kemudian mereka dikagetkan dengan pintu yang dibuka.
"suami pasien??" tanya dokter.
"iya saya dok," jawab ayah.
"sepertinya anda kehilangan janin anda pak. kami harus melakukan pengangkatan rahim pasien karna membahayakan pasien kalau tidak segera diangkat." dokter itu menjelaskan kepada ayah.
danis hanya diam memikirkan ibunya.
"lakukan yang terbaik untuk istri saya dok." sahut ayah.
"baiklah pak kami segera melakukan operasinya." sahut dokter.
saat operasi berjalan ayah mengelus kepala danis sambil berkata. "pulang dulu antar mbak ami sekalian bawa perlengkapan ibu. kamu makan sekalian ganti baju ini kunci mobil." ayah seraya menyembunyikan kesedihannya dari danis.
"baiklah yah." sahut danis.
danis mengemudi dengan kencang.
"mas jangan ngebut ngebut mbak takut," mbak ami bicara ketakutan saat danis ngebut. tanpa menyahuti danis mengurangi kecepatannya. sesampainya dirumah danis menyuruh mbak ami menyiapkan seluruh keperluan ibu yang akan dibawa kerumah sakit.
seminggu kemudian
"ibu sudah sehat? tanya danis ketika baru datang dan melihat ibunya masih duduk diatas ranjang rumah sakit dan bersandar didada ayah.
"sudah donk ibu udah gak sabar masak dirumah makan sama anak ibu." sahut ibu.
Ayah kemudian memeluk ibu seraya berkata. "maafkan aku tidak bisa menjagamu dan calon anak kita."
ibu mengeratkan pelukannya dan menangis sambil berkata. "ibu yang salah yang tidak berhati-hati."
"sudahlah ini sudah menjadi kehendaknya." ayah berusaha menenangkan ibu dengan ucapannya.
"ibu ingat kelahiran danis, ibu ingat saat danis tumbuh dengan aktif itu sangat membuat ibu bahagia. ibu tak memungkiri kalau kehadiran danis tidak begitu diharapkan oma dan opa. entah kenapa oma dan opa begitu membenci danis dengan sikap nakalnya. ibu minta maaf nak tidak bisa membuat oma dan opa menyayangimu. oma dan opa lebih menyayangi sepupumu." ungkapan ibu.
danis terdiam sambil berjalan kearah ibu tak terasa air matanya menetes mendengar cerita ibu. danis teringat ketika kecil oma dan opa sering membentaknya. apalagi danis pernah dipukul dengan kayu hanya karna mainan kotor dan tidak sengaja menabrak sepupunya hingga jatuh dan terluka.
"sudahlah bu biarkan mereka memang membenciku namun danis benjanji akan tetap memperlakukan mereka dengan baik. danis akan tetap hidup dengan baik tanpa dukungan mereka." danis berkata sambil memeluk ibunya. suasana haru terasa diruangan itu.
tiba-tiba suara pintu terbuka.
"siang bu ayah." suara cempreng reva terdengar.
"siang va, billy." sahut ayah dan ibu bersamaan.
reva dan billy bersalaman dengan ayah dan ibu.
"sudah sehat bu?" reva kembali bertanya.
"sudah hari ini ibu sudah boleh pulang." jawab ibu.
"syukurlah bu." sahut reva.
sementara danis dan billy duduk disofa sambil makan buah yang ada dimeja dan memperhatikan reva dan ibu yang masih bercengkrama sambil tertawa entah apa yang mereka bicarakan mungkin tentang perempuan. he he
selang beberapa saat ayah pamit.
"ayah akan menyelesaikan administrasi setelah itu kita pulang." ucsp ayah.
"oke yah" sahut reva.
danis dan billy masih sibuk dengan handphone mereka masing masing.
mereka sampai dirumah danis menurunkan barang-barang dari mobil dibantu reva dan billy yang ikut pulang bareng. ayah membantu ibu dan memapah ibu sampai kamar. setelah meletakan barang -barang danis berjalan menuju kamar di ikuti billy dari belakang sedangkan reva berjalan kearah dapur berniat membuatkan mereka minuman bersama mbak ami.
"dan, tadi ada tugas biologi dan lusa sekolah akan mengadakan pemilihan osis. apa kau berminat?" tanya billy.
"entahlah bil aku perlu berpikir dulu, tapi sepertinya ak ingin ikut." jawab danis.
karena dulu waktu SMP danis tidak pernah ikut kegiatan OSIS sekolah.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Alya_Kalyarha
semangat nulisnya kk, udah aku like ya
kalau sempat mampir baliklah ke karyaku "sahabat atau cinta" dan "berani baca" tinggalkan like dan komen ya makasih
2020-06-02
0