Satria 2

Seperti biasa, saat pagi Satya akan berangkat sekolah lebih dulu, sementara Satria menunggu suara nyaring sang bunda memekik memasuki gendang telinganya.

"Kamu itu ya, yaampun Sat bunda musti gimana sih ngadepin sikap kamu ini." gerutu Nada, sembari menyibak selimut yang melekat di tubuh putranya itu.

"Ya nggak gimana-gimana, sini bun balikin selimutnya masih ngantuk ni ah."

"Satria cukup! bunda kasih kamu pilihan, bangun berangkat sekolah, atau lanjutkan tidur."

"Mending lanjutin tidur lah!"

"Satriaaaaa!"

"Ck!"

*

*

"Satria dengar bunda, bunda nggak mau tahu mulai besok kamu urus DenadaCafe." ujar sang bunda dengan nada penuh perintah, ketika telah berhasil membujuk putranya itu untuk mandi dan memakai seragam sekolahnya, hingga kini berada di meja makan.

Terlihat Satria mendesah kasar, dengan wajah yang berubah datar.

"Kenapa harus Satria coba bun, kan Sat_"

"Bunda nggak mau dengar alasan apapun! mulai besok kamu harus belajar mengurus DenadaCafe, karena bang El sudah melepaskannya, kamu tahu sendiri kan abang mu itu sedang sibuk dengan pabrik-pabriknya, Satya sibuk dengan Cafe milik ayah yang lain."

"Kenapa nggak Satya aja sekalian yang urus, nanggung banget."

"Kamu ini gimana sih Sat, kan pegangan Satya udah banyak, sedangkan kamu_"

"Iya, aku nganggur!"

"Bukan gitu lho maksud bunda, walau ucapan kamu itu memang ada benernya."

"Bunda seneng?" tanya Satria, sembari beranjak dari kursi, mencangklong tasnya di bahu kanan.

"Seneng dong, akhirnya kamu mau nurutin ucapan bunda."

"Yaudah Satria pamit!" lanjutnya, mencium tangan sang bunda, melangkah menuju garasi, menaiki motor gede kesayangannya, kemudian melajukannya dengan kecepatan penuh.

Saat setengah perjalanan, kilasan matanya tak sengaja menangkap sosok seorang gadis dengan seragam yang sama dengannya tengah berteriak meminta tolong, karena seorang laki-laki yang mungkin juga seusia dengannya tengah menarik paksa gadis tersebut, agar mau memasuki mobil miliknya.

Tanpa pikir panjang, Satria bergegas menepikan motornya, berlari menghampiri laki-laki tersebut.

Bughhhhh....

Satu pukulan keras mendarat tepat di rahang kokoh, anak laki-laki itu hingga tubuhnya terhuyung dan hampir saja terjatuh.

"Se tan! siapa lo berani-beraninya ikut campur masalah gue!" umpatnya, sembari mengusap sudut bibirnya yang terasa ngilu.

"Cih, lo nggak perlu tahu siapa gue, gue cuma nggak suka aja kalau ada cowok kasar sama cewek, banci tahu nggak?" balas Satria, dengan senyum mengejek.

"Lo!" Laki-laki yang sering dipanggil Betran itu berdiri, menatap Satria dengan tatapan penuh permusuhan.

"Apa, nantangin gue! ok gue ladenin, mau lanjut disini apa di tempat lain?"

Betran mendengus, melirik jam di pergelangan tangannya, lalu melirik Satria dengan wajah kesal, "Gue musti masuk kelas, gimana kalau lain waktu kita lanjutin, lo atur aja dimana tempat yang bagus buat bertarung."

"Gaya lo sok-sok an kagak mau bolos sekolah, Ck! kagak sesuai banget sama wajah lo." Lagi-lagi Satria tersenyum mengejek.

"Lo!" Betran mengarahkan telunjuknya tepat didepan wajah Satria, yang kemudian di tepisnya dengan kasar.

"Yang sopan dong, kagak usah nunjuk-nunjuk muka gue sialan!" teriak Satria emosi.

Sementara Betran bergegas memasuki mobilnya dengan terburu-buru, tanpa sempat mengatakan apapun lagi terhadap Satria.

"Huuuu, banci! bener kan yang gue bilang." teriaknya, menoleh saat menyadari gadis yang di paksa Betran tadi terdiam dengan kedua tangan yang saling bertaut.

"Lo nggak apa-apa?" tanyanya, dengan kedua tangan yang ia masukan kedalam saku celana.

"Nggak apa-apa." jawab gadis yang ditolongnya itu tanpa menoleh, sibuk merapikan seragam sekolahnya yang sedikit kusut.

"Lo, sekolah di_"

"Iya!" jawabnya cepat.

"Lho, tapi kok nggak pernah ketemu,?"

"Mana saya tahu!" jawabnya cuek, dan bergegas pergi meninggalkannya begitu saja, membuat Satria terbengong-bengong di tempatnya, sembari memandangi punggung gadis tersebut yang mulai menjauh dari pandangannya.

*

*

Haikal tertawa terbahak-bahak hingga sudut matanya mengeluarkan air, saat mendengarkan cerita dari sahabatnya Satria.

"Ini seriusan? anjirr.. gue hampir nggak percaya tahu nggak sih, gila aja rajanya playboy seantero SMA samudera untuk pertama kalinya di cuekin cewek!"

"Dan lebih gilanya dia kagak ngucapin makasih coba, udah ditolongin juga." Satria mendesis kesal, yang membuat Haikal, Andre, Dan juga Adam kembali tertawa.

"Susuknya udah luntur kali bro, tambah lagi gih!" ledek Andre.

"Ck sialan!"

"Eh panjang umurnya tuh cewek, lagi di omongin dia dateng!" ujar Haikal kegirangan, "Asli tu cewek emang cakep ya, tapi mukanya agak jutek gitu."

"Sshhhht.. cewek! manis banget sih, kenalan dong." Andre bersiul genit.

Terpopuler

Comments

HR_junior

HR_junior

si langit belum muncul y

2024-07-28

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ini padti Stela kan??😬

2023-01-13

0

Anisnikmah

Anisnikmah

baru mampir

2022-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Drama pagi
2 Satria
3 Satria 2
4 Tidak Peka
5 Kita sudah selesai
6 Usaha Tiara
7 Menasehati
8 Kedatangan Gala
9 Pilihan
10 Aneh
11 Nomor hand phone
12 Bersemangat
13 Sebuah Alamat
14 Rumah Stela
15 Rumah Stela 2
16 Anak Muda
17 Auristela Ayudia Putri
18 Jalan berdua
19 Jalan berdua 2
20 Mau serius
21 Studio Legend
22 Gadis pujaan
23 Sebuah Puisi
24 Kena Karma
25 Mengantar Cantika
26 Jadi pacarku
27 Menjenguk Satria
28 Jadi pacar gue
29 Nasehat sang abang
30 Satu syarat
31 Aku, kamu
32 Acara keluarga
33 Orang yang sama
34 Jangan lepaskan
35 Uji coba
36 Rumah Sakit
37 Mutiara Indah Permata
38 Jadi pacarku 2
39 Terlalu Senang
40 Serius
41 Calon anggota baru
42 Protes
43 Mengalah
44 Azzam dan Azzura
45 Bangun pagi
46 Rencana ke Bandung
47 Keluarga Mutia
48 Introgasi
49 Menyetujui
50 Persiapan lamaran
51 Persiapan Lamaran 2
52 Pertemuan 2 keluarga
53 Lamaran resmi
54 Merasa lega
55 Sebuah Taman
56 Sebuah Taman 2
57 Membeli Ikan
58 Berbeda
59 Pasangan kecil
60 Canggung
61 Semangkuk bubur
62 Sepi dan Rindu
63 Masalah dalam keluarga
64 Kesalah pahaman
65 Penjelasan
66 Baikan
67 Menjaga jarak
68 Bertemu Adrian
69 Bertemu Adrian 2
70 Frustasi
71 Kekhawatiran Satria
72 Menonton Konser
73 Gagal Menonton
74 Brandon
75 Satu lawan satu
76 Berdebar
77 Berdebar 2
78 Rahasia
79 Kejar-kejaran
80 Mengenang
81 Belum Berpengalaman
82 Izin Stela
83 Meta
84 Ancaman
85 Salah paham lagi
86 Patah hati
87 CCTV
88 Ribet
89 Menikah muda
90 Yang Kesekian kali
91 Gedung basket
92 Nenek sihir
93 Tidak mudah ditindas
94 Sesuatu yang tak bisa dibeli
95 Terasa Aneh
96 Udang dibalik batu
97 Gugup
98 Gugup 2
99 Lamaran
100 Lamaran 2
101 Kembang tujuh rupa
102 Bertemu Langit
103 Bertemu Langit 2
104 Sah
105 Perasaan Asing
106 Pengganggu
107 Gagal
108 Tetangga sebelah
109 Kekecewaan Cintya
110 Maaf
111 Mama mertua
112 Merasa bersalah
113 Sejarah
114 Lebih Dari Itu
115 Urgent
116 Biarkan dia hadir
117 Hari Kelulusan
118 Abang
119 Mengantar bingkisan
120 Bolehkah?
121 Berpisah
122 Teman
123 Resepsi pernikahan
124 Resepsi pernikahan 2
125 Resepsi pernikahan 3
126 Tangis Haru
127 Kelahiran baby Twins
128 Ngidam
129 Kelahiran baby Nafisa (End)
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Drama pagi
2
Satria
3
Satria 2
4
Tidak Peka
5
Kita sudah selesai
6
Usaha Tiara
7
Menasehati
8
Kedatangan Gala
9
Pilihan
10
Aneh
11
Nomor hand phone
12
Bersemangat
13
Sebuah Alamat
14
Rumah Stela
15
Rumah Stela 2
16
Anak Muda
17
Auristela Ayudia Putri
18
Jalan berdua
19
Jalan berdua 2
20
Mau serius
21
Studio Legend
22
Gadis pujaan
23
Sebuah Puisi
24
Kena Karma
25
Mengantar Cantika
26
Jadi pacarku
27
Menjenguk Satria
28
Jadi pacar gue
29
Nasehat sang abang
30
Satu syarat
31
Aku, kamu
32
Acara keluarga
33
Orang yang sama
34
Jangan lepaskan
35
Uji coba
36
Rumah Sakit
37
Mutiara Indah Permata
38
Jadi pacarku 2
39
Terlalu Senang
40
Serius
41
Calon anggota baru
42
Protes
43
Mengalah
44
Azzam dan Azzura
45
Bangun pagi
46
Rencana ke Bandung
47
Keluarga Mutia
48
Introgasi
49
Menyetujui
50
Persiapan lamaran
51
Persiapan Lamaran 2
52
Pertemuan 2 keluarga
53
Lamaran resmi
54
Merasa lega
55
Sebuah Taman
56
Sebuah Taman 2
57
Membeli Ikan
58
Berbeda
59
Pasangan kecil
60
Canggung
61
Semangkuk bubur
62
Sepi dan Rindu
63
Masalah dalam keluarga
64
Kesalah pahaman
65
Penjelasan
66
Baikan
67
Menjaga jarak
68
Bertemu Adrian
69
Bertemu Adrian 2
70
Frustasi
71
Kekhawatiran Satria
72
Menonton Konser
73
Gagal Menonton
74
Brandon
75
Satu lawan satu
76
Berdebar
77
Berdebar 2
78
Rahasia
79
Kejar-kejaran
80
Mengenang
81
Belum Berpengalaman
82
Izin Stela
83
Meta
84
Ancaman
85
Salah paham lagi
86
Patah hati
87
CCTV
88
Ribet
89
Menikah muda
90
Yang Kesekian kali
91
Gedung basket
92
Nenek sihir
93
Tidak mudah ditindas
94
Sesuatu yang tak bisa dibeli
95
Terasa Aneh
96
Udang dibalik batu
97
Gugup
98
Gugup 2
99
Lamaran
100
Lamaran 2
101
Kembang tujuh rupa
102
Bertemu Langit
103
Bertemu Langit 2
104
Sah
105
Perasaan Asing
106
Pengganggu
107
Gagal
108
Tetangga sebelah
109
Kekecewaan Cintya
110
Maaf
111
Mama mertua
112
Merasa bersalah
113
Sejarah
114
Lebih Dari Itu
115
Urgent
116
Biarkan dia hadir
117
Hari Kelulusan
118
Abang
119
Mengantar bingkisan
120
Bolehkah?
121
Berpisah
122
Teman
123
Resepsi pernikahan
124
Resepsi pernikahan 2
125
Resepsi pernikahan 3
126
Tangis Haru
127
Kelahiran baby Twins
128
Ngidam
129
Kelahiran baby Nafisa (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!