Cinta Terakhir Anna
Hujan rintik – rintik membasahi seputaran jalan Di sudut kota pelajar malam itu.. akan tetapi rintikan hujan tidak menghentikan laju kendaraan yang berlalu lalang... terlihat di salah satu mall yang masih berada di jalanan kota tampak lima orang gadis yang tertawa riang seraya memilah pakaian - pakaian yang di gantung di salah satu butik.
“Cocok gak nih buat aku?” tanya Anna kepada teman -teman kontrakannya.
Anna gadis cantik berkerudung serta bertubuh mungil berkulit putih dengan wajah khas oriental yang semakin menambah keimutannya.
“Bagus An cocok banget warnanya sesuai sama warna kulitmu” ucap mbak Mita.
Mbak Mita adalah teman satu kontrakan anna.. dia paling tua usianya sekarang sudah duduk di semester atas..dan sudah bertunangan dengan seorang abdi negara.
“Gak An aku gak suka terlalu soft jadi kelihatan pucet kalau dipake kamu” sahut Dila dan Nia bebarengan.
Dila dan Nia teman satu kontrakan Anna mereka ber dua satu angkatan dengan Anna kalau Nia satu jurusan dengan Anna sedangkkan Dila satu fakultas beda jurusan dengan Anna.
“Biarin aja sih orang Anna kayaknya suka.. baju itu dipake kalau kita nyaman makenya kalau gak Nyaman ngapain dipake” seru Deby.
Deby teman satu kontrakan Anna juga, Anna paling deket dengam Deby karena dari ke empat sahabatnya Deby lah yang paling care dengan Anna, Deby satu fakultas dengan Anna akan tetapi beda jurusan Deby satu jurusan Dengan mbak Mita dan Dila.. Deby masih jomblo dia bilang pacaran itu buang-buang waktu dan energi tambah lagi buang-buang duit .
“Okelah aku ambil aja soalnya aku suka warna dan bahannya adeem cocok dipake buat kuliah” anna berucap kepada ke empat teman – temannya.
Setelah menentukan pilihan ke lima sahabat tersebut berjalan ke arah kasir, tiba -tiba hp Anna berdering anna meraih hp yang berada di tas nya, dilihat layar hp nya nomer tidak dikenal.
“Siapa sih” gumam Anna seraya me reject panggilan tidak dikenal.
Selang beberapa detik hp anna bunyi lagi.
“Siapa sih An?”tanya mbak Mita.
“Gak tau mbak” jawab Anna.
“Angkat an barangkali penting” ucap Deby.
Akhirnya Anna pun mengangkat panggilan telpon yang dari tadi berdering.
“Hallo assalamualaikum” jawab Anna
“Waalaikumussalam Anna” ucap seorang gadis diseberang sana.
Beberapa saat anna menerima panggilan telfon tiba-tiba tubuhnya menegang alisnya bertaut dan terlihat butiran-butiran bening menetes di pipi mulusnya, Anna pun memutuskan panggilan telfon dan terisak, teman-temannya bingung melihat anna yang tiba-tiba menangis.
"An kamu kenapa?” sahut mereka bersamaan karena cemas melihat kondisi Anna.
“Aku mau pulang aku mau pulang” lirih Anna disertai isakan tangis.
“Oke An kita pulang sekarang”jawab Deby dengan cemas.
Akhirnya rencana mereka buat belanja gagal karena melihat kondisi Anna yang tiba-tiba menangis.
Laju mobil pink milik Anna yang dikendarai Dila terlihat kencang karena dimobil ana makin kencang tangisnya.
Sesampai di kontrakan Deby mengambilkan segelas air hangat untuk meredakan emosi anna.
“Minum dulu An biar kamu reda” ucap Deby.
Anna meraih gelas yang disodorkan Deby dan meminumnya, selesai minum anna berucap “Maaf ya teman -teman rencana shopping hari ini gagal gara-gara aku”.
“Itu gak penting An, kamu kenapa sebenarnya kami jadi panik liat kamu seperti tadi” tanya mbak Mita.
“Deni selingkuh mbak.. tidak tapi tepatnya aku selingkuhannya Deni” ucap Anna dengan suara gemetar.
“Apaa” jawab mereka bersamaan.
“Maksud kamu apa An?”tanya Nia.
“Deni sudah bertunangan dan Deni juga pacaran dengan aku” jawab Anna.
“Tadi yang menghubungiku tunangan Deni dia bilang kalau aku gak segera ninggalin Deni dia ngancem aku akan nyakitin aku” tutur Anna.
“Ya allah trus kamu jawab apa An?” tanya mbak Mita.
“Aku jawab jujur aku kaget kalau Deni sudah bertunangan karena selama ini Deni tidak pernah menunjukan kalau dia sudah bertunangan, akupun menyampaikan.. kalau memang mbak tunangan Deni ak dengan ikhlas mundur mbak karena aku bukan tipe orang yang akan merebut milik orang lain, ini bukan ketakutanku atas ancaman mbak lantas saya mundur.. saya mundur karena saya paham perasaan mbak sebagai sesama wanita” tutur Anna kepada teman-temannya.
Hujan malam ini makin deras dan cuaca menjadi lebih dingin seperti menggambarkan suasana hati Anna.
Malam makin larut anna masih menangis dan terisak .. teman-teman sudah terlelap dalam buaian mimpi dikamar mereka masing-masing kecuali Deby.. Deby dengan setia menemani Anna tapi karena sudah terlalu larut mata Deby enggan untuk berkompromi dan akhirnya menyerah juga untuk tertidur disisi Anna.
Anna masih menangis sambil menatap hp yang dipegangnya, sampai detik ini deni sama sekali tidak menghubunginya dan anna pun enggan untuk menghubungi terlebih dahulu.. Anna takut sangat takut kehilangan deni karena Deni adalah calon mantu idaman ke dua orangtua anna selain mapan deni juga berasal dari satu daerah dengan anna.
Jarak usia Anna dengan Deni tiga tahun diatas Anna Deni sedang melanjutkan s2 managemen di salah satu perguruan tinggi bonafit dikota pelajar ini selain kuliah deni juga dikenal pengusaha kuliner muda yang sukses cabangnya sudah banyak menjamur di kota tersebut, Deni sangat royal ke Anna tanpa Anna minta Deni selalu kasih apa yang membuat anna senang.. termasuk hp dan rutin transfer uang tiap bulan ke anna sekalipun anna menolak tetap deni berikan.
Yang bikin Anna sakit baru sebulan yang lalu Deni memberikan Anna cincin berlian,dan deni berucap itu bukti keseriusan Deni ke Anna sungguh bagai tersambar petir kebahagian yang Anna rasakan tiba-tiba menghilang.. akan tetapi keputusan harus segera Anna ambil, jam menunjukan pukul 01.15 wib mata Anna makin berat karena menangis tiada henti dan akhirnya anna pun tertidur pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
maulana ya_manna
mampir thor
2023-09-11
1
Kartika Setiawan
lanjuuut...
2022-04-27
0
Arinda Tymfani U.K
lamjut tor
2022-04-25
0