alana memberengut kesal saat masuk ke dalam ruangan papa nya tampak kosong
alana mencoba menanyakan kepada sekretaris papa nya dimana papa surya berada sekarang
wajah alana semakin di tekuk kala mendengar kalau papa surya sedang mengadakan meeting di luar kantor dengan klien dari luar kota
"oh my god buat apa papa nyuruh aku datang kesini kalau papa juga meeting di luar" gumam alana kesal dan berjalan menuju ke ruangan kakaknya
BRAK
alana membuka pintu ruangan darwin begitu keras membuat darwin terlonjak kaget
Darwin Axel Gunawan kakak pertama alana yang saat ini ikut mengurus perusahaan papa surya
darwin sudah menikah dan sudah di karuniai satu anak perempuan yang sangat lucu, darwin sudah memiliki rumah sendiri sehingga alana jarang sekali bertemu dengan darwin jika bukan dia yang sengaja datang ke rumah darwin untuk mengajak shakira bermain
shakira nama anak darwin yang baru berusia dua tahun sangat lucu dan menggemaskan
"astaga al bikin kaget kakak saja, emang gak bisa ketuk pintu dulu untung saja kakak tidak punya penyakit jantung" gerutu darwin menatap alana
"maaf kak, aku kesal sama papa" sahut alana mengerucutkan bibirnya
"kesal kenapa? lagian kamu tumben banget datang ke kantor ada apa?" tanya darwin
"tadi papa nelfon aku nyuruh datang kesini eh malah papa pergi meeting di luar kantor kan nyebelin" ketus alana
"meetingnya penting kali al jadi gak bisa di tunda, kamu mau nunggu papa disini apa gimana?" tanya darwin lagi
"aku pulang aja deh tapi bagi duit dong kak buat naik taksi aku gak bawa mobil" pinta menengadahkan tangannya
"dih kamu gak malu minta duit sama kakak, gaji kamu emamg gak cukup buat bayar taksi doang hmm? sadar umur al cepat menikah biar ada yang ngasih kamu duit jadi gak minta terus sama kakak" darwin terkekeh
"aku belum gajian kak lagian aku gak kepikiran buat nikah sekarang-sekarang masih mau nikmatin masa-masa remaja aku dulu kak" alana tergelak
"coba buka hati kamu buat menerima cinta yang baru al asalkan jangan sama si reza itu, dia bukan pria yang baik, dih remaja kadaluarsa kamu itu al" ucap darwin membuat alana menatap sinis
"ayolah kak bagi duit aku capek mau istirahat" rengek alana
"dasar tukang malak" gerutu darwin namun tetap memberikan alana beberapa lembar uang berwarna merah
alana tersenyum saat melihat jumlah uang yang di berikan darwin cukup banyak bukan karena alana tidak punya uang namun kebiasaan alana sejak dulu jika bertemu darwin harus selalu minta uang jajan dan darwin sudah tidak aneh lagi tentang hal itu
alana berjalan menyusuri lorong kantor banyak pasang mata menatap kagum kepada alana dan ada pula yang menatap iri dengan kecantikan alana yang pari purna
meskipun usia alana sudah 26 tahun tapi alana masih terlihat seperti gadis berusia 22 tahun unyu-unyu menggemaskan
alana mencoba bersikap sopan kepada setiap karyawan yang menyapanya
alana sampai di lobby di kantor dan berniat untuk memesan taksi online dari ponselnya namun tiba-tiba ada suara yang begitu dia kenali memanggilnya
"hai ibu dosen cantik, pulang bareng babang tampan yuk" ajak ry merangkul pundak alana
"astaga" kaget alana karena tiba-tiba ada tangan asing merangkulnya
"biasa aja kali gak usah kaget gitu al" sahut ry tersenyum
"kamu itu tidak sopan sama dosen kamu sendiri, jangan bilang kalau kamu ngikutin saya sampai kesini?" dengan percaya diri alana menuduh ryshaka
"ini udah di luar kampus jadi bebas dong aku mau manggil kamu dengan sebutan apapun, bukan ngikutin al tapi menjaga" ryshaka menarik tangan alana untuk menaiki motor sport miliknya
"ry stop it... saya akan pulang naik taksi dan satu lagi panggil saya ibu alana" sentak alana berjalan menjauh dari ryshaka
"kamu bukan ibu aku al, ayolah aku antar pulang aja ya" ry kembali menarik tangan alana
"ya Tuhan anak ini benar-benar bikin naik darah" jengah alana dengan kelakuan ryshaka
tanpa basa basi ryshaka menggendong tubuh alana dan mendudukkannya di atas motor sport miliknya
alana hanya melongo dengan tingkah mahasiswanya yang benar-benar di luar nalar
untung saja saat ini alana memakai celana panjang masih aman untuk di bonceng menggunakan motor
ryshaka memakaikan helm untuk melindungi rambut alana agar tidak berantakan saat di perjalanan nanti
jika di lihat mereka seperti pasangan kekasih yang akan pergi berkencan
"pegangan dong bu dosen" tirah ryshaka yang akan melajukan motornya
"cepat jalan gak usah banyak ngomong" ketus alana
ryshaka melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tangan alana begitu saja memeluk ryshaka karena takut terjatuh meskipun ini bukan kali pertama alana naik motor tapi tetap saja ada rasa was-was di dalam hatinya kan tidak lucu kalau tiba-tiba alana kejengkang ketika di bonceng ryshaka
apalagi ryshaka mengendarai motornya seperti seorang pembalap yang sedang berlomba untuk segera mencapai garis finish
"kenapa seperti dejavu ya" batin alana
mereka berhenti sejenak di kawasan lampu merah alana tanpa sengaja melirik ke samping dia melihat reza yang sedang bercumbu dengan seorang wanita paruh baya di dalam mobil, alana hanya menatap jijik dengan kelakuan reza yang begitu memalukan
ryshaka yang juga melihat kejadian merasa aneh karena alana bersikap biasa saja melihat kekasihnya sedang bercumbu dengan tante-tante kesepian itu
bukan kali pertama alana melihat aksi gila kekasihnya itu bahkan alana pernah melihat hal yang lebih panas lagi dari itu tapi entah mengapa hatinya terasa biasa saja tidak merasa dirinya sedang di hianati oleh pria yang berstatus sebagai pacarnya itu
"dasar buaya buntung," geram alana jijik melihat tingkah reza yang membuatnya muak
"kenapa bu dosen?" tanya ry pura-pura tidak tahu
"bukan urusan kamu" sentak alana
"galak bener sih kamu al" lirih ryshaka
"bocah ingusan kayak kamu itu harus di galakin biar gak ngelunjak" sarkas alana dengan sorot mata tajamnya
ryshaka pun kembali melajukan motornya namun alana merasa heran karena ryshaka membelokan arah motornya bukan arah menuju rumahnya, pikiran buruk seketika menggerayangi pikirannya alana takut jika bocah ingusan itu akan berbuat macam-macam kepada alana
namun seketika ketakutan alana mendadak sirna karena ryshaka berhenti di parkiran sebuah warung makan padang
"ayo turun al" ajak ry yang sudah melepaskan helmnya
sejenak alana terpana melihat ketampanan ryshaka apalagi dengan rambutnya yang sedikit berantakan
bisa di bilang ryshaka pria paling tampan di kampus tempatnya mengajar dan tidak sedikit para mahasiswi berlomba untuk menjadikan ryshaka sebagai kekasihnya tapi karena sifat menyebalkannya seolah-olah alana menutup mata akan ketampanan mahasiswanya itu
"kok bengong ayok turun" ucap ry membuyarkan lamunan alana
alana turun tanpa membuka helmnya terlebih dahulu ryshaka mengulum senyum melihat alana yang akan memasuki rumah makan padang itu masih menggunakan helmnya
"di dalem gak bakalan ada rajia al" ledek ry menatap alana dan alana memegang kepalanya yang masih menggunakan helmnya
"astaga" alana berusaha membuka pengait helmnya tapi terlihat kesusahan
"sini aku bukain" seketika netra mereka saling berpandangan alana semakin terpukau melihat wajah oriental ryshaka yang mempunyai daya tarik sendiri di matanya
"kok cuman ngeliat matanya doang bisa bikin hati adem ya" batin alana menatap lekat netra ryshaka
"aku tampan kan al?" ucap ry tersenyum
"cih percaya diri sekali" alana membuka helmnya dan mendahului ryshaka masuk ke dalam warung padang itu
"kamu mau makan apa biar aku pesenin sekalian?" tanya ry
"aku gak lapar, kalau kamu masih lama saya duluan saja " alana berdiri berniat untuk pulang terlebih dahulu namun ry mencegahnya
"temani aku makan sebentar saja" pinta ry dengan sorot mata yang begitu berbeda dari biasanya
"saya capek mau istirahat, kamu makan saja sendiri" alana menghempaskan tangan ry namun ry mencekalnya begitu kuat
"aku gak nyuruh kamu buat lari-lari kan cuman diam dan temani aku makan apanya yang bikin capek" sahut ry
"terserahlah" seperti terhipnotis alana pun kembali duduk di hadapan ryshaka
ryshaka tersenyum penuh kemenangan akhirnya saat yang sudah di tunggu sekian lama olehnya bisa kesampaian juga makan berdua dengan alana meskipun dia hanya makan sendiri tapi itu cukup membuat hatinya berbunga-bunga
alana hanya memandang jengah melihat ryshaka makan begitu lahapnya seperti yang tidak makan selama satu minggu
"ayolah ry jangan membuang-buang waktu saya untuk menamani kamu makan, cepat habiskan makanannya" protes alana karena ryshaka menambah porsi makanannya
"sabar dong al, aku laper banget" sahut ry dengan mulut yang penuh dengan makanan
"laper apa rakus hah" ketus alana sedangkan ry hanya terkekeh mendengar ucapan alana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments