"Hei," wanita penggoda itu begitu berani. Dielusnya lengan kemeja Aqeel yang kacau. Aqeel meliriknya tajam, lalu bertanya saat pandangannya kabur. "Apakah kamu Maura?" Tubuhnya merapat dan seperti mengendus sesuatu, berusaha mencari aroma khas Maura. Tapi yang sampai di hidungnya hanyalah aroma menyengat dari parfum mahal yang tak pernah Maura pakai selama hidupnya.
"Bukan, tapi mungkin aku lebih baik dari wanita itu."
Aqeel terlihat datar. Lelaki itu kembali mengendus, berusaha mencari aroma Maura sekali lagi. Nihil. Aqeel meletakkan tangan ke leher jenjang wanita itu yang sengaja memperlihatkan ekpresi genit, Aqeel sedikit mengusapnya, membandingkannya dengan lekuk leher Maura yang selalu menjadi tempatnya singgah. Aqeel menjauhkan tangan dengan jij*k, lelaki mabuk itu sadar, leher yang dia sentuh bukan leher Maura.
"Bukan leher Maura."
Tangan Aqeel berpindah ke bahunya, membandingkannya juga, lalu kembali menjauhkan tangan. "Bukan bahu Maura." Wajahnya keras, dia benci semua bahu manusia, kecuali bahu Maura.
Wanita itu seperti senang disentuh-sentuh, sekalipun oleh lelaki mabuk yang mencari-cari anggota tubuh Maura di badan yang salah.
"Bukan rambut Maura." Aqeel semakin kesal. Rambut Maura hitam, lurus dan panjang. Wanita di hadapannya berambut ikal, pirang dan pendek.
Wanita itu mengangkang saat Aqeel menyentuh pahanya, lelaki mabuk itu kembali menarik tangannya. "Bukan paha Maura." Aqeel begitu mengenali tekstur kulit dan daging istrinya. Seutuhnya sadar, wanita di depannya bukan Maura, Aqeel meludah.
"Beraninya kamu mendekatiku?" Lelaki itu mengancam sinis.
"Aku hanya menawarkan diri."
"Beraninya kamu menawarkan dirimu yang k*tor dan j*lek itu kepadaku?!" Aqeel berteriak geram.
"Apa tadi kamu bilang? Kamu lebih baik dari Maura?"
PLAK!
Aqeel menampar telak pipi wanita tersebut yang langsung menangis. Bartender yang melihat menepuk jidat. Inilah yang terjadi, jika seorang wanita mendekati Aqeel. Jika Aqeel dalam keadaan sadar, Aqeel akan menembak kepalanya tanpa basa-basi. Jika Aqeel dalam keadaan mabuk, sang wanita akan melihat kelakuan anehnya untuk beberapa saat, yang membandingkan tubuh wanita itu dengan Maura. Setelah lelaki mabuk itu sadar tubuh yang menawarkan diri bukan tubuh Maura, maka nyawa yang berani menggodanya dalam bahaya.
"Berikan aku senjata," Aqeel menggerak-gerakkan tangannya ke salahsatu pengawalnya. Salahsatu pengawal memberikannya pistol. Aqeel mengarahkannya ke tubuh wanita itu, saat menarik pelatuknya, ternyata tidak ada peluru. Sebelum lelaki itu murka, salahsatu pengawal segera menukarnya dengan pisau kecil. Jika diberikan pistol yang berisi peluru, takutnya Aqeel kelepasan. Karena kesal menembak kepala dan tubuh pengawalnya sendiri.
"Kemarikan wajahmu," Aqeel terkekeh.
Wanita itu berusaha kabur, tapi dikepung oleh beberapa pengawal Aqeel.
Aqeel menangkup wajahnya. Lelaki itu tersenyum mengerikan. Matanya mengintai setiap wujud di wajah wanita yang dia jerat. Mata, hidung, mulut dan alis. Membandingkannya dengan milik Maura. Tak ada yang lebih menarik dari Maura-nya. Sebelum merusak wajah ini, Aqeel menenggak kembali sebotol minuman keras. Diarahkannya mata pisau ke pipi bening yang ada di hadapannya, dibentuknya sebuah bintang yang mengeluarkan darah. Aqeel terkekeh, tapi jatuh tepar ke lantai karena mabuk.
Aqeel menceracau saat tubuhnya menghantam lantai. Semua pengawal berseru panik melihat tuan mereka jatuh mengenaskan. Kesempatan itu diambil oleh sang wanita untuk melarikan diri sebelum Aqeel bangkit dan benar-benar menyiksanya. Ada peluang, disempatkannya diri untuk mengambil jam tangan Aqeel di atas meja bar sebagai ganti kelakuan buruk lelaki itu. Dia tidak tahu saja, dia akan dikejar banyak orang hanya karena itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Nila
semangat kak
2022-03-27
1