Kini tepatlah hari ini adalah hari di mana pernikahan Nyonya dan Tuan Abraham yang ke-8 tahun.
Usia Tuan Abraham telah menginjak 33 tahun dan Nyonya Jeslyn berusia 30 tahun.
Mereka melakukan Honeymoon ke luar negeri untuk yang sekian kalinya agar mereka bisa menghabiskan waktu berdua, supaya pikiran istrinya bisa dialihkan serta tidak banyak bersedih lagi mengingat perkataan ataupun saran dari dokter tersebut.
Di Cappadocia Turki
Tuan Abraham dan Nyonya Jeslyn sedang bersenang-senang melihat pemandangan serta balon udara yang beterbangan tepat di atas kepala mereka.
Namun ada satu titik yang menjadi pusat pandangan Nyonya Jeslyn saat ini.
“Mas lihatlah ke arah situ” ucap Nyonya Jeslyn sambil menunjuk ke arah pandangannya.
Seketika pandangan Tuan Abraham terfokus pada apa yang dilihat oleh istrinya tersebut.
“Mengapa anak itu sendirian? Di mana kedua orang tua mereka sayang” ucap Tuan Abraham dengan wajah bingungnya.
“Ayo kita ke sana mas, siapa tahu saja mereka tersesat di sini dan terpisah dari keluarganya” ajak Nyonya Jeslyn dengan sedikit berlari ke arah anak tersebut.
Tuan Abraham yang melihat istrinya sedikit berlari langsung mengejarnya dan siap siaga untuk menjaga istrinya dengan baik.
Tepat di samping batu besar ada 2 anak laki-laki yang sedang duduk sambil menangis.
“Hikss.. ke-kenapa mereka tega dengan kami” suara tangis anak tersebut.
“Hiks.. apa salahku dan adikku sampai mereka membuang kami disini hiks..” ucap sang kakak saat memangku adiknya.
Tak lama kemudian datanglah suami istri yang tadi sempat berlari untuk mencapai tempat ini.
“Hai sayang di mana keluargamu?” tanya Nyonya Jeslyn kepada anak tersebut.
“Hiks.. aku ti-tidak punya si-siapa siapa lagi hiks..” ucap sang kakak tersebut sambil ketakutan.
“Oekk.. oekk.. hiks..” suara tangis sang adik.
Tuan Abraham langsung mengambil alih anak kecil yang ada di pangkuan kakaknya yang ikut menangis.
“Cup cup.. sayang sudah ya jangan menangis lagi” ucap Tuan Abraham mencoba menenangkan sang adik.
Kemudian sang adik pun terdiam dan menatap dalam Tuan Abraham.
Tuan Abraham yang merasa ditatap oleh sang adik pun tertawa.
“Haha.. kau sangat nakal ya boy. Berani sekali kau menatapku seperti itu hem” ucap Tuan Abraham dengan tertawa kecil dan menggendong sang adik sambil berputar-putar.
Sang adik pun berhenti menangis dan tertawa bahagia melihat aksi Tuan Abraham yang membuatnya seperti sebuah pesawat terbang.
Sang kakak dan Nyonya Jeslyn yang melihat aksi mereka pun terdiam dan tersenyum manis sampai akhirnya sang kakak menyudahi tangisnya.
“Bolehkah kami mengetahui nama kalian” ucap Nyonya Jeslyn lalu mengusap sisa air mata di muka sang Kakak.
“A-aku..” seketika sang kakak menundukkan kepalanya.
“Loh kok menunduk, coba lihat sini sayang. Kamu tidak usah takut kami orang baik kok percayalah” ucap Nyonya Jeslyn berusaha menenangkan sang kakak yang merasa ketakutan.
Pada akhirnya Tuan Abraham telah selesai bermain bahkan sang adik pun tertidur pulas di pelukannya.
“Sudah sayang kita bawa dulu mereka ke hotel, hari sudah sore kasihan mereka butuh istirahat” ucapan Tuan Abraham dengan mengecilkan sedikit suaranya agar sang aduk tidak terganggu tidurnya.
Hampir setengah jam mereka membujuk sang kakak agar mau ikut bersama mereka ke hotel untuk beristirahat dan akhirnya sang kakak menurut demi sang adik yang masih terbilang sangat kecil.
Di Hotel Turki
Mereka telah sampai lalu turun dari mobil dengan Nyonya Jeslyn yang mengendong sang adik dan Tuan Abraham yang menggandeng tangan sang kakak serta membawa beberapa tas belanjaan.
Masuklah mereka ke dalam hotel dengan menaiki lift menuju lantai 10.
Ting..
Suara pintu lift berbunyi dan terbuka lebar menandakan mereka telah sampai di lantai 10. Kemudian mereka semua keluar dari lift dan berjalan menelusuri lorong kamar hotel.
Tepat di depan kamar hotel No. 100 Tuan Abraham menempelkan kunci kamar dan membuka pintu kamar lebar agar mereka semua masuk.
Sang kakak dan adik pun sudah dibelikan beberapa pakaian saat mereka ingin kembali ke hotel, mereka mampir terlebih dahulu ke tempat pakaian anak-anak dan toko mainan.
Nyonya Jeslyn sangat terlaten mengurus kedua anak yang mereka temukan tadi dengan membersihkan tubuh sang adik lalu menggantikan pakaiannya.
Tak lama kemudian sang balita tertidur pulas dengan botol susu yang ada di mulutnya.
Bahkan Tuan Abraham sendiri saat keluar dari kamar mandi dibuat sangat terkejut melihat aksi istrinya yang bisa mengurus anak-anak itu, padahal istrinya sendiri belum ada pengalaman sedikit pun tentang cara mengurus anak kecil itulah yang saat ini ada di dalam pikiran Tuan Abraham.
Kini jiwa dan sifat keibuan Nyonya Jeslyn sudah muncul seketika, entah bagaimana dan kenapa tiba-tiba saja semua begitu saja keluar dari dalam dirinya.
Kini gantian sang kakak yang di mandikan oleh Nyonya Jeslyn dengan sangat lembut lalu menggantikan pakaian mereka agar terlihat sangat rapih dan wangi.
"Wah kalian ternyata tampan-tampan sekali ya" ucap Nyonya Jeslyn dengan rasa kagum nya melihat penampilan mereka saat ini.
"Bagaimana denganku sayang, apa aku lebih tampan dari mereka hem.." goda Tuan Abraham kepada istrinya.
"Tidak, merekalah yang lebih tampan dari mu mas" ucap spontan Jeslyn membuat Abraham cemburu.
"Aaaa.. sayangg" suara rengekan Abraham membuat sang kakak tertawa.
"Pokonya tidak mau, aku harus lebih tampan dari mereka titik" ucap Abraham dengan wajah yang ditekuk.
"Mana bisa begitu Tuan, kan Nyonya sendiri yang bilang kalo kita paling tampan wleeee.." satu ledekan spontan keluar dari mulut sang kakak.
"Yakk.. dasar anak menyebalkan awas saja kamu lihat ini" ucap Abraham langsung menangkap aang kakak dan menggelitiki nya.
"Haha.. geli Tuan haha.. ampun" tawa sang kakak pecah merasakan geli ditubuhnya akibat ulah Abraham.
"Haha.. mas sudah lah kasian dia nanti bisa-bisa ngompol loh" tawa Jeslyn terdengar sangat bahagia.
"Biyarkan saja sayang dia harus aku kasih pelajaran" terus menggelitiki sang kakak.
Sampai akhirnya saat ini kedua anak tersebut telah tertidur pulas dengan sang adik yang memasang muka lucu nya.
Nyonya Jeslyn dan Tuan Abraham duduk di pinggir kasur.
“Orang tua mana yang tega sekali membuang kalian seperti ini, bahkan kalian masih terbilang sangat kecil” terdengar suara lirih Nyonya Jeslyn serta bersamaan dengan air mata yang menetes.
Tuan Abraham yang menyadari istrinya yang sedang menangis itu langsung mencoba menenangkan emosi istrinya.
“Stt.. sayang jangan menangis lagi ya, kasihan nanti mereka semua terbangun loh” ucap Tuan Abraham sambil mengelus kepala istrinya.
“Lebih baik kamu bersih-bersih dulu ya, biar aku yang menjaga mereka” sambung Tuan Abraham yang hanya diangguki oleh Istrinya.
“Ya sudah aku mandi dulu mas” jawab Nyonya Jeslyn dan langsung pergi ke arah kamar mandi.
Tuan Abraham yang melihat kedua anak-anak tersebut yang tertidur pulas merasa sangat kasihan dan hanya bisa mengelus kepala mereka penuh kasih sayang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung....
Terima Kasih sudah mau membaca novel pertamaku ini.
Jangan lupa like, komen, dan subscribe semua..
See you again bye-bye .. 🤗
Warning!!!
Dilarang bom like tanpa membaca terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
👑🇷🇦🇹🇺 ᵗʸᵖᵒ
Cappadocia cuy 😀😀
2022-04-09
0
Fenny {Hiatus}
semangat thor!
2022-04-02
1
DEBU KAKI
next
2022-04-01
3