Chapter 2 - Ada yang Terpesona

Sampailah di sebuah kota yang tidak asing bagi Kai, ya kota penuh kenangan mengerikan bagi Kai, tapi tidak ada jalan lain lagi bagi Kai, dia hanya mengikuti sahabat nya yang sudah baik kepadanya. Dan akhirnya sampailah di bengkel Mario. Kai pun turun dari motor Mario.

"Kai...selamat datang, ini bengkelku, yah...kecil-kecilan tapi bisa menghidupi keluarga kecilku, apalagi aku sudah punya anak" Mario mengajak Kai ke bengkelnya.

"Kamu masih beruntung, bersyukur lah, kau memiliki keluarga" jawab Kai lirih.

"Tenang Kai...ada aku sahabat mu, aku selalu mendukung mu" ucap Mario sambil memegang pundak sahabat nya itu.

"Terimakasih Mario, kau sahabat terbaikku, aku tak tahu lagi bagaimana membalasnya, oh iya Bagaimana kabar bibi (ibunya Mario)?" tanya Kai.

"Ibuku sehat, tadi pagi aku bilang pada ibuku bahwa hari ini kamu bebas dan aku akan menjemput mu, beliau bersemangat sekali, nanti malam kita makan bersama di rumahnya, ibuku akan masak masakan terenak untuk menyambutmu, dan ku ajak keluarga kecilku, oh iya untuk sementara kamu bisa tidur di bengkel untuk sehari-hari, ayo ku perkenalkan kamu sama pegawai ku" Ajak Mario pada Kai.

"Hai Big, ini Kai sahabat ku, tolong ajarkan dia soal mesin, dia anak yang cerdas, dulu teman sekolah ku, pasti mudah bagimu Kai" Puji Mario kepada Kai sambil menunjuk pria berbadan besar dan gempal yang sedang asik memperbaiki motor.

"Kai...ini Dean biasa di panggil Big, dia pegawaiku satu-satunya, adik iparku juga, dan teman sekamar mu" lanjut Mario kepada Kai.

Big pun berdiri dan mengelapkan tangan nya yang penuh oli ke kaosnya, dan menjulurkannya ke arah Kai.

"Hmmm...saya Big" ucap Big singkat di depan Kai.

"Senang bertemu denganmu saya Kai" Kai tersenyum ke arah Big yang tanpa ekspresi.

Kai pun di ajak berkeliling ke area bengkel oleh Mario dan Big, sambil mengenalkan tentang mesin, tapi mata Kai tertuju pada suatu kain lusuh robek menutupi sebuah motor tua.

"Kai...Kai...Hei...apa kau mendengar kan penjelasan ku tentang mesin?, apa yang membuatmu terdiam?" tanya Mario mengagetkan Kai.

"Mario, apa itu motormu?" tanya Kai menunjuk motor besar yang sudah tertutup debu.

"Aku mendapatkan dari tempat pembuangan sampah mesin, aku biasanya mencari spare part mesin ke tempat pembuangan, itu hanya sampah Kai, aku akan membuangnya, sulit sekali memperbaikinya, kau suka dengan rongsokan itu?" tanya Mario.

Kai pun mengangguk.

"Mario...bolehkah rongsokan itu buatku, akan ku perbaiki, kau tak perlu membayar upahku, asal itu buatku" Kai bersemangat sambil menghampiri dan mengelap motor yang sudah tidak ada bentuknya itu.

"Baiklah...Big akan mengajarimu cara memperbaiki mesin motor, aku akan pulang ke rumahku, nanti malam jangan lupa makan malam di tempat ibuku, kau tahu kan jalannya, Big akan datang bersamamu" ucap Mario pada Kai.

"Iya aku masih ingat, bagaimana pun kota ini adalah kota masa kecilku" jawab Kai sambil asik memperhatikan motor rusak itu.

Mario pun pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang mengamati mainan barunya.

Kai dan Big pun berbincang masalah motor, dan Kai pun mengamati motor rusak itu dengan seksama.

Tak terasa hari sudah malam Kai dan Big pun bersiap untuk acara makan malam di rumah ibunya Mario.

"Kita berjalan kaki saja ke rumah bibi" ucap Big pada Kai. Dan Kai pun mengangguk.

Saat dalam perjalanan ke rumah ibunya Mario, Kai melewati rumah lamanya, rumah yang penuh kenangan bersama ibunya, dia melihat ke arah rumah itu.

"Big, apa rumah itu ada penghuninya?" tanya Kai kepada Big sembari menunjuk rumah lamanya.

"Ada perempuan tua, seumuran bibi, tapi perempuan itu selalu membuat onar warga di sini" jawab Big.

"Membuat onar?, apa perempuan itu bernama Lidya?" tanya Kai lagi yang penasaran tentang tantenya Lidya.

"Namanya aku tidak tahu, aku baru 3 tahun di daerah sini semenjak kakakku menikah dengan Mario, tapi kata orang-orang sini, dia selalu menggoda suami orang lain dan membuat kegaduhan" jawab Big.

Kai pun bertanya-tanya apakah perempuan yang di maksud Big adalah tante nya atau orang lain.

Sampailah mereka di rumah ibunya Mario, saat mengetuk pintu, keluar lah perempuan tua yang tersenyum lebar melihat Kai.

"Kai....apa kabarmu?, kamu baik-baik saja kan?, kamu sudah tinggi dan besar sekali, lebih tinggi dari Mario, ayo masuk..masuk.. " Ibu Mario menyapa Kai sembari memeluk badan Kai yang gagah itu.

"Aku baik bi" jawab Kai singkat sambil tersenyum sumringah.

"Hai...kalian sudah datang, oh iya Kai...perkenalkan ini istriku Rose dan ini putriku Claire " tiba-tiba Mario datang menghampiri mereka di depan pintu sambil memperkenalkan istri dan anaknya.

"Hallo...uncle Kai, kamu tampan sekali, lebih tampan dari ayahku, ehm...apa kau sudah punya pacar?" tanya anak kecil berumur 2 tahun itu terpesona melihat Kai.

"Claire..." ucap Rose istri Mario yang menatap genit ke arah Kai.

Kai hanya tersenyum ke arah Claire dan melihat risih tatapan istri Mario.

"Ayo..ayo duduk..bibi sudah masak banyak buat kalian semua" potong ibunya Mario mempersilahkan mereka semua.

Mereka pun bersiap makan makanan yang sudah di siapkan ibunya Mario, Kai pun makan dengan lahap sambil memperhatikan setiap orang yang ada di meja itu. Setelah selesai makan mereka pun berbincang-bincang.

"Kai...kau tidak menemui tante mu?" tiba-tiba ibunya Mario memulai pembicaraan.

"Tante Lidya?" tanya balik Kai.

"Iya, dia masih tinggal di sini, di rumah lamamu, tapi hidupnya tidak karuan, selalu mengganggu, meminta uang, menggoda para suami, tapi aku merasa kasihan padanya, kadang aku ajak dia makan di rumah, mungkin kamu bisa menengok nya sebentar" ucap ibunya Mario.

"Tapi mah, apa tidak apa-apa?, dia akan membenci Kai, menyangkut insiden 20 tahun lalu" potong Mario.

"Iya betul, tapi dia pun tak ada saudara lagi, Kai pun sama, paling tidak bisa di tengok keadaannya dahulu" jawab ibunya Mario lagi.

"Baik bi" jawab Kai singkat.

"Uncle Kai...uncle Kai...aku mau jadi pacarmu" tiba-tiba gadis cilik itu menghampiri Kai dan menunduk. Membuat Kai menoleh dan mengusap gadis kecil itu dan tersenyum.

Semua orang di meja itu tertawa melihat tingkah Claire putri Mario.

Istri Mario berdiri menghampiri putrinya dan menariknya tapi sambil menatap Kai dalam dan tersenyum, tapi Kai palingkan wajahnya karena tidak enak apabila di lihat sahabat nya Mario.

Mereka pun selesai dengan jamuan makan malam dari ibunya Mario. Kai dan Big pun pamit pulang karena sudah larut.

"Kai..jangan lupa tengok tantemu sebentar saja, ini kan belum terlalu malam" ucap ibunya Mario.

"Baik bi" jawab Kai singkat.

Dalam perjalanan kembali ke bengkel, Kai menyuruh Big untuk duluan pulang ke bengkel dan Kai memberanikan diri mengetuk rumah lamanya.

Setelah tiga kali ketukan pintu rumah itu pun terbuka, Kai melihat sosok perempuan yang tak lain adalah tantenya Lidya, yang memakai pakaian tidur dan membawa rokok di tangannya.

"Hmmm...siapa ya?, malam-malam mengganggu saja, apa kau mau menggoda ku?" ucap tantenya itu sambil menatap memperhatikan Kai, dan penasaran dengan pria gagah yang berdiri depannya.

"Tante...apa kabar?, ini Kai" jawab Kai kepada tantenya itu.

"Kai...Sialan kau..masih berani datang ke sini...dasar pembunuh...jangan mendekat..atau aku akan teriak kepada warga di sini...pergi!!!" jawab tante Lidya sembari mendorong Kai dan menutup pintu.

"Tante...Kai hanya ingin meminta maaf" ucap Kai di depan pintu sambil tertunduk.

"Tak akan pernah aku memaafkan mu, dasar pembunuh..enyah kau!!!, jangan harap aku memaafkanmu, hidupmu takkan bahagia, pergi jauh dariku!!!" jawab tante Lidya dari dalam rumah.

Kai pun melangkah pergi meninggalkan rumah lamanya itu dan meninggalkan tantenya.

Episodes
1 Chapter 1 - Tak tahu arah
2 Chapter 2 - Ada yang Terpesona
3 Chapter 3 - Penggoda
4 Chapter 4 - Bertemu dengannya
5 Chapter 5 - Mengenalmu
6 Chapter 6 - Panas
7 Chapter 7 - Memaafkan
8 Chapter 8 - menghampiri nya
9 Chapter 9 - Fitnah
10 Chapter 10 - Berpamitan
11 Chapter 11 - Kisah masa lalu
12 Chapter 12 - Langkah Baru
13 Chapter 13 - Berlatih
14 Chapter 14 - Malam Indah
15 Chapter 15 - Hanya Milikku
16 Chapter 16 - Tak Tertahankan
17 Chapter 17 - Mencurigakan
18 Chapter 18 - Pertunangan
19 Chapter 19 - Kaulah Keajaiban
20 Chapter 20 - Berkunjung
21 Chapter 21 - Amarah Kai
22 Chapter 22 - The executor
23 Chapter 23 - Rencana jahat
24 Chapter 24 - Persekutuan
25 Chapter 25 - Selangkah di depan
26 Chapter 26 - Pirate Baron
27 Chapter 27 - Kesepakatan yang merugikan
28 Chapter 28 - Menangkap Daryl
29 Chapter 29 - Kebenaran yang terungkap
30 Chapter 30 - Putra yang di rindukan
31 Chapter 31 - Ingin Bersama nya
32 Chapter 32 - Rowen dan Leon
33 Chapter 33 - Pesan Rahasia
34 Chapter 34 - Menyusun Rencana
35 Chapter 35 - Kabar Lanaris
36 Chapter 36 - Penyerbuan Richard Rowen
37 Chapter 37 - Kekalahan Rowen
38 Chapter 38 - Lana Menghilang
39 Chapter 39 - Kai Membuka mata
40 Chapter 40 - Rasa Sakit
41 Chapter 41 - Janji Temu
42 Chapter 42 - Dari hati ke hati
43 Chapter 43 - Tolonglah
44 Chapter 44 - Merindukan
45 Chapter 45 - Ken Berkunjung
46 Chapter 46 - Persyaratan Ken
47 Chapter 47 - Melihatnya dengan kecewa
48 Chapter 48 - Pernikahan Charlotte dan Ezra
49 Chapter 49 - Menyamar
50 Chapter 50 - Bocah itu putraku
51 Chapter 51 - Aku Terluka
52 Chapter 52 - Cerita Pahit
53 Chapter 53 - Amarah Ken
54 Chapter 54 - Perangkap
55 Chapter 55 - Pergi tanpaku
56 Chapter 56 - Pengorbanan
57 Chapter 57 - Kabar gembira
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Chapter 1 - Tak tahu arah
2
Chapter 2 - Ada yang Terpesona
3
Chapter 3 - Penggoda
4
Chapter 4 - Bertemu dengannya
5
Chapter 5 - Mengenalmu
6
Chapter 6 - Panas
7
Chapter 7 - Memaafkan
8
Chapter 8 - menghampiri nya
9
Chapter 9 - Fitnah
10
Chapter 10 - Berpamitan
11
Chapter 11 - Kisah masa lalu
12
Chapter 12 - Langkah Baru
13
Chapter 13 - Berlatih
14
Chapter 14 - Malam Indah
15
Chapter 15 - Hanya Milikku
16
Chapter 16 - Tak Tertahankan
17
Chapter 17 - Mencurigakan
18
Chapter 18 - Pertunangan
19
Chapter 19 - Kaulah Keajaiban
20
Chapter 20 - Berkunjung
21
Chapter 21 - Amarah Kai
22
Chapter 22 - The executor
23
Chapter 23 - Rencana jahat
24
Chapter 24 - Persekutuan
25
Chapter 25 - Selangkah di depan
26
Chapter 26 - Pirate Baron
27
Chapter 27 - Kesepakatan yang merugikan
28
Chapter 28 - Menangkap Daryl
29
Chapter 29 - Kebenaran yang terungkap
30
Chapter 30 - Putra yang di rindukan
31
Chapter 31 - Ingin Bersama nya
32
Chapter 32 - Rowen dan Leon
33
Chapter 33 - Pesan Rahasia
34
Chapter 34 - Menyusun Rencana
35
Chapter 35 - Kabar Lanaris
36
Chapter 36 - Penyerbuan Richard Rowen
37
Chapter 37 - Kekalahan Rowen
38
Chapter 38 - Lana Menghilang
39
Chapter 39 - Kai Membuka mata
40
Chapter 40 - Rasa Sakit
41
Chapter 41 - Janji Temu
42
Chapter 42 - Dari hati ke hati
43
Chapter 43 - Tolonglah
44
Chapter 44 - Merindukan
45
Chapter 45 - Ken Berkunjung
46
Chapter 46 - Persyaratan Ken
47
Chapter 47 - Melihatnya dengan kecewa
48
Chapter 48 - Pernikahan Charlotte dan Ezra
49
Chapter 49 - Menyamar
50
Chapter 50 - Bocah itu putraku
51
Chapter 51 - Aku Terluka
52
Chapter 52 - Cerita Pahit
53
Chapter 53 - Amarah Ken
54
Chapter 54 - Perangkap
55
Chapter 55 - Pergi tanpaku
56
Chapter 56 - Pengorbanan
57
Chapter 57 - Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!