Malam hari saat ini mereka sedang menyiapkan hidangan makan malam bersama. Setiap kelompok ada yang menjadi penanggung jawab untuk melaporkan setiap kegiatan atau memberikan info dari guru pendamping mereka.
Setiap info kegiatan yang direncanakan di rapatkan bersama ketua kelompok. Kali ini yang bertugas menjadi ketua kelompok adalah Yuju. Pilihan itu berdasarkan hasil undian. Pada saat undian yang keluar namanya Yuju.
Makan malam yang dihidangkan saat ini dengan pilihan ramen . Ramen adalah hidangan sup yang telah berkembang menjadi sangat populer dan dianggap sebagai buah bibir untuk makanan Jepang. Awalnya, sup dibuat dari tulang ayam, tapi dalam beberapa tahun terakhir, daging sapi, dan makanan laut juga digunakan dalam sup ini sehingga menciptakan beragam selera. Selain rasa garam, kecap dan miso yang khas, Ada juga jenis ramen mie dan sup disajikan secara terpisah, yang dikenal sebagai tsukemen.
Karena menurut mereka ini adalah menu yang paling simpel dan tak banyak memakan waktu. dan membuatnya pun cukup mudah.
"Taraaa masakan sudah jadi" Yuju dan Hyun membawa hidangan yang akan mereka santap malam ini. Sedangkan Arumaysa dan Hana sibuk menata barang-barang mereka.
"Wah kalian pandai sekali memasak" Puji Arumaysa pada Yuju dan Hyun sambil berjalan dan duduk didepan mereka. " Ya kalian bisa memberikan nilai pada kami, jika dinilai mulai dari angka tujuh sampai sembilan, maka mana angka yang akan kau berikan pada kami" Hyun
"Hemm ini tidak hanya sedap, tetapi sangat sedap, jika ada angka satu sampai seratus. Maka angka seratus yang akan aku berikan pada nilai masakan kalian" Hana berceloteh sambil menikmati satu suapan ramen itu kedalam mulutnya dan mengangkat jempol kiri sebagai tanda puas pada hasil masakan mereka
"Wah kalian sangat cocok jika dimasa depan membuka resto" Arumaysa menimpali ucapan Hana.
"Ini semua Yuju yang membuat resepnya, aku hanya tinggal membantu saja" Kata Hyun
"Ya ini semua resep dari ibuku, aku pernah melihat ibuku memasak ramen seperti ini. Padahal waktu itu aku tak sengaja hanya melihat saja. Ehh tak taunya sekarang berguna juga untukku belajar memasak" Kata Yuju saat itu
"Wahh ibumu pasti sangat pandai memasak " Kata Arumaysa
"Aku jadi ingin belajar memasak jika disaat seperti ini"
"Ya kapan hari ada waktu kita bisa belajar memasak bersama di asrama, aku akan mengajarkan semua resep dari ibuku kekalian" Ucap Yuju
***
Seorang lelaki tua berjalan menaiki tangga lantai dua hotel tempat Arumaysa berkemah di sana. Tiba-tiba perutnya merasa sesak satu tangannya memegang tangga dan satunya memegang perutnya. Sepertinya akan jatuh pingsan.
"Anda kenapa tuan" Arumaysa saat itu yang melewati tangga berjalan menuju kearah mini market yang ada di hotel itu.
"Tidak apa-apa nak hanya kelelahan saja" Kata bapak paruh baya itu. "Tapi sepertinya anda tidak baik-baik saja tuan, wajah anda sangat pucat"
"Apa anda mau beristirahat di hotel ini tuan" Tanya arumaysa dengan hati-hati. Bapak itu mengangguk sambil menahan sakit.
"Kalau begitu anda duduk dulu di kursi di sebelah sana tuan. saya akan membantu anda untuk berjalan kesana. Anda tidak boleh menolak tuan"
"Ayo" Arumaysa sambil menggandeng tangan bapak itu dengan hati-hati menuju kursi diujung.
"Apa anda sakit berat tuan yang sering anda tahan seperti ini??"
"Di bagian mana yang tuan rasakan sakitnya???" Pertanyaan Arumaysa bertubi-tubi dan tak memberi kesempatan bapak paruh baya itu untuk menjawab malah merasa seperti diperhatikan anak gadisnya.
Bapak itu tersenyum simpul sambil menjawab " Sebenarnya sakit saya batu ginjal nak, namun sudah berobat kemana-mana malah disuruh operasi"
"Lalu kenapa tuan tidak operasi saja seperti yang disarankan dokter itu, supaya tak kambuh sewaktu-waktu seperti saat ini." Protes Arumaysa, namun bapak paruh baya itu malah menggelengkan kepala tanda ia tak mau
"Kenapa tak mau" tanya Arumaysa lagi..tetapi bapak paruh baya itu malah tersenyum simpul
"Anda pasti punya alasan yang sangat kuat sehingga tak mau melakukan operasi itu"
"Betul sekali nak, itu semua karena saya takut meja operasi dan pisau, dan aku tidak siap dengan hasilnya jika aku suatu saat gagal melakukan operasi itu"
"Aku tidak sanggup kehilangan orang-orang yang aku sayangi telah menangisi kepergianku jika aku gagal operasi dan meninggal saat itu"
Arumaysa mendengarkan curhatan bapak paruh baya itu tanpa menyela ucapannya
*
*
"
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Jika umur sudah tua pasti ada saja hal yang di takutkan teruma dengan maut yang bisa kapan saja datang tanpa ia sadari dan sebelum itu terjadi pasti keinginan diri hanya ingin menghabiskan waktu dengan orang - orang yang ia sayangi.
2022-08-13
0