Dari hasil rapat, mereka akan memindahkan anak cabangnya yang di Swiss ke New York. Dan benerapa staff harus ikut pindah ke sana. Karena itu mau tidak mau Cyntia harus pindah kerja. Karena hanya di perusahaan itu saja yang sesuai dengannya. Gajinya besar. Karyawannya baik. Yang terpenting banyak karyawan pria yang tampan. Itu saja.
"Stella kita harus berpisah. Kantorku pindah ke New York. Jadi aku harus ke sana. Kau jangan rindu aku yah. Nanti kalau rindu biar aku yang ke sini." ucap Cyntia yang melapor kepindahannya pada Stella sahabatnya. Mereka tinggal di satu apartement.
"Kenapa jauh sekali. Kalau aku ingin cuci mata, siapa yang akan menemaniku?" tanya Stella dengan mulut krucutnya.
"Aku akan carikan pria New York, mereka terkenal romantis sayang." ucap Cyntia dengan senyum nakalnya. Kedua wanita ini suka sekali tebar pesona dengan pria-pria tampan. Tapi mereka tau batasannya. Hanya Make out saja. Seperti itu.
"Kenapa pindah sih? Apa aku perlu pindah kerja ke perusahaanmu saja?" madu dan lebah. Ibarat perumpamaan mereka ini seperti itu.
"Kau benar. Kita sexy, cantik siapa yang tak suka? Sekali kedip. Nempel." ucap Cyntia sambil memperagakannya. Dan keduanya tertawa dengan menutup mulutnya. Jika salah satunya tak ada pasti sepi. Mereka saling mengisi tapi tak bisa saling masuk. 🤭
"Hanya satu koper?" tanya Stella yang sedang membantu Cyntia berkemas.
"Disana termasuk negara fashion sayang sama seperti Paris. Pakaian di sana lebih bagus dari pada di sini. Banyak juga yang kurang bahan." kedua wanita ini memang sama-sama gila.
Cyntia tak punya keluarga selain Stella. Mereka di pertemukan saat sedang bekerja di perusahaan yang sama. Tapi akhirnya mereka sama-sama pindah kerja. Hanya tempat tinggal masih tetap satu atap.
Stella selalu memberinya semangat juang. Meski hidupnya seperti itu tapi dia ingin sebuah keluarga. Keluarga yang utuh. Tak seperti dirinya yang di buang oleh orang tuanya.
Hari ini sebelum berangkat ke New York Cyntia akan berpamitan dengan beberapa temannya yang tak bisa ikut ke New York
"Tio, aku pergi hari ini." Tio salah satu penggemarnya yang suka sekali menempel pada Cyntia.
"Tak bisakah kau tetap di sini saja sayang? Jika aku ingin bertemu denganmu aku harus merogoh kocek dulu." ucap Tio yang memainkan rambut panjang Cyntia. Sedang Cyntia malas mendengarnya. Jika ada niat pasti bisa. Bukannya begitu?
"Kalau begitu kita tak perlu bertemu saja." jawab Cyntia dan memilih berpamitan dengan teman wanitanya.
Cyntia tak terlalu punya banyak teman. Karena dia tak suka dengan teman yang makan teman. Dia lebih memilih berteman tapi mesra saja dengan banyak lelaki. Itu lebih menguntungkan dirinya.
Bukannya murahan. Tapi memang seperti itu. Meski para lelaki tujuannya satu jika bertemu dengan wanita seperti Cyntia yang sexy. Tapi mereka tak pernah memakan temannya sendiri.
PENGUMUMAN
Hai kakak..
Jangan pernah bosan sama novel othor ya kak.
Ceritanya selalu aku buat latar kehidupan luar negeri,
Jalan ceritanya juga gag terlalu ribet kayak sinetron.
Konfliknya ngalir aja waktu othor nulis dan itu sesuai imajinasi othor aja.
Dan jangan lupa juga mampir ke Novel yang lain yah kak. 🥰
● My Hero My Love (Jake dan El)
● Daniella (Ella dan Victor)
● I can't stop thingking about you (Anak ke dua Jake dan El ~ Ariel dan Cyntia)
Maaf ya kalau ada yang tidak sesuai. Karena othor masih baru di sini.
Terima kasih 🙏🙏
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments