...Bab 05. Impian Davika...
Sesaat Rain ditembak dan tidak sadarkan diri. Rain bermimpi juga ingatan masa lalu yang mana saat itu, Rain sedang ikut dengan Ibunya mengunakan kereta dan saat melangkah, tiba-tiba ada seseorang yang berteriak.
"Pencuri!" seru wanita yang cukup jauh dari Davika dan Rain.
Davika yang mendengar itu sontak melihat kearah seseorang yang sedang melarikan diri dengan membawa pisau ditangan nya.
Semua penumpang disana sontak ketakutan lantaran jika mereka melakukan sesuatu diri mereka akan terluka namun tidak dengan Davika. Dia sontak memasang kuda-kuda dan melesatkan tendangan samping kearah tangan pencuri untuk itu yang membuat pisau yang dipegang nya jatuh.
Pencuri itu pun mengeram kesakitan sambil memegang tangan nya. Davika yang melihat kesempatan itu, dia pun sontak melompat kearah pencuri dan menendang tubuh pencuri dengan lututnya hingga membuat pencuri itu terjatuh.
Sesudah itu, Davika mengeluarkan borgol.
"Saya polisi, kamu terkena pasal pencurian. Kamu berhak diam atau memanggil pengacara," ucap Davika yang mengikat kedua tangan pencuri dengan borgol.
Penumpang di kereta itu sontak bertepuk tangan.
Sesudah itu, Davika mengambil tas yang dicuri dan mengembalikan nya.
"Terimakasih, nona," ucap ibu pemilik tas.
"Sudah tugas saya membantu sesama," jawab Davika.
Itulah kejadian yang membuat Rain terkagum dengan sosok ibunya tersebut.
Setelah menyelesaikan semua permasalahan, Davika kembali duduk di kursi kereta bersama Rain disampingnya. Lalu, Davika melihat kearah Rain dengan senyuman lebar.
"Rain, pasti kamu takut!" ucap Davika seraya mengelus-elus kepala Rain.
Rain yang mendengar itu, dia pun menggelengkan kepalanya.
"Hahaha ... putra ibu memang hebat." Davika memindahkan tangan nya ke bahu kanan Rain dan mendekatkan jarak wajah nya. "Kamu tahu kenapa ibu menjadi seorang polisi? Sebenarnya bisa saja ibu memilih untuk menjadi karyawan kantoran, sekretaris dan sebagainya."
Rain menggelengkan kepalanya.
"Ibu sangat ingin membantu banyak orang dan menumpas banyak kejahatan apalagi kejahatan yang tidak manusiawi. Ibu tidak akan memaafkan mereka apalagi mereka bukanlah orang sembarangan. Tapi, ibu tidak akan pernah menyerah."
Meski Rain mendengar nya namun, dia tidak menanggapi nya dan fokus dengan mainannya.
Sesaat kemudian, pandangan berubah menjadi putih dan gelap kembali. Lalu, dia pun membuka matanya dan melihat kesamping yang mana ada paman Kyle.
"Hei, kamu sudah sadar?" sapa Kyle.
Selain suara Kyle, Rain mendengar suara wanita yang sama seperti sebelumnya.
[Master, kondisi anda saat ini sudah normal.]
Rain yang melihat Kyle di samping nya. Dia pun mengumpulkan kesadaran dan tenaga untuk bangun dari rebahan.
Setelah duduk diatas kasur, Rain melihat tangan nya. "Aku jadi aneh."
Kyle yang mendengar itu, dia pun tersenyum. "Rain, tidak perlu khawatir. Rasa aneh itu karena ada ribuan robot nanite."
Rain yang mendengar itu, dia pun melihat kearah Kyle dengan mengerutkan keningnya. "Nanite?"
"Untuk keterangan lebih lanjut. Nanti, Andreas akan menjelaskan semua. Yang terpenting, aku bersyukur kamu telah berhasil membuat keajaiban dan masih hidup," ucap senang Kyle.
Rain hanya menjawab dengan senyuman.
Tidak lama kemudian, Andreas, Jack bersama dengan sosok wanita berwajah cantik Korea dengan jas putih.
"Rain, bagaimana keadaan mu?" tanya Andreas yang menghampiri Rain.
Rain pun melihat kearah Andreas dengan bahasa Inggris, "Apa yang terjadi?"
Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut mendengar Rain yang berbahasa Inggris dengan lancar di satu sisi. Mereka juga senang dan ini terlihat wanita berjas putih melihat kearah Andreas, "Seperti nya tidak ada masalah."
"Aku harap begitu," jawab Andreas.
Setelah itu, wanita berjas putih menghampiri Rain dan memperkenalkan dirinya.
"Rain, Perkenalkan! Aku Park Yeon, dokter yang bertanggung jawab atas Program Nanite yang tertanam di tubuh mu," jawab dokter Park Yeon.
Rain menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mengerti."
Park Yeon yang mendengar itu, dia pun tersenyum lalu, memegang kepala Rain. "Tidak perlu terburu-buru. Saya akan menjelaskan semuanya."
Rain menjawab hanya dengan anggukan kepala.
"Lalu, bagaimana kabarmu hari ini?" sambung tanya Park Yeon.
"Baik," jawab singkat Rain.
"Syukurlah," jawab Park Yeon seraya senyum diwajahnya.
Setelah itu, Andreas memotong pembicaraan. "Kamu anak yang hebat, Rain." Andreas pun memberikan buku yang sangat tebal kepada Rain.
"Ini apa?" tanya Rain seraya menerima buku itu yang berjudul Project Nanites.
"Kamu akan tahu setelah membacanya dan istirahat lah untuk hari ini. Besok, kamu mulai masuk kelas kembali!" seru Andreas.
Rain tidak menjawab dan dia mengalihkan pandangannya kearah buku yang diterimanya.
"Yasudah, lebih baik kita tinggal kan Rain agar dia bisa beristirahat dan pulih kembali!" seru Park Yeon seraya melihat Andreas dan Kyle.
Mereka pun menyetujui nya dan meninggalkan Rain seorang diri di kamarnya.
Rain yang penasaran dengan kondisi tubuhnya, dia pun tidak membuang waktu dan langsung membaca serta mempelajari buku yang diterimanya.
...# Rain: Nano System #...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Dicky
Harus tamat ini mah jgn berhenti thor semangat
2022-03-27
1
🐇🥕
lanjut lagi thor udah penasaran banget nih sama kelanjutannya semangat ☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️
2022-03-27
2