Seperti biasa, saat pagi Satya akan berangkat sekolah lebih dulu, sementara Satria menunggu suara nyaring sang bunda memekik memasuki gendang telinganya.
"Kamu itu ya, yaampun Sat bunda musti gimana sih ngadepin sikap kamu ini." gerutu Nada, sembari menyibak selimut yang melekat di tubuh putranya itu.
"Ya nggak gimana-gimana, sini bun balikin selimutnya masih ngantuk ni ah."
"Satria cukup! bunda kasih kamu pilihan, bangun berangkat sekolah, atau lanjutkan tidur."
"Mending lanjutin tidur lah!"
"Satriaaaaa!"
"Ck!"
*
*
"Satria dengar bunda, bunda nggak mau tahu mulai besok kamu urus DenadaCafe." ujar sang bunda dengan nada penuh perintah, ketika telah berhasil membujuk putranya itu untuk mandi dan memakai seragam sekolahnya, hingga kini berada di meja makan.
Terlihat Satria mendesah kasar, dengan wajah yang berubah datar.
"Kenapa harus Satria coba bun, kan Sat_"
"Bunda nggak mau dengar alasan apapun! mulai besok kamu harus belajar mengurus DenadaCafe, karena bang El sudah melepaskannya, kamu tahu sendiri kan abang mu itu sedang sibuk dengan pabrik-pabriknya, Satya sibuk dengan Cafe milik ayah yang lain."
"Kenapa nggak Satya aja sekalian yang urus, nanggung banget."
"Kamu ini gimana sih Sat, kan pegangan Satya udah banyak, sedangkan kamu_"
"Iya, aku nganggur!"
"Bukan gitu lho maksud bunda, walau ucapan kamu itu memang ada benernya."
"Bunda seneng?" tanya Satria, sembari beranjak dari kursi, mencangklong tasnya di bahu kanan.
"Seneng dong, akhirnya kamu mau nurutin ucapan bunda."
"Yaudah Satria pamit!" lanjutnya, mencium tangan sang bunda, melangkah menuju garasi, menaiki motor gede kesayangannya, kemudian melajukannya dengan kecepatan penuh.
Saat setengah perjalanan, kilasan matanya tak sengaja menangkap sosok seorang gadis dengan seragam yang sama dengannya tengah berteriak meminta tolong, karena seorang laki-laki yang mungkin juga seusia dengannya tengah menarik paksa gadis tersebut, agar mau memasuki mobil miliknya.
Tanpa pikir panjang, Satria bergegas menepikan motornya, berlari menghampiri laki-laki tersebut.
Bughhhhh....
Satu pukulan keras mendarat tepat di rahang kokoh, anak laki-laki itu hingga tubuhnya terhuyung dan hampir saja terjatuh.
"Se tan! siapa lo berani-beraninya ikut campur masalah gue!" umpatnya, sembari mengusap sudut bibirnya yang terasa ngilu.
"Cih, lo nggak perlu tahu siapa gue, gue cuma nggak suka aja kalau ada cowok kasar sama cewek, banci tahu nggak?" balas Satria, dengan senyum mengejek.
"Lo!" Laki-laki yang sering dipanggil Betran itu berdiri, menatap Satria dengan tatapan penuh permusuhan.
"Apa, nantangin gue! ok gue ladenin, mau lanjut disini apa di tempat lain?"
Betran mendengus, melirik jam di pergelangan tangannya, lalu melirik Satria dengan wajah kesal, "Gue musti masuk kelas, gimana kalau lain waktu kita lanjutin, lo atur aja dimana tempat yang bagus buat bertarung."
"Gaya lo sok-sok an kagak mau bolos sekolah, Ck! kagak sesuai banget sama wajah lo." Lagi-lagi Satria tersenyum mengejek.
"Lo!" Betran mengarahkan telunjuknya tepat didepan wajah Satria, yang kemudian di tepisnya dengan kasar.
"Yang sopan dong, kagak usah nunjuk-nunjuk muka gue sialan!" teriak Satria emosi.
Sementara Betran bergegas memasuki mobilnya dengan terburu-buru, tanpa sempat mengatakan apapun lagi terhadap Satria.
"Huuuu, banci! bener kan yang gue bilang." teriaknya, menoleh saat menyadari gadis yang di paksa Betran tadi terdiam dengan kedua tangan yang saling bertaut.
"Lo nggak apa-apa?" tanyanya, dengan kedua tangan yang ia masukan kedalam saku celana.
"Nggak apa-apa." jawab gadis yang ditolongnya itu tanpa menoleh, sibuk merapikan seragam sekolahnya yang sedikit kusut.
"Lo, sekolah di_"
"Iya!" jawabnya cepat.
"Lho, tapi kok nggak pernah ketemu,?"
"Mana saya tahu!" jawabnya cuek, dan bergegas pergi meninggalkannya begitu saja, membuat Satria terbengong-bengong di tempatnya, sembari memandangi punggung gadis tersebut yang mulai menjauh dari pandangannya.
*
*
Haikal tertawa terbahak-bahak hingga sudut matanya mengeluarkan air, saat mendengarkan cerita dari sahabatnya Satria.
"Ini seriusan? anjirr.. gue hampir nggak percaya tahu nggak sih, gila aja rajanya playboy seantero SMA samudera untuk pertama kalinya di cuekin cewek!"
"Dan lebih gilanya dia kagak ngucapin makasih coba, udah ditolongin juga." Satria mendesis kesal, yang membuat Haikal, Andre, Dan juga Adam kembali tertawa.
"Susuknya udah luntur kali bro, tambah lagi gih!" ledek Andre.
"Ck sialan!"
"Eh panjang umurnya tuh cewek, lagi di omongin dia dateng!" ujar Haikal kegirangan, "Asli tu cewek emang cakep ya, tapi mukanya agak jutek gitu."
"Sshhhht.. cewek! manis banget sih, kenalan dong." Andre bersiul genit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
HR_junior
si langit belum muncul y
2024-07-28
0
Qaisaa Nazarudin
Ini padti Stela kan??😬
2023-01-13
0
Anisnikmah
baru mampir
2022-08-12
0