Ukhti 4

Dan siang pun kini menjelang. Raja sudah terlihat segar. Dengan memakai kaos tanpa lengan dan celana pendek selutut, Dia melajukan motornya mengitari empang bandeng yang mau di panen esok hari. Dia mendekat ke sebuah bangunan dimana para pekerjanya sedang berkumpul dan memilah hasil panen tadi pagi.

"Siang juragan." sapa beberapa pekerjanya hampir bebarengan.

"Gimana hasil panen tadi pagi? Ada berapa Ton?" tanya Raja setelah dia meletakkan pantatnya dikursi yang biasa dia duduki dan sekalian mengecek pembukuan.

"Tadi pagi panen lima ton, Gan. Yang tiga ton sudah di bagi dan di kirim. Itu tinggal yang dua ton mau dikirim ke daerah timur." jelas salah satu anak buahnya.

"Baguslah. Apa ada komplain hari ini?" Tanya Raja lagi.

"Tadi ada satu yang komplain, Gan. Katanya kemarin bobot bandengnya kurang tujuh kilo." awab anak buah yang lain.

"Kalau udang? Gimana?"

"Udang nggak ada keluhan, Juragan. Besok empang nomer lima dan enam panen," jawab anak buah yang lain.

"Ya udah besok pas kirim ke orang yang ada keluhan sekalian di genepin." Jawab Raja bijak.

"Siap juragan."

Raja pun tidak segan segan ikut membantu memilah bandeng bandeng yang berserakan sesuai dengan ukurannya. Dia sesekali memijat rahangnya yang sedikit terasa sakit akibat pukulan semalam.

Saat dia sedang fokus memilih bandeng tiba tiba salah satu teman yang menjabat sebagai anak buahnya juga berteriak teriak. Raja dan juga yang lainnya hampir serentak menoleh ke sumber suara.

"Juragan! Gan!" teriak Anto, teman sekaligus orang kepercayaan Raja.

"Nggak perlu teriak teriak kali To!" balas Raja dan orang yang dimaksud hanya menimpalinya sembari cengengesan dengan nafas tersengal sengal.

"Maaf juragan, aku ada kabar. Ini tentang perempuan yang semalam mukul juragan." bisik Anto dan seketika Raja menghentikan pekerjaannya. Dia bangkit dan beranjak serta memberi kode agar Anto mengikutinya.

"Katakan, kabar apa yang kamu bawa?" tanya Raja setelah memilih tempat terpisah dan tak terlalu ramai.

"Denger denger anak Ustad Mudin akan bergabung dan mengajar taman baca Al Qur'an di komplek masjid dekat rumahmu, Gan." terang Anto menggebu gebu karena dia tahu benar apa yang diinginkan sahabat sekaligus bosnya itu. Dia tidak peduli dengan nafas yang putus putus. Yang dia pedulikan adalah berita untuk bosnya.

Anto adalah salah satu teman yang sangat tahu kisah Raja yang dari dulu memendam perasaannya pada sosok perempuan yang sangat sulit ditaklukkan hatinya. Apalagi suatu kejadian membuat Raja harus berkali kali menelan pil pahit akibat penolakan yang dilakukan putri dari ustad Mudin.

"Wah! Berita bagus tuh. Berarti aku harus sudah di rumah nanti sore dong, To." balas Raja dengan wajah yang berbinar.

"Ngapain cuma di rumah? Emangnya Sania akan datang kerumahmu?" ejek Anto.

"Lah terus? aku harus gimana dong?" balas Raja bingung.

"Gampang. Kamu ikutin aja ideku." ucap Anto yakin.

"Ide? Ide apaan?" tanya Raja penasaran.

"Gini, Gan..." dan Anto dengan keyakinan penuh mengutarakan idenya agar sang juragan kali ini mudah mendekati gadis incarannya. Senyum Raja terkembang, wajahnya juga berbinar membayangkan rencana yang akan dia jalani atas usulan anak buahnya.

"Kamu yakin ini berhasil?" tanya Raja ragu.

"Yakin, Gan! Asal juragan juga yakin."

"Baiklah, aku akan coba." balas Raja mantap.

Sementara di waktu yang sama di tempat berbeda Sania nampak sedang ngobrol dengan orangtuanya di depan rumah.

"Kamu yakin nggak akan memperkarakan Raja?" tanya Ustad Mudin kepada putrinya. Teh manis dalam cangkir diatas meja, dia raih dan menengggak isinya.

"Enggak lah, Bah. Lagian nggak parah ini. Apalagi dia juga mabuk berat." jawab Sania sembari menikmati mangga dalam piring.

"Tapi kalau dia yang menuntut kamu gimana, San? Bukankah kamu memukul dan menamparnya?" tanya Sarah, ibunda Sania.

"Ya aku lawan dong, Mi. Enak aja. Aku nggak mau kalah dari dia." uawab Sania dengan sewot.

"Kamu lawan dengan cara apa? Orang dia hanya muntahin baju kamu. Lagian kamu, udah pakai gamis masih aja suka mengeluarkan jurus pukulnya. Nggak ada anggun anggunnya sama sekali." gerutu Umi Sarah dan sang anak hanya tertawa melihat wajah sebal sang ibu.

"Lagian dia reseh, ngapain coba masuk ke toilet cewek kalau nggak ingin mesum?" bela Sania.

"Kamu itu. Dari dulu kenapa nggak pernah akur sih sama Raja? Hati hati loh, ntar kalau Tuhan jodohin kalian gimana?" ledek Abah dan di balas dengusan oleh sang anak.

"Amit amit, kayak nggak ada laki laki lain aja." Sanggah Sania.

"Eh rencana Tuhan kita nggak tahu loh, San." timpal Umi.

"Lah, Abah sama Umi kok malah gitu? Masa mendoakan Sania berjodoh sama pria pemabuk. Amit amit. Sania kan nggak suka pacaran," Dumel Sania.

Dan kedua orang tua Sania hanya tergelak melihat wajah cemberut putrinya. Dalam hati Sania berkata, " Jangan sampai aku ketemu Raja mesum lagi, ighh!"

...@@@@...

Terpopuler

Comments

𝙍𝙖𝙝𝙢𝙖𝙣𝙞𝙖✧・ 。゚★: *.

𝙍𝙖𝙝𝙢𝙖𝙣𝙞𝙖✧・ 。゚★: *.

Bener tu yg d katakan abah mu San, di amin in aja lah ya🤭

2023-04-01

0

Pisces97

Pisces97

hati² san benci dan cinta beda tipis okelah sekarang kamu benci nanti kamu juga bucin banget sama raja 😂

2023-02-23

0

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

akan terus terusan ketemu🤣🤣🤣🤣bukan nya Amit Amit..malah tukar Amin amin dong

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Ukhti 1
2 Ukhti 2
3 Ukhti 3
4 Ukhti 4
5 Ukhti 5
6 Ukhti 6
7 Ukhti 7
8 Ukhti 8
9 Ukhti 9
10 Ukhti 10
11 Ukhti 11
12 Ukhti 12
13 Ukhti 13
14 Ukhti 14
15 Ukhti 15
16 Ukhti 16
17 Ukhti 17
18 Ukhti 18
19 Ukhti 19
20 Ukhti 20
21 Ukhti 21
22 Ukhti 22
23 Ukhti 23
24 Ukhti 24
25 Ukhti 25
26 Ukhti 26
27 Ukhti 27
28 Ukhti 28
29 Ukhti 29
30 Ukhti 30
31 Ukhti 31
32 Ukhti 32
33 Ukhti 33
34 Ukhti 34
35 Ukhti 35
36 Ukhti 36
37 Ukhti 37
38 Ukhti 38
39 Ukhti 39
40 Ukhti 40
41 Ukhti 41
42 Ukhti 42
43 Ukhti 43
44 Ukhti 44
45 Ukhti 45
46 Ukhti 46
47 Ukhti 47
48 Ukhti 48
49 Ukhti 49
50 Ukhti 50
51 Ukhti 50
52 Ukhti 51
53 Ukhti 52
54 Ukhti 53
55 Ukhti 54
56 Ukhti 55
57 Ukhti 56
58 Ukhti 57
59 Ukhti 58
60 Ukhti 59
61 Ukhti 60
62 Ukhti 61
63 Ukhti 62
64 Ukhti 63
65 Ukhti 64
66 Ukhti 65
67 Ukhti 66
68 Ukhti 67
69 Ukhti 68
70 Ukhti 69
71 Ukhti 70
72 Ukhti 71
73 Ukhti 72
74 Ukhti 73
75 Ukhti 74
76 Ukhti 75
77 Ukhti 76
78 Ukhti 77
79 Ukhti 78
80 Ukhti 79
81 Ukhti 80
82 Ukhti 81
83 Ukhti 82
84 Ukhti 83
85 Ukhti 84
86 Ukhti 85
87 Ukhti 86
88 Ukhti 87
89 Ukhti 88
90 Ukhti 89
91 Ukhti 90
92 Ukhti 91
93 Ukhti 92
94 Ukhti 93
95 Ukhti 94
96 Ukhti 95
97 Ukhti 96
98 Ukhti 97
99 Ukhti 98
100 Ukhti 99
101 Ukhti 100
102 Ukhti 101
103 Ukhti 102
104 Ukhti 103
105 Ukhti 104
106 Ukhti 105
107 Ukhti 106
108 Ukhti 107
109 Ukhti 108
110 Ukhti 109
111 Ukhti 110
112 Ukhti 111
113 Ukhti 112
114 Ukhti 113
115 Ukhti 114
116 Ukhti 115
117 Ukhti 116
118 Ukhti 117
119 Ukhti 118
120 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Ukhti 1
2
Ukhti 2
3
Ukhti 3
4
Ukhti 4
5
Ukhti 5
6
Ukhti 6
7
Ukhti 7
8
Ukhti 8
9
Ukhti 9
10
Ukhti 10
11
Ukhti 11
12
Ukhti 12
13
Ukhti 13
14
Ukhti 14
15
Ukhti 15
16
Ukhti 16
17
Ukhti 17
18
Ukhti 18
19
Ukhti 19
20
Ukhti 20
21
Ukhti 21
22
Ukhti 22
23
Ukhti 23
24
Ukhti 24
25
Ukhti 25
26
Ukhti 26
27
Ukhti 27
28
Ukhti 28
29
Ukhti 29
30
Ukhti 30
31
Ukhti 31
32
Ukhti 32
33
Ukhti 33
34
Ukhti 34
35
Ukhti 35
36
Ukhti 36
37
Ukhti 37
38
Ukhti 38
39
Ukhti 39
40
Ukhti 40
41
Ukhti 41
42
Ukhti 42
43
Ukhti 43
44
Ukhti 44
45
Ukhti 45
46
Ukhti 46
47
Ukhti 47
48
Ukhti 48
49
Ukhti 49
50
Ukhti 50
51
Ukhti 50
52
Ukhti 51
53
Ukhti 52
54
Ukhti 53
55
Ukhti 54
56
Ukhti 55
57
Ukhti 56
58
Ukhti 57
59
Ukhti 58
60
Ukhti 59
61
Ukhti 60
62
Ukhti 61
63
Ukhti 62
64
Ukhti 63
65
Ukhti 64
66
Ukhti 65
67
Ukhti 66
68
Ukhti 67
69
Ukhti 68
70
Ukhti 69
71
Ukhti 70
72
Ukhti 71
73
Ukhti 72
74
Ukhti 73
75
Ukhti 74
76
Ukhti 75
77
Ukhti 76
78
Ukhti 77
79
Ukhti 78
80
Ukhti 79
81
Ukhti 80
82
Ukhti 81
83
Ukhti 82
84
Ukhti 83
85
Ukhti 84
86
Ukhti 85
87
Ukhti 86
88
Ukhti 87
89
Ukhti 88
90
Ukhti 89
91
Ukhti 90
92
Ukhti 91
93
Ukhti 92
94
Ukhti 93
95
Ukhti 94
96
Ukhti 95
97
Ukhti 96
98
Ukhti 97
99
Ukhti 98
100
Ukhti 99
101
Ukhti 100
102
Ukhti 101
103
Ukhti 102
104
Ukhti 103
105
Ukhti 104
106
Ukhti 105
107
Ukhti 106
108
Ukhti 107
109
Ukhti 108
110
Ukhti 109
111
Ukhti 110
112
Ukhti 111
113
Ukhti 112
114
Ukhti 113
115
Ukhti 114
116
Ukhti 115
117
Ukhti 116
118
Ukhti 117
119
Ukhti 118
120
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!