Rain: The King Underground | Bab 02. Paman Kyle

...Bab 02. Paman Kyle...

Saat ini Rain sedang tiduran di rumah duka seraya menitihkan air mata yang terus-menerus mengalir. Ditempat itu tidak ada tamu yang mengunjungi nya lantaran Davika memiliki konflik dengan keluarga nya perihal dirinya yang lebih memilih mengurus dan membesarkan Rain.

Sebenarnya paman dan bibinya Rain menyarankan Davika untuk membawa Rain ke sekolah khusus dengan asrama yang mana Rain akan tinggal disana akan tetapi Davika menolaknya. Dia lebih memilih untuk mengurusi nya sendiri.

Maka dari itulah, Davika jauh dari sanak saudara meski begitu Davika yang bekerja di bidang kepolisian. Dia mendapatkan keuntungan biaya dan pengurus pemakaman. Rain yang tidak mengerti apa-apa hanya menuruti petugas.

Ditengah acara pemakaman, seorang pria yang adatang dan memanjatkan doa serta memberikan setangkai bunga. Rain yang melihat sosok pria itu, dia pun bangun dari rebahan nya dan melihat pria itu.

Rain tidak tahu kenapa saat melihat tamu yang datang itu ada perasaan familiar dan rasa tersendiri.

"Hu ... Hu ..." gumam tidak jelas Rain saat melihat pria tersebut.

Mendengar itu, pria itu sontak menghampiri Rain dan menyamakan ketinggian.

"Rain, akau turut berdukacita," ucap pria seraya mengelus-elus kepala Rain.

Respon Rain hanya menundukkan kepalanya dan memainkan tangan nya sendiri.

Tidak selang lama, pria itu menoleh kesamping yang mana dia melihat rubik 10*10 yang sudah diselesaikan oleh Rain. Dia pun mengambil rubik itu dan memeriksa nya.

"Anak yang cerdas," gumam pria.

Tidak lama dari itu, Rain yang melihat pria itu mengambil rubik nya. Dia sontak mengambil paksa kembali dari tangan pria.

Pria itu pun tidak marah malah dia tersenyum senang. Lalu, pria itu terpikir sebuah ide.

"Rain, apa kamu mau balas dendam untuk ibumu?" tanya pelan pria.

Rain sambil memainkan rubiknya, dia menganggukkan kepalanya.

"Oke, anak pintar. Aku akan menyembuhkan dan melatih mu. Nama ku Kyle," ucap Kyle dengan senyuman lebar.

"Kyle," gumam pelan Rain seraya memainkan rubik.

Kyle yang mendengar itu, dia pun tersenyum. Setelah itu, Kyle melihat sekeliling nya yang mana diruangan sudah tidak ada orang.

"Rain, ikutlah denganku!" seru Kyle dengan memberikan tangan nya.

Rain tanpa melihat Kyle, dia pun menerima tangan Kyle dan pergi dari rumah duka.

Selama perjalanan, Rain terus bermain rubik pemberian ibunya itu meski dia sedang bermain namun dia memperhatikan sekitar nya tanpa sepengetahuan dari Kyle.

Kyle dan Rain pergi ke Thailand yang tentu saja mengunakan nama samaran dan passport palsu baik Kyle dan Rain.

Setibanya di bandara Thailand, Kyle dan Rain pergi ke tempat parkir dan berhenti di mobil Jeep Wrangler yang terparkir disana. Lalu, Kyle mengambil kunci yang ada tergantung di bumper ban depan kanan mobil dan setelah itu, menaiki mobil tersebut. Rain tanpa bicara atau penolakan terus mengikuti Kyle dan menaiki mobil itu juga.

Lalu, Kyle pun terus mengemudi kan mobil itu kesuatu tempat yang Rain tidak ketahui. Selama perjalanan Rain melihat kearah samping yang mana dia melihat perkotaan yang padat, hutan dan sampai di sebuah tempat yang dipagari besi yang dijaga oleh seorang pria berbadan besar dengan memegang senjata berat.

Disaat mereka melihat Kyle, pagar itu pun dibukakan oleh para penjaga. Lalu, Kyle melajukan mobil nya kedalam yang mana Rain melihat berkebunan yang luas, beberapa anak yang seusia Rain sedang berlatih dan disaat laju mobil semakin dalam. Rain mendengar suara tembakan.

Mendengar dan melihat itu, Rain menghentikan permainan rubik dan melihat sekitar nya.

Mobil pun berhenti di depan rumah besar bergaya klasik eropa dengan warna ungu diseluruh gedung yang mana rumah itu juga dijaga oleh pria bersenjata berat dan salah satu penjaga menghampiri Kyle.

"Selamat datang kembali, ketua Kyle! Ketua Andreas menunggu anda!" sapa penjaga dengan mengunakan bahasa Inggris.

"Aku mengerti," jawab tegas Kyle. Lalu, Kyle dan Rain masuk ke dalam gedung besar itu.

Saat didalam gedung itu, Rain yang digandeng oleh Kyle melihat sekitar ruangan itu yang mana dia terkagum-kagum serta banyak hal yang baru di lihatnya seperti lukisan, guci serta beberapa barang klasik lain nya.

Ditengah perjalanan, Kyle pun memberitahu sesuatu.

"Rain, kamu tahu ini tempat ini?" tanya Kyle seraya melihat kearah Rain.

Rain menundukkan kepala dan menggelengkan nya.

"Ini Istana Ungu," jawab Kyle.

"Ungu," gumam Rain.

Mendengar itu, Rain tersenyum dan terus melangkah sampai disalah satu ruangan yang mana ruangan itu ditutup oleh pintu dua yang besar dengan ukiran ditengah nya. Selain itu, dibalik pintu ada penjaga yang sedang menjaga ruang itu.

Saat penjaga itu melihat Kyle, dia sontak mengangguk kepalanya dan membuka kan pintu.

"Terimakasih," ucap Kyle yang tersenyum seraya terus melangkah masuk kedalam ruangan.

Setibanya didalam, seseorang berambut putih dengan perawakan yang besar sontak menghampiri Kyle.

"My Brother!" ucap pria berambut putih yang sontak memeluk Kyle.

"Iya, lama tidak bertemu. Ketua Andreas!" jawab Kyle didalam pelukan Andreas.

Tidak lama Andreas melepaskan pelukannya dan melihat memegang kedua bahu Kyle. "Sudah ku katakan jangan panggil aku ketua!" ucap Andreas dengan bahasa Inggris.

Andreas bukan lah orang Indonesia melainkan orang Inggris yang membuatnya tidak bisa berbahasa Indonesia.

Maka dari itu, Kyle juga menjawab nya dengan bahasa Inggris.

"Baik, Bro," jawab santai Kyle dengan senyuman lebar.

Seusai itu, Andreas menoleh kearah Rain.

"Kyle, siapa ini?" tanya Andreas seraya menatap Rain.

Rain yang merasa dirinya ditatap dia sontak menundukkan kepalanya.

"Andreas, dia putra dari Davika," jawab Kyle.

Mendengar itu, Andreas tersenyum kecil dan melirik kearah Kyle, "Davika kah? kamu yakin? Dan, apa yang terjadi dengan Davika?"

"Dia di bunuh dengan cover kecelakaan," jawab Kyle.

Setelah itu, Andreas menghadap kearah Rain lalu menyamakan ketinggian.

"Rain, aku turut berdukacita," ucap Andreas seraya mengelus-elus kepalanya.

Rain tidak merespon sama sekali lantaran dia belum bisa berbahasa Inggris.

"Anak ini?" gumam Andreas yang menyadari bahwa Rain menderita Sindrom Savant.

"Iya, dia mengalami Sindrom Savant. Aku pikir karena kejadian 12 tahun yang lalu," jawab Kyle yang berada di belakang Andreas dan Rain.

"Menarik!" jawab Andreas yang tersenyum senang. Lalu, Andreas melirik kearah Kyle. "Jadi, apa rencana mu, Kyle?"

Kyle melihat kearah Andreas, "Aku ingin dia tinggal disini dan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan kekuatan nya sendiri."

Andreas pun mengembalikan pandangan kearah Rain. "Baiklah, jika begitu." Lalu, Andreas memanggil penjaga nya yang ada di dekat pintu ruangan nya.

"Jack, kesini lah!" seru Andreas.

Pria penjaga yang berbadan besar itu pun menghampiri Andreas. "Ada apa, Boss?"

Andreas bangun kembali dan menghadap kearah Jack. "Jack, antarkan mereka ke kamar asrama Akademi yang kosong!"

"Baik, Boss!" jawab Jack kepada Andreas. Lalu, dia mengalihkan pandangannya ke arah Kyle. "Ketua Kyle, mari saya antarkan!"

"Terimakasih, Andreas!"

Andreas hanya mengangguk kepalanya dan tersenyum.

Setelah itu, Kyle dan Rain pun pergi mengikuti Jack yang mana Rain melewati asrama Akademi dan melihat beberapa anak seusianya yang sedang melakukan aktifitas nya.

Melihat kehadiran, Rain. Anak yang lain juga menatap langkah Rain termasuk salah satu anak perempuan yang memiliki rambut putih dengan potongan pendek. Rain dan anak perempuan itu pun saling bertukar pandang.

Namun, Rain terus melangkah sampai sosoknya tidak terlihat lagi lantaran Rain masuk ke ruangan yang berbeda.

Sesaat kemudian, tibalah Rain dikamar nya. "Ini kamarmu, boy!" ucap Jack.

Kyle dan Rain pun masuk kamar itu yang mana dikamar itu sudah ada beberapa fasilitas seperti kasur yang cukup besar, meja belajar dan lemari seperti layaknya wisma tanpa televisi.

"Aku pikir kamar ini bagus." Lalu, Kyle melihat Rain, "Bukan kah begitu, Rain?"

Rain tidak menjawab, dia hanya menatap langit dari jendela yang ada dikamar nya. Kyle pun menghela nafas panjang dan dia menyamakan ketinggian serta memegang kedua bahu Rain.

"Rain, dengarkan paman!" seru Kyle.

Rain tidak merespon dan tetap melihat ke langit. Meski begitu, Kyle tetap melanjutkan pembicaraan nya.

"Rain, mulai hari ini kamu akan tinggal dan menempuh pendidikan serta pelatihan disini!" Kyle pun memegang kedua pipi Rain dan memaksanya untuk melihat dirinya. "Rain, dengarkan! Jika kamu berhasil sembuh dan lulus dari pelatihan maka kamu bisa membalas kan dendam ibumu! kamu mengerti!"

Saat Kyle berbicara seperti itu, tidak selang lama Rain pun menitihkan air mata. Kyle yang melihat itu sontak memeluk nya. "Tidak masalah. Menangis lah! Dan, jadikan lah tangisan ini yang terakhir! Suatu hari nanti musuh yang akan menangis karena mu!"

Rain pun semakin nangis di pelukan Kyle dan Kyle sendiri membiarkan Rain menangis seraya menepuk dada Rain.

...# Rain #...

Terpopuler

Comments

Orpmy

Orpmy

Sampai chapter ini saya punya harapan besar pada karakter utama (Rain) agar dia tidak di sembuhkan dari kekurangannya (sindrom savant atau apalah) dan tidak time skip terlalu lam.

Karena gw pikir itu bakalan jadi unik ketika seorang bocah dengan kekurangan yang terlihat tidak berdaya tapi di dalam dia adalah seorang mata-mata jenius.

semacam Konan tapi dalam mode yang lebih brutal.

2022-03-28

2

Orpmy

Orpmy

di tutupi oleh dua daun pintu yang besar 😌

maaf Thor kalo saya cerewet 😂

2022-03-28

0

Orpmy

Orpmy

maksudnya merunduk kali 😌

2022-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Rain: The King Underground | Bab 01. Anak Sindrom Savant
2 Rain: The King Underground | Bab 02. Paman Kyle
3 Rain: The King Underground | Bab 03. Pelajaran dimulai
4 Rain: The King Underground | Bab 04. Nanite Project
5 Rain: The King Underground | Bab 05. Impian Davika
6 Rain: The King Underground | Bab 06. Buku Panduan Nanites
7 Rain: The King Underground | Bab 07. Kembali ke Kelas
8 Rain: The King Underground | Bab 08. Misi di Seoul
9 Rain: The King Underground | Bab 09. Pengkhianatan Minami
10 Rain: The King Underground | Bab 10. Ujian Seleksi Rain
11 Rain: The King Underground | Bab 11. Kelulusan
12 Rain: The King Underground | Bab 12. Misi ke Indonesia
13 Rain: The King Underground | Bab 13. Misi khusus
14 Rain: The King Underground | Bab 14. Back to School
15 Rain: The King Underground | Bab 15. Irina
16 Rain: The King Underground | Bab 16. Bully
17 Rain: The King Underground | Bab 17. Ketua OSIS Andre
18 Rain: The King Underground | Bab 18. Permintaan Ketua Osis
19 Rain: The King Underground | Bab 19. Perdebatan Irina
20 Rain: The King Underground | Bab 20. School Party
21 Rain: The King Underground | Bab 21. After School party
22 Rain: The King Underground | Bab 22. Bertemu Irina
23 Rain: The King Underground | Bab 23. Bisnis sekolah nakal
24 Rain: The King Underground | Bab 24. Negosiasi
25 Rain: The King Underground | Bab 25. Bad Live streaming Andre Part 1
26 Rain: The King Underground | Bab 26. Bad Live Streaming Andre Part 2
27 Rain: The King Underground | Bab 27. Kasus Penjualan DNA bagian 1
28 Rain: The King Underground | Bab 28. Kasus Penjualan DNA bagian 2
29 Rain: The King Underground | Bab 29. Kasus Penjualan DNA bagian 3
30 Rain: The King Underground | Bab 30. Tempat aman [Kasus Penjualan DNA bagian 4]
31 Rain: The King Underground | Bab 31. Penggerebekan [ KP DNA Bagian 5 ]
32 Rain: The King Underground | Bab 32. Kembali pulang [Kasus PDNA bagian 6 ]
33 Rain: The King Underground | Bab 33. Eliminasi Kutosewu
34 Rain: The King Underground | Bab 34. Dirumah Sakit [ case Pejualan DNA berakhir]
35 Rain: The King Underground | Bab 35. Janji
36 Rain: The King Underground | Bab 36. Perpisahan
37 Rain: The King Underground | Bab 37. Setahun kemudian
38 Rain: The King Underground | Bab 38. Ujian Sekolah Kepolisian.
39 Rain: The King Underground | Bab 39. Pekerjaan Eternal.
40 Rain: King Underground Bab 40. Hasil Pekerjaan
41 Bab 41. Pengkhianatan
42 Bab 42. Mengungkapkan kebenaran
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Rain: The King Underground | Bab 01. Anak Sindrom Savant
2
Rain: The King Underground | Bab 02. Paman Kyle
3
Rain: The King Underground | Bab 03. Pelajaran dimulai
4
Rain: The King Underground | Bab 04. Nanite Project
5
Rain: The King Underground | Bab 05. Impian Davika
6
Rain: The King Underground | Bab 06. Buku Panduan Nanites
7
Rain: The King Underground | Bab 07. Kembali ke Kelas
8
Rain: The King Underground | Bab 08. Misi di Seoul
9
Rain: The King Underground | Bab 09. Pengkhianatan Minami
10
Rain: The King Underground | Bab 10. Ujian Seleksi Rain
11
Rain: The King Underground | Bab 11. Kelulusan
12
Rain: The King Underground | Bab 12. Misi ke Indonesia
13
Rain: The King Underground | Bab 13. Misi khusus
14
Rain: The King Underground | Bab 14. Back to School
15
Rain: The King Underground | Bab 15. Irina
16
Rain: The King Underground | Bab 16. Bully
17
Rain: The King Underground | Bab 17. Ketua OSIS Andre
18
Rain: The King Underground | Bab 18. Permintaan Ketua Osis
19
Rain: The King Underground | Bab 19. Perdebatan Irina
20
Rain: The King Underground | Bab 20. School Party
21
Rain: The King Underground | Bab 21. After School party
22
Rain: The King Underground | Bab 22. Bertemu Irina
23
Rain: The King Underground | Bab 23. Bisnis sekolah nakal
24
Rain: The King Underground | Bab 24. Negosiasi
25
Rain: The King Underground | Bab 25. Bad Live streaming Andre Part 1
26
Rain: The King Underground | Bab 26. Bad Live Streaming Andre Part 2
27
Rain: The King Underground | Bab 27. Kasus Penjualan DNA bagian 1
28
Rain: The King Underground | Bab 28. Kasus Penjualan DNA bagian 2
29
Rain: The King Underground | Bab 29. Kasus Penjualan DNA bagian 3
30
Rain: The King Underground | Bab 30. Tempat aman [Kasus Penjualan DNA bagian 4]
31
Rain: The King Underground | Bab 31. Penggerebekan [ KP DNA Bagian 5 ]
32
Rain: The King Underground | Bab 32. Kembali pulang [Kasus PDNA bagian 6 ]
33
Rain: The King Underground | Bab 33. Eliminasi Kutosewu
34
Rain: The King Underground | Bab 34. Dirumah Sakit [ case Pejualan DNA berakhir]
35
Rain: The King Underground | Bab 35. Janji
36
Rain: The King Underground | Bab 36. Perpisahan
37
Rain: The King Underground | Bab 37. Setahun kemudian
38
Rain: The King Underground | Bab 38. Ujian Sekolah Kepolisian.
39
Rain: The King Underground | Bab 39. Pekerjaan Eternal.
40
Rain: King Underground Bab 40. Hasil Pekerjaan
41
Bab 41. Pengkhianatan
42
Bab 42. Mengungkapkan kebenaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!