...Kalau sudah memasuki waktu sholat segerakanlah.Jangan menunda-nunda karna ingin membaca novel ini atau novel yang lain.Saling mengingatkan^^...
...~Happy reading~...
Jakarta, tepatnya berlokasi di Lenara,Clora yang merupakan tempat bar yang menjadi tujuan utama masyarakat Jakarta dalam mencari tempat bersantai dan berkumpul dengan teman-teman di malam hari. Dan kini bar tersebut di sewa untuk acara reunian, bertemu dan saling bersapa ria dengan teman angkatan SMA dulu.
Seorang pria dengan derap langkah lebarnya masuk ke dalam bar yang kini sudah mulai ramai.Pria dengan tuxedo warna hitam yang melekat di tubuhnya menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana, termasuk para wanita. Aura ketegasan yang menguar dalam dirinya, membuat Aldi semakin menpesona bagi sepasang mata yang memperhatikannya.
"Hey! Akhirnya kau datang juga, "seru Zavier merangkul bahu Aldi, sambil melangkah bersama ke pantry.
"Aku pikir kau tidak jadi datang .Baru saja aku akan menelpon mu, " ujar Zavier terkekeh seraya duduk di kursi dekat pantry bersama Aldi yang masih setia menampilkan wajah temboknya yang datar.
"Sebenarnya aku malas untuk menghadiri acara seperti ini, " tukas Aldi, menatap gerombolan para wanita dan pria yang tengah berjogat dengan lampu kerlap-kerlip layaknya seperti berada di club di iringi musik yang cukup keras, memekikkan telinga.
Zavier tersenyum, sambil meneguk wine yang ia pesan .Dia menyerahkan satu gelas kecil wine pada Aldi yang mengangkat satu alisnya menatap minuman yang di berikan padanya.
"Aku tidak suka minuman yang mengandung alkohol, " tolak Aldi.
"Minum satu gelas tidak akan membuat mu mabuk, Aldi.Kau sangat pencundang bila menolak minuman ini, " ejek Zavier kembali meneguk wine. Aldi terdiam sejenak menatap lekat pada gelas kecil tersebut.
Tangan besar Aldi mengambil gelas kecil tersebut dari Zavier . Meneguknya hingga tandas.
Sebuah sentuhan di bahu Aldi ,membuat pria itu membalikkan badannya. Tubuh Aldi seketika membeku menatap wanita yang berdiri di depannya. Aldi tertegun, Klarissa tersenyum manis. Wanita yang menggunakan gaun berwarna merah menyala yang sedikit menampakkan belahan dadanya.
"Hey Aldi.," sapa Klarissa yang masih tersenyum manis. Aldi langsung tersadar dari ke kagumannya pada Klarissa yang semakin cantik di usianya yang sudah kepala tiga seperti dirinya.
Aldi tersenyum tipis tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Wanita tersebut duduk di sebelah Aldi yang masih diam.
"Sudah lama kita tidak bertemu,dan kau semakin tampan, " puji Klarissa, tapi itu tidak membuat ekpresi datar Aldi berubah dengan pujian yang di lontarkan wanita yang pernah singgah di hatinya itu.
"Klarissa, kau sangat cantik dan Aldi tampan. Dan kalian berdua sangat cocok menjadi pasangan, " timpal Zavier terkekeh pelan. Klarissa menganggukkan kepalanya tersenyum simpul
"Ooh, iya. Apa kau sudah menikah dengan Dery, pria yang menjadi kekasih mu itu saat SMA dulu? "tanya Zavier yang mulai mengeluarkan kekepoin'nya. Sebenarnya dia sudah tahu bila Klarissa sudah memutuskan hubungannya dengan Dery, tapi itu sebuah pertanyaan yang di sengaja agar Aldi mendengar langsung mengakuan dari Klarissa soal hubungan wanita tersebut dengan Dery.
Wanita dengan pakaian yang cukup seksi itu melirik Aldi, "Sayang sekali. Aku sudah putus dengan Dery, karna pria brengsek itu berselingkuh dari ku, " jawab Klarissa memasang wajah sedihnya.
"Dan aku menyesal telah menolak kamu ,Aldi. Kalau aku tahu Dery itu hanya bermain-main dengan ku, pasti aku tidak menolak cinta mu waktu itu, " ujar Klarissa. Tangan nakal wanita itu perlahan memainkan kancing baju atas Aldi dengan gerakan sensual, menggoda.
"Itu hanya masa lalu, jadi tidak usah di ungkit, " ujar Aldi menyingkirkan tangan Klarissa pelan. Wanita itu terdiam mendengar ucapan Aldi , cukup menghancurkan ke percayaan dirinya untuk mendapatkan pria itu.
•••••
Sayup-sayup terdengar suara langkah kaki dari luar kamar membuat Ria terbangun dari tidurnya. Wanita itu tidak sepenuhnya tidur, ia menunggu Aldi pulang.
Ria bangkit dari tempat tidurnya, ia melirik Raja yang sudah tertidur nyenyak. Wanita itu berjalan dengan sangat pelan ke arah pintu keluar . Perlahan ia memutar tuas pintu. Ria mengintip dari celah pintu yang terbuka sedikit tapi tidak ada tanda-tanda ada seseorang di dalam rumah ini. Dia sangat yakin tadi mendengar suara langkah kaki. Tidak mungkin Aldi pulang. Kalau pun pria itu sudah pulang pasti langsung masuk ke kamar.
Keringat dingin mulai membasahi dahi Ria, pikiran negatif mulai bermunculan. Dalam pikirannya saat ini apa rumah ini berhantu?karna mereka bertiga baru pindah ke rumah tersebut.
Ria kembali menutup pintu tapi sebuah dorongan dari luar yang cukup kuat membuat tubuhnya langsung terpental ke lantai .
"Siapa kamu?! "Ria berusaha bangkit walau bagian pinggangnya cukup sakit karna terhempas ke lantai .
Mata wanita itu langsung membola sempurna melihat pria dengan pakaian serba hitam masuk ke dalam kamarnya. Ria melirik tangan pria asing itu yang memegang sebuah belati.
" Mau apa kamu?! "tanya Ria melawan rasa takutnya, meski tubuhnya gemetar.
Pria itu tersenyum di balik masker hitamnya.Dengan gerakan cepat, pria itu langsung menarik tangan Ria . Membuat tubuh wanita itu menubruk dada kokohnya. Ia menatap lekat mata Ria yang tampak ketakutan.
" Lepaskan aku! Lepas!! "Ria berusaha memberontak, melepaskan satu tangan pria tersebut yang mencengkram lehernya begitu kuat.
Pria tersebut terus menatap Ria, seolah menikmati pemandangan yang ada di depannya.
•••••
Deguman musik makin menjadi-jadi. Semua orang menikmatinya kecuali Aldi yang masih sibuk meminum wine. Dia tidak bisa membohongi dirinya bila masih mencintai Klarissa, tapi di satu sisi ia mengemban kewajibannya sebagai seorang suami bagi Ria.Yang ia nikahi karna wasiat dari Rayyan, sahabatnya.
Denyutan kepalanya yang terasa pusing, membuat Aldi tidak bisa melihat dengan jelas keadaan sekitar yang seperti berputar.
" Kau terlalu banyak minum, Aldi. Sudah ku bilang jangan tambah lagi! "omel Zavier memapah Aldi untuk di antarkan pulang.
" Kalian mau ke mana? "tanya Klarissa yang mendekati ke duanya.
" Apa kau tidak lihat ,Aldi mabuk berat. Sekarang aku akan mengantarkan dia pulang, "jawab Zavier dengan tampang kesalnya. Sudah tahu Aldi mabuk masih saja menanyakan hal bodoh yang sudah di ketahui jawabannya.
Klarissa tersenyum, memperlihatkan deretan giginya.
" Kalau begitu biar aku yang mengantarkan Aldi pulang. Aku juga ingin pulang sekalian. Kau lebih baik kembali menikmati acara ini dari pada kau harus bolak-balik ke sini lagi,'kan? "ujar Klarissa.
Zavier menyipitkan matanya, menatap Klarissa.
" Tidak usah, bahaya bila kau yang mengantarkan Aldi pulang. Yang ada kau pulang ke rumah sudah tidak perawan lagi, "celetuk Zavier, Klarissa mendengus mendengarnya.
"Apa kau tidak tahu, pria yang sedang mabuk sulit mengendalikan dirinya termasuk hasrat untuk bercinta, " lanjut Zavier. Pria itu kembali berjalan melewati Klarissa yang menatap kesal.
"Dan memang itu yang aku harapkan, " gumam Klarissa menatap kepergian dua orang tersebut hingga hilang dari pandangan matanya.
Bersambung...
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komen, vote dan kasih hadiah seikhlasnya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Sunarti
moga" ada yg menolong Ria dan Raja
2022-07-29
0
oyen
klarisa wanita sundel lan gatel 😠
2022-04-08
0
RyuuHae
smga aldy sadar akn bahaya yg mengintai dirinya n ria jg Raja dirumah
2022-03-28
1