BAB 4. Panggil Aku Aluna

Rae tak berkedip melihat siapa yang berdiri kini di depan kelas bersama dengan pak Wahyu.

Dia adalah gadis yang beberapa saat yang lalu melotot padanya, karena Rae yang berteriak seolah mengharapkan sang gadis tetap berada di luar pagar.

“Perkenalkan dirimu pada teman-teman kelasmu…” pak Wahyu mempersilahkan gadis ini memperkenalkan diri.

“Perkenalkan…namaku Aluna Queeny Aswindra. Aku pindahan dari sebuah SMA di Bandung. Karena orang tua saya mempunyai kesibukan untuk dua tahun ke depan, jadi saya pindah ke Subaya, saya di sini tinggal dengan aunty.” Gadis  bermata bulat jernih ini mengembangkan senyumnya, pandangannya mengitari ruangan dan pandangannya berhenti saat bertatapan dengan Rae yang masih melongo menatapnya.

Suara suitan dan godaan beberapa anak laki-laki sedikit riuh. Sementara anak perempuan seperti biasa tidak terlalu antusias dengan anak baru jika berjenis kelamin perempuan karena bagi mereka, itu hanya menambah saingan saja.

“Panggilannya siapa, sayang?” goda Bimbim si anak paling ribut urusan cewek di kelas, dia cukup cute dan terkenal sebagai playboy receh.

 “Panggil saja aku Aluna.” Jawab Aluna, menanggapi Bimbim.

“Aluna Sayang, duduk di sebelah abang…” Bimbim menunjuk ke kursi di sebelahnya yang masih di duduki oleh Emma, yang langsung melotot pada Bimbim dengan wajah protes.

“Enak aja, memangnya aku kamu suruh duduk di mana. Ini kursiku, kaliiii…” Emma mencibir.

“Hush, kamu pindah sana gih ke belakang, biar Luna duduk di sini.” Bimbim berucap dengan gaya jenaka tetapi menjengkelkan.

“Eeeeh, kok kalian malah ribut begitu…” Pak wahyu sibuk melerai dua orang yang jadi saling melotot hanya gara-gara tempat duduk itu. Kemudian Aluna segera di sibukkan dengan menjawab beberapa pertanyaan murid-murid yang lain, yang di dominasi oleh anak laki-laki. Terlihat sekali banyak yang berusaha mencari perhatian Luna.

“Hey, dia cantik juga, ya?”Arka menyenggol bahu Rae. Menyadarkan Rae yang melongo sedari tadi menatap ke depan.

“Eh…biasa aja…”Rae menaikkan alisnya, terlihat sedikit salah tingkah.

“Tapi dari tadi matamu tak berkedip melihat dia. Tumben…” Tuduh Arka setengah menggoda, dia tak pernah melihat ekspresi Rae seperti itu saat melihat perempuan.

“Karena kursi untuk Aluna sepertinya belum ada, sementara ada kursi kosong di belakang ada satu karena siswanya tidak turun hari ini, kamu boleh duduk di sana.” Pak Wahyu menunjuk sebuah kursi kosong di belakang tepat di depan meja Rae.

Rae terperanjat, sedikit terkejut saat dengan santai Luna mengucapkan terimakasih kepada pak Wahyu. Dan berjalan ke marahnya.

“Dia tak akan mengenalku. Tadi kan wajahku tertutup helm.”Rae memang tidak enak dengan apa yang di lakukannya tadi di gerbang sekolah, sejujurnya dia hanya iseng saja, sesuatu yang sangat jarang di lakukannya pada siapapun terlebih pada seorang anak perempuan.

“Selamat bergabung di kelas, aku ketua ketua kelasnya di sini.” Arka menyapa, saat Luna sudah duduk di kursinya.

Sekarang, Rae melihat dengan jelas wajah dari gadis yang di isenginya tadi, dia benar-benar sangat manis, wajahnya yang mulus itu terlihat merona lembut.

“Terimakasih.” Sahut Luna, tersenyum samar, matanya melirik pada Rae yang segera pura-pura sibuk dengan mengeluarkan buku dari dalam lacinya.

“Namaku, Arka.”Arka menjulurkan tangannya pada Luna. Dengan ragu-ragu Luna menyambutnya.

“Aluna.”ALuna mengulang menyebutkan namanya.

“Kenalkan juga ini Rae…” Arka menunjuk pada Rae di sebelahnya, tapi Rae menjadi sedikit gusar dan mendelik pada Arka.

“Oh…” Aluna memiringkan tubuhnya dan memindahkan tangannya kepada Rae yang duduk di belakang kursinya.

Rae menjabat tangan Aluna sambil berpura-pura melihat ke arah depan, menghindari bersitatap dengan gadis itu. Dia bingung sendiri, berhadapan dengan Aluna membuatnya salah tingkah sendiri.

“Namamu Rae?” tanya Aluna tiba-tiba, terdengar menyelidik.

Rae tak menjawab tetapi matanya mau tak mau menatap Luna, meski tanpa ekspresi.

“Dijawab tuh, Rae. Masak cewek nanya di anggurin.” Arka menyenggol lengan Rae.

“Eh, kan kamu sudah kasih tau namaku Rae, masa aku harus ngulang lagi.” Sahut Rae, sikap dingin seperti biasanya tetapi sangat jelas terlihat kalau dia salah tingkah.

“Cuma mau memastikan.” Aluna menarik tangannya.

“Aku tahu, kita pasti bertemu lagi tadi.” Tambahnya sebelum berbalik dia menggumamkan nomor plat motor Rae, sedikit mengejutkan Rae.

"Jangan bilang kamu lupa padaku." lanjutnya dengan sedikit cemberut sambil mengeluarkan sebuah handsanitizer dari dalam tasnya. Menyemprotkan tangannya, seperti seseorang yang sangat takut terkontaminasi sesuatu.

Rae dan Arka saling pandang, seolah tak menyangka dengan sikap Luna.

“Astaga, aku tak menyangka dia sombong sekali.” Arka berbisik di telinga Rae saat Luna sudah benar-benar berbalik ke depan.

“Aku tahu, dia mahluk sombong dari tadi.”

“Eh…”

“Aku sudah bertemu dengannya.”

“Maksudmu?”

“Dia adalah gadis yang aku ceritakan ke kamu tadi, yang sok di depan gerbang sekolah.”

“Hah.”

Obrolan bisik-bisik itu segera berhenti saat mata Pak wahyu melotot pada mereka berdua, karena saat dia mengabsen nama, Rae dan Arka tampak sedang sibuk sendiri.

“Ya, Rae hadir, pak!” Rae mengangkat tangannya.

“Yang panggil namamu siapa? Bapak rasanya panggil nama Arka…” pak Wahyu mengerutkan keningnya sambil memperbaiki posisi kacamatanya, di sambut suara tertawa seisi kelas.

Wajah Rae segera memerah, baru kali ini dia di soraki oleh satu ruangan.

...***...

Suara bel pergantian jam pelajaran terdengar, di sambut suara lega anak-anak sekelas. Pelajaran pak Wahyu berakhir, usainya pelajaran itu seperti sebuah kebahagiaan tersendiri bagi para murid yang terkenal alergi dengan pelajaran matematika, termasuk Rae.

Ketika Pak Wahyu keluar, Emma langsung berlari ke arah Aluna.

“Hai, Aluna …nama belakangmu Aswindra, itu nama papamu?”tanyanya dengan antusias, tetapi matanya yang genit itu sempat-sempatnya mengedip kepada Rae yang duduk dengan muka acuh tak acuh di belakang Aluna.

“Iya, nama papaku Darrel Aswindra.”

“Berarti anaknya tante Anin, kan?” cecar Emma dengan mata berbinar-binar.

“Iya…kamu kenal mamaku?”Tanya Aluna sambil mendonggak wajahnya, sedikit bingung berusaha mengenali wajah Emma.

“Ya, iyalah aku kenal tante Anin, dia teman mamaku. Mamamu itu bestinya mamaku dulu, makanya mama sering cerita tentang mamamu dan om Darrel”

“Oh, gitu…” Aluna tampak bingung sendiri, dia benar-benar baru kali ini bertemu dengan Emma, gadis ini cantik dengan hidung mancung, tinggi langsing dan terlihat modis.

“Om Darrel itu mantan pacar mamaku.” Dia terkekeh sendiri, tetapi ocehannya membuat wajah Aluna merah seketika.

“Mantan pacar papa?” Luna tak berkedip menatap Emma dengan tak percaya.

“Iya, mamaku sering cerita. Dulu pernah pacaran lama sama om Darrel Aswindra, sempet tunangan malah. Papamu gak pernah cerita, ya? Kalau mamaku suka banget ceritain itu, sampai-sampai aku hapal banget nama mantan pacarnya…”

Aluna melongo seperti orang kehilangan kata, terlihat canggung dengan sikap Emma yang begitu senangnya menceritakan kisah masa lalu orangtua mereka.

“Mungkin kamu salah orang.” Aluna berpura-pura mengalihkan perhatiannya. Dia sedikit ragu dengan apa yang di ceritakan oleh Emma, sedikit tidak nyaman mendengar kalau mamanya berteman dengan mamanya Emma dan papanya dulu adalah mantan tunangan mamanya Emma, rasanya aneh dan canggung seolah sedang membicarakan mama Luna merebut kekasih mama Emma.

“Masa salah orang, ya nggak mungkinlah. Aku yakin banget, kamu anaknya tante Anin besti mamaku dulu. Nanti tanya deh sama tante Anin, kenal gak sama mamaku Felysia, yakin pasti kenal…”Oceh Emma denga raut yang lucu tanpa dosa.

"Takdir mempertemukan kita, sekarang kita adalah bestie!" Emma memeluk leher Aluna dengan antusias dan bersemangat, sementara Aluna yang hanya melongo saja, tak tahu harus menanggapi Emma dengan bagaimana.

"Masa si, mamaku merebut pacar orang?" Sungutnya dalam hati, mata nya tak sengaja melihat pada Rae, pada saat yang sama mereka bertemu pandang tak sengaja.

Dengan muka judes Aluna membuang muka bersamaan dengan Rae yang membalikkan badannya, tak kalah masamnya.

Aluna masih dongkol sekali pada Rae yang membuatnya harus berdebat dengan security penjaga gerbang dan terpaksa menelpon tantenya untuk menelpon langsung kepala sekolah untuk turun tangan membebeskannya dari sandera bapak penjaga pintu gerbang tadi. Semuanya sedikit banyak terjadi karena kompor dari anak laki-laki yang sedari tadi membuatnya kesal bukan main itu.

(beberapa bab ke depan kita nongkrong di SMA ya...😅 ngulik kisah anak remaja, biar emak2 ttp awet muda🤣)

Terimakasih sudah membaca novel ini dan selalu setia, kalian adalah kesayangan othor🤗 i love you full....

Jangan Lupa VOTEnya yah untuk mendukung novel ini, biar othor tetap semangat menulis😂🙏🙏🙏

...VOTE, LIKE dan KOMEN kalian selalu author nantikan, ya...

Terpopuler

Comments

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

emma langsung cerita nostalgia ortunya dengan ortu alluna... 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-12-05

0

sintesa destania

sintesa destania

zhao Lusi
pantes cantik banget aluna😇

2023-09-10

1

pembaca 🤟

pembaca 🤟

baca ulang karna baru" ini ada sambungannya ya Thor🤭🤭

2023-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perkenalan
2 BAB 2. Terlambat Setengah Menit
3 Bab 3. Murid Baru
4 BAB 4. Panggil Aku Aluna
5 BAB 5. Sok Pintar
6 BAB. 6 Menyebalkan
7 BAB 7. Nasehat Daddy
8 BAB 8 Undur-undur Beranjak Remaja
9 BAB 9. Mendidik Remaja
10 BAB 10. SOK
11 BAB 11. Queen Of Drama
12 BAB 12. Lebah dan Nyamuk
13 BAB. 13 Dalam Pelukan Laki-Laki Asing
14 BAB 14. Bertemu Tuan Gibah
15 BAB. 15 Tugas Mulia
16 BAB 16. Bertemu
17 BAB 17. Mulut Bon Cabe
18 BAB 18. Obrolan Canggung
19 BAB 19 Jaga Jarak
20 BAB 20. Tukang Gombal
21 BAB 21 Perkelahian
22 BAB 22 Dia Tidak Bersalah
23 BAB 23 Saling Membela
24 BAB 24 Pipi Merah Jambu
25 BAB 25. Bukan Baby Undur-Undur Lagi
26 BAB 26. Antara Benci Dan Cinta
27 BAB 27. Sedikit Mengagumi
28 BAB 28. PRANK
29 BAB 29 Endorse Cinta
30 BAB 30. Wajah Es Batu Hati Doraemon
31 BAB 31. Diam-Diam Kasmaran
32 BAB 32 Taksir-taksiran
33 BAB 33 Perkara Boneka
34 BAB 34. Memberi Pelajaran
35 BAB 35. SALAH ALAMAT
36 BAB 36. KATAKAN CINTA
37 BAB 37. NASEHAT EMAK NYAMUK
38 BAB 38. PROJEK BERDUA
39 BAB 39. TANDA-TANDA JATUH CINTA
40 BAB 40. TUKANG KOMPOR
41 BAB 41. MALU MALU MAU
42 BAB 42. WHY NOT?
43 BAB 43. HAMPIR TERCIDUK
44 BAB 44. DAG DIG DUG SER
45 BAB 45. Menandai Teritori
46 BAB 46. JANGAN INGAT-INGAT LAGI
47 BAB 47. Satu TIM
48 BAB 48. Gibah di Grup Chat Keluarga
49 BAB 49. Ala Dylan Dan Milea
50 BAB 50. Kakak Undui-Undui
51 BAB 51. Tinggallah Sebentar
52 BAB 52. Maafkan Aku Mencintainya
53 BAB 53. Pengalaman Baru
54 BAB 54. Mencemaskan Aluna
55 BAB 55. INI HANYA SALAH PAHAM
56 BAB 56. Membela Jantung Hati
57 BAB 57. Mengambil Hati
58 BAB 58. Semanis Mommy Sarah
59 BAB 59. MEMBERI PENGERTIAN
60 BAB 60. TANTE SUKA DIA
61 BAB 61. GADIS KITA
62 BAB 62. TERBAYANG-BAYANG
63 BAB 63. CHAT GROUP
64 BAB 64. RESMIKAN SEGERA
65 BAB 65. Kunjungan Resmi pertama
66 BAB 66. Senyum selembut Softcake
67 BAB 67. Kelakuan si Kembar
68 BAB 68. KESAL
69 BAB 69. Tentang Cinta & Permintaan Maaf
70 BAB 70. Bukan Bayi Undur-Undur Lagi
71 BAB 71. Mengenang Malam Pertama di Leiden
72 BAB 72. Encok Mendadak
73 BAB 73. Hari Kompetisi
74 Bab 74. Kemana Aluna?
75 BAB 75. Penyisihan
76 BAB 76. Mengalihkan Perhatian Sejenak
77 Bab 77. Tak sadarkan Diri
78 BAB 78. Aluna Kembali
79 BAB 79. Kegelisahan Undur-undur
80 BAB 80. Perbedaan
81 BAB 81. Indahnya Cinta Dalam Perbedaan
82 BAB 82. Deal-Dealan dengan mommy
83 BAB 83. Bucin Parah
84 BAB 84. Daddyku Idolaku
85 BAB 85. Drama membangunkan Kukuk
86 BAB 86. Jurang Pemisah
87 BAB 87. SATU VISI DAN MISI
88 BAB. 88. TOLERANSI DAN CINTA
89 BAB 89. Maybe Yess Maybe No
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1. Perkenalan
2
BAB 2. Terlambat Setengah Menit
3
Bab 3. Murid Baru
4
BAB 4. Panggil Aku Aluna
5
BAB 5. Sok Pintar
6
BAB. 6 Menyebalkan
7
BAB 7. Nasehat Daddy
8
BAB 8 Undur-undur Beranjak Remaja
9
BAB 9. Mendidik Remaja
10
BAB 10. SOK
11
BAB 11. Queen Of Drama
12
BAB 12. Lebah dan Nyamuk
13
BAB. 13 Dalam Pelukan Laki-Laki Asing
14
BAB 14. Bertemu Tuan Gibah
15
BAB. 15 Tugas Mulia
16
BAB 16. Bertemu
17
BAB 17. Mulut Bon Cabe
18
BAB 18. Obrolan Canggung
19
BAB 19 Jaga Jarak
20
BAB 20. Tukang Gombal
21
BAB 21 Perkelahian
22
BAB 22 Dia Tidak Bersalah
23
BAB 23 Saling Membela
24
BAB 24 Pipi Merah Jambu
25
BAB 25. Bukan Baby Undur-Undur Lagi
26
BAB 26. Antara Benci Dan Cinta
27
BAB 27. Sedikit Mengagumi
28
BAB 28. PRANK
29
BAB 29 Endorse Cinta
30
BAB 30. Wajah Es Batu Hati Doraemon
31
BAB 31. Diam-Diam Kasmaran
32
BAB 32 Taksir-taksiran
33
BAB 33 Perkara Boneka
34
BAB 34. Memberi Pelajaran
35
BAB 35. SALAH ALAMAT
36
BAB 36. KATAKAN CINTA
37
BAB 37. NASEHAT EMAK NYAMUK
38
BAB 38. PROJEK BERDUA
39
BAB 39. TANDA-TANDA JATUH CINTA
40
BAB 40. TUKANG KOMPOR
41
BAB 41. MALU MALU MAU
42
BAB 42. WHY NOT?
43
BAB 43. HAMPIR TERCIDUK
44
BAB 44. DAG DIG DUG SER
45
BAB 45. Menandai Teritori
46
BAB 46. JANGAN INGAT-INGAT LAGI
47
BAB 47. Satu TIM
48
BAB 48. Gibah di Grup Chat Keluarga
49
BAB 49. Ala Dylan Dan Milea
50
BAB 50. Kakak Undui-Undui
51
BAB 51. Tinggallah Sebentar
52
BAB 52. Maafkan Aku Mencintainya
53
BAB 53. Pengalaman Baru
54
BAB 54. Mencemaskan Aluna
55
BAB 55. INI HANYA SALAH PAHAM
56
BAB 56. Membela Jantung Hati
57
BAB 57. Mengambil Hati
58
BAB 58. Semanis Mommy Sarah
59
BAB 59. MEMBERI PENGERTIAN
60
BAB 60. TANTE SUKA DIA
61
BAB 61. GADIS KITA
62
BAB 62. TERBAYANG-BAYANG
63
BAB 63. CHAT GROUP
64
BAB 64. RESMIKAN SEGERA
65
BAB 65. Kunjungan Resmi pertama
66
BAB 66. Senyum selembut Softcake
67
BAB 67. Kelakuan si Kembar
68
BAB 68. KESAL
69
BAB 69. Tentang Cinta & Permintaan Maaf
70
BAB 70. Bukan Bayi Undur-Undur Lagi
71
BAB 71. Mengenang Malam Pertama di Leiden
72
BAB 72. Encok Mendadak
73
BAB 73. Hari Kompetisi
74
Bab 74. Kemana Aluna?
75
BAB 75. Penyisihan
76
BAB 76. Mengalihkan Perhatian Sejenak
77
Bab 77. Tak sadarkan Diri
78
BAB 78. Aluna Kembali
79
BAB 79. Kegelisahan Undur-undur
80
BAB 80. Perbedaan
81
BAB 81. Indahnya Cinta Dalam Perbedaan
82
BAB 82. Deal-Dealan dengan mommy
83
BAB 83. Bucin Parah
84
BAB 84. Daddyku Idolaku
85
BAB 85. Drama membangunkan Kukuk
86
BAB 86. Jurang Pemisah
87
BAB 87. SATU VISI DAN MISI
88
BAB. 88. TOLERANSI DAN CINTA
89
BAB 89. Maybe Yess Maybe No

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!