Tugas pertama berhasil

Malam semakin larut, pengunjung Cafe semakin ramai.

Setelah memesan beberapa menu makanan dan kopi, Cinta dan sahabat sahabatnya terlihat sudah asyik ngobrol berbagai topik.

"Heeii ada apa disana kok antri panjang?" tanya Susanti sambil menunjuk ke tempat pemesanan kopi.

"Cinta .... ayoooo ikut" teriak Mita yang sudah berlari ikut ngantri.

"Cinta ayoo! " teriak Mita sambil tangannya dilambaikan pada Cinta agar mengikutinya.

"Tuh Ta dipanggil Mita" tunjuk Susanti ke arah Mita.

"Hmm sebentar ya San." ucap Cinta.

Cinta pun akhirnya menghampiri Mita, "Ada apa? Ngapain disini? Kamu mau pesan kopi lagi?" tanya Cinta

"Bukan masalah kopinya, tapi yang bikin kopi nya tuh!" tunjuk Mita ke arah Barista.

Cinta menengok ke arah telunjuk Mita.

Cowok manis berkulit sawo bersih, dengan kumis dan brewok sedikit yang biasa disebut oleh Cinta dan teman temannya Jenis "Cowok Kotor" tapi bikin jantung berhenti sejenak bila melihatnya apalagi berdekatan. Matanya setajam mata Elang dan senyumannya maut. Bisa melemahkan seluruh otot otot tubuh.

"Cinta ... hai.... Cinta sadar dong!" Mita menggerak gerakan tangannya di depan wajah Cinta.

"Oh hai Mit .... itu?" Cinta benar-benar terpukau, cowok impiannya selama ini, saat ini ada di depan matanya.

"Iya benar, kamu tidak mimpi.Selera kamu bukan?!" senggol Mita.

"Banget .... bangettt" seru Cinta gemas.

"Hahaha" Mita terkekeh melihat sahabatnya yang biasa berlagak preman dan tidak butuh bantuan siapapun terutama lelaki akhirnya bisa bereaksi normal saat melihat cowok idamannya.

"Mit .... siapa dia? Kamu kenal?, Fakultas apa? Mahasiswa disini bukan?" tanya Cinta beruntun.

Sekali lagi Mita terkekeh melihat sahabatnya itu begitu antusias terhadap si Barista. Karena biasanya cowok-cowok keren dan tenar di kampus yang pada ngantri untuk dipilih Cinta hanya bisa gigit jari dan mengelus dada. Jangankan dipilih dilirik saja tidak justru klo terlalu terlihat sangat menginginkan dirinya malah dimanfaatkan oleh Cinta seperti Ryan tadi.

"Mit .... fakultas mana kok aku gak pernah tahu ya? seudik itukah diriku?" tanya Cinta polos

"Fakultas bahasa, anak baru." sahut Mita singkat.

"Fakultas bahasa, anak baru? ..." tanya Cinta memastikan pada Mita.

"Iya"

Cinta sempat berpikir sejenak "Fakultas Bahasa, anak baru? Hmm, bukannya .... Reyhan?" gumam Cinta

Mita tersenyum penuh arti melihat sahabatnya itu akhirnya memahami maksudnya.

"Itu Reyhan ?!" bisik Cinta pada Mita yang disambut anggukan meyakinkan oleh Mita.

"Oke aku yang ngantri! kamu temani Susanti saja aku yang pesankan kopi special. Yang bikin kopi nya yang special maksud aku" sahut Cinta terkekeh.

"Dasar! okay aku tunggu ya kopi specialnya lebih special lagi kalau kamu mampu membuat si Barista keren menghampiri meja kita." kelakar Mita. Ia yakin Reyhan tidak mungkin meninggalkan tempat. Karena sudah ada pelayan tersendiri untuk mengantarkan kopi pesanan ke pemesan kopi.

"Asyiapp" sahut Cinta sambil terkekeh bahagia. Fix cowok impiannya telah ia temukan.

"Hmm semakin mendekati giliranku kenapa perasaanku semakin berdebar tidak karuan begini ya?. Oh My God .... perasaan apa ini?!" batin Cinta.

Tanpa sengaja mata Reyhan dan Cinta bertemu. Reyhan pun sempat terdiam sesaat menatap Cinta.

Dan entah benar ditujukan padanya atau tidak, Reyhan sempat menganggukkan kepalanya pada Cinta.

Anggukan itu sempat membuat Cinta sedikit salah tingkah, mau membalasnya tapi tidak yakin ditujukan pada siapa anggukan kepala tadi.

"Mana mungkin ditujukan padaku, kami belum saling kenal. tapi kalau bukan untukku, untuk siapa anggukan tadi, Jangan-jangan ada pacarnya diantara barisan aku" pikir Cinta menerka-nerka.

Reyhan yang melihat Cinta kebingungan, tersenyum penuh arti. Untungnya ia memakai masker menutupi bibirnya hingga tidak menimbulkan kehebohan tersendiri.

Akhirnya tibalah giliran Cinta yang mendapat kesempatan untuk memesan kopi.

"Selamat malam, perkenalkan saya Reyhan apa yang bisa saya bantu?" tanya Reyhan ramah sambil bibirnya tersenyum dibalik masker.

"Ehm itu .... anu ...eehmm " gagu mendadak Cinta di depan Reyhan, membuat Reyhan berusaha menahan untuk tidak tertawa.

Seorang Cinta yang terkenal sebagai cewek mandiri tidak mau tergantung pada siapapun.

Hari ini dihadapannya bisa bersikap layaknya wanita biasa.

"Iya ... ?" Reyhan melayani dengan sabar .

"Itu aku pesan capuccino dua dan coffe late satu." ujar Cinta, setelah berhasil menguasai diri.

"Siapp. tunggu sebentar ya!" ucap Reyhan

Cinta sudah mengambil langkah akan kembali ke bangkunya bersama teman temannya tadi.

"Tunggu sebentar, coffe late special buat kamu, sudah selesai. Silakan menikmati" ucap Reyhan

"Untuk dua Capuccino nya nanti saya antar ke meja kamu." janji Reyhan.

"Benarkah? kamu sendiri yang antar ke meja aku? " tanya Cinta meyakinkan.

"Iya. ke meja kamu, boleh tahu mejanya sebelah mana ya?"

Cinta memberitahukan posisi meja mereka.

"Baiklah dengan siapa ini ya? "

"Cinta" sahut cinta singkat.

"Wow nama yang indah"

"Baik Cinta terima kasih ya atas pesanannya, ditunggu." sahut Reyhan ramah.

Kemudian Cinta pun kembali bergabung dengan teman-temannya.

"Nah nah tuh muncul Cinta, wow kok sudah dapat kopinya??" tanya Mita heran.

Cinta meletakan coffe late nya dengan perlahan di meja.

"Wuihhh canggih! Kok bisa langsung jadi nih ?" tanya Mita.

"Special donk ...." Goda Cinta.

Kedua sahabatnya saling berpandangan. Mereka kembali mengamati setiap orang yang pesan kopi tidak ada yang langsung membawa kopi pesanannya, selalu menunggu di mejanya masing-masing lalu pesanannya nanti diantar pelayannya.

"Kenapa? .... masih tidak percaya nih, kalau ini kopi special ? siapa dulu yang pesan" terang Cinta pura pura sombong. Dalam hati ia terkekeh .

"Sebentar lagi ada yang lebih special. Tunggu aja'" sambil memandangi kopi late yang ada di hadapannya.

"Ini karya hebat! tidak tega untuk meminumnya." ucap Cinta.

Teman-temanya tiba-tiba terdiam kaku.

"Sabar Mit .... San bentar lagi kopi kalian datang kok! tegang amat tuh wajah santai aja, Reyhan gak gigit kok!" cerocos Cinta.

Mita spontan menepuk dahi nya dan terdiam.Susanti pun langsung menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya lalu menunjuk ke suatu arah.

Cinta mengeryitkan dahinya berpikir sejenak melihat reaksi Mita dan Santi. Detik berikutnya ganti wajah Cinta yang tegang .

"Gunanya kopi itu diminum dan

dinikmati kalau cuman dipandang saja mending beli lukisan dinding aja, jangan kopi."

"Suara itu .... itu kan?!" Cinta langsung freeze tubuhnya kaku dan jantungnya berdetak dengan cepatnya.

"Permisi Cinta, ini sisa pesanan nya tadi, sudah klop ya?" ucap Reyhan sambil menaruh dua cangkir Capuccino.

"Diminum Cinta coffee late nya, kalau kamu sayang untuk meminumnya, ntar aku ajari bikin, jadi kamu gak perlu lagi ragu untuk meminum coffe late, karena kamu bisa bikin gambar apapun yang kamu mau. Kamu mau aku ajarin ?" tanya Reyhan.

"A .... aku?" gagap Cinta menjawab pertanyaan Reyhan.

"Iya kamu" Sambil menaikkan satu alisnya dan tersenyum pada Cinta.

Mita dan Santi kompak saling berpegang tangan.

"Silakan diminum Cinta, ntar kalau habis kamu bisa datang ke aku lagi. Nanti aku buatkan lagi. Aku tinggal tugas dulu ya ntar dimarahi boss kalau tahu aku ngobrol sama pengunjung Cafe." Lalu beranjak pergi dan meninggalkan senyuman manisnya.

"Wow .... wow .... wow seorang Reyhan bisa kamu buat bicara panjang lebar hebat euy" ucap kagum Santi.

"Menawarkan kursus privat membuat coffe late lagi. Oh My God.... Cinta beruntung nya.kamu" timpal Mita.

Cinta pun tidak bisa berbicara banyak, hatinya masih tertegun dan berdebar tak beraturan.

"Gila baru kali ini ada cowok yang membuat aku kelu dan lemas" batin Cinta.

Sesaat kemudian mereka bertiga pun sudah terlihat saling mendukung, bercanda dan mengolok-olok. Khas anak muda jaman sekarang bila berkumpul.

..................................................

Jam dinding menunjukkan pukul sepuluh malam .

Papa dan Mama Cinta tampak kuatir mereka berjalan mondar-mandir menunggu kabar tentang anaknya.

"Pa mungkinkah Zoe bisa menemukan Cinta?" tanya mama cemas.

"Bisa ma percayalah Zoe pasti bisa menemukan Cinta." jawab tegas papa.

Tak lana kemudian, terdengar notif dari ponsel papa.

Papa segera membuka ponselnya dan wajah nya langsung berubah gembira dan lega, tak diduga ada senyum mengembang di bibir papa.

"Ada apa pa?" tanya mama penasaran .

Papa menunjukkan foto foto yang dikirim Zoe tentang keberadaan Cinta.

"Bagaimana ma? puas? papa sudah menduga Zoe bisa kita andalkan untuk menjaga dan mengawasi Cinta, jadi besok kita bisa dengan hati tenang, meninggalkan Cinta sendiri disini." ucap papa.

"Iya pa, mama cuman berharap Zoe dan Cinta bisa berteman jadi tidak ada yang merasa diintimidasi." timpal mama.

Papa sudah membalas pesan singkat pada Zoe. Ungkapan rasa terima kasih dan pemberitahuan bahwa Zoe lulus tugas pertama, dan pekerjaan sesungguhnya bisa langsung dijalankan mulai besok.

Papa minta kepada Zoe, tiap saat laporan tentang keberadaan dan aktivitas anaknya dikirim padanya.

Dan Zoe pun menyanggupi nya.

.....................................................

Bagaimana kah sikap Cinta mengetahui mulai besok kehidupannya akan selalu dibayangi oleh seorang bodyguard?.

Bagaimana dengan hubungan Cinta dengan Reyhan apakah semakin dekat atau biasa saja.

yuk ikuti kisah selanjutnya.

Jangan lupa like komen hadiah hadiah lainnya serta Vote.

Terima kasih 🙏🌹❤️

Sambil menunggu up intip karya teman aku yang berjudul Kisah Cinta CEO dan Dokter Cantik.

Terpopuler

Comments

Selamet Fahrizi

Selamet Fahrizi

lanjut keren keren keren banget

2022-05-20

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

cinta dan temen2 nya gak kuat lihat cowok seksi😁

2022-05-01

1

Duwi Hariani

Duwi Hariani

lagi tor! jgan seuprit up nya 🤭😂😂

2022-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Penolakan Cinta
3 Persahabatan
4 Tugas pertama Zoe
5 Tugas pertama berhasil
6 Kabur
7 Bodyguard tersamar
8 Misteri keberadaan Zoe
9 Bodyguard Cemen
10 Pantai
11 Pungguk merindukan bulan
12 Terkuak
13 Jadian
14 Status sosial yang berbeda
15 Perintah papa.
16 Pendeklarasian Cinta.
17 Dendam Ryan
18 Pertarungan tak seimbang
19 Pertemuan yang gagal lagi
20 Menjenguk Reyhan.
21 kejutan dari papa dan mama
22 kejutan sekali lagi
23 Bertemu papa
24 Pengakuan Cinta
25 Pulang
26 mimpi buruk
27 Zoe kembali lagi
28 Pagi yang cerah
29 Terkejut
30 Bodyguard
31 Lega
32 lolos lagi.
33 Penolakan papa Cinta.
34 Menurut
35 Spaghetti favorit
36 Firasat
37 Cinta hilang
38 Mencari Cinta.
39 Pencarian
40 Terkejut
41 Cinta kabur.
42 Cinta hilang.
43 Healing
44 Kenangan masa kecil
45 Dimana kamu Cinta ?
46 Pertemuan tak terduga
47 Ternyata Alan
48 Resign
49 Cinta telah berubah.
50 Kenangan masa kecil
51 Mencari Zoe.
52 Terkejut
53 Keegoisan Cinta
54 Permintaan Maaf
55 Penyesalan.
56 Berkumpul kembali.
57 Kenyataan yang tersembunyi.
58 Tamu tak diundang
59 Bodyguard baru.
60 Hancur
61 Bukit Bintang.
62 Perasaan Tersembunyi.
63 Dendam
64 Kejutan di pagi hari
65 Kebahagiaan yang tertunda.
66 Pengumuman
67 Tuntutan sang ibu
68 Kejutan tak terduga
69 Kejujuran
70 Diganggu preman cemen
71 kembalinya sang bodyguard
72 Dikeroyok
73 Curiga
74 Cinta hilang
75 pencarian
76 Niat jahat Alan.
77 Lupa
78 Jogya
79 Lupa II
80 Pematangan rencana
81 Penyerbuan
82 penggebrekan
83 Tak sadarkan diri
84 keadaan terkendali.
85 emosi
86 merespon
87 Berkumpul kembali
88 Bahagia
89 Happy Day
90 kecolongan
91 Pesan Reyhan
92 Koma
93 Sadar
94 Selamat Tinggal
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Prolog
2
Penolakan Cinta
3
Persahabatan
4
Tugas pertama Zoe
5
Tugas pertama berhasil
6
Kabur
7
Bodyguard tersamar
8
Misteri keberadaan Zoe
9
Bodyguard Cemen
10
Pantai
11
Pungguk merindukan bulan
12
Terkuak
13
Jadian
14
Status sosial yang berbeda
15
Perintah papa.
16
Pendeklarasian Cinta.
17
Dendam Ryan
18
Pertarungan tak seimbang
19
Pertemuan yang gagal lagi
20
Menjenguk Reyhan.
21
kejutan dari papa dan mama
22
kejutan sekali lagi
23
Bertemu papa
24
Pengakuan Cinta
25
Pulang
26
mimpi buruk
27
Zoe kembali lagi
28
Pagi yang cerah
29
Terkejut
30
Bodyguard
31
Lega
32
lolos lagi.
33
Penolakan papa Cinta.
34
Menurut
35
Spaghetti favorit
36
Firasat
37
Cinta hilang
38
Mencari Cinta.
39
Pencarian
40
Terkejut
41
Cinta kabur.
42
Cinta hilang.
43
Healing
44
Kenangan masa kecil
45
Dimana kamu Cinta ?
46
Pertemuan tak terduga
47
Ternyata Alan
48
Resign
49
Cinta telah berubah.
50
Kenangan masa kecil
51
Mencari Zoe.
52
Terkejut
53
Keegoisan Cinta
54
Permintaan Maaf
55
Penyesalan.
56
Berkumpul kembali.
57
Kenyataan yang tersembunyi.
58
Tamu tak diundang
59
Bodyguard baru.
60
Hancur
61
Bukit Bintang.
62
Perasaan Tersembunyi.
63
Dendam
64
Kejutan di pagi hari
65
Kebahagiaan yang tertunda.
66
Pengumuman
67
Tuntutan sang ibu
68
Kejutan tak terduga
69
Kejujuran
70
Diganggu preman cemen
71
kembalinya sang bodyguard
72
Dikeroyok
73
Curiga
74
Cinta hilang
75
pencarian
76
Niat jahat Alan.
77
Lupa
78
Jogya
79
Lupa II
80
Pematangan rencana
81
Penyerbuan
82
penggebrekan
83
Tak sadarkan diri
84
keadaan terkendali.
85
emosi
86
merespon
87
Berkumpul kembali
88
Bahagia
89
Happy Day
90
kecolongan
91
Pesan Reyhan
92
Koma
93
Sadar
94
Selamat Tinggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!