Sesampainya di rumah sakit Jeslyn langsung bertemu dengan sang dokter.
“Dok bagaimana kondisi nenek saya sekarang?” tanya Jeslyn dengan rasa khawatir.
“Maaf Nona, kami tidak bisa melakukan apa-apa karena biaya perawatan belum di selesaikan" jawab sang dokter.
"Sedangkan kami ingin melakukan operasi jantung pun kami harus menunggu perintah dari rumah sakit, apakah sudah dilunaskan atau belum masalah pembiayaan nya. Jika belum kami tidak bisa berbuat apa-apa tanpa perintah” sambung sang dokter.
“Lakukan apa pun itu untuk menyelamatkan neneknya. Masalah biaya saya yang akan menanggung semuanya” satu ucapan Tuan Harrison seketika membuat Jeslyn kaget dan Abraham langsung membuka matanya dengan lebar.
“Baik Tuan saya akan lakukan semampu saya untuk menyelamatnya nenek dari gadis ini” jawab sang dokter dan langsung mempersiapkan semuanya.
Saat ini di depan ruangan sang nenek timbulah perdebatan-perdebatan kecil antara ayah dengan putranya.
“Ayah apa-apaan sih kita kenal dia saja tidak! Buang-buang uang namanya. Kita kerja susah payah dengan keadaan cape, letih, lelah. Tapi uangnya malah dihamburkan tidak jelas seperti ini, mana kita belum kenal lagi. Bagaimana jika dia perampok?” tanya Abraham dengan sangat ketus dan dingin.
“Ini uangku bukan uangmu. Dan kau tidak usah ikut campur urusanku” jawab Tuan Harrison dengan nada tegasnya.
Abraham yang mulai emosi itu langsung pergi meninggalkan rumah sakit dengan rasa jengkelnya, begitulah sikap asli Abraham yang sesungguhnya terhadap orang lain.
Jeslyn yang merasa bersalah langsung meminta maaf telah membuat keluarga mereka bertengkar karna mereka ingin menolong sang nenek yang terbaring lemah diatas bangkar rumah sakit.
"Maafkan saya Tuan Nyonya. Karna saya kalian bertengar dengan anak kalian" ucap lirih Jeslyn kepada Tuan dan Nyonya Harrison.
"Saya janji akan mengganti semuanya ketika nenek saya sudah sembuh atau kalo perlu saya siap untuk seumur hidup bekerja dengan kalian sebagai balasan utang budi saya terhadap kalian yang sudah mau menolong nenek saya" ucap Jeslyn dengan rasa bersalahnya.
"Sudahlah nak tidak usah memikirkan masalah itu kami sudah biasa ko beragumen kecil dengan putra sematawayang kami" ucap Tuan Harrison dengan sangat lembut.
"Iya benar nak, lebih baik kita fokus untuk keselamatan nenek kamu dulu ya" ucap Nyonya Harrison dengan senyuman.
Tuan dan Nyonya Harrison tidak menggubris semua perkataan sang putra, mereka tetap akan menolong Jeslyn meskipun anaknya sendiri tidak menyukainya.
Dari situlah keluarga Harrison bertemu dengan menantu terbaiknya dan keluarga Harrison yang telah membiayai semua keperluan sang nenek selama di rumah sakit.
Namun naas semua hanya bisa bertahan selama 1 tahun kemudian sang nenek menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggalkan Jeslyn di usia 17 tahun.
Di saat-saat terakhir sang nenek berpesan kepada keluarga Harrison.
“To-tolong ja-jaga cu-cucu ku de-dengan ba-baik, a-aku yakin ka-kalian se-semua orang baik” ucap sang nenek dengan nafas terbata-bata.
“Sa-sayangi di-dia se-seperti a-anak ka-kalian sendiri, a-aku ti-titip cu-cucu ke-kesayanganku” satu tarikan nafas panjang telah dihembuskan oleh sang nenek.
Kini alat medis pun berbunyi saling mengadu menandakan bahkan sang nenek sudah tidak ada lagi dan meninggalkan cucu kesayangannya kepada orang yang terbilang baru dikenal itu.
“Hikss.. nek bangun nek Jeslyn mau ikut nenek saja hiks..” tangis Jeslyn pecah.
“Hiks.. Jeslyn sudah tidak punya siapa-siapa lagi, nek ayo nek ajak Jeslyn ikut kalian di sana" suara isak tangis Jeslyn sangat terdengar nyaring di kamar sang nenek.
"Ayo nek Jeslyn tidak mau sendirian di sini nek hiks.. bawa Jeslyn nek bawaaaaa ” teriakan Jeslyn sambil memeluk erat tubuh pucat nan kaku sang nenek.
Tuan dan Nyonya Harrison yang melihatnya merasa sangat kasihan terhadap gadis kecil itu.
Lalu Nyonya Harrison mencoba untuk memenangkan gadis itu dan memeluknya seperti anak kandungnya sendiri.
Sedangkan Tuan Harrison yang melihat gadis itu terus menerus menangis membuat hati kecilnya tergerak.
Kini keluarga Harrison telah mengurus semua pemakaman neneknya Jeslyn dan mengajak Jeslyn untuk tinggal bersama mereka setelah pemakaman selesai.
Akhirnya Jeslyn ikut mereka pulang kerumah keluarga Harrison.
Jeslyn teringat dengan janji dia yang ingin membalas semua pertolongan keluarga Harrison kepada sang nenek.
Abraham yang mengetahui Jeslyn tinggal di rumahnya itu malah membuat dia malas untuk pulang dan memilih tidur di kantor ataupun di apartemen nya.
Namun pada akhirnya di saat umur Jeslyn 18 tahun sedangkan Abraham berumur 21 tahun mereka dijodohkan oleh Tuan dan Nyonya Harrison.
Mereka ingin putra semata wayangnya itu menikahi gadis baik yang sebatang kara ini karena mereka yakin gadis ini adalah gadis terbaik yang mereka temui.
Tetapi tidak dengan Abraham bahkan ia terus menerus menolak perjodohan ini sampai meninggalkan rumah berkali-kali dan membuat Nyonya Harrison kepikiran serta jatuh sakit.
Jeslyn yang sudah tinggal di rumah keluarga Harrison itu dengan telaten mengurus rumah besar itu meskipun banyak pembantu di sana tetapi Jeslyn tetap melakukan kegiatan tanpa harus leha-leha berdiam diri seperti apa yang dibilang Tuan dan Nyonya Harrison.
Jeslyn dengan sangat lihai mengurus Tuan dan Nyonya Harrison yang ditinggal putranya Abraham ke luar negeri untuk menghindari perjodohan ini.
1 tahun berlalu
Nyonya Harrison terbaring lemah di atas kasur, Jeslyn yang melihat keadaan Nyonya Harrison menjadi merasa sangat bersalah serta sedih melihat keadaannya yang sakit-sakitan seperti sekarang, hanya karena memikirkan perjodohan ini.
Sampai pada akhirnya Abraham pulang dan kembali ke rumah berkat sang ayah yang terus menerus membujuk serta memberitahu kabar terakhir sang ibu yang sedang sakit-sakitan.
Pada awalnya Abraham sendiri memberontak tidak ingin pulang kerumah lalu dijodohkan dengan Jeslyn, tetapi ia tidak ingin terus-terusan melihat ibunya sakit-sakitan seperti ini karena memikirkan semuanya.
Dan di saat itu juga Abraham telah menyetujui pernikahan ini demi kesehatan sang ibu dengan terpaksa.
Tepat di saat umur Abraham yang ke-23 tahun dan Jeslyn berumur 20 tahun pernikahan mereka pun di langsungkan dengan sangat mewah meskipun tanpa didasari oleh rasa cinta di dalam diri Abraham.
Begitu juga dengan sang ibu yang kini sudah kembali sehat dan bahkan merasa sangat bahagia ketika anaknya bisa mendapatkan istri yang terbaik yang mereka cari selama ini.
Meskipun awalnya Abraham tidak mencintai Jeslyn tetapi lain dengan perasaan Jeslyn yang mulai tumbuh rasa cinta di saat sebelum pernikahan berlangsung.
Kini tak lama setelah pernikahan mereka, Jeslyn berhasil membuat Abraham kagum serta benih-benih cinta mulai muncul di dalam dirinya, meskipun Abraham gengsi mengatakannya tetapi Jeslyn menyadari dikit demi sedikit perhatian Abraham mulai tumbuh meskipun sikapnya masih terbilang sangat cuek.
Pernikahan mereka sekarang sudah mulai menginjak usia 2 tahun. Tepat di hari pernikahan Abraham berumur 25 tahun dan Jeslyn berumur 22 tahun.
Abraham kini mulai memberanikan diri untuk mengatakan perasaannya terhadap Jeslyn dengan mengumpulkan semua kekuatannya.
Meskipun Jeslyn berkali-kali pernah mengatakan rasa cintanya di depan Abraham, tetapi baru kali ini Abraham bisa membalas rasa cinta Jeslyn dan ingin mengatakan perasaannya sendiri yang selama ini dia tahan demi gengsinya itu.
Malam hari dikamar Abraham dan Jeslyn.
"Jes.." ucap Abraham dengan penuh keberanian.
"Iya mas, ada apa?" tanya Jeslyn dengan lembut.
"Apa mas perlu bantuan atau mau Jeslyn buatkan coffe" imbuh Jeslyn dengan rasa bingung.
"Sini duduk disebelah saya" ajakan dari Abraham membuat Jeslyn semakin bingung karna baru kali ini Abraham menyuruh Jeslyn untuk duduk di dekatnya.
"A-apa ada yang penting mas?" ucap Jeslyn dengan sangat gugup.
Reflek Abraham duduk menghadap Jeslyn dengan menggenggam erat tangan Jeslyn dan menatap manik matanya dengan sangat dalam.
Jeslyn yang melihat sifat langka Abraham ini dibuat sangat terkejut.
"Ma-mas ke-kenapa?" ucap Jeslyn dengan tubuh yang bergetar.
"Saya mau minta maaf jika selama pernikahan kita yang ke-2 tahun ini saya pernah bersifat kasar atau pun selalu menyakiti perasaanmu" Abraham bersuara dengan sangat lantang.
"Ti-tidak mas, mas tidak bersalah kok Jeslyn ngerti posisi mas karna kita menikah karena perjodohan bukan saling mencintai" senyum Jeslyn terukir dibibir manisnya.
"Saya sadar selama ini saya telah menyia-nyiakan gadis baik sepertimu ini. Saya minta maaf jika saya belum bisa membuatmu bahagia dan menjadi suami yang baik untukmu" ucap lirih Abraham dengan menundukan kepalanya.
"Mas dengerin Jeslyn ya, mas itu adalah suami terbaik yang Jeslyn temukan. Makannya Jeslyn tidak pernah menolak pernikahan ini karna Jeslyn tau mas adalah orang baik hanya saja Jeslyn harus bersabar untuk merubah mas agar bisa menjadi lebih baik" ucap Jeslyn sambil memegang raut muka Abraham dan menatap dalam mata sendu nya itu.
"Aku sangat mencintaimu Jeslyn" ucap Abraham dan memeluk Jeslyn sangat erat.
"A-aku juga sangat mencintaimu mas" ucap Jeslyn dengan rasa bahagia yang tak terduga hari ini yang dinantikan telah tiba sekarang dan Jeslyn membalas pelukan Abraham dengan mengusap punggung Abraham.
Abraham melepaskan pelukannya dan memegang wajah Jeslyn dengan sangat lembut.
"Apakah aku boleh mengambilnya sekarang sayang" suara berat Abraham mulai terdengar sangat indah ditelinga Jeslyn.
Jeslyn yang mengerti apa yang dimaksud Abraham itu hanya bisa menganggukan kepalanya dengan senyuman bahagia karna selama pernikahan 2 tahun ini Abraham tidak pernah menyentuh Jeslyn sama sekali bahkan untuk ngobrol pun jarang sekali.
Akhirnya Abraham menggendong Jeslyn menuju kasur dan kemudian Abraham dengan sangat lembut mencium Jeslyn dengan penuh rasa cinta lalu Jeslyn mengalungkan tangannya dan membalas ciuman Abraham dengan rasa bahagia.
Setelah berhasil mengatakan cintanya itu Abraham baru beranikan diri untuk menyentuh Jeslyn dan menumpahkan semua hasratnya yang selama ini Abraham tahan dengan menyatukan tubuhnya satu sama lain yang didasari oleh cinta.
Sehingga keringat cinta mereka berjatuhan bersamaan sampai akhirnya mahkota yang selama ini Jeslyn jaga pecah dan mengalirlah darah segar di area mahkotanya yang menandakan bahwa mereka telah resmi menjadi suami istri yang sesungguhnya.
Begitulah kira-kira sedikit kisah awal pertemuan keluarga Harrison dengan Jeslyn.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung....
Terima Kasih sudah mau membaca novel pertamaku ini.
Jangan lupa like, komen, dan subscribe semua..
See you again bye-bye .. 🤗
Warning!!!
Dilarang bom like tanpa membaca terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
🌷 ‘only_@g’🌷
bawang lagi mahal thorrr 🤧🤧 jangan ditebar gini 🤧
2022-04-15
1
🌷 ‘only_@g’🌷
baiknya keluarga Harisson 😍😍
2022-04-15
1
Fenny {Hiatus}
lanjutkan thor
2022-04-02
1