angan lupa like, shere, comen, vote and tambah ke favorit oke semua👌👌👌 tansk ya😊😊👍
...__SELAMAT MEMBACA___...
Alex mengambil pena dan mencelupkan pena tersebut ke dalam tinta. Dia menggambar sesuatu dan berbicara.
"Semua ini di mulai dari usiaku 17 tahun,
aku sudah menjadi mafia karena orang tua saya bersika jahat, dan aku kaya dan berfikiran ingin membangun istana milikku sendiri. membangunnya di tengah tengah hutan agar para polisi tidak mengetahui keberadaan saya. hingga akhirnya aku mengenal Sandra dan tertarik tapi keluargaku menikahkan aku dengan Amila. Karena keluarga Amila kaya mereka tidak tahu aku juga kaya. Bahkan lebih kaya." ucap Alex sambil menggambar dengan tinta.
Wiliam masih mendengarkan cerita Alex.
"Hingga akhirnya aku terpaksa menikah dengannya, aku berjanji ketika menikah dengannya aku akan membuatnya tersiksa seperti di neraka."
"Karena dia,
Sandra jadi perbaling dan tidak ingin menjadi perusak hubungan di antara kita. lalu, aku perlahan membuatnya tersakiti dan membunuhnya secara perlahan lahan dengan hal yang tidak akan terlupakan" ucap Alex.
"kenapa ayah menghamilkan ibu dengan terlahirnya aku dan juga kakak Aska." ucap Wiliam dingin.
"Aku membuat ibumu hamil dan melahirkan anak sata, itu kalian karena agar kalian menjaadi pembunuh seperti ayah. Tapi kau!! Kau tidak ingin dan lebih membela ibumu. terpaksa aku membuangmu dan menyiksa kamu dengan ibumu itu!"
"Tujuan saya hanya membuat kalian mati perlahan lahan. Tapi aku akan mengabulkan keinginan wanita malang itu dan membiarkanmu hidup, jadi bersyukurlah" ucap Alex.
Wiliam sudah mengepalkan tangannya,
Alex pun menaikan kertas itu dan membaliknya menaruhnya dan menunjukkan kepada Wiliam. Wiliam melihat gambarnya
gambar wanita yang terbakar.
...__________...
bbrrakkk
Wiliam membuka pintunya dengan kasar dan berjalan dengan cepat keluar dari tempat tersebut. Tiba - tiba langkahnya terhenti karena ada perempuan di depannya yang menghentikan langkahnya.
Wiliam menatap perempuan itu dengan wajah datar.
"Heh hhuuff.....
apakah kakak ketiga kesal mendengar perkataan ayah?" ucap Memelia ya itu adalah Memelia.
"Heh" Wiliam menatap Memelia dengan tatapan tajam
"Di istana ini memang tidak indah, kita juga tersiksa bukan hanya kau. Aku tahu masa lalu kau buruk tapi ingatlah" ucap Memelia menatap wilian
"Pangkat kamu lebih rendah dari pada ayah,
kau tidak bisa balas dendam begitu saja." lanjut Memelia.
"Itu urusanku, bukan urusanmu" ucap Wiliam dingin diapun berjalan pergi meninggalkan Memelia.
"Heh berurusan dengan lelaki susah selalu saja mengikuti egonya heh" Ucap Memelia diapun pergi meninggalkan tempat itu.
...__________...
"Heyy kakak, kau harus ajari aku memanah" ucap Hiroo
"Kenapa tiba tiba kau mau diajarai?" ucap Natan
"Aku hanya ingin menjadi hebat saja,
lihatlah kalian semua pandai memanah dan juga memakai pedang. Sementara aku hanya memegang pistol" ucap Hiroo.
Pintu terbuka mereka melihat siapa yang membuka pintu dan itu adalah Wiliam. dia kesal berjalan dengan cepat dan duduk diantara mereka.
"Hhuufff.....
Wiliam juga tidak bisa memanah dan belum ahli dalam memanah" ucap Vero dingin.
"Apa kakak ketiga belum bisa memanah? kenapa bukankah semua pada hebat" ucap Hiroo.
"Diaa itu di kirim ke sebuah tempat oleh ayah dan hanya diajari cara membaca, menaiki kuda, dan lain lain. Tidak pandai dalam pedang dan memanah" ucap Natan.
"Heh tentu saja sudah aku bilang dia itu tidak sebanding dengamu, kau bisa memainkan pistol. Sementara dia tak pernah memegang pistol" ucap Aska dingin.
"Ohhhhh"
ucap Hiroo, Ia mengangguk mendengar perkataan Aska.
Wiliam mendengarkan semuanya dan tuanya diam, dia bangun dari duduknya dan ingin pergi.
"Kau mau kemana?
apa kau tersendir dengan kata kata itu?" ucap aska dia melihat Wiliam. Wiliam berhenti mendengar kata kata itu.
"Aku tahu kakak lebih hebat dariku, dan adik terakhir dia lebih hebat dariku.
Maaf aku ada urusan." ucap Wiliam dingin tanpa menengok diapun keluar dari sana.
"Apakah kakak ketiga marah" ucap Hiroo?
pllakk
"Aaa...." ucap hiroo kesakitan karena di tampar pelan menggunakan buku oleh Natan.
"Kau pikir kakak ketiga sama sepertimu heh diamlah" ucap Natan.
"Iya, iya hhaiisyy apa salah saya?" ucap Hiroo memegang keningnya yang sakit.
Wiliam berjalan dengan cepat tapi langkahnya terhenti karena ada seseorang.
"Kau ingin kemana?" ucap Sandra ya itu adalah sandra.
Wiliam melihat Sandra.
"Salam ibu."
ucap Wiliam memberi hormat, Sandra tersenyum.
"Ya sepertinya hubungan kita mulai baik,
Aku tidak berniat jahat kepadamu. Tolong jadikan aku sebagai ibumu" ucap Sandra, dia memegang kedua pundak Wiliam, Wiliam menatapnya.
"Lpakan ibu kandungmu, sekarang ibu kamu adalah aku." ucap Sandra.
Tanpa sadar air mata wiliam jatuh.
"Bagaimana bisa aku melupakan ibuku sementara dia dibunuh oleh suaminya di depan mataku" ucap Wiliam.
"Hhuuff....
ingat ibumu itu bagikan bunga yg sudah layu." ucap Sandra sambil berjalan, dan memandangi pemandangan.
"Seberapapun kau merawatnya,
dia tidak akan mekar lagi dengan sempurna." ucap Sandra.
"Aku tahu yang sudah tidak ada tidak bisa kembali lagi. Aku hanya sedih, maaf kan aku ibu." ucap Wiliam, dia kembali tersenyum.
Sandra melihatnya.
"Kauu ingin pergi kemana?
bukankah kau tidak mengenal jalan luar?" ucap Sandra
"Aku tahu sedikit,
di tempat yang ayah kirimkan, di sana aku pernah berjalan jalan untuk latihan. Jadi aku ingin pergi ke tempat yg tenang." ucap Wiliam
"Baiklah, kamu boleh pergi" ucap Sandra, Wiliam memberi hormat dan pergi.
Di balik semua itu sandra tersenyum licik.
"Kau tidak akan membalaskan denganmu dengan mudah karna semuanya tidak seperti yang kau harapkan Wiliam." ucap Sandra
..._________...
"Hhuufff....."
Di taman yang tenang dan sepi, ia memandangi danau. Wiliam melihat pemandangan yang indah.
Warna hijau dan juga danau yang sejuk dan ia mendengarkan lantunan musik yang sedih. Iamengenang semua kenangan yang ada.
flack back on
"Hhuuffff...."
"Ibu kenapa ibu menghela nafas?"
"Hhmm tidak sayang, ibu hanya ingin keluar dari sini."
"Sakit ya ibu,? Wiliam juga ingin,
tapi kenapa Wiliam harus menutupi wajah Wiliam?" ucap Wiliam kecil, ibunya pun tersenyum. Ia memegang wajah anaknya tersebut.
"Suatu hari nanti kau akan tahu sayang" ucap Amila ibu Wiliam.
"apakah kau tidak suka?" ucap Amila.
"Tidak, aku menyukainya. Dan mungkin hingga besar aku akan terus memakainya." ucap Wiliam
"Kenapa?"
"Suatau saat, ibu juga akan tahu ketika aku sudah besar"
"Hhuuff..... Wiliam maaf ya karna ibu tidak bisa membawamu keluar dari sini, dan tidakk bisa membuatmu bahagia" ucap Amila, wajahnya terlihat sedih.
"Tidak apa - apa jika ibu tidak membeciku" ucap Wiliam.
"Hah!? kenapa ibu harus membenci kamu?"
"Aku ini lahir karena seorang pria yang ibu benci, aku mungkin berfikir ibu akan membenciku karna itu." ucap Wiliam.
"Hhhmm tidak akan walaupun begitu kau juga anak ibu jadi jangan berpikir seperti itu" ucap Amila, dia tersenyum dan memeluk anaknya.
flack back of..m.
Wiliam mengingat kenangan yang ada dan mendengarkan musik dan juga memandangi pemandangan yang indah. sakit di dadanya, rasanya sangat sakit mengingat semuanya.
Sementara Wiliam hanya diam dengan wajah datarnya.
"Heyy memang kejam ya"
Ucap seaeorang tiba tiba saja datang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
beramabung.....
...***TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments