chapter 3

alana memberengut kesal saat masuk ke dalam ruangan papa nya tampak kosong

alana mencoba menanyakan kepada sekretaris papa nya dimana papa surya berada sekarang

wajah alana semakin di tekuk kala mendengar kalau papa surya sedang mengadakan meeting di luar kantor dengan klien dari luar kota

"oh my god buat apa papa nyuruh aku datang kesini kalau papa juga meeting di luar" gumam alana kesal dan berjalan menuju ke ruangan kakaknya

BRAK

alana membuka pintu ruangan darwin begitu keras membuat darwin terlonjak kaget

Darwin Axel Gunawan kakak pertama alana yang saat ini ikut mengurus perusahaan papa surya

darwin sudah menikah dan sudah di karuniai satu anak perempuan yang sangat lucu, darwin sudah memiliki rumah sendiri sehingga alana jarang sekali bertemu dengan darwin jika bukan dia yang sengaja datang ke rumah darwin untuk mengajak shakira bermain

shakira nama anak darwin yang baru berusia dua tahun sangat lucu dan menggemaskan

"astaga al bikin kaget kakak saja, emang gak bisa ketuk pintu dulu untung saja kakak tidak punya penyakit jantung" gerutu darwin menatap alana

"maaf kak, aku kesal sama papa" sahut alana mengerucutkan bibirnya

"kesal kenapa? lagian kamu tumben banget datang ke kantor ada apa?" tanya darwin

"tadi papa nelfon aku nyuruh datang kesini eh malah papa pergi meeting di luar kantor kan nyebelin" ketus alana

"meetingnya penting kali al jadi gak bisa di tunda, kamu mau nunggu papa disini apa gimana?" tanya darwin lagi

"aku pulang aja deh tapi bagi duit dong kak buat naik taksi aku gak bawa mobil" pinta menengadahkan tangannya

"dih kamu gak malu minta duit sama kakak, gaji kamu emamg gak cukup buat bayar taksi doang hmm? sadar umur al cepat menikah biar ada yang ngasih kamu duit jadi gak minta terus sama kakak" darwin terkekeh

"aku belum gajian kak lagian aku gak kepikiran buat nikah sekarang-sekarang masih mau nikmatin masa-masa remaja aku dulu kak" alana tergelak

"coba buka hati kamu buat menerima cinta yang baru al asalkan jangan sama si reza itu, dia bukan pria yang baik, dih remaja kadaluarsa kamu itu al" ucap darwin membuat alana menatap sinis

"ayolah kak bagi duit aku capek mau istirahat" rengek alana

"dasar tukang malak" gerutu darwin namun tetap memberikan alana beberapa lembar uang berwarna merah

alana tersenyum saat melihat jumlah uang yang di berikan darwin cukup banyak bukan karena alana tidak punya uang namun kebiasaan alana sejak dulu jika bertemu darwin harus selalu minta uang jajan dan darwin sudah tidak aneh lagi tentang hal itu

alana berjalan menyusuri lorong kantor banyak pasang mata menatap kagum kepada alana dan ada pula yang menatap iri dengan kecantikan alana yang pari purna

meskipun usia alana sudah 26 tahun tapi alana masih terlihat seperti gadis berusia 22 tahun unyu-unyu menggemaskan

alana mencoba bersikap sopan kepada setiap karyawan yang menyapanya

alana sampai di lobby di kantor dan berniat untuk memesan taksi online dari ponselnya namun tiba-tiba ada suara yang begitu dia kenali memanggilnya

"hai ibu dosen cantik, pulang bareng babang tampan yuk" ajak ry merangkul pundak alana

"astaga" kaget alana karena tiba-tiba ada tangan asing merangkulnya

"biasa aja kali gak usah kaget gitu al" sahut ry tersenyum

"kamu itu tidak sopan sama dosen kamu sendiri, jangan bilang kalau kamu ngikutin saya sampai kesini?" dengan percaya diri alana menuduh ryshaka

"ini udah di luar kampus jadi bebas dong aku mau manggil kamu dengan sebutan apapun, bukan ngikutin al tapi menjaga" ryshaka menarik tangan alana untuk menaiki motor sport miliknya

"ry stop it... saya akan pulang naik taksi dan satu lagi panggil saya ibu alana" sentak alana berjalan menjauh dari ryshaka

"kamu bukan ibu aku al, ayolah aku antar pulang aja ya" ry kembali menarik tangan alana

"ya Tuhan anak ini benar-benar bikin naik darah" jengah alana dengan kelakuan ryshaka

tanpa basa basi ryshaka menggendong tubuh alana dan mendudukkannya di atas motor sport miliknya

alana hanya melongo dengan tingkah mahasiswanya yang benar-benar di luar nalar

untung saja saat ini alana memakai celana panjang masih aman untuk di bonceng menggunakan motor

ryshaka memakaikan helm untuk melindungi rambut alana agar tidak berantakan saat di perjalanan nanti

jika di lihat mereka seperti pasangan kekasih yang akan pergi berkencan

"pegangan dong bu dosen" tirah ryshaka yang akan melajukan motornya

"cepat jalan gak usah banyak ngomong" ketus alana

ryshaka melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tangan alana begitu saja memeluk ryshaka karena takut terjatuh meskipun ini bukan kali pertama alana naik motor tapi tetap saja ada rasa was-was di dalam hatinya kan tidak lucu kalau tiba-tiba alana kejengkang ketika di bonceng ryshaka

apalagi ryshaka mengendarai motornya seperti seorang pembalap yang sedang berlomba untuk segera mencapai garis finish

"kenapa seperti dejavu ya" batin alana

mereka berhenti sejenak di kawasan lampu merah alana tanpa sengaja melirik ke samping dia melihat reza yang sedang bercumbu dengan seorang wanita paruh baya di dalam mobil, alana hanya menatap jijik dengan kelakuan reza yang begitu memalukan

ryshaka yang juga melihat kejadian merasa aneh karena alana bersikap biasa saja melihat kekasihnya sedang bercumbu dengan tante-tante kesepian itu

bukan kali pertama alana melihat aksi gila kekasihnya itu bahkan alana pernah melihat hal yang lebih panas lagi dari itu tapi entah mengapa hatinya terasa biasa saja tidak merasa dirinya sedang di hianati oleh pria yang berstatus sebagai pacarnya itu

"dasar buaya buntung," geram alana jijik melihat tingkah reza yang membuatnya muak

"kenapa bu dosen?" tanya ry pura-pura tidak tahu

"bukan urusan kamu" sentak alana

"galak bener sih kamu al" lirih ryshaka

"bocah ingusan kayak kamu itu harus di galakin biar gak ngelunjak" sarkas alana dengan sorot mata tajamnya

ryshaka pun kembali melajukan motornya namun alana merasa heran karena ryshaka membelokan arah motornya bukan arah menuju rumahnya, pikiran buruk seketika menggerayangi pikirannya alana takut jika bocah ingusan itu akan berbuat macam-macam kepada alana

namun seketika ketakutan alana mendadak sirna karena ryshaka berhenti di parkiran sebuah warung makan padang

"ayo turun al" ajak ry yang sudah melepaskan helmnya

sejenak alana terpana melihat ketampanan ryshaka apalagi dengan rambutnya yang sedikit berantakan

bisa di bilang ryshaka pria paling tampan di kampus tempatnya mengajar dan tidak sedikit para mahasiswi berlomba untuk menjadikan ryshaka sebagai kekasihnya tapi karena sifat menyebalkannya seolah-olah alana menutup mata akan ketampanan mahasiswanya itu

"kok bengong ayok turun" ucap ry membuyarkan lamunan alana

alana turun tanpa membuka helmnya terlebih dahulu ryshaka mengulum senyum melihat alana yang akan memasuki rumah makan padang itu masih menggunakan helmnya

"di dalem gak bakalan ada rajia al" ledek ry menatap alana dan alana memegang kepalanya yang masih menggunakan helmnya

"astaga" alana berusaha membuka pengait helmnya tapi terlihat kesusahan

"sini aku bukain" seketika netra mereka saling berpandangan alana semakin terpukau melihat wajah oriental ryshaka yang mempunyai daya tarik sendiri di matanya

"kok cuman ngeliat matanya doang bisa bikin hati adem ya" batin alana menatap lekat netra ryshaka

"aku tampan kan al?" ucap ry tersenyum

"cih percaya diri sekali" alana membuka helmnya dan mendahului ryshaka masuk ke dalam warung padang itu

"kamu mau makan apa biar aku pesenin sekalian?" tanya ry

"aku gak lapar, kalau kamu masih lama saya duluan saja " alana berdiri berniat untuk pulang terlebih dahulu namun ry mencegahnya

"temani aku makan sebentar saja" pinta ry dengan sorot mata yang begitu berbeda dari biasanya

"saya capek mau istirahat, kamu makan saja sendiri" alana menghempaskan tangan ry namun ry mencekalnya begitu kuat

"aku gak nyuruh kamu buat lari-lari kan cuman diam dan temani aku makan apanya yang bikin capek" sahut ry

"terserahlah" seperti terhipnotis alana pun kembali duduk di hadapan ryshaka

ryshaka tersenyum penuh kemenangan akhirnya saat yang sudah di tunggu sekian lama olehnya bisa kesampaian juga makan berdua dengan alana meskipun dia hanya makan sendiri tapi itu cukup membuat hatinya berbunga-bunga

alana hanya memandang jengah melihat ryshaka makan begitu lahapnya seperti yang tidak makan selama satu minggu

"ayolah ry jangan membuang-buang waktu saya untuk menamani kamu makan, cepat habiskan makanannya" protes alana karena ryshaka menambah porsi makanannya

"sabar dong al, aku laper banget" sahut ry dengan mulut yang penuh dengan makanan

"laper apa rakus hah" ketus alana sedangkan ry hanya terkekeh mendengar ucapan alana

Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 103
104 chapter 104
105 chapter 105 END
Episodes

Updated 105 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
103
104
chapter 104
105
chapter 105 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!