"Tuh lihat, yang gue bilang bener kan? kalau dia tuh kagak paham sama cowok ganteng, Ck heran gue!" gerutu Satria, seraya mengacak rambutnya frustasi, karena baru kali ini ia merasa ada seorang gadis yang sama sekali tidak peka dengan kepopulerannya di sekolah ini.
"Menurut pengamatan gue nih ya, cewek yang kaya gini tuh justru tipe cewek yang langka bro, dia itu apa ya, ya intinya dia itu bukan tipe cewek gaul yang sering gonta-ganti cowok, bisa juga dia bersikap kaya gini karena trauma pacaran nggak sih?" Haikal menepuk pundak Andre dengan mata yang tak beralih menatap gadis tersebut.
"Ada benernya juga sih, eh tumben si kunyuk pinter!" jawab Andre sembari membalas menepuk haikal lebih keras.
"Anjir, penistaan remuk entar bahu gue, belum aja dipake bersandar sama bidadari gue, udah kagak berfungsi."
"Oyy, mana ada bidadari mau sama elo, kang bakwan aja belum tentu ada yang mau."
"Siapa yang nyebut-nyebut nama bibi hayo?" teriak bi Ami dari dalam kantin, membuat Haikal Dan juga Andre saling pandang, dan tak lama bi Ami keluar membawa sepiring bakwan serta sodet yang terlihat mengkilap terkena minyak goreng.
"Siapa yang bawa-bawa nama bibi?" ulangnya, membuat Haikal maupun Andre, meringis dan salah tingkah.
"Ehh, anu bi_"
Tet.. Tet.. Tet..
"Aduhhh belnya udah bunyi tuh bi, masuk dulu ya!" ujar keduanya dan bergegas memasuki kelas, sementara bi Ami menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah keduanya.
"Lo mau kemana Sat,?" ujar Adam, ketika melihat Satria hendak bersiap-siap menyampirkan tas di bahunya.
"Menurut lo!" jawabnya dengan dahi berkerut.
"Yakin lo, mau masuk kelas? serius kagak salah nih!"
"Sesekali bolehlah jadi murid yang baik." jawabnya dan ngeloyor pergi begitu saja.
*
*
"Satria masuk kelas tuh, my good ganteng banget, cool abis!"
"Pangeran gue Ada disini."
"Ih ganteng banget sumpah! gereget, gue rela deh jadi pacar dia yang kesepuluh juga aaa!"
"Mau ih di sapa dia."
Dan Ada banyak lagi bisik-bisik dari beberapa murid perempuan lainnya ketika Satria berada di kelas yang sama.
"Queen, cowok lo masuk kelas tuh, nggak mau nyapa?" bisik Zia pada Tiara yang dijuluki Ratu di sekolah SMA Samudera.
"Udah putus kali Zi," Asti yang berada di sampingnya ikut berkomentar.
"Gue belum putus, itu cuma keinginan Satria yang sepihak, dan gue bisa pastiin dia nggak bisa ninggalin gue." sahut Tiara, menahan emosi.
"Lihat aja nanti, lo harus ingat Ra, Satria itu doyan banget kan gonta-ganti cewek, apa lagi sekarang lo lihat disebelah lo!" menunjuk kearah dimana Stela murid baru yang duduk hanya terhalang oleh satu orang murid lain di sampingnya.
"Cakep lo dia Ra, nggak nutup kemungkinan kan kalau dia yang bakal jadi pacarnya Satria." lanjut Asti, yang membuat amarah Tiara kian bertambah besar.
"Nggak akan gue biarin, gue pastiin gue adalah cewek terakhir yang memenuhi hatinya."
"Ok, gue tunggu pembuktiannya, berhasil atau_"
"Asti, shhtttt udah." Zia berbisik lebih pelan dari sebelumnya.
*
*
Seperti biasa, setelah bel berbunyi yang menandakan pelajaran terakhir telah usai, sebelum pulang di depan gerbang sekolah Satria dan ketiga sahabatnya, mengobrol bersama duduk di atas motornya masing-masing.
Untuk sekedar menggoda gadis-gadis yang sedang lewat, atau sekedar mencuri perhatiannya.
"Dam, gue perhatiin beberapa hari ini lo banyak diemnya, lagi Ada masalah lo!" ujar Haikal yang membuat Satria dan Andre menoleh ikut menatap nya.
"Lo Ada masalah bro! ngapa gak cerita ke kita?" ujar Andre, yang kini menatap nya dengan serius.
"Mana ada, lo bertiga serius banget nanggepinnya, gue nggak apa-apa, cuman sedikit puyeng aja beberapa hari ini, biasalah adek gue minta di temenin jalan-jalan mulu." jelas Adam.
"Anggia adek lo yang imut itu ya, eh sumpah deh ya cakep banget adek lo, kalau udah gede gue kawinin tuh bocah." canda Andre, yang mendapat toyoran dari Haikal.
"Kamvret, anggia baru kelas 5 SD njir!''
Ditengah obrolan seru mereka, Tiara dan kedua sahabatnya datang menghampiri, membuat mood keempat cowok tersebut berubah seketika.
"Ratu lebay dateng tuh Sat," bisik Andre.
"Kalau gitu kita cabut aja yuk!" Haikal bergegas mencangklong tas dan melajukan motornya, diikuti Adam dan juga Andre.
Setelah keadaan terasa sepi, Tiara melangkah mendekat kearah Satria.
"Sat, gue mau ngomong!"
"Ngomong aja!" jawabnya datar, tanpa berniat menatap nya, sementara Asti dan Zia memilih pulang terlebih dulu.
"Sat gue_"
"Nggak usah pegang-pegang tangan bisa kan?" ujar nya dengan nada yang terdengar galak, saat tangan Tiara menyentuh tangannya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Waktu saat ini Langit di mana ya,,Bukannya Langit juga temen Satria and the geng ya??!!kok gak ada🤔🤔🤔
2023-01-13
0
Qaisaa Nazarudin
Cih kepedean😅😅
2023-01-13
0
Uthe27
Satria satria.. Ganti pacar kek ganti baru
2022-04-08
1