malam ini di kediaman keluarga gunawan, alana dan papa surya sedang menikmati makan malam mereka hening tak ada sepatah katapun yang terucap di antara mereka hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu
alana masih merasa kesal dengan papa surya karena sudah mengerjainya tadi siang sedangkan papa surya dengan wajah tanpa berdosa nya malah tidak menyadari telah membuat putrinya kesal setengah mati
"al ikut papa ada yang mau papa bicarakan" seru papa surya yang sudah menghabiskan makan malam mereka
"hhmmm" sahut alana
kini alana dan papa surya tengah duduk di sofa ruang kerja papa surya
banyak sekali pertanyaan di benak alana yang ingin dia sampaikan kepada papanya namun semua tertahan saat tiba-tiba papa surya menyerahkan amplop berwarna coklat kepadanya
"apa ini?" tanya alana menatap amplop coklat itu
"bukalah" titah papa surya dengan wajah datarnya
alana mulai membuka amplop itu dan melihat satu persatu foto yang ada di dalam amplop tersebut
alana sedikitpun tidak merasa terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini karena faktanya alana sudah lebih tahu tentang kelakuan busuk reza di belakang alana selama ini namun alana lebih memendam semuanya sendiri dan menunggu waktu yang tepat untuk memutuskan hubungannya dengan reza
"maksudnya apa ini pa?" tanya alana pura-pura polos
"sampai kapan kamu bertahan dengan pria bajingan seperti dia? papa yakin kamu sudah mengetahui tentang kelakuan dia kenapa kamu masih mempertahankannya?" tanya papa surya dengan nada tinggi
"alana hanya menunggu waktu yang tepat untuk memutuskan hubungan alana dengannya" alasan alana yang sangat klise
"lalu sekarang kamu nunggu apa lagi? sudah jelas bukan dia hanya memanfaatkan kamu, jangan bilang sama papa kalau cinta yang sudah membutakan mata hati kamu" sentak papa surya
"papa tau betul bukan siapa pria yang sangat alana cintai?"
"papa tahu al tapi kamu harus sadar arga tidak akan pernah kembali berhentilah untuk terus mengingatnya, empat tahun sudah sangat cukup waktu yang papa berikan agar kamu benar-benar melupakan arga" jelas papa surya
"tidak mudah pa, sudah berbagai macam cara alana lakukan untuk melupakam arga termasuk pacaran dengan reza yang sama sekali tidak alana cintai"
"kalau tidak cinta kenapa terus menjalin hubungan sama si kadal buntung itu?"
"alana sudah putuskan besok akan menemui reza dan akan memutuskan hubungan kami secara baik-baik" sahut alana yakin
"baguslah, papa pegang ucapan kamu al dan ada satu hal yang ingin papa sampaikan sama kamu ini penting"
"apa lagi sih pa?" tanya alana tak bersemangat
"minggu depan akan ada pria yang akan melamar kamu kesini, mau tidak mau, suka atau tidak kamu harus menerima pria itu. keputusan papa mutlak dan papa tidak menerima bantahan" tegas papa surya membuat alana membulatkan matanya
"gak bisa gitu dong pa, alana masih belum siap menerima orang asing di hidup alana apalagi untuk menikah hati alana belum bisa menerima cinta yang lain, dan lagi alana bukan hidup di jaman kuno pa udah gak jaman main jodoh-jodohan kayak gitu" protes alana tak terima dengan keinginan papa surya
"sudah papa bilang papa tidak menerima bantahan dan setelah kalian menikah nanti berhentilah mengajar al dan cobalah untuk membuka hati kamu untuk calon suami kamu itu, " sarkas papa surya
"tidak bisa al akan tetap mengajar apapun kondisinya dan papa tidak bisa memaksa al untuk mencintai pria lain papa tau sendiri hati alana hanya milik siapa" ucap alana
"ikhlaskan dia al jangan menutup hati kamu untuk seseorang yang sudah tidak ada, lanjutkan hidup kamu al, kamu berhak untuk bahagia meskipun bukan dengan arga
calon suami kamu akan sangat mampu untuk menafkahi kamu al, kamu tidak harus membuang waktu hanya untuk menjadi dosen yang gajinya tidak seberapa itu" sahut papa surya
"hanya dengan mengajar al bisa menghilangkan rasa kesepian al dan bisa sedikit melupakan arga" ucap alana kemudian pergi meninggalkan papa surya
seketika papa surya termenung dengan ucapan alana apakah sebegitu kesepiannya alana setelah kepergian arga hingga dia rela mengorbankan waktunya hanya untuk menjadi seorang dosen padahal sudah jelas perusahaan papa surya yang begitu besar dan mempunyai anak cabang dimana-mana sangat membutuhkan dirinya untuk lebih memajukan perusahaan
tapi dengan tegas alana malah menolak posisi yang begitu sangat di inginkan orang-orang di luaran sana bahkan gaji seorang dosen sangat jauh di bandingkan dengan uang jajan yang selalu alana dapatkan dari papa surya setiap bulannya
***********
pagi ini seperti biasa alana akan pergi ke kampus tempatnya mengajar
kali ini alana membawa mobilnya sendiri dan menolak di jemput oleh reza
alana sudah sangat muak melihat muka reza berlama-lama ingin rasanya alana melemparkan kotoran ke wajah reza saat dia melihatnya bercumbu dengan tante-tante kesepian di dalam mobil waktu itu
alana menghela nafas untuk menenangkan hatinya yang sedang meracau, raganya berada di kampus namun jiwanya melayang entah kemana
ryshaka melihat alana pagi ini tampak kurang bersemangat mengurungkan niatnya untuk menggoda alana namun sama sekali alana tidak peduli dengan hal itu
saat mata kuliahnya selesai alana langsung menghubungi reza dan memintanya bertemu di salah satu cafe langganan mereka
reza yang baru di pacari alana selama 6 bulan terakhir ini sudah berbangga diri karena mengira alana akan menyampaikan kalau papa surya sudah merestui hubungan mereka dan tidak lama lagi mereka akan segera menikah namun faktanya semua itu hanya ada dalam mimpi reza saja
"sayang maaf lama, barusan macet" ucap reza yang baru datang ke cafe itu
"tidak apa-apa aku juga baru sampai kok" sahut alana tersenyum kecut
"ada apa sepertinya ada hal penting yang mau kamu bicarakan? apa papa kamu sudah merestui hubungan kita? jadi kapan aku bisa melamar kamu?" cerocos reza
"bukan, bukan hal itu yang mau aku sampaikan, ini lihatlah" alana menyodorkan sebuah amplop berwarna coklat kepada reza
reza menatap tak percaya dengan isi dari amplop tersebut reza berulang kali menggelangkan kepalanya seolah menyangkal dengan skandal yang sudah sengaja dia buat sendiri
reza menatap nanar alana berusaha dengan pembelaan dirinya
"ini bukan aku al, pasti ini editan kan ada seseorang yang mau hancurin hubungan kita" sangkal reza
"apa ini juga editan?" alana memperlihatkan beberapa foto dan video reza bersama beberapa wanita yang sedang melakukan kegiatan panas
"aa..aku bisa jelaskan al ii..itu gak seperti yang kamu pikirkan?" ucap reza gugup
"emangnya aku berpikiran apa? sudah lah za jangan mengelak lagi bahkan aku sudah tau ini dari tiga bulan yang lalu dan entah dari kapan kamu melakoni peran kamu sebagai pemuas nafsu para tante-tante kesepian itu tapi aku selalu menutup mata dan telinga aku menganggap semua ini hanya rekayasa semata tapi....."
"tapi beberapa kali aku melihat kamu dengan mata kepala aku sendiri kamu bercumbu dengan para wanita kesepian itu dan semua perusahaan yang selalu kamu bangga-banggakan itu aku tau itu hanya sebuah bualan belaka agar bisa menipuku dan keluargaku kan za, aku gak sebodoh yang kamu kira za kamu salah memilih lawan sangat mudah bagi aku untuk mengetahui kebusukan kamu selama ini" ucap alana panjang lebar
"tidak sayang itu tidak benar, kamu jangan percaya dengan omong kosong itu... sungguh aku cinta sama kamu, aku mau menikah sama kamu" lagi-lagi reza membela diri
"sudah cukup za, jangan berbicara tentang cinta kepadaku aku muak dengan yang namanya cinta tidak ada cinta yang memanfaatkan pasangannya untuk ambisinya sendiri dan mulai sekarang kita jalani hidup kita masing-masing silahkan lanjutkan kehidupan yang sangat menguntungkan buat kamu itu, aku mundur" ucap alana yang begitu menohok di hati reza
"maafin aku al, aku janji akan berubah tolong jangan tinggalin aku, apapun akan aku lakukan agar kamu mau memaafkan aku, tolong kasih kesempatan lagi buat aku" mohon reza berlutut kepada alana tidak peduli banyak pasang mata yang sedang memperhatikan mereka
"harga diri dan martabatku tidak bisa kamu sejajarkan dengan para wanita yang sudah menghangatkan ranjangmu za dan hanya seekor keledai yang akan masuk ke dalam lubang yang sama dua kali, aku pergi dan hubungan kita selesai sampai disini"
alana pergi meninggalkan reza yang sudah tertunduk malu, menyesal pun sudah tak berguna kepercayaan alana untuk reza sudah hancur berkeping-keping sudah tidak ada lagi harapan yang tersisa bagi reza, angan-angannya yang ingin menjadi orang kaya kini meluap begitu saja bersama dengan matinya rasa yang ada di hati alana seolah rasa cintanya di bawa mati dan entah kapan rasa cintanya itu akan kembali
dan reza bukanlah kepingan indah yang harus selalu alana kenang, reza hanya seorang piguran yang alana hadirkan untuk menepis rasa kesepiannya setelah kepergian arga dan ternyata kehadiran reza tidak berarti apa-apa di hidup alana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments