Rindu dan Bertemu Lagi

PLAK !

Kepala Gabriel tertoleh ke samping setelah mendapatkan tamparan kencang dari ayahnya. Tangannya mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

" Sudah berapa kali aku menegaskan kepadamu untuk tidak berteman dengan gelandangan itu Gabriel. Lihatlah sekarang, kau mulai menjadi pembangkang !"

" Itu bukan salah Hansen ayah. Ini memang keputusanku untuk tidak menerima perjodohan itu."

George menunjuk wajah Gabriel dengan jari telunjuknya. " Kau berani mengabaikan permintaan ayahmu ?! Lihat sekarang, kau menjadi pembangkang Gabriel dan itu semua terjadi setelah kau berteman dengan anak gelandangan itu !"

" Sudah kubilang ini bukan salah Hansen ayah."

" Kau !"

PLAK !

George kembali menampar Gabriel. " Ayah ingin kau menjauhi gelandangan itu Gabriel !"

Gabriel diam tak menjawab dengan tangan terkepal erat. Kepalanya menunduk ke bawah menatap lantai. Sebisa mungkin Gabriel menyembunyikan rasa benci di matanya. Jangan sampai ia nanti kelepasan dan berbalik arah menjadi anak durhaka.

" Ayah akan tetap menjodohkanmu dengan putri rekan bisnis ayah. Ayah harap kau tidak mempermalukan ayah seperti kejadian Bianca tadi sore." ucap George.

" Ya."

George memejamkan matanya untuk sesaat. " Istirahatlah dan jauhi gelandangan itu."

Gabriel beranjak pergi ke kamarnya tanpa berbicara lagi. " Maaf ayah tapi Hansen sudah seperti bayanganku sendiri. Hanya didekatnya aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa memikirkan tata krama seorang bangsawan." batinnya.

Gabriel mengunci pintu kamarnya lalu berjalan kearah ranjang. Tangannya mengambil ponsel di bawah bantal dan dicarinya kontak nama Hansen. Ia membutuhkan teman konyolnya itu kali ini.

" Halo."

" Kau dimana ?" Gabriel tersenyum saat mendengar suara decakan kesal dari penghubung ponsel.

" Ayolah teman, apa selain kata dimanamu itu tidak ada kata lain saat meneleponku ?!"

" Tidak."

" Menyebalkan sekali kau. Sudahlah jangan menggangguku, aku sedang di kamar mandi."

Gabriel mengerutkan keningnya. " Kau sedang mandi ?"

" Tidak."

" Buang air besar ?"

" Tidak."

" Buang air kecil ?"

" Itu juga tidak."

" Lalu kenapa kau berada disana ?" Gabriel bertanya bingung.

" Menurutmu apa yang dilakukan pria seperti kita saat berlama lama di kamar mandi ?"

Gabriel terdiam dengan kepala berpikir keras. Beberapa detik kemudian matanya melebar saat satu pemikiran masuk ke dalam kepalanya.

" Dasar bajingan ! Kau melakukan itu dijam seperti ini ?!" teriaknya.

Di Apartemen, Hansen tertawa kencang melihat panggilan suara yang langsung diakhiri Gabriel setelah pria itu berteriak histeris. Hansen memandang bayang wajahnya dengan dagu penuh krim cukur di cermin kamar mandinya.

" Salahkan saja dia yang berpikiran kotor di jam segini. Ternyata selain banyak bicara dia juga termasuk pria mesum."

Hansen melirik jam di dinding kamar mandinya yang sudah menunjukkan pukul tujuh lebih tiga belas menit. Ia mengambil pisau dan mulai mencukur bulu bulu disekitar dagunya.

Setelah selesai Hansen mencuci wajahnya lalu berjalan keluar dari kamar mandi. Hansen mengambil album foto di dalam laci meja kerjanya. Di dalam album foto inilah tersimpan kenangan masa kecilnya bersama orang orang yang menyayanginya. Hansen mengusap lembut setiap wajah yang ada di dalam album foto itu.

" Aku merindukan kalian semua." Hansen bergumam pelan kemudian menghela napas mencoba menghalau rasa sesak di dalam dadanya.

.

...*****...

.

Seorang pria berpakaian hitam dengan membawa belati di tangan kirinya dan pistol di tangan kanannya melompat turun dari atas pohon ke balkon kamar mewah milik salah satu petinggi negara Z. Wajahnya yang ditutupi kain hitam kecuali mata tajamnya terlihat misterius sekaligus menyeramkan disaat bersamaan.

Perlahan langkah kakinya terdengar memasuki kamar itu. Mata bermanik hitamnya menatap tajam pada pria paruh baya yang sedang tertidur lelap di atas ranjang. Kedua tangannya menggenggam erat kedua senjatanya kala rasa benci dan dendam semakin menggelora di dalam hatinya.

Samuel Alteus, nama pria paruh baya yang sedang tertidur di atas ranjangnya itu. Sungguh sial sekali, setelah berkhianat Samuel masih bisa tertidur nyenyak di atas ranjang mewah. Pria berpakaian hitam itu menatapnya penuh kebencian. Tangannya yang menggenggam pistol diarahkan ke kepala Samuel. Tetapi tiba tiba saja Samuel terbangun dari tidurnya dan membuat pria berpakaian hitam itu mengurungkan niatnya.

" Siapa kau ?!" Samuel terkejut melihat orang berpakaian hitam berada di dalam kamarnya.

Pria berpakaian hitam itu menyeringai dibalik menutup wajahnya. " Hai, Alteus."

Samuel menatap ragu pria berpakaian hitam di depannya. Suara yang familiar terdengar di telinganya dan mata tajam itu..., Samuel terkejut ketakutan.

" F...frendick ?"

Pria berpakaian hitam itu terkekeh. " Kau masih mengingatku ? Hebat sekali, memang kalau dosa itu akan terus diingat sampai mati. Benarkan Samuel Alteus ?"

Samuel menggelengkan kepalanya menolak percaya dengan apa yang dilihatnya malam ini. Jari telunjuknya menunjuk pria berpakaian hitam itu dengan tangan gemetar.

" K...kau sudah ma..mati Frendick ! K...kau pasti pembohong aku yakin itu. Aku yang melihatmu menjadi mayat Frendick tidak mungkin kau bisa hidup kembali !"

" Benarkah ?" pria berpakaian hitam itu membuka kain penutup wajahnya.

" Tidak mungkin !" Samuel berteriak kencang.

" Hai paman Sam kita bertemu lagi." pria berpakaian hitam itu menyeringai kejam.

Samuel tertegun melihat tanda tahi lalat kecil di bawah mata sebelah kiri pria berpakaian hitam itu. Ingatannya kembali kelima belas tahun lalu dimana Samuel berkenalan dengan seorang anak laki laki yang begitu mirip dengan Hansen Frendick. Anak laki laki itulah yang selalu digadang gadang menjadi pewaris utama di negara N.

" O...orion."

" Terkejut ? Aku pun juga begitu paman saat dulu kau mengkhianati ayahku." Orion berjalan perlahan mendekati Samuel.

Aku Orion Harsenal Frendick. Aku pewaris bangsawan murni Frendick. Terima kasih karena telah menjadi teman ayahku paman Sam !.

Samuel tanpa sadar meneteskan air matanya mengingat awal pertemuannya dengan Orion.

Aku akan menjadi hebat nanti dan paman akan berdiri di sampingku. Sama seperti saat paman yang selalu berdiri di samping ayahku !.

Tubuh Samuel bergetar hebat. " Maafkan paman Ion."

" Jangan panggil aku seperti itu penghianat !" Orion berteriak marah.

" Saat kau menatap mayat ayah dan ibuku saat itu juga kau musuhku Samuel Alteus." lanjutnya.

Samuel menangis sedih lalu menangkupkan kedua tangannya. " Kau bisa membunuhku tapi tolong jangan membenciku tuan muda."

Orion mendengus kesal mendengarnya. Jangan membenci katanya ? Bahkan perasaannya pada Samuel lebih dari kata benci itu sendiri.

" Tolong bunuh aku, aku siap menerima apapun tuan muda." Samuel beranjak lalu bersujud di kaki Orion. Hatinya yang iri di masa lalu membuatnya menyesal seumur hidupnya dan sekarang Samuel merasakan rasa sesal itu.

Orion berjalan meninggalkan kamar Samuel menuju balkon.

" Tuan muda !" Samuel mengejar Orion tergesa gesa.

CRASH !

" Akh !" Samuel terjatuh ke lantai dengan belati menusuk jantungnya.

" Selamat tinggal penghianat." ucap Orion sebelum melompat turun dari balkon.

" Tu..tuan mu..da." Samuel mengulurkan tangannya mencoba menggapai Orion.

Terpopuler

Comments

Reirin Mitsu

Reirin Mitsu

Waw, the real hunter.

2022-12-05

1

ŕhàďýt

ŕhàďýt

cepat banget matinya

2022-10-10

0

ketombee

ketombee

💪

2022-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Permulaan
2 Buaya Tak Berbuntut
3 Rindu dan Bertemu Lagi
4 Mall dan Barang Bukti
5 Rasi Bintang dan Pria Idaman
6 Kecelakaan
7 Salah Ucap
8 Kantor Polisi
9 Mobil
10 Rencana
11 Perusuh
12 Sekutu
13 Salam Kenal
14 Gambar Yang Sama
15 Kepala Samuel
16 Balasan
17 Letnan Sarga
18 Pertanyaan
19 Mutiara
20 Monica
21 Permintaan Zairan
22 Hansen dan Orion
23 Pantai
24 Pilihan
25 Berbeda
26 Sumpah
27 Dibodohi
28 Gelang dan Gambar
29 Menyamar dan Ancaman
30 Tangkap
31 Brankas
32 Persiapan Galiendro
33 Hobi Baru Gabriel
34 Gajih Lebih Penting
35 Hansen Modelnya
36 Mimpi Hansen
37 Trauma dan Bodoh
38 Apartemen Hansen
39 Kartu Lelang
40 Memulai
41 Kuliner
42 Perkara Merah Muda
43 Hari Pertengkaran
44 Pertengkaran
45 Gaun Merah
46 Mawar Merah
47 Lelang
48 Perhiasan Mutiara Biru
49 Hello Pak Dokter
50 Mereka Yang Masih Sama
51 Harapan Orion
52 Keluarga Buruk Rupa
53 Masalah Baru
54 Menginap
55 Sisi Lain Hansen
56 Hansen Ayo Kita Menikah !
57 Makanan Mentah
58 Neus
59 Dialah Orion
60 Wanita Idaman Orion
61 Mencari Rumah Tetua
62 Rumah Tetua
63 Alasan Bodoh
64 Jatuh Cinta
65 Hansen Demam
66 Balasan Bellatrix
67 Perusuh di Apartemen
68 Dua Buruan
69 Tidak Jadi Daging Panggang
70 Peringatan George
71 Janji Berujung Penyesalan
72 Siapa Bosnya ?
73 Gila dan Bodoh
74 Orang Gila Mengaku Gila
75 Jadi Kita Teman ?
76 Bukti Itu Milikku
77 Apartemen Tempat Sampah
78 Pemikiran Buruk Jack
79 Hansen Yang Mengaturnya
80 Rahasia Jack
81 Masakan Gabriel Luar Biasa
82 Anak Mama
83 Hasil Awal
84 Bank
85 Timur
86 Hari Sial Jack
87 Kabar Gempar
88 Hansen Yang Berbeda
89 Penjelasan Reina
90 Belum Ada Solusi
91 Petunjuk Solusi
92 Permainan Rasi Bintang
93 Hansen Benci Susu
94 Hansen Yang Malang
95 Kunjungan Orion
96 Luka Orion
97 BuSa
98 Snake
99 Salah Ruangan
100 Tersedak Pizza
101 Bellatrix Maju
102 Reina Datang
103 Kejahilan Hansen
104 Mintaka Maju
105 Mencari Brankas
106 Di Lampu Merah
107 Pemotretan
108 Dua Wanita, Cukup ?
109 Baikan
110 Keberhasilan Bellatrix
111 Bertemu George
112 Pilihan
113 Undangan Presiden
114 Menolak Datang
115 Bertarung
116 Bellatrix Mintaka
117 Penyambutan Dokter Jenius
118 Teman Kecil Hansen
119 Sparring
120 Dia Guruku
121 Selamat Jalan Dokter
122 Kematian Dekandra
123 Hai Ular !
124 Anak Ular
125 Induknya Datang
126 Daging Ular
127 Siapa Mau ?
128 Tugas
129 Bangun Pagi
130 Ketahuan
131 Kabar Buruk
132 Strategi
133 Datang dan Menunggu
134 Pulau Tersembunyi
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Permulaan
2
Buaya Tak Berbuntut
3
Rindu dan Bertemu Lagi
4
Mall dan Barang Bukti
5
Rasi Bintang dan Pria Idaman
6
Kecelakaan
7
Salah Ucap
8
Kantor Polisi
9
Mobil
10
Rencana
11
Perusuh
12
Sekutu
13
Salam Kenal
14
Gambar Yang Sama
15
Kepala Samuel
16
Balasan
17
Letnan Sarga
18
Pertanyaan
19
Mutiara
20
Monica
21
Permintaan Zairan
22
Hansen dan Orion
23
Pantai
24
Pilihan
25
Berbeda
26
Sumpah
27
Dibodohi
28
Gelang dan Gambar
29
Menyamar dan Ancaman
30
Tangkap
31
Brankas
32
Persiapan Galiendro
33
Hobi Baru Gabriel
34
Gajih Lebih Penting
35
Hansen Modelnya
36
Mimpi Hansen
37
Trauma dan Bodoh
38
Apartemen Hansen
39
Kartu Lelang
40
Memulai
41
Kuliner
42
Perkara Merah Muda
43
Hari Pertengkaran
44
Pertengkaran
45
Gaun Merah
46
Mawar Merah
47
Lelang
48
Perhiasan Mutiara Biru
49
Hello Pak Dokter
50
Mereka Yang Masih Sama
51
Harapan Orion
52
Keluarga Buruk Rupa
53
Masalah Baru
54
Menginap
55
Sisi Lain Hansen
56
Hansen Ayo Kita Menikah !
57
Makanan Mentah
58
Neus
59
Dialah Orion
60
Wanita Idaman Orion
61
Mencari Rumah Tetua
62
Rumah Tetua
63
Alasan Bodoh
64
Jatuh Cinta
65
Hansen Demam
66
Balasan Bellatrix
67
Perusuh di Apartemen
68
Dua Buruan
69
Tidak Jadi Daging Panggang
70
Peringatan George
71
Janji Berujung Penyesalan
72
Siapa Bosnya ?
73
Gila dan Bodoh
74
Orang Gila Mengaku Gila
75
Jadi Kita Teman ?
76
Bukti Itu Milikku
77
Apartemen Tempat Sampah
78
Pemikiran Buruk Jack
79
Hansen Yang Mengaturnya
80
Rahasia Jack
81
Masakan Gabriel Luar Biasa
82
Anak Mama
83
Hasil Awal
84
Bank
85
Timur
86
Hari Sial Jack
87
Kabar Gempar
88
Hansen Yang Berbeda
89
Penjelasan Reina
90
Belum Ada Solusi
91
Petunjuk Solusi
92
Permainan Rasi Bintang
93
Hansen Benci Susu
94
Hansen Yang Malang
95
Kunjungan Orion
96
Luka Orion
97
BuSa
98
Snake
99
Salah Ruangan
100
Tersedak Pizza
101
Bellatrix Maju
102
Reina Datang
103
Kejahilan Hansen
104
Mintaka Maju
105
Mencari Brankas
106
Di Lampu Merah
107
Pemotretan
108
Dua Wanita, Cukup ?
109
Baikan
110
Keberhasilan Bellatrix
111
Bertemu George
112
Pilihan
113
Undangan Presiden
114
Menolak Datang
115
Bertarung
116
Bellatrix Mintaka
117
Penyambutan Dokter Jenius
118
Teman Kecil Hansen
119
Sparring
120
Dia Guruku
121
Selamat Jalan Dokter
122
Kematian Dekandra
123
Hai Ular !
124
Anak Ular
125
Induknya Datang
126
Daging Ular
127
Siapa Mau ?
128
Tugas
129
Bangun Pagi
130
Ketahuan
131
Kabar Buruk
132
Strategi
133
Datang dan Menunggu
134
Pulau Tersembunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!