Trouble Day Part 3

 

Kang Jae Jin (Jason)

 

            Kuhempaskan tubuhku di atas sofa lalu mengerang kecil seraya meregangkan ototku yang lelah. Kulepaskan aviator hitam ini dan jaketku. Setelah meletakkannya sembarangan di atas meja, aku kembali terpekur sambil merebahkan kepalaku ke sofa ruang istirahat kantor agency-ku. Rasanya kakiku lelah dan tubuhku lengket oleh keringat. Aku seperti baru saja ikut lomba lari. Aku tidak pernah lari gila-gilaan seperti ini. Dan, aku baru sadar jika ini akhir pekan, pantas saja mall dipenuhi lautan manusia. Dan, pada akhirnya aku ketahuan juga oleh fansku. Ah, bukannya bisa bersantai belanja malah harus lari-lari seperti orang gila. Membayangkan momen itu membuatku kembali lelah.

      Aku mendesah panjang dan menerawang kecil, ini semua karena manajer Yoo. Jika saja, manajer Yoo tidak telat mengambil mobil saat di mall tadi, aku tidak harus dikejar-kejar para fans. Aku hampir jadi bulan-bulanan fansku. Oke, aku akui kalau aku bangga juga punya fans sebanyak itu. Tapi, saat sendirian tanpa siapapun seperti tadi, aku sudah seperti makanan empuk bagi mereka. Ya, salahku juga memunculkan ide belanja tanpa pengawalan. Tapi, harusnya manajer Yoo siap sedia. Pokoknya, ini salah manajer Yoo!

      Dan lagi, jika manajer Yoo tepat menjemputku, aku tidak perlu berurusan dengan gadis aneh tadi. Gadis? Berlebihan menyebutnya gadis. Dia seorang noona (panggilan untuk wanita yang lebih tua) Aku yakin usianya lebih tua dariku dan dia pasti sudah hampir lulus kuliah.

        Auuwwwgghh... Dia sungguh mengerikan. Dia seperti preman dan meneriakiku. Ekspresinya bahkan seolah jijik padaku. Sial. Ini pertama kalinya, seorang gadis tidak terpesona padaku. Dia sama sekali tidak begeming setelah tahu siapa aku. Wah, apa mungkin dia terlalu kolot hingga tidak sadar sedang berhadapan dengan artis tampan sepertiku. Atau dia terlalu kuno hingga tidak mengikuti berita tentang hallyu wave? Tapi, tetap saja wajahku ini bukan wajah sembarangan yang bisa diremehkan seperti itu. Apa dia sudah buta? Harusnya aku menyarankannya untuk periksa ke dokter mata secepatnya.

            Baiklah, ambillah kesimpulan seperti itu. Tetap saja, aku benar-benar kesal dengan gelangnya yang membuat semua makin runyam. Aku harus berlarian dengan membawa beban tambahan. Ah  Semoga tidak ada yang mengambil gambar kami. Tidak mungkin, rasanya.

            “Ah... Eotteohke haji (Apa yang harus kulakukan)? Bagaimana jika ada kemungkinan terburuk seperti itu? Tsk.” Aku mendesah kecil, “Kurasa tidak mungkin... kami berpisah di tempat yang aman. Dan, semoga kami tidak perlu ketemu lagi. Dan, semoga juga dia tidak berkomentar aneh-aneh di media sosial.”

            Pintu ruangan terbuka dan manajer Yoo muncul sembari membawakanku sebotol air mineral. Dia nampak melenggang santai menyodorkan botol minuman tadi padaku sambil ikut menghempaskan tubuh di atas sofa yang bersebelahan denganku. Dia membuka tab dan memeriksanya yang kuyakin sedang mengecek jadwalku. Dia sungguh bersikap tenang dan sama sekali tidak merasa bersalah.

            Aku meraih botol minuman itu dan menenggaknya habis hingga tak bersisa lalu menatapnya sebal, “Manajer... apa kau tidak merasa bersalah padaku?” tanyaku.

            Manajer Yoo menoleh lalu mengerjap bingung dan polos, “Wae?” manajer Yoo memasang minik wajah berpikir, “Emang apa yang sudah kulakukan?”

            “Ahjussi (Paman)!” erangku kesal.

            “Yyaa! Jangan memanggilku begitu. Aku ini manajermu. Dan, kita di kantor. Tunjukkan rasa hormatmu.” Ujar manajer Yoo.

            “Maka dari itu, kenapa kau merasa tidak bersalah padaku? Aku hampir mati, ditelan hidup-hidup oleh para fans,” ujarku sembari memasang wajah semenderita mungkin. Aku bahkan masih bersikap terengah-engah demi mendukung aktingku.

            “Aishh! Mereka itu fansmu! Mereka mengejarmu karena mereka menyukaimu. Dan, berhenti bersikap dramatis!” omel manajer Yoo yang membuatku kembali bernapas normal. Dia memang tidak bisa ditipu, ya?

            “Ahhh... Mollaseo (Aku tidak tahu/Entahlah)!” erangku menyerah berdebat dengan manajer Yoo.

            Manajer Yoo jae Suk adalah orang yang begitu polos dengan wajah berekspresi datar. Membuatku teringat dengan artis Running man, Yoo Jae Suk, yang kupikir mereka adalah saudara kembar atau bagaimana. Raut wajah, suara dan kelakuan mereka mirip. Dalam garis bawah, konyol.

            “Kau sedang memeriksa apa, ahjussi?” tanyaku penasaran.

            Manajer Yoo menoleh padaku dan menatapku datar dari balik kacamatanya, “Manajer. Ma-na-jer,” ucapnya seolah mengoreksi kalimatku yang salah.

            “Ah, ne ne... ,” selaku sambil mengangguk kecil, “Manajer Yoo... apa yang sedang anda lakukan?” tanyaku setengah sakartis.

            “Memeriksa jadwalmu. Kau ada jadwal kuliah besok,” ujarnya.

            “Oh... kuliah.”

            Aku mengernyit sejenak lalu menatap manajer Yoo dengan bingung. Dan, detik berikutnya aku meotot tak percaya dengan apa yang kudengar.

            “Mwo?”

            “Berhenti berteriak. Aku sedang mengatur jadwal untukmu kuliah besok pagi.”

            “Ahjussiii!”

            “Ma-na-jer!!!”

            “Aiissshhh!”

            Aku paling benci bagian ini. Bagaimana mungkin dia menyuruhku kuliah? Aku sedang sibuk syuting drama sekarang. Akan melelahkan jika harus kuliah ditengah dramaku yang melonjak. Belum lagi, aku harus menghadapi para fans yang menyamar sebagai temanku itu. Mereka seolah diam tapi begitu ada kesempatan, mereka menghujaniku dengan ratusan pertanyaan tentang drama, tentangku, tentang albumku dan tentang hubunganku dengan Lena Park yang jadi lawan main dalam dramaku. Ya, kami terlibat gosip cinta lokasi. Tapi, itu menurut media. Tidak menurutku. Aku menganggapnya rekan. Meski, aku tahu dia menyukaiku. Dia berkali mengungkapkannya. Pokoknya, masuk kuliah artinya aku harus menjalani aktivitas yang lebih melelahkan. Aku bahkan seperti terus berakting tiada habis. Ini ide gila darimana, sih?

            “Ada gosip tidak baik mengenaimu. Mereka mengatakan kau di D.O... jadi, untuk menyingkirkan image bodoh, kau harus kuliah besok.”

            “Ya... ya... tunggu. Kau baru saja mengataiku bodoh?” tanyaku tidak percaya.

            Lagi-lagi manajer Yoo hanya menatapku dengan mengerjap datar, “Oh,” ucapnya sambil mengangguk.

            “Yyyaa! Ahjussi!”

            “Ahjussi anirago(Bukan paman)... .”

            “Mollaseo! Arrghhh!”

            Aku sungguh benci kuliah. Aku benci belajar. Siapa, sih yang membuat gosip murahan ini?

             “Lalu jadwal syuting dan rekaman?” tanyaku.

             “Agency minta kau fokus perbaiki citra dulu. Juga, demi meredam gosip Lena Park. Jadi, kau tidak bisa mengelak dari ide kuliah ini.”

             “Omong-omong, kamuntadi mau bercerita apa soal kejadian di mall?” tanya manajer Yoo.

              Aku menggeleng kecil dengan wajah datar. Aku masih cukup pusing tentang kuliah, jadi aku tidak mau ambil pusing soal kejadian tadi. “Tidak ada apa-apa.” Sahutku asal.

               “Kau tidak sedang berkencan diam-diam, khan?” tanya manajer Yoo setengah mengernyit.

                Aku melotot ke arah manajer Yoo, “Aku saja sudah pusing soal kuliah dan karir, untuk apa aku merepotkan diriku dengan berkencan diam-diam.” sergahku. "Aku sedang tidak berminat untuk berkencan. Bahkan gosip Lena Park saja, aku tidak tahu apa-apa."

               “Baguslah. Eh, tapi kau bukan homo, khan?”

               Aku berdecik sebal, “Aisshhh.”

Ah, hari ini benar-benar hari sialku!

 

-oOo-

TBC

Jangan lupa berikan like dan komentarnya ya ^^

Kalau berkenan, berikan juga vote dan hadiah ^^

Regards Me

Far Choinice

Terpopuler

Comments

Ufika

Ufika

semangat kak ceritanya bagus❤

2022-06-07

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

cerita Yang menarik ❤️👍

2022-04-02

2

Yukity

Yukity

semangaat👍🏻😍

2022-03-29

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!