chapter 4

malam ini di kediaman keluarga gunawan, alana dan papa surya sedang menikmati makan malam mereka hening tak ada sepatah katapun yang terucap di antara mereka hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu

alana masih merasa kesal dengan papa surya karena sudah mengerjainya tadi siang sedangkan papa surya dengan wajah tanpa berdosa nya malah tidak menyadari telah membuat putrinya kesal setengah mati

"al ikut papa ada yang mau papa bicarakan" seru papa surya yang sudah menghabiskan makan malam mereka

"hhmmm" sahut alana

kini alana dan papa surya tengah duduk di sofa ruang kerja papa surya

banyak sekali pertanyaan di benak alana yang ingin dia sampaikan kepada papanya namun semua tertahan saat tiba-tiba papa surya menyerahkan amplop berwarna coklat kepadanya

"apa ini?" tanya alana menatap amplop coklat itu

"bukalah" titah papa surya dengan wajah datarnya

alana mulai membuka amplop itu dan melihat satu persatu foto yang ada di dalam amplop tersebut

alana sedikitpun tidak merasa terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini karena faktanya alana sudah lebih tahu tentang kelakuan busuk reza di belakang alana selama ini namun alana lebih memendam semuanya sendiri dan menunggu waktu yang tepat untuk memutuskan hubungannya dengan reza

"maksudnya apa ini pa?" tanya alana pura-pura polos

"sampai kapan kamu bertahan dengan pria bajingan seperti dia? papa yakin kamu sudah mengetahui tentang kelakuan dia kenapa kamu masih mempertahankannya?" tanya papa surya dengan nada tinggi

"alana hanya menunggu waktu yang tepat untuk memutuskan hubungan alana dengannya" alasan alana yang sangat klise

"lalu sekarang kamu nunggu apa lagi? sudah jelas bukan dia hanya memanfaatkan kamu, jangan bilang sama papa kalau cinta yang sudah membutakan mata hati kamu" sentak papa surya

"papa tau betul bukan siapa pria yang sangat alana cintai?"

"papa tahu al tapi kamu harus sadar arga tidak akan pernah kembali berhentilah untuk terus mengingatnya, empat tahun sudah sangat cukup waktu yang papa berikan agar kamu benar-benar melupakan arga" jelas papa surya

"tidak mudah pa, sudah berbagai macam cara alana lakukan untuk melupakam arga termasuk pacaran dengan reza yang sama sekali tidak alana cintai"

"kalau tidak cinta kenapa terus menjalin hubungan sama si kadal buntung itu?"

"alana sudah putuskan besok akan menemui reza dan akan memutuskan hubungan kami secara baik-baik" sahut alana yakin

"baguslah, papa pegang ucapan kamu al dan ada satu hal yang ingin papa sampaikan sama kamu ini penting"

"apa lagi sih pa?" tanya alana tak bersemangat

"minggu depan akan ada pria yang akan melamar kamu kesini, mau tidak mau, suka atau tidak kamu harus menerima pria itu. keputusan papa mutlak dan papa tidak menerima bantahan" tegas papa surya membuat alana membulatkan matanya

"gak bisa gitu dong pa, alana masih belum siap menerima orang asing di hidup alana apalagi untuk menikah hati alana belum bisa menerima cinta yang lain, dan lagi alana bukan hidup di jaman kuno pa udah gak jaman main jodoh-jodohan kayak gitu" protes alana tak terima dengan keinginan papa surya

"sudah papa bilang papa tidak menerima bantahan dan setelah kalian menikah nanti berhentilah mengajar al dan cobalah untuk membuka hati kamu untuk calon suami kamu itu, " sarkas papa surya

"tidak bisa al akan tetap mengajar apapun kondisinya dan papa tidak bisa memaksa al untuk mencintai pria lain papa tau sendiri hati alana hanya milik siapa" ucap alana

"ikhlaskan dia al jangan menutup hati kamu untuk seseorang yang sudah tidak ada, lanjutkan hidup kamu al, kamu berhak untuk bahagia meskipun bukan dengan arga

calon suami kamu akan sangat mampu untuk menafkahi kamu al, kamu tidak harus membuang waktu hanya untuk menjadi dosen yang gajinya tidak seberapa itu" sahut papa surya

"hanya dengan mengajar al bisa menghilangkan rasa kesepian al dan bisa sedikit melupakan arga" ucap alana kemudian pergi meninggalkan papa surya

seketika papa surya termenung dengan ucapan alana apakah sebegitu kesepiannya alana setelah kepergian arga hingga dia rela mengorbankan waktunya hanya untuk menjadi seorang dosen padahal sudah jelas perusahaan papa surya yang begitu besar dan mempunyai anak cabang dimana-mana sangat membutuhkan dirinya untuk lebih memajukan perusahaan

tapi dengan tegas alana malah menolak posisi yang begitu sangat di inginkan orang-orang di luaran sana bahkan gaji seorang dosen sangat jauh di bandingkan dengan uang jajan yang selalu alana dapatkan dari papa surya setiap bulannya

***********

pagi ini seperti biasa alana akan pergi ke kampus tempatnya mengajar

kali ini alana membawa mobilnya sendiri dan menolak di jemput oleh reza

alana sudah sangat muak melihat muka reza berlama-lama ingin rasanya alana melemparkan kotoran ke wajah reza saat dia melihatnya bercumbu dengan tante-tante kesepian di dalam mobil waktu itu

alana menghela nafas untuk menenangkan hatinya yang sedang meracau, raganya berada di kampus namun jiwanya melayang entah kemana

ryshaka melihat alana pagi ini tampak kurang bersemangat mengurungkan niatnya untuk menggoda alana namun sama sekali alana tidak peduli dengan hal itu

saat mata kuliahnya selesai alana langsung menghubungi reza dan memintanya bertemu di salah satu cafe langganan mereka

reza yang baru di pacari alana selama 6 bulan terakhir ini sudah berbangga diri karena mengira alana akan menyampaikan kalau papa surya sudah merestui hubungan mereka dan tidak lama lagi mereka akan segera menikah namun faktanya semua itu hanya ada dalam mimpi reza saja

"sayang maaf lama, barusan macet" ucap reza yang baru datang ke cafe itu

"tidak apa-apa aku juga baru sampai kok" sahut alana tersenyum kecut

"ada apa sepertinya ada hal penting yang mau kamu bicarakan? apa papa kamu sudah merestui hubungan kita? jadi kapan aku bisa melamar kamu?" cerocos reza

"bukan, bukan hal itu yang mau aku sampaikan, ini lihatlah" alana menyodorkan sebuah amplop berwarna coklat kepada reza

reza menatap tak percaya dengan isi dari amplop tersebut reza berulang kali menggelangkan kepalanya seolah menyangkal dengan skandal yang sudah sengaja dia buat sendiri

reza menatap nanar alana berusaha dengan pembelaan dirinya

"ini bukan aku al, pasti ini editan kan ada seseorang yang mau hancurin hubungan kita" sangkal reza

"apa ini juga editan?" alana memperlihatkan beberapa foto dan video reza bersama beberapa wanita yang sedang melakukan kegiatan panas

"aa..aku bisa jelaskan al ii..itu gak seperti yang kamu pikirkan?" ucap reza gugup

"emangnya aku berpikiran apa? sudah lah za jangan mengelak lagi bahkan aku sudah tau ini dari tiga bulan yang lalu dan entah dari kapan kamu melakoni peran kamu sebagai pemuas nafsu para tante-tante kesepian itu tapi aku selalu menutup mata dan telinga aku menganggap semua ini hanya rekayasa semata tapi....."

"tapi beberapa kali aku melihat kamu dengan mata kepala aku sendiri kamu bercumbu dengan para wanita kesepian itu dan semua perusahaan yang selalu kamu bangga-banggakan itu aku tau itu hanya sebuah bualan belaka agar bisa menipuku dan keluargaku kan za, aku gak sebodoh yang kamu kira za kamu salah memilih lawan sangat mudah bagi aku untuk mengetahui kebusukan kamu selama ini" ucap alana panjang lebar

"tidak sayang itu tidak benar, kamu jangan percaya dengan omong kosong itu... sungguh aku cinta sama kamu, aku mau menikah sama kamu" lagi-lagi reza membela diri

"sudah cukup za, jangan berbicara tentang cinta kepadaku aku muak dengan yang namanya cinta tidak ada cinta yang memanfaatkan pasangannya untuk ambisinya sendiri dan mulai sekarang kita jalani hidup kita masing-masing silahkan lanjutkan kehidupan yang sangat menguntungkan buat kamu itu, aku mundur" ucap alana yang begitu menohok di hati reza

"maafin aku al, aku janji akan berubah tolong jangan tinggalin aku, apapun akan aku lakukan agar kamu mau memaafkan aku, tolong kasih kesempatan lagi buat aku" mohon reza berlutut kepada alana tidak peduli banyak pasang mata yang sedang memperhatikan mereka

"harga diri dan martabatku tidak bisa kamu sejajarkan dengan para wanita yang sudah menghangatkan ranjangmu za dan hanya seekor keledai yang akan masuk ke dalam lubang yang sama dua kali, aku pergi dan hubungan kita selesai sampai disini"

alana pergi meninggalkan reza yang sudah tertunduk malu, menyesal pun sudah tak berguna kepercayaan alana untuk reza sudah hancur berkeping-keping sudah tidak ada lagi harapan yang tersisa bagi reza, angan-angannya yang ingin menjadi orang kaya kini meluap begitu saja bersama dengan matinya rasa yang ada di hati alana seolah rasa cintanya di bawa mati dan entah kapan rasa cintanya itu akan kembali

dan reza bukanlah kepingan indah yang harus selalu alana kenang, reza hanya seorang piguran yang alana hadirkan untuk menepis rasa kesepiannya setelah kepergian arga dan ternyata kehadiran reza tidak berarti apa-apa di hidup alana

Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 103
104 chapter 104
105 chapter 105 END
Episodes

Updated 105 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
103
104
chapter 104
105
chapter 105 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!