Sinar matahari pagi berusaha menyapa penghuni bumi dengan begitu ramah.Angin sepoi-sepoi mulai menyentuh wajah Cinta seolah -olah mencoba untuk membangunkannya dari tidur pulasnya.
Cinta semalam menangis tanpa henti hingga akhirnya kelelahan dan tertidur.
kringgg....kringgg
Bunyi jam weker di kamar Cinta berbunyi begitu keras.
Dengan sedikit tergesa-gesa Cinta menyambar handuk dan langsung menuju ke kamar mandi untuk melakukan kegiatan rutinnya di kamar mandi.
Setelah selesai mandi lalu ia menenteng tas kecil kemudian ia keluar kamar.
Dan sekali lagi untuk kedua kalinya Cinta terkejut dengan keberadaan kedua orangtuanya. yang masih ada di ruang makan.
Cinta melihat ke arah jam tangannya.
"Tumben jam segini mama papa masih dirumah." pikir Cinta.
Tak sengaja saat menyiapkan sarapan, mama melihat Cinta menuruni tangga.
"Pagii Cinta, bagaimana tidurmu semalam? nyenyak?" mama mencoba untuk mengambil alih perhatian Cinta kembali.
Cinta semakin was was, sekilas Cinta melihat papanya sedang sibuk dengan berkas berkas yang ada dihadapannya.
"Pagi pa ...ma" sapa Cinta.
"Pagi....Cinta nanti kamu pulang jam berapa?" sambil melihat beberapa file, papa Cantika melirik dirinya.
"Hmm mungkin jam dua an pa, kenapa?" tanya Cinta sambil lalu dan mencomot tempe goreng ibu.
"Ih biasa ya, main comot cuci tangan dulu sana,!" perintah ibu
"Siap ma" sambil mulut tetap mengunyah .
"Cinta...duh anak gadis mama yang rapi dan sopan donk kalau makan " mama berusaha mengingatkan dirinya
"Cinta duduk sini sebentar, ada yang mau papa bicarakan." panggil papa Cinta.
"Papa mama gak ngantor,?" tanya Cinta serius, tidak biasanya orang tuanya jam segini masih berada di rumah.
"Cinta nanti siang sepulang kamu kuliah, kamu temui papa ya?"pesan papa Cinta.
"Papa mama sudah bilang kemarin, besok lusa kami berangkat ke Singapura. Kantor cabang disana butuh diawasi langsung ada beberapa permasalahan keuangan akhir-akhir ini.Bila semua sudah berjalan normal kembali barulah kami pulang ," jelas Papa.
"Karena itulah Cinta, papa mama ingin memastikan kamu selalu dalam keadaan baik-baik saja, takutnya lawan bisnis papa bila mengetahui kamu sendirian, akan mencoba menyakitimu"
"Jadi sudah papa mama putuskan untuk selalu memantau dan mengawasimu dan menjagamu dua puluh empat jam. Dan karena kami berada jauh dari sini, tugas mengawasi dan menjaga itu hanya bisa dilakukan oleh seorang bodyguard. Karena itulah papa sudah menyewa bodyguard yang sesuai dengan duniamu ." jelas papa Cinta
"Oh noo , papa mulai lagi" sambil salah satu tangannya ditaruhnya diatas kepalanya.
"Cinta kamu tahu kan si Zoe ?" tanya papa berusaha membuat anaknya ingat
"Zoe anak asuh papa ?" jawab Cinta.
"Tepat sekali ! dan dialah yang akan menjadi bodyguard kamu.nantinya." ungkap papa.
"Haaaa papa tidak salah pilih ? pertama Cinta tidak butuh Bodyguard, dua Zoe masih bocil pa! mana mungkin bisa melindungi Cinta? yang ada ntar Cinta yang akan jadi bodyguard nya si Zoe hadehh papa aneh-aneh saja " seru Cinta.
"Temui si Zoe dulu, papa pengen liat apa komentar kamu setelah kamu bertemu Zoe." senyum menggoda papa samar terlintas.
"Tidak... pa. .. tidak! sekali Cinta bilang tidak ya tidak. Cinta tidak butuh Bodyguard apalagi bodyguard bocil.," sahut Cinta sambil berlalu dari hadapan papanya.
"Cintaaa ... sarapan dulu!" panggil mamanya.
"Cinta sudah kenyang ma ...," dan terus melangkah meninggalkan kedua orangtuanya.
..................................................
Dengan masih emosi Cinta melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
"Gila! gila .... ide menyewa bodyguard aja sudah gila, makin gila jadinya bila bodyguard yang disewa ternyata bocil ingusan anak kemarin sore." sungut Cinta.
"Bagaimana mungkin papa lebih percaya pada bocil, untuk menjaga aku daripada anaknya sendiri yang sudah beberapa kali juara dalam berbagai kejuaraan bela diri ... ampunn deh ide siapa sih ini sebenarnya papa atau mama? Kalau hanya ingin membantu memberi pekerjaan pada tuh bocah beri saja kerjaan lain sopir kek atau penjaga rumah, jangan jadikan bodyguard aku. Siapa nantinya yang dijaga sama dia? Yang ada ntar aku yang jagain dia! sebell !" gerutu Cinta.
Sesampainya di tempat gym, Cinta langsung berlatih yang berat.Ingin rasanya ia menghilangkan kemarahan dan ketidakterimaan akan keputusan papanya.
Cinta merasa mampu tanpa bodyguard di hidupnya,ia sudah bisa menangani apapun sendiri .
Sejak kecil Cinta sudah terlatih untuk hidup mandiri , kuat dan tidak tergantung pada orang lain terutama lelaki .Beberapa jenis bela diri pun ia sudah kuasai dengan sangat baik.Jadi jangan coba-coba berbuat sembarangan padanya kalau tidak ingin di tendang melintir olehnya.
..................................................
Setelah selesai berolah raga Cinta melajukan mobilnya menuju rumah sahabatnya Susanti.
"Hai Ta, angin apa nih pagi-pagi membawamu ke rumahku," tanya Susanti heran.
"Hmm, malas pulang San," Cinta pun langsung mengambil minum yang disuguhkan padanya, lalu meminumnya.
"Hei ada masalah apa sih, kok tumben, seorang Cinta Berliana wajahnya muram,?" sindir Susanti kepo.
"Tahu gak ... tiga hari lagi papa dan mama aku berangkat ke Singapura untuk mengelola kantor cabang disana."
"Oh ya ...? lalu kamu juga ikut dengan mereka.?" selidik Susanti.
"No ... aku tetap kuliah disini tapi, orang tua aku ---- " Cinta tidak melanjutkan kalimatnya.
"Orang tua mu kenapa?" Susanti makin penasaran, melihat reaksi Cinta yabg terkesan kesal dan marah.
"Papa berencana selama mereka di Singapura, ia akan menyewa seorang bodyguard buat aku," lirih Cinta memberitahu Susanti.
"Apaa! Papa kamu sewa bodyguard,?? untuk apa?" Susanti benar - benar bingung dan menggaruk garuk kepalanya.
"Helloo, dapat ide dan masukan darimana sih papa kamu, sampai berpikir kalau kamu membutuhkan seorang bodyguard."
"Padahal kamu kan juara karateka, Wushu, jujitsu dan Aikido, kok Bodyguard ??" gumam Susanti tak habis pikir
"Tuh kan ... tuh kan ? jadi bukan hanya aku kan yang punya pemikiran seperti itu.Kesannya sia sia dan aneh. betul kan?" seru Cantika mencari pembenaran diri.
"Sabar Cinta ,mungkin itu bentuk kasih sayang kedua orang tuamu pada dirimu, maklum kamu kan anak tunggal " terkekeh lirih Susanti membayangkan sahabatnya dimana-mana diikuti seorang bodyguard.
"Ah tau ah pusing! Dan lebih gilanya lagi, kamu tahu ,siapa yang akan disewa papa sebagai bodyguard aku?" tanya Cinta
Susanti mendekat dan menyatukan kedua alisnya untuk fokus mendengar siapa yang terpilih menjadi bodyguard Cinta.
"Siapa nih? Bapak-bapak atau seusia dengan kita?" tanya Susanti lebih lanjut .
"Bodyguard yang akan disewa Oleh ayah adalah ----"Cantika menghentikan kalimat nya sendiri
"Siapa?" desak Susanti .
"Zoe anak asuh papa."malas rasanya Cinta bila mengingatnya.
"Haa kok aku gak tahu kalau kamu punya saudara asuh?" tanya Susanti penasaran.
"Aku sendiri juga belum pernah bertemu dengan Zoe, papa menjadi orang tua asuh Zoe sejak ia masih Sekolah Dasar.
Sampai sekarang pun aku belum tahu bagaimana rupa Zoe.Hanya saja papa pernah bercerita sekarang anak asuhnya itu calon sarjana, anaknya pintar, dan sopan tapi kasihan kedua orang tua nya sudah tiada."jelas Cantika
"Hmm jadi penasaran.Si Zoe adik kelas kita atau?"
"Iya selisih dua tahun lebih muda denganku kata papa.," jawab Cinta.
"Makin penasaran nih,"ujar Susanti sambil tangannya menopang di dagu.
"Ahh sudahlah yuk kita berangkat ke kampus, siapa tahu kita bisa bertemu Reyhan. lebih bikin penasaran daripada di Zoe." Ajak Cinta.
"Hahahaha, ternyata penasaran juga kan dengan si Reyhan," ucap Susanti .
"Hayukklah siapa takut, Reyhannn tunggu kami!" seru Susanti .
...........................................
yukk beri support donk
like komen favorit dan hadiah hadiah lainnya ya biar Thor semangat terus untuk nulis
Terima kasih ya buat yang sudah jadikan favorit.
Happy Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Mdesta Elansyah
baru nyimak??
2022-10-03
1
Lita
bunga untuk mu cinta
2022-05-19
1
mimin
senangnya punya sahabat yang mengerti kita
2022-05-11
1