Pagi terasa terburu-buru, danis yang sudah bersiap dari subuh harus membawa perlengkapan mosnya dengan kesulitan di kedua tangannya. bagaimana aku harus naik angkot dengan ini? dia bicara dalam hati.
" ibu.. ibu.. ibu.. bolehkah ak membawa mobil ibu untuk kesekolah." berbicara pada ibunya sambil berjalan menuruni tangga ke ruang makan.
"tidak." jawab ibunya.
"lalu aku bagaimana membawa ini semua bu?" tanya danis lagi.
"Ayah akan mengantarmu," ayahnya berkata sembari mengecup pipi ibunya dan meraih piring untuk sarapan.
"baiklah yah" danis pun berkata sambil menikmati sarapannya.
ditengah-tengah menikmati sarapan danispun berkata "kapan aku dibelikan mobil yah? temen-temenku udah punya semua lo."
ibunya tersenyum kecil memandang Ayahnya.. "itu yah anakmu udah gede udah minta mobil." ayahnya tersedak .. "uhuk uhuk.. nanti ya dan tunggu ayah punya uang." lagian itu tidak terlalu penting. kamu bisa ayah antar dan jemput.
padahal tidak sulit untuk ayahnya membelikan sebuah mobil. papanya pemilik sebuah perusahaan.
"tapi ayah aku udah gede pengen pergi sendiri gak diantar terus. billy udah dibeliin motor sama papanya." sahut danis dengan cemberut.
"ya pasti ayah belikan." tapi sabar ya ucap ayahnya sambil mengusap rambut danis.
setelah sarapan selesai kemudian danis dan ayahnya berangkat. sepanjang jalan danis masih cemberut.
ayahnya berkata.. "kamu harus sabar gak semua yang kamu inginkan harus terkabulkan begitu saja. ayah ingin kerja kau tymbuh menjadi laki-laki yang mandiri dan bertanggung jawab."
"tapi aku mau mobil yah." sahut danis.
"diam atau ayah tidak akan pernah memberimu mobil." ayahnya terlihat emosi saat menghadapi danis.
danis turun setelah sampai tanpa berpamitan hanya mengeluarkan barang perlengkapan mosnya. membanting pintu mobil dengan keras. ayahnya hanya mengelus dada. "hemmm sabar sabar anak laki-laki memang keras. seperti aku dulu."
sesampainya danis di sekolah bertemu dengan reva dan billy..
"hay are you ready" teriak billy.
"siaaaap" jawab danis dan reva.
mereka menggunakan atribut mos. topi yang terbuat dari karton, tas dari kain perca, serta tak lupa kalung nama mereka. mereka berbaris dilapangan sesuai kelompok yang sudah di bagi kemarin.
setelah semua murid baru berkumpul kepala sekolah membuka acara dengan sambutannya.
"selamat pagi anak-anak hari ini kita akan melaksanakan masa orientasi siswa baru semoga kalian semua menikmati acara ini dan betah menuntut ilmu disini. kepada kakak kelas yang akan membimbing saya harap kerja samanya. terima kasih acara ini saya buka." dug dug dug suara mikropon yg dipukul jari. kemudian ketua osis naik kepanggung untuk memberikan arahan.
"Selamat pagi. saya gilang selaku ketua osis akan memberikan pengarahan .. semoga adik-adik akan menikmati acara mos kita. adik-adik harap mentaati peraturan dan saya harap juga senior dengan bijak membimbing junior. salam semangat."
setelah gilang turun podium siswa baru dan kakak kelas menuju kelas yang sudah disediakan untuk kelompok masing-masing. Danis dan billy tetap satu kelompok mungkin karena ditakdirkan selalu bersama. dari Tk memang mereka bersama. sementara reva dikelompok lain.
tuk tuk tuk suara sepatu senior memasuki ruang kelas mereka. "pagi semua" suara salah satu senior. "pagi kak" sahut seluruh siswa dalam kelas itu.
"perkenalkan saya boby sebelah kanan saya wildan dan ini yg cantik sera." begitu boby memperkenalkan kedua temannya. "baiklah saya harap kalian memperkenalkan diri kalian sebelum kita memulai kegiatan kita." sambungnya.
setelah danis dan semua memperkenalkan diri mereka memulai kegiatan dengan serunya. ada yg mendapat hukuman. ada yg sambil lirik-lirikan karna suka pada pandangan pertama. beda dengan danis yg sedari rumah udah sebel sama ayah dan ibu karna permintaannya. dia terlihat cool pesonanya malah semakin terpancar karena kecoolannya itu. memang memsng danis sedikit dingin.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments