Chapter 3 - Penggoda

Bengkel Mario begitu ramai, banyak sekali pelanggan yang datang untuk memperbaiki kendaraan nya, ada beberapa yang mengenal Kai, ada juga yang lupa perihal Kai.

"Sebentar lagi jam makan siang, aku akan menelepon istriku menyiapkan makan siang, biar Big ambil kerumah kami" ucap Mario dan mulai menelepon istrinya.

"Hallo sayang, sudah siap makan siang kami, biar Big ambil ya, apa! kamu mau ke bengkel, kamu tidak biasanya mau mengantarkan makanan, ok baiklah" ucap Mario di telepon berbicara kepada istrinya dan menutupnya.

"Ka Mario ada beberapa spare part kita kehabisan, kita harus belanja" Big tiba-tiba berbicara.

"Setelah bengkel tutup aku akan ke tempat persediaan spare part " jawab Mario.

"Apa aku boleh ikut?" Tiba-tiba Kai ikut berbicara.

"Mungkin lain kali Kai, karena aku akan membawa Big, dia yang tahu kebutuhan spare part yang habis, tapi kau jangan kecewa, aku usahakan carikan spare part untuk mainan barumu" jawab Mario tersenyum ke arah Kai.

"Kau memang sahabat terbaikku " Kai membalasnya.

Tak lama istri Mario pun datang membawa makanan kepada mereka, mereka pun bersiap makan, sedangkan Rose istri Mario sedari tadi menatap ke arah Kai.

30 menit berlalu mereka pun menghabiskan makanan yang dibawa Rose.

"Ahh kenyang...terimakasih sayang masakan nya, hari ini aku pulang terlambat aku dan Big akan membeli kebutuhan spare part motor, kamu pulanglah dulu" ucap Mario pada istrinya.

"Terimakasih makanan nya" ucap Kai dan Big bersamaan.

"Baiklah" jawab Rose dan berlalu pergi meninggalkan mereka.

Mereka pun mulai sibuk kembali dengan pekerjaan mereka.

"Di sini kau rupanya pembunuh!!!!, apakah kau datang ke kota ini lagi untuk membunuhku?, Hei!! Mario, untuk apa kau mempekerjakan pembunuh?" tiba-tiba suara teriak an yang tak asing yaitu tante Lidya muncul di depan bengkel.

Orang-orang berkerumun mendengar teriakan tante Lidya.

"Hai bibi Lidya...apa yang kau lakukan?, malu semua orang menatapmu" Mario menghampiri tante Lidya. Dan Kai pun bangkit melihat tantenya yang berteriak.

"Yang seharusnya malu itu dia, Si Kai pembunuh, aku tadi ke rumah ibumu Mario sudah ku duga, kau pasti menerima Kai kembali, untuk apa!!, dia membuatku menjadi janda, dia membunuh suamiku, tak kan ku biarkan dia bahagia di sini" teriakan tante Lidya membuat semua orang berbisik-bisik menyaksikan kejadian itu.

Kai pun menghampiri tantenya dan bersujud di hadapan tantenya itu.

"Maafkan aku tante, silahkan hukum aku" Kai merendahkan diri di hadapan tantenya yang sudah di penuhi emosi yang terpendam bertahun-tahun.

Kaki tante Lidya pun menginjak kepala Kai, dan merendahkannya.

"Bersujud lah!!, cium tanah kotor ini, kau takkan pernah bisa mengembalikan suamiku" tante Lidya semakin keras menekan kepala Kai.

Mario pun mendorong tante Lidya hingga tersungkur ke tanah.

"Apa yang kalian lihat?, bubar!!!" teriak Mario kepada para warga yang ada di situ. Dan mengangkat Kai bangun.

"Mario...kau berani padaku!!, takkan ku biarkan Kai ada di kota ini, aku ingin Kai pergi, melihatnya membuatku teringat kejadian 20 tahun lalu, aku akan kembali mengusir nya" tante Lidya bangkit dan menunjuk ke arah Mario. Dan akhirnya berlalu pergi.

"Kau tak apa-apa Kai?, ada goresan luka di kepalamu" tanya Mario, dan Kai menggeleng kan kepalanya.

"Kau istirahat lah, tak usah kau pikirkan perkataan bibimu, aku akan menjagamu" sambung Mario lagi.

"Terimakasih Mario, tapi apa yang di katakan tanteku ada benarnya, seharusnya aku tak kembali kesini" ucap Kai sambil membersihkan luka gores di kepalanya.

"Sudahlah...kau aman bersamaku " jawab Mario.

"Sampai kapan aku bergantung padamu?, suatu saat aku takkan menyusahkanmu lagi Mario" ucap Kai lagi.

Mario pun tersenyum dan memeluk sahabat nya itu.

Sore menjelang Mario dan Big pun pergi mencari cadangan spare part, mereka berdua pergi menggunakan motor. Dan Kai menutup rolling door bengkel, menunggu mereka pulang di dalam.

Tiba-tiba pintu rolling door di ketuk keras oleh seseorang.

Kai yang sedang memperbaiki motor rongsoknya itupun bangkit dan membuka rolling door bengkel itu, ternyata ada Rose istri Mario datang membawa makanan.

"Kau pasti belum makan malam, aku membawakan mu makanan Kai" ucap Rose menerobos masuk ke dalam.

"Rose, Mario tidak ada di sini, mungkin nanti kau bisa datang lagi" ucapnya.

"Aku tahu, makanya aku datang, aku bukan ingin bertemu Mario, tapi aku ingin bertemu denganmu" ucap Rose mendekati Kai dan wajahnya menghadap ke arah Kai lalu Rose mendaratkan ciuman ke bibir Kai.

Kai sontak mendorong Rose.

"Apa yang kau lakukan?!" ucap Kai menjauhi Rose.

"Selama 20 tahun kau di penjara pasti sangat kesepian kan Kai?, aku akan menghiburmu malam ini" ucap Rose semakin mendekat ke badan Kai.

"Pergi!!, aku tak mau Mario melihat mu bersamaku, aku tak ingin dia salah paham, aku ingin kau pergi sekarang!!!" Kai menghindari Rose lalu menarik tangan Rose agar keluar dari bengkel.

"Hmm...munafik!!, aku tahu suatu saat kau pasti tertarik padaku, kau seperti di padang pasir kau pasti kehausan" ucap Rose meninggalkan Kai sambil tersenyum sinis.

Apa yang ada dalam pikiran wanita itu?, aku takkan pernah mengkhianati Mario, batin Kai.

Selang berapa lama pintu rolling door kembali di ketuk, membuat Kai khawatir, dan berpikir jangan-jangan wanita penggoda itu datang lagi.

"Kai...buka" Suara Mario.

"Ternyata Mario" ucap Kai dan membuka pintu rolling door nya.

"Ini barang yang kau cari Kai, aku dapat tidak banyak untuk motor rongsok mu, kalau kau bisa memperbaiki nya, wah kemampuan mu di atas rata-rata, berarti kau jenius, Kai sahabat ku anak yang selalu juara kelas kembali..hahaha" Mario meledek Kai dan mereka tertawa bersamaan.

Tiba-tiba Mario menghampiri tempat makan yang tidak asing, yaitu makanan yang di bawa Rose tadi tergeletak di meja.

"Apa Rose tadi ke sini Kai?" tanya Mario.

Kai terkejut dan takut temannya berpikir buruk.

"Hmmm...iya tadi dia mencarimu, ingin mengantar makanan buatmu " jawab Kai spontan.

"Aneh...aku sudah bilang padanya akan pergi mencari spare part, kenapa dia datang?" Mario curiga.

"Ehmmm..entahlah" Kai gugup.

"Baiklah..aku pulang duluan ya, istirahat lah kalian, sepertinya istriku sedang mencariku, hahaha.." Mario pun pergi meninggalkan Kai dan Big di bengkel untuk beristirahat.

Episodes
1 Chapter 1 - Tak tahu arah
2 Chapter 2 - Ada yang Terpesona
3 Chapter 3 - Penggoda
4 Chapter 4 - Bertemu dengannya
5 Chapter 5 - Mengenalmu
6 Chapter 6 - Panas
7 Chapter 7 - Memaafkan
8 Chapter 8 - menghampiri nya
9 Chapter 9 - Fitnah
10 Chapter 10 - Berpamitan
11 Chapter 11 - Kisah masa lalu
12 Chapter 12 - Langkah Baru
13 Chapter 13 - Berlatih
14 Chapter 14 - Malam Indah
15 Chapter 15 - Hanya Milikku
16 Chapter 16 - Tak Tertahankan
17 Chapter 17 - Mencurigakan
18 Chapter 18 - Pertunangan
19 Chapter 19 - Kaulah Keajaiban
20 Chapter 20 - Berkunjung
21 Chapter 21 - Amarah Kai
22 Chapter 22 - The executor
23 Chapter 23 - Rencana jahat
24 Chapter 24 - Persekutuan
25 Chapter 25 - Selangkah di depan
26 Chapter 26 - Pirate Baron
27 Chapter 27 - Kesepakatan yang merugikan
28 Chapter 28 - Menangkap Daryl
29 Chapter 29 - Kebenaran yang terungkap
30 Chapter 30 - Putra yang di rindukan
31 Chapter 31 - Ingin Bersama nya
32 Chapter 32 - Rowen dan Leon
33 Chapter 33 - Pesan Rahasia
34 Chapter 34 - Menyusun Rencana
35 Chapter 35 - Kabar Lanaris
36 Chapter 36 - Penyerbuan Richard Rowen
37 Chapter 37 - Kekalahan Rowen
38 Chapter 38 - Lana Menghilang
39 Chapter 39 - Kai Membuka mata
40 Chapter 40 - Rasa Sakit
41 Chapter 41 - Janji Temu
42 Chapter 42 - Dari hati ke hati
43 Chapter 43 - Tolonglah
44 Chapter 44 - Merindukan
45 Chapter 45 - Ken Berkunjung
46 Chapter 46 - Persyaratan Ken
47 Chapter 47 - Melihatnya dengan kecewa
48 Chapter 48 - Pernikahan Charlotte dan Ezra
49 Chapter 49 - Menyamar
50 Chapter 50 - Bocah itu putraku
51 Chapter 51 - Aku Terluka
52 Chapter 52 - Cerita Pahit
53 Chapter 53 - Amarah Ken
54 Chapter 54 - Perangkap
55 Chapter 55 - Pergi tanpaku
56 Chapter 56 - Pengorbanan
57 Chapter 57 - Kabar gembira
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Chapter 1 - Tak tahu arah
2
Chapter 2 - Ada yang Terpesona
3
Chapter 3 - Penggoda
4
Chapter 4 - Bertemu dengannya
5
Chapter 5 - Mengenalmu
6
Chapter 6 - Panas
7
Chapter 7 - Memaafkan
8
Chapter 8 - menghampiri nya
9
Chapter 9 - Fitnah
10
Chapter 10 - Berpamitan
11
Chapter 11 - Kisah masa lalu
12
Chapter 12 - Langkah Baru
13
Chapter 13 - Berlatih
14
Chapter 14 - Malam Indah
15
Chapter 15 - Hanya Milikku
16
Chapter 16 - Tak Tertahankan
17
Chapter 17 - Mencurigakan
18
Chapter 18 - Pertunangan
19
Chapter 19 - Kaulah Keajaiban
20
Chapter 20 - Berkunjung
21
Chapter 21 - Amarah Kai
22
Chapter 22 - The executor
23
Chapter 23 - Rencana jahat
24
Chapter 24 - Persekutuan
25
Chapter 25 - Selangkah di depan
26
Chapter 26 - Pirate Baron
27
Chapter 27 - Kesepakatan yang merugikan
28
Chapter 28 - Menangkap Daryl
29
Chapter 29 - Kebenaran yang terungkap
30
Chapter 30 - Putra yang di rindukan
31
Chapter 31 - Ingin Bersama nya
32
Chapter 32 - Rowen dan Leon
33
Chapter 33 - Pesan Rahasia
34
Chapter 34 - Menyusun Rencana
35
Chapter 35 - Kabar Lanaris
36
Chapter 36 - Penyerbuan Richard Rowen
37
Chapter 37 - Kekalahan Rowen
38
Chapter 38 - Lana Menghilang
39
Chapter 39 - Kai Membuka mata
40
Chapter 40 - Rasa Sakit
41
Chapter 41 - Janji Temu
42
Chapter 42 - Dari hati ke hati
43
Chapter 43 - Tolonglah
44
Chapter 44 - Merindukan
45
Chapter 45 - Ken Berkunjung
46
Chapter 46 - Persyaratan Ken
47
Chapter 47 - Melihatnya dengan kecewa
48
Chapter 48 - Pernikahan Charlotte dan Ezra
49
Chapter 49 - Menyamar
50
Chapter 50 - Bocah itu putraku
51
Chapter 51 - Aku Terluka
52
Chapter 52 - Cerita Pahit
53
Chapter 53 - Amarah Ken
54
Chapter 54 - Perangkap
55
Chapter 55 - Pergi tanpaku
56
Chapter 56 - Pengorbanan
57
Chapter 57 - Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!