Yudhistira tepar, Aqeel 'pun tepar. Alkocol sama-sama membuat mereka tumbang.
Aqeel mengedarkan pandangan ke sekitar saat terbangun dari tidur panjangnya. Awalnya Aqeel pikir dia sudah sampai di Berlin, sesuai penerbangan yang dia rencanakan kemaren menggunakan pesawat pribadinya. Tapi saat mendapati seorang wanita terbaring di sebelahnya tanpa pakaian Aqeel menghembuskan napas. Ternyata dia masih di Indonesia, belum diterbangkan ke luar negeri.
"Kenapa kamu di sini?" Aqeel bertanya parau kepada wanita yang menemaninya.
Maura membalik tubuh, wajahnya terlihat lesu. "Salahsatu pengawalmu menjemputku kemari."
"Aku tidak ingat apa yang terjadi semalam, bisakah kamu menjelaskannya?" Kebiasaan Aqeel jika menyentuh istrinya dalam keadaan mabuk. Karena menyayangkan ingatan samar akibat alcohol, Aqeel selalu meminta istrinya untuk menceritakannya ulang, agar Aqeel bisa membayangkannya, hal indah apa yang terjadi bersama istrinya.
Maura merapatkan diri, lalu menceritakannya. Pandangan Aqeel ke arahnya begitu lekat. Tangan mungil wanita itu menelusuri wajah Aqeel, mulai dari rambutnya yang Maura ceritakan berada di ceruk lehernya, lalu bibirnya yang selalu singgah dan berlabuh ke bibirnya, hidungnya yang tidak berhenti mengendus aroma tubuh Maura dan lehernya yang terasa begitu hangat saat bersentuhan dengan kulit dingin Maura.
Maura menjelaskan cekraman tangan Aqeel yang kadang lembut dan menguat. Lambaian tangan lelaki itu yang menelusuri kulitnya. Hal yang paling membahagiakan Maura semalam, Aqeel tidak menyakiti bayi di dalam perutnya, Aqeel malah mengusapnya dengan sayang, menyapa anaknya dengan santun. Mungkin karena Aqeel mabuk.
"Sayang sekali, alcohol membuatku tidak bisa mengingatnya." Aqeel memeluk wanita itu.
Maura tidak membahas kandungannya. Setelah Aqeel pergi, Maura pergi ke dokter seorang diri. Ternyata kandungannya baik-baik saja. Sesuai yang Aqeel bilang, jangan beritahu dia apa yang terjadi pada kandungannya sampai sebulan ke depan Aqeel sendiri yang memastikannya, perut itu akan semakin membesar atau malah sebaliknya.
"Aku harus pergi," Aqeel mencekram akar-akar rambutnya sendiri. Aqeel juga tidak membahas bayi itu sama sekali. Maura terlihat kecewa karena akan ditinggalkan. Mereka akan bertemu kembali sebulan ke depan. Saat Aqeel hendak bangkit, Maura memeluknya dari belakang, memberikan sensasi hangat yang membuat Aqeel betah.
"Aku mencintaimu, suamiku." Maura menciumi rahang Aqeel.
"Aku juga, wanita." Aqeel bangkit dari ranjangnya. Lalu membersihkan diri terlebih dahulu. Di atas meja sudah ada setelan kemeja yang disiapkan oleh pengawalnya. Setelah bersih, Aqeel segera memakainya. Lelaki itu mendekati ranjang dan menangkap tubuh hangat Maura, Aqeel menciumi wajah istrinya yang terlihat sedih.
"Jangan menangis, wanita." Aqeel berdecak saat air mata Maura menetes. Dahi lelaki itu berkerut, "kenapa kamu menangis, hah?" Maura menggelengkan kepalanya, sambil berusaha menahan perih di selangkangannya. Aqeel kembali menciumi wajah istrinya yang tidak bersemangat. Bibirnya selalu menjadi langganan utama.
"Aku tidak akan pergi jika air matamu masih menetes." Kalimat Aqeel salah dalam mengancam. Malah bagus untuk Maura, tangis wanita itu meledak. Aqeel menghela napas, "kamu membuatku gila." Padahal sudah berpakaian rapi, Aqeel melepaskan bungkusan kemejanya lagi. Tetesan dari rambut basahnya mengenai wajah pucat Maura. Bibir Aqeel menangkap setiap tetesan yang jatuh di wajah istrinya.
"Kenapa kamu terlihat begitu cantik, wanita?" Aqeel bertanya sambil menciumi pergelangan tangan wanita itu. Berpindah ke ujung bahunya. "Kamu tidak mau aku pergi 'kan?" Aqeel bertanya, membuat binaran di mata Maura terlihat. "Akan kuturuti, untuk tiga jam saja." Sekalipun sedikit senang, Maura langsung terlihat lesu.
"Kamu baik-baik saja, jika remuk bersamaku selama satu jam? Tenang saja, ada waktu istirahatnya. Bukan 3 jam non-stop." Lelaki itu terkekeh. Tangannya membelai rambut Maura dengan sayang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Bunga Mawar Merah
klepek-klepek 🥰🥰🥰
2022-03-29
0
Iymach
Lanjuuutt
2022-03-27
0
saaasaaa
semangat,,,,,
2022-03-27
0