2

Skipp cerita bik sumi..

Diparkiran K & B Café terpakir mobil Jazz warna merah. Yapzz mobil siapa lagi kalau

bukan punya dewi. Dua Wanita cantik itu turun dari mobil, namun dengan terburu

– buru lia berlari memasuki cafe.

“ EHHH…YA LOEE NGAPAIN LARI - LARI. “ Triak Dewi.

Namun yang diteriaki tak merespon, malah langsung ngibrit masuk kedalam café.

“ Yeee....itu kenapa anak satu yee, suka aneh... “.

" Tapii gitu - gitu juga sahabat gue." Gumam dewi

“ Dasar Nataliyee, ada – ada aja kelakuannya. “ Senyum dewi .

Didalam cafe.

“ Aduh.......LIA....Ngapinn sihh Loe Lari - Lari.. “. Ucap fara yang tak sengaja ia tabrak

“ Heheheh......soryy...soryy... maap fara, aku buru – buru nih takut telat shift kan lumayan kalau telat bisa

dipotong gajiku.” ucap lia.

“ lhaaa tumben amat loe telat ?, biasanya juga on-time. “ Jawab fara.

“ Tadi gue bareng sama dewi, tapi diajak mampir ke toko buku dulu tadi.” Ucap lia.

“ Hahhhh??." Ucap fara Cengoh.

Tapi Sepersekian detik fara konek.

" Ehhhh Busettt Liaaa...Lhaa…ngapain loe lari – lari tadi,..kan loe tadi pergi sama boss, kagak

bakalan juga gaji loe itu dipotong Lia..MARLIAAA.. ..Hadehhhh….. “. Ucap fara pasrah akan kelakuan rekan kerjanya itu.

fara menepuk jidatnya sendiri melihat kelakuan rekan kerjanya yang super random dan prik.

“ Hehehehe.”

Lia hanya tersenyum sambil mengaruk kepalanya yang tak gatal.

( Hahahhaha….maklum yaa gyuss si Lia memang kadang suka Prikkk .. 😊)

**********

Lia sudah hampir 2 tahun bekerja di K & B cafe, walaupun dia anak orang kaya tapi

tetap dia anak yang tak dianggap, semua kebutuhannya ia cukupi sendiri dengan

hasil kerja kerasnya, untung saja dia dapat beasiswa jadi untuk urusan sekolah

dia bisa sedikit lega. Ia beruntung bisa bertemu dengan Dewi berkat dewi juga

lia bisa mendapatkan pekerjaan ini.

Sebenarnya dewi sudah mengajak lia tinggal dirumahnya, karena kedua orang tua dewi juga

sudah menganggap lia seperti anaknya sendri, Lia sudah akrab dengan keluarga

dewi bahkan kedua orang tua dewi memperlakukan lia dengan baik. Namun lia bukan

orang yang tamak dan tak mau merepotkan keluarga dewi karena baginya sudah

diijinkan bekerja di café milik orang tua dewi, lia sudah sangat bersyukur.

Ditempat kerjanya lia memiliki sahabat akrab bernama fara dan tomi, mereka tulus

berteman dengan lia, bahkan sering bercanda gurau. Bagi mereka lia adalah sosok

yang periang, dibalik sifat periangnya ia menyimpan sejuta kesedihan.

“ Ehh ya...mendingan loe sekarang siap – siap ganti baju noh, bantu si tomi tuhhh kayaknya

diye ribet banget daahh.” saran fara sambil menunjuk tomi yang sedang kewalahan

membawa pesanan pengujung café.

“ohh iyaa, okk beb gua ganti dulu yaa habis itu nanti gue bantuin si tomyang

nglayanin pembeli.” Balas lia.

Saat lia berjalan keruang ganti karyawan. Dewi berjalan masuk kedapur. Ia clingak –

clinguk mencari keberadaan sahabatnya tadi.

“ Ehh far loe tadi lihat si Lia kagak “. Tanya dewi pada fara

“ Nohhh..” ucap fara sambil menunjuk pintu ruang karyawan dengan jari

telunjuknya.

Saat akan menghampiri lia diruang karyawan tiba – tiba pintu terbuka.

Kriieeetttt…

“ ehhhhh copott…copottt…gigi copot.” Kaget dewi latah

“ Liaa...ihhhh...ngapain si loe kagetin gue, dasar yaa ni anak satu. “ ucap dewi kepada lia

“ Lhaa….loe ngapain kesini? Katanya tadi mau ketemu nyokap. “ Jawab lia polos.

“ Dasarr mak lampirr, harusnya gue tuhh yang nanya sama loe, ngapain tadi loe

lari – lari masuk ke café, Truss gue pangil – pangil kagak nengok, onyett. “.

Ucap dewi menonyor kepala lia.

Tersangkanya pun hanya nyenggir ria. 😊

Si Lia mahh yaa ....Prikk banget deh.

“ Tadi tuh, dia lari – lari gara – gara takut loe potong gajinya wik, soalnya doi hampir telat masuk kerja.” Sahut fara menjawab pertanyaan dewi.

“ LHAA….Ini bocah ngapak yaaa?, Ya Allah punya temen kok gello gini yaa. “. Ucap dewi

Hahahahhaha……

Fara, Lia dan dewi pun pun malah tertawa bersama.

“ Ehhhh wikk, gue permisong dulu yaa mau bantuin tuh si tomyan kasihan kesusahan

ngladenin pelanggan dia. “ ucap lia sambil berlalu meninggalkan dewi

Dewi hanya diam mematung melihat kelukan sahabatnya itu.

“ Dasar yaa bocah satu itu.” Sambil geleng – geleng kepala.

“ Fara gue ketemu nyokap dulu yee., Byeee.” Pamit dewi pada fara.

“ OKAYYY BOSSS ". Teriak farra.

*****************

Saat ini kondisi cafe sangat rame, maklum weekday jadi terpaksa lia harus lembur.

Jam sudah menunjukan 22.00 WIB artinya sudah waktunya lia dan karyawan yang lain pulang, padahal biasanya kalau bukan hari libur atau keadaan cafe tidak begitu rame jam 21.00 WIB lia sudah pulang namun berbeda hari ini karena kondisi yang rame mau tak mau Lia harus menambah jam kerjanya.

“ Fara...tomi ...gua pulang dulu ya udah malam ini, nanti keburu nggak dapet anggkot.” Ucap

lia

“ ehhhh bareng gua aja nih nanti gua anterin loe, soalnya ini udah

malam lho ya.” sahut tomi.

" Iya yak, kita anter deh loe sampe rumah gratiss..tiss..," Timpal fara

dengan senyum manisnya

“enggak usah Tomyang, gua juga biasanya pulang sendiri kok santai aja kali,”

“ ini juga masih rame kok jalannya nanti bisa naik ojek.” Kekeh lia.

Bukan tidak mau, hanya saja lia malas kalau nanti tomi dan fara tahu tempat tinggalnya.

Pasti ia akan dibrondong macam – macam pertanyaan. Karena selama ini tomi dan

fara tak pernah tau tempat tinggal lia, bahkan lia selalu mencari - cari alasan

setiap kali mereka ingin main kerumahnya.

" Bener nihh, kagak nebeng???”, Tanya tomi memastikan .

“ Iyee tomi, yakinn dah sumpah. “ jawab lia sambil mengacungkan dua jari peacenya.

“ Ya udah kalau gitu, kita balik ya yak, loe hati - hati ", ucap fara.

“ Heee’emm. “ jawab lia sambil mengangguk.

" bye..bye..lia,...kitaa duluan..". Ucap fara dan tomy bersamaan.

Bersamaan dengan itu motor mereka sudah tak terlihat. Dan lia memutuskan untuk berjalan kaki

menuju pangkalan anggkot.

******

Saat menyusuri jalan lia merasa sedikit merinding.

" Ini kok jalannya sepi gini ya..?”, mana kagak ada yang nongkrong.” Batin lia

sambil terus berjalan melewati jalan yang sedikit gelap karena penerangan

kurang.

Mungkin saja kali ini orang – orang malas keluar karena malam ini habis turun hujan.

Ketika lia melewati jalanan yang sepi dan gelap hatinya sedikit ragu dan takut, tetapi ia

menguatkan hatinya untuk tetap tenang dan melangkah maju.

Tiba – tiba terdengar suara tawa segerombolan pria yang mendekat kearahnya.

" Hahahaahahha, "

Suara itu semakin mendekati lia, Lia ingin mengambil ancang

– ancang untuk lari namun usahanya sia – sia, tak kala ada sebuah tangan kekar

mencengkram lengannya dengan sangat kuat.

“ LEPASS!!!!” Teriak lia secara reflek.

“ Wuuiihhhh...wuiihhh malam ini ada bidadari nih bos segar banget nih, mana bening pisann

ueyyy ”. Terdengar suara salah satu gerombolan yang mencegat lia.

Lia semakin ketakutan, dia tak bisa berbuat apa – apa, karena lengannya dipegang

kuat oleh salah satu grombolan pria yang diduga adalah preman.

“ Tu- tuan tolongg lepaskan saya, saya tidak punya apa – apa tuan,”

“ Kalau tidak percaya silahkan periksa tas saya, saya mohon jangan sakiti saya.” Ucap lia

dengan suara yang sedikit parau karena ketakutan.

“ HAHAHAHAHA...tidak semudah itu gadis cantik, kita nggak butuh uang loee.”

“ Mending loe temenin kita main." Ucap salah satu preman dengan tatapan yang aneh.

" HAHAHAHHAHA.”

Terdengar tawa mereka bersamaan. Tawa yang membuat Lia semakin ketakutan.

*******

Dengan sekuat tenaga lia mencoba memberontak dari cengkraman preman – preman itu.

“ TOLONGG....TOLONG.....TOLONGG....TOLONGG SIAPAPUN, TOLONGGG SAYA “ Teriak lia berharap

ada seseorang yang menolongnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!