak sehat ini Mas!'' ucapku terbata, aku kesusahan berbicara.
''tidak Fitri, mas masih membutuhkan kamu.''
''maksud kamu?''
''iya, mas masih berharap lebih dari kamu Fitri!''
''dasar lelaki sinting!'' umpatku. Aku tahu apa maksud Mas Ibnu, pasti semua karena harta orang tuaku. Aku merupakan anak semata wayang.
Setelah mengatakan itu aku menepis tangan Mas Ibnu kasar, Aku berlalu kekamar, meninggalkan Mama dan mas Ibnu yang terdiam menganga, dengan dada turun naik.
Aku menutup pintu, menguncinya dari dalam. Aku terduduk dilantai, Raihan menghampiri aku memeluk tubuh ringkih dan rapuhku.
Aku menangis dalam diam, berusaha untuk tetap tersenyum di depan Putra ku.
*******
Visensia Fitri Mayang Sari nama asliku, aku bukan putri sembarang. Aku anak tunggal, dilahirkan dari keluarga berada. Yang hartanya takkan habis hingga tujuh turunan.
Semua ujian ini bermula, ya aku menganggap ini ujian hidup untukku, karena aku yang tidak pernah bersyukur.
Dulu ... Aku yang baru memasuki Universitas ternama di kota ku, usiaku baru genap 19 tahun waktu itu, aku anak yang begitu di istimewakan oleh kedua orang tuaku, aku begitu di manja. Kerjaanku cuma makan, tidur, dan menikmati apa saja yang aku suka. Apa pun ke inginanku pasti akan di turuti dan di kabulkan.
Semua itu membuatku merasa bosan, aku merasa tidak ada yang menantang di hidupku. Semua terasa begitu mudah untuk aku dapatkan.
Kedua orang tua ku begitu sibuk dengan pekerjaan mereka. Mereka memerintahkan beberapa bodyguard dan pelayan untuk menjaga dan mengawasi ku, serta mengerjakan tugas-tugas sekolah ku. Aku hanya menerima enaknya saja. Tetapi aku terkadang merasa iri melihat teman sebayaku bermain bersama kedua orang tuanya. Mama dan Papa sangat jarang berada di rumah.
Walaupun aku punya segalanya, tapi tidak dengan kasih sayang kedua orang tuaku. Mereka mengatakan kalau mereka melakukan pekerjaan itu karena diriku, untuk masa depanku, lalu, kenapa mereka selalu pergi meninggalkan ku?
Hingga waktu itu tiba.
Di Diskotik, dunia malam. Aku tidak sengaja bertemu dengan mas Ibnu, menurutku dia pria yang dewasa yang usianya waktu itu sudah kepala tiga, sedangkan aku waktu itu masih berusia 20 tahun, masih begitu belia.
Aku tertarik kepadanya pada pandangan pertama, menurut ku dia pria yang sempurna. Tubuh tinggi kekar, serta wajah yang begitu rupawan. Entah mengapa aku bisa tertarik sama pria dewasa, mungkin aku melihat sosok seorang ayah ada pada dirinya, karena selama ini Papa-ku selalu sibuk mengurusi usahanya yang ada di mana-mana.
Lalu setelah berkenalan, kami menjalin hubungan yang spesial, sudah setengah tahun lamanya, mas Ibnu begitu baik dan perhatian sama aku. Tapi, kedua orang tuaku tidak menyetujui hubungan kami, mereka mengatakan kalau mereka sudah menyiapkan jodoh terbaik untukku. Mereka menganggap mas Ibnu tidak selevel dengan keluar kami. Sering kali aku berdebat sama Mama dan Papa ku hanya karena mas Ibnu.
Aku yang masih belia belum bisa berpikir secara sempura. Cinta itu buta, aku rela meninggalkan kedua orang tua dan semuanya hanya karena Mas Ibnu. Aku pergi dari rumah menentang Mama dan Papa ku. Aku melihat ada kekecewaan mendalam di mata mereka waktu aku memutuskan pergi bersama Mas Ibnu. Aku terlalu bucin waktu itu.
Aku dan mas Ibnu menikah tanpa restu kedua orang tuaku. Aku pasrahkan hidupku kepada Mas Ibnu, dia terlalu pandai berkata cinta dan bermanis mulut padaku.
Awalnya keluar Mas Ibnu begitu baik sama aku, tapi lama-kelamaan setelah mereka tahu aku telah diusir dari rumah dan tidak mendapatkan apa-apa, mereka perlahan-lahan membenci dan menjauhiku. Mereka bahkan menyiksa aku perlahan, menyiksa lahir dan batin ku.
Aku menganggap hidupku bersama Mas Ibnu yang begitu sederhana adalah awal mula kebagiaan untukku, tapi, tidak. Ternyata tidak punya harta membuat semua orang menjauh dan membenciku.
Aku yang tidak punya keahlian apa-apa hanya bisa meminta dan mengharapkan Mas Ibnu. Hingga suatu ketika kerena aku sudah merasa lelah aku belajar dari YouTube, cara membuat kue. Aku ingin punya usaha dari kerja kerasku sendiri. Dan syukur nya saat ini kue buatanku sudah mulai ramai peminatnya. Sekarang aku sudah bisa melakukan apapun dengan tanganku, aku bisa mencuci, menyapu, mengurus suami dan apapun itu.
Aku wanita kuat, tanpa sesiapa aku bisa tegak. Kaya tidak menjadikan aku bahagia sepenuhnya, begitupun melarat.
Tapi, aku rasa mempunyai seseorang yang bisa mencintai kita secara tulus dalam keadaan apapun itu, itu baru namanya kebahagian yang sesungguhnya. Aku rasa aku belum bertemu orang seperti itu.
Untuk orang tua ku yang di sana, nama kalian selalu aku sebut dalam doa.
Semoga Papa dan Mama ku selalu berada dalam lindungannya.
Aku tahu, mereka pasti juga sangat merindukan aku seperti aku yang selalu merindukan mereka, tidak lama lagi aku akan pulang. Setelah aku menemukan kebagianku yang sebenarnya.
Aku wanita yang dilahirkan dengan wajah cantik dan menarik, aku akan merawat nya dengan baik. Hidup mandiri. Membuktikan aku bisa, menjadikan Putraku menjadi anak yang paling beruntung sedunia karena memiliki Mama sepertiku. Sebelum dia beranjak remaja, aku harus bisa sukses berdiri di kakiku sendiri.
Mama Papa tunggu aku, aku akan menemui kalian, bersujud di kaki kalian. Setelah aku sukses.
Aku rasa sudah cukup aku dengan ujian ini, keluarga Mas Ibnu sudah menjadi ujian yang hebat untukku selama 5 tahun ini.
Sari ....
Awas saja kau! Tunggu pembalasan ku!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Erlinda
hei Ibnu kenapa ga kau nikahi aja ibu dan adik mu itu jadi lelaki ga tegas hanya bisa dibawah ketiak ibumu..udah ga ngasi nafkah istri tapi malah menjadikan istri sebagai babu dirumah keluargamu..dasar suami biadab..kau lebih hina dari seekor anjing Ibnu...
2023-02-07
0
Alya Yuni
Harta brlimpah tpi syng mcm orng miskin di tindas mkanya jdi orng it jngn mnja bngat
2023-01-21
2
Rice Btamban
kshn Fitri lanjut Thor
2022-06-15
0